
Technology
24 Nov 2019
Tidak Sama, Ini 3 Perbedaan Mesin Hybrid dan Plug-in Hybrid
Tidak Sama, Ini 3 Perbedaan Mesin Hybrid dan Plug-in Hybrid
By faris
Toyota sebagai pionir mobil ramah lingkungan terus berinovasi menciptakan mesin berefisiensi tinggi.
Salah satu mesin yang kini menjadi tren adalah hybrid dimana Prius menjadi mobil massal pertama menggunakan teknologi tersebut.
Seiring perkembangan teknologi, Toyota menciptakan teknologi baru yakni Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Teknologi tersebut adalah pengembangan dari Hybrid yang lebih dahulu diperkenalkan kepada publik.
Meski hasil pengembangan, ada beberapa perbedaan pada dua teknologi meisn ramah lingkungan ini.
1. Pengisian Baterai
Baik teknologi hybrid maupun plug-in hybrid sama-sama menggunakan baterai yang tertanam pada mobil sebagai salah satu sumber tenaga.
Namun keduanya memiliki cara pengisian yang berbeda antara hybrid dan plug-in hybrid.
Secara sederhana, mesin hybrid mengisi baterai ketika mobil menggunakan mesin konvensional secara penuh saat melaju misalnya.
Sedangkan ketika macet atau lampu merah, baterai akan bekerja sebagai sumber tenaga untuk mencapai efisiensi maksimum.
Bila mobil melaju konstan misal stabil kecepatan 80 km/jam maka tenaga berasal dari dua sumber.
Pertama sumber mesin konvensional dan juga dibantu oleh generator untuk menggerakkan motor listrik.
Pengisian baterai pada hybrid hanya melalui sistem yang bekerja di mesin bukan pengisian daya dari luar.
Sementara plug-in hybrid sudah disediakan colokan listrik yang tersematkan pada bodi mobil.
Sehingga pengemudi bisa mengisi daya listrik dari rumah atau stasiun pengisian listrik dalam perjalanan.
2. Mobil Listrik
Perbedaan mendasar pada teknologi hybrid dan plug-in hybrid memang pada pengisian daya listrik ke baterai.
Tapi selain itu ada perbedaan lain diantara dua teknologi ramah lingkungan khas Toyota ini.
Perbedaan lainnya yakni membuat mobil menjadi bertenaga listrik sepenuhnya.
Fitur tersebut hanya bisa diaplikasikan pada sistem plug-in hybrid yang mampu mengisi daya dari luar.
Sehingga ada fitur EV (electric vehicle) yang membuat pengemudi merasakan mobil bertenaga listrik seutuhnya.
Meskipun daya jelajah saat menggunakan mode EV tersebut tidak bisa terlalu jauh.
Umumnya untuk menggunakan tenaga listrik sepenuhnya bisa mencapai 30 – 50 km perjalanan saja.
Namun fitur ini membuat mobil menjadi lebih efisien bahan bakar minyak karena tidak terpakai sama sekali saat mode mobil listrik diaktifkan.
3. PHEV Lebih Irit
Baik hybrid maupun PHEV sama-sama mempunyai efisiensi yang lebih baik dibandingkan mesin konvensional.
Namun bila harus memilih keduanya, PHEV mempunyai efisiensi lebih irit dibandingkan hybrid saja.
Ini karena rata-rata mobil dengan teknologi PHEV mempunyai fitur mode EV yang membuat bahan bakar tidak terbuang sia-sia.
Selain itu kapasitas baterai umumnya lebih besar karena daya listrik bisa diisi melalui colokan yang tersemat di bodi mobil.
Saat ini Toyota Prius sudah mengadopsi teknologi PHEV ini walaupun masih tersedia juga model hybrid yang menjadi pelopor pada tahun 1997.