
Tips
17 Sep 2022
Tips Melewati Jalan Banjir Untuk Mobil Manual dan Matik, Patokannya pada Tinggi Ban
Tips Melewati Jalan Banjir Untuk Mobil Manual dan Matik, Patokannya pada Tinggi Ban
By salsa
Mobil dengan transmisi manual dan otomatis (matik) memiliki risiko yang sama saat melewati jalan banjir.
Yang terutama tentunya water hammer atau mesin kemasukan air yang bisa berakibat fatal.
Bedanya, pedal kopling membuat mobil manual lebih mudah mempertahankan level gas untuk menjaga rpm.
Di lain pihak, perpindahan gigi transmisi matik dipengaruhi oleh putaran mesin yang membuat perpindahan gigi terjadi di putaran relatif rendah.
Dan ini kurang menguntungkan saat melewati banjir.
Patokan Setengah Ban Mobil
Sebelumnya, kalau air sudah lebih dari setengah ban mobil sebaiknya jangan nekat karena cukup berisiko bila dipaksa jalan.
Belum lagi kalau air itu bergerak, kemungkinan ketinggian air melebihi roda sehingga bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Imbasnya ke dalam ruang mesin, ada saringan udara dan sekering yang posisinya hanya sedikit di atas ban mobil.
Efek gelombang yang diciptakan oleh laju mobil ketika melewati genangan air tinggi bisa sampai ke area tersebut.
Dan ini yang bahaya, terlepas kamu sedang pakai mobil manual atau matik.
Tips Mengemudi Mobil Melewati Banjir
Perhatikan arus air, urungkan niat menyeberang banjir bila air mengalir dari arah depan mobil karena meningkatkan risiko air masuk ke dalam ruang mesin.
Untuk mobil bertransmisi matik, kamu bisa pindahkan gigi ke L atau 1 sebagai gigi paling rendah tergantung pilihan di tuas transmisi.
Opsi ini cukup untuk menahan gigi transmisi tidak pindah ke posisi yang lebih tinggi dan kamu dapat memanfaatkan momentum torsi mesin untuk melewati banjir.
Injak pedal gas perlahan dan tahan di putaran 2.000 – 2.500 rpm dan biarkan mobil melaju pelan membelah banjir.
Jaga putaran mesin jangan terlalu tinggi karena akan membuat air naik di dalam ruang mesin.
Putaran mesin yang terlalu tinggi membuat laju mobil lebih cepat yang berisiko menimbulkan ombak tinggi.
Selain itu jika laju kendaraan terlalu cepat, ada potensi bagian depan mobil terangkat akibat daya angkat dari air atau mengambang sehingga membuatnya sulit dikendalikan.
Namun laju mobil juga jangan terlalu pelan sebab butuh tenaga besar untuk menerjang banjir.
Kecepatan mobil 10 km/jam sudah cukup untuk membelah banjir serta menjaga risiko mobil mogok.
Sepanjang mobil masih memiliki tenaga untuk bergerak maju, kamu tidak perlu menambah kecepatan mobil.
Jaga kesabaran, waspada, dan fokus sehingga mobil matik kamu dapat bergerak dengan baik.
Bagaimana dengan Mobil Manual?
Perlakuan pada kendaraan sama saja, hanya kamu cukup memasukkan transmisi ke gigi 1.
Jalankan mobil perlahan dan jaga putaran mesin pada 2.000 – 3.000 rpm.
Jangan menaikkan posisi gigi ke 2 karena akan menghilangkan momentum mobil dan membuatnya kehilangan tenaga.
Hindari pula bermain setengah kopling karena akan membuat komponen kopling mobil rusak.
Setelah Melewati Banjir
Selepas banjir, jangan langsung memacu mobil.
Tetap dengan putaran mesin dan kecepatan mobil yang sama dan konstan, dengarkan apakah ada sesuatu yang janggal seperti gejala selip, bau hangus, atau suara tidak wajar.
Pastikan rem mobil tidak terkendala dengan menekannya beberapa kali untuk mengeringkan rem dan mengecek performanya.
Cek panel instrumen mobil dan pastikan tidak ada indikator yang menyala tanda ada sesuatu yang tidak beres.
Perlahan naikkan posisi gigi transmisi untuk melihat apakah ada masalah seperti kecepatan mobil tidak bertambah untuk mobil matik.
Atau mobil tidak dapat melaju akibat kopling selip pada mobil manual.
Periksa saluran gas buang atau knalpot dari sampah yang menempel karena berpotensi menimbulkan api saat sampah telah kering.