Sejarah Singkat Fortuner Generasi Pertama di Indonesia
Di awal millenium kedua, baru Toyota Land Cruiser yang ada di segmen SUV padahal lebih mengarah ke kalangan atas sehingga Toyota membutuhkan SUV dengan harga yang pas untuk kalangan menengah.
Harapan tersebut terwujud ketika di tahun 2005, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menghadirkan Toyota Fortuner ke pasar Tanah Air.
Sontak kedatangan Fortuner mengejutkan pasar lantaran High SUV ini punya penampilan yang begitu memikat.
Postur tubuhnya yang tinggi dan gagah membuatnya tampak dominan di jalan.
Di dalam, ia memiliki kapasitas 7-penumpang yang merupakan syarat penting sebuah kendaraan bisa diterima oleh keluarga Indonesia.
Apalagi ketika itu mobil jenis SUV bisa dikatakan belum terlalu familiar, terutama image-nya belum sebaik model sedan dan MPV karena lebih banyak dipakai di wilayah pedalaman dan style-nya masih belum sesuai selera konsumen lokal.
Fortuner 4x4
Generasi pertama Fortuner didatangkan secara utuh (CBU) dari Thailand yang ditunjuk sebagai pusat produksi.
Fortuner menggunakan sasis tangga yang kokoh untuk memastikannya dapat bergerak di berbagai kondisi jalan.
Aplikasi sasis jenis ini sudah mendapatkan pembuktian dari Land Cruiser yang telah ada sejak tahun 1954.
Keandalan ini membuat daya jelajah Fortuner begitu luas dan mendukung mobilitas penggunanya yang beragam.
Fortuner kian dilirik karena memanfaatkan sistem penggerak 4x4 full time yang dikenal tangguh saat melalui medan off-road.
Menariknya, sistem penggerak 4 roda itu bisa dipindahkan ke penggerak roda belakang 4x2 dengan mudah melalui tuas di sisi tuas transmisi.
Fortuner dilengkapi mesin bensin 2.700 cc VVT-i bertenaga 160 PS dan torsi 246 Nm, serta opsi transmisi manual 5-speed dan otomatis 4-speed.
Dengan begitu Fortuner bisa melayani kebutuhan kalangan menengah perkotaan dengan aktivitas tinggi di berbagai wilayah Indonesia, dimana mereka menginginkan off-roader yang kompeten di jalan aspal tanpa mengorbankan kemampuan di lokasi proyek.
Waktu itu pilihan tipenya adalah 2.7G dan 2.7V hanya untuk model 4x4.
Fortuner Dirakit di Indonesia
Ternyata kedatangan Fortuner mendapatkan sambutan hangat di Indonesia. SUV ini bisa diterima oleh kalangan perkotaan yang membutuhkan SUV 4x2.
Wajahnya pun sesuai dengan selera pasar domestik yang dituju.
Buktinya, di bulan September 2006, Fortuner diproduksi secara Completely Knock Down (CKD) untuk memenuhi pasar dalam negeri yang meningkat pesat dan tidak lagi diimpor utuh dari Thailand.
Di sini terekam, keinginan Toyota untuk membangun kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan kondisi demografi sebuah negara berbuah manis dengan diterimanya Fortuner.
Fortuner Diesel Masuk
Jamak adanya bila mobil segala medan menggunakan mesin diesel yang sangat capable berbekal torsi berlimpah di putaran bawah, termasuk juga irit bahan bakar disertai daya tahan produk yang membuat tenang.
Melihat potensi tersebut, Fortuner bermesin diesel ditawarkan di tahun 2007.
Mengandalkan mesin 2KD-FTV 2.500 cc D4-D bertenaga 102 PS dan torsi 265 Nm, Fortuner diesel mendulang sukses di pasaran, bahkan mengungguli penjualan Fortuner bensin sebagai pilihan utama konsumen hingga sekarang.
Fortuner menyegarkan wajahnya di tahun 2008. Beberapa sentuhan ringan di sektor eksterior membuatnya tampak semakin gagah dan berkelas.
Fortuner TRD Sportivo
Tahun berikutnya flagship Fortuner TRD Sportivo masuk ke pasar.
Sebagai model termewah di model diesel, ia tidak hanya tampak tangguh, tapi juga sporty, modis, dan berjiwa muda.
Di tahun yang sama, Fortuner diesel memperoleh transmisi otomatis 4-speed ECT.
Fortuner kembali menyegarkan wajahnya di tahun 2011.
Grand New Fortuner, begitu nama panggilannya, tampil dengan rupa yang lebih sporty dan dinamis tanpa menanggalkan sosok gagah dan tangguh.
Desain lampu utama serta bumper depan mengalami ubahan sehingga lebih aerodinamis.
Interiornya juga mengalami ubahan sehingga pengemudi dan penumpang merasa lebih nyaman.
Fortuner Diesel VNT
Seiring waktu, penggunaan Fortuner lebih banyak di wilayah perkotaan atau sesekali dipakai berlibur.
Sejalan dengan itu, kondisi jalan semakin mulus dan panjang jalan tol terus bertambah sehingga membutuhkan kendaraan bertenaga dan nyaman saat cruising di kecepatan tinggi.
Perluasan kebutuhan tersebut membuat Toyota mengganti unit diesel berteknologi D4-D dengan unit serupa dengan teknologi VNT (Variable Nozzle Turbocharger) bertenaga 145 PS di 3.400 RPM dan torsi 344 Nm di 1.600-2.400 RPM pada tahun 2012.
Langkah jitu tersebut membuat Fortuner kian disukai pecinta SUV diesel yang mengharapkan mobilnya andal untuk mobilitas setiap hari dengan racikan yang pas antara tenaga besar di putaran tinggi, torsi berlimpah sejak putaran rendah, dan tetap irit bahan bakar.
Di lain pihak, kebutuhan penyuka off-road juga dipenuhi dengan hadirnya model 4x4 dalam line-up Fortuner diesel di tahun 2014.