Cara Mudah Cegah Mobil Terbakar Ketika Isi Bensin, Hati-hati Bahaya Uap Bensin

Submitted bysalsa onMon, 09/05/2022 - 08:25

Mobil terbakar di pom bensin atau SPBU sangat mungkin terjadi saat kini.

Masalah itu terjadi karena kamu kerap alpa beberapa hal mendasar saat mengisi bahan bakar di pom bensin.

Padahal, satu kesalahan kecil saja bisa berakibat masalah besar seperti memicu kebakaran.

Supaya tidak terjadi ke kamu, inilah beberapa tips ringan seputar aturan di pom bensin bagi pengguna mobil.

1. Siapkan APAR

Kasus terbakarnya mobil meningkatkan kewaspadaan bahaya kebakaran yang tidak bisa disepelekan.

Alhasil, dibutuhkan kesadaran atas pentingnya alat pemadam api ringan (APAR) tersedia di dalam mobil.

Dengan begitu, kamu bisa memberi pertolongan pertama pada mobil kamu yang terbakar serta meminimalkan risiko kerusakan dan korban jiwa.

2. Jaga Jarak Aman

Pastikan selalu menjaga jarak aman dengan mobil lain di depan.

Jika sampai terjadi sesuatu seperti mobil di depan terbakar, kamu masih memiliki cukup ruang untuk menghindar.

3. Kecepatan Maksimal 5 Km/jam

Batas kecepatan maksimal untuk menghindari risiko kecelakaan saat mobil kamu berjalan di dalam pom bensin.

Selain menjaga jika sampai terjadi kecelakaan tidak berakibat fatal lantaran efek tabrakannya tidak terlalu besar.

4. Dilarang Memperbaiki Mobil

Jika mobil kamu bermasalah, silakan tanya petugas pom bensin dimana area yang bisa dipakai untuk perbaikan.

Saat kamu memperbaiki mobil, ada potensi timbulnya percikan api.

Meskipun jauh dari tempat pengisian BBM, jangan lupa bahwa di pom bensin ada tangki penyimpanan di dalam tanah.

Dan tangki itu memiliki lubang hawa yang mengeluarkan uap bensin.

5. Dilarang Pakai Ponsel

Sinyal yang dipancarkan oleh gadget kamu sanggup memicu terjadinya percikan api saat bertemu uap bensin.

Uap bensin menjalar dari celah antara nozzle pengisian dan lubang tangki bensin yang sedang melakukan pengisian bahan bakar.

Saat bertemu energi listrik dari sinyal ponsel, potensi terbakar bisa muncul.

6. Lepaskan Safety Belt

Tujuannya jika sampai terjadi kondisi darurat, kamu dan penumpang bisa dengan cepat keluar dari mobil.

Saking paniknya, penumpang justru sering kesulitan membuka safety belt karena secara otomatis akan mengunci ketika mendapatkan tekanan oleh tubuh.

Sehingga membuat sabuk pengaman kian sulit dibuka.

7. Matikan Mesin

Ini juga merupakan prosedur standar yang selalui diingatkan oleh petugas SPBU tapi masih sering diabaikan oleh pengguna mobil.

Sederhana saja, mesin mobil yang menyala bisa memicu terjadinya percikan api saat bertemu uap bensin.

Apalagi bila ada masalah di sistem kelistrikan mobil kamu.

8. Pastikan Nozzle BBM Menempel Lubang Tangki

Cobalah perhatikan saat petugas SPBU mengisi bahan bakar ke dalam tangki bensin mobil.

Pastikan nosel pengisi BBM menyentuh mulut tangki untuk menghindari timbulnya listrik statis yang bisa menyulut api.

9. Pastikan Tidak Ada Sisa Bensin di Tutup Tangki

Pastikan operator SPBU tidak mengangkat nozzle jika masih ada bensin yang menetes.

Tunggu hingga bensin benar-benar berhenti mengalir.

Waspada bila tercium bau bensin yang menyengat padahal tutup tangki sudah ditutup rapat.

Jangan nyalakan mesin dan minta tolong petugas untuk mendorong mobil ke lokasi yang lebih aman.

10. Hati-hati Salah Isi Bahan Bakar

Adanya kendaraan sejenis namun beda mesin, yaitu bensin dan solar, kerap membuat bingung operator pom bensin.

Apalagi kalau mereka sudah terlalu lelah atau terburu-buru sehingga tidak mengecek ulang jenis BBM yang akan diisi.

Pastikan untuk mengucapkan jenis BBM yang mau diisi dengan suara keras untuk memastikan operator tidak salah dengar.

Alangkah baiknya kalau kamu turun dari mobil dan mengawasi proses pengisian bensin untuk mencegah salah isi.

Termasuk potensi mobil terbakar akibat kesalahan prosedur dari petugas pom bensin.

Tips

Kelebihan Teknologi Hybrid di Sedan Toyota Prius

Submitted bysalsa onSun, 09/04/2022 - 14:39

Toyota Prius merupakan sedan hybrid yang pertama kali dijual pada 1997 di Jepang. Dan model ini dikenal secara luas sebagai kendaraan hybrid pertama yang dijual secara massal, di mana Toyota memperkenalkan Prius ke seluruh dunia mulai tahun 2000.  

Sejak itu Toyota Prius sudah diproduksi dalam tiga generasi. Generasi pertama diproduksi pada 1997 - 2003, kemudian generasi kedua diproduksi pada 2003 - 2009, dan generasi ketiga diproduksi pada 2009 - 2015. 

Pada dasarnya Toyota Prius merupakan kendaraan tipe HEV (Hybrid Electric Vehicle), yang memadukan mesin bensin dan motor listrik. 

Namun seiring berjalannya waktu, Toyota memutuskan untuk menjual Prius sebagai sedan PHEV, alias Plug-in Hybrid Electric Vehicle. Artinya pemilik Prius mendapat sedan dengan baterai yang bisa bisa diisi listrik langsung layaknya kendaraan BEV (Battery Electric Vehicle).

Kelebihan Sedan Toyota Prius

Zaman sekarang sebagian besar orang mendambakan mobil listrik (termasuk model hybrid) yang bisa menempuh jarak lebih jauh menggunakan baterai yang tertanam di dalam bodi kendaraan. 

Sebelum menggunakan sistem Plug-In, Toyota Prius dulunya menggunakan sistem HEV. Jadi ketika motor listrik/baterai dipakai, sedan tersebut sanggup menempuh 1,6 kilometer sebelum mesin bensin mengambil alih. 

Nah, kehadiran sistem PHEV menambah kemampuan baterai Prius. Dalam serangkaian uji coba, Prius PHEV sanggup menempuh jarak kurang lebih 54 kilometer dengan hanya menggunakan baterai/motor listrik. 

Jarak tersebut memungkinkan ditempuh berkat kombinasi antara mesin 4 silinder 1,8 Liter 16 Valve dengan VVT-i dan baterai 90kW. 

Dengan kata lain, kapasitas baterai yang lebih besar memungkinkan pemilik Prius untuk berkendara lebih jauh lagi dengan hanya mengandalkan motor listrik. 

Walau begitu kelebihan Prius bukan cuma sampai di soal kemampuan baterai listriknya saja. Ada 4 kelebihan lain yang bisa didapatkan pemilik Prius:

  1. Sistem penggerak motor ganda yang memberikan akselerasi optimal.  

  2. EV Auto Mode yang sanggup memilih antara EV dan hybrid driving guna mengoptimalkan efisiensi. 

  3. Mode HV, yang menggabungkan tenaga bensin dan listrik untuk menggerakkan sedan. 

  4. Port pengisian daya dengan penerangan dan lampu indikator pengisian daya.

Dengan kelebihannya yang beda dengan sebagian besar model kendaraan HEV pada umumnya, Toyota Prius pantas dimasukkan ke dalam daftar rekomendasi mobil hybrid yang layak dibeli. 

Technology

Hati-hati, Inilah 10 Pola Pikir Salah yang Dapat Memicu Kecelakaan di Jalan

Submitted bysalsa onSun, 09/04/2022 - 11:11

Aktivitas rutin membuat mata mudah lelah, padahal kamu masih harus mengemudi mobil setiap hari.

Kondisi ini jelas menyulitkan karena saat mengemudipun mata kamu akan mudah lelah.

Mata lelah saat mengemudi mobil terjadi karena kamu harus konsentrasi ke jalan, apalagi jika menyetir dalam waktu lama sehingga mata jarang berkedip.

Saat kamu menyetir di malam hari, sorot lampu arah berlawanan juga bisa membuat mata silau dan perih jika terus mengenai mata.

Tanda-tanda Mata Lelah

Berikut beberapa tanda-tanda mata lelah yang bisa kamu jadikan patokan di jalan.

1. Mata terasa berat, kadang berair, perih, kering atau gatal.

2. Terkadang bisa kehilangan fokus dalam pandangan sehingga kabur dan sensitif pada cahaya.

3. Leher, bahu, dan kepala juga bisa terasa nyeri.

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Mengemudi Mobil

Agar mata lelah tidak terjadi, lakukan tips mengatasi mata lelah berikut ini.

1. Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup adalah salah satu obat yang mujarab karena selama tidur mata kamu akan diisi ulang oleh nutrisi penting.

Jika sedang melakukan perjalanan di jalan tol, kamu bisa berhenti di rest area untuk tidur sejenak.

2. Berkedip dan Tetes Mata

Mengedipkan mata akan menghasilkan air yang akan melembabkan dan menyegarkan mata kamu.

Selain itu, menggunakan tetes mata juga dapat membantu melembabkan mata yang kering.

Jadi sediakan selalu obat tetes mata di dalam mobil.

Apalagi AC membuat udara menjadi kering di dalam mobil.

3. Pijat di Area Mata

Kelenjar air mata juga dapat dirangsang dengan pijatan lembut pada kelopak mata dan otot atas alis, dan atas pipi kamu.

Lakukan kegiatan ini maksimal dua kali sehari selama 10 detik.

Pijatan ini juga bisa membuat mata kamu segera rileks dan segar kembali.

4. Pakai Kacamata Mengemudi

Terik matahari juga menjadi sumber yang bisa menyebabkan mata kering dan lelah.

Hal ini karena syaraf dan otot mata terus melakukan aktivitas untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam penglihatan.

Dengan kacamata khusus mengemudi, penglihatan akan terbantu karena mengurangi cahaya yang masuk ke mata sehingga terasa lebih dingin dan nyaman.

5. Olahraga Ringan

Lakukan olahraga ringan untuk mengatasi kelelahan dengan menggerakkan anggota badan dari atas ke bawah secara berurutan.

Olahraga tidak hanya menyegarkan mata kamu, tapi juga membuat aliran darah di tubuh menjadi lebih lancar.

6. Jaga Asupan Makanan

Selain cara-cara di atas, perhatikan pula asupan makanan sehari-hari.

Pastikan konsumsi makanan kamu mengandung cukup vitamin A, C, dan E serta B kompleks dan zink agar kesehatan mata tetap terjaga.

Bila perlu, konsumsi pula suplemen tambahan jika ingin meningkatkan dan memperbaiki kualitas penglihatan.

7. Segera Istirahatkan Mata

Bagi kamu yang memiliki intensitas tinggi dalam berkendara, penting untuk memperhatikan kesehatan mata.

Jangan memaksakan, jika sudah merasa lelah segeralah berhenti dan mengistirahatkan mata.

Siapkan kondisi fisik dengan baik karena berisiko menyebabkan kecelakaan kalau dipaksakan.

Tips

Harga Bensin Naik, Perhatikan Sebab Mobil Jadi Boros Bensin

Submitted bysalsa onSun, 09/04/2022 - 08:22

Harga bahan bakar minyak atau bensin mengalami kenaikan.

Kalau sudah begini, kamu harus pintar mengelola penggunaan bensin pada mobil kesayangan.

Ini karena cara kamu mengendarai dan merawat mobil Toyota kesayangan mempengaruhi konsumsi bensin.

Jika kamu bisa berkendara hemat, maka konsumsi bensin mobil kamu juga jadi tidak boros.

Berikut informasi mengenai sebab mobil kamu jadi boros meminum bensin.

1. Tekanan Udara Ban Kurang                                                                  

Tekanan udara ban yang kurang membuat mobil kamu butuh tenaga ekstra untuk bergerak.

Apalagi dalam kondisi stop and go di tengah kemacetan jalan.

Makanya, periksa tekanan udara ban agar sesuai rekomendasi pabrikan minimal sebulan sekali.

2. Sering Bawa Muatan Penuh

Setiap mobil punya batas maksimal beban yang bisa diangkut yang tercantum dalam buku manual.

Jangan membiasakan menyimpan barang tidak diperlukan di dalam mobil, apalagi yang berat dan memakan tempat.

Karena dapat dipastikan mobil akan membutuhkan tenaga lebih besar dari mesin yang membuatnya boros bensin.

Membawa muatan di batas normal juga terkait dengan keselamatan berkendara.

3. Berkendara Secara Agresif

Berkendara agresif membuat mesin selalu berusaha memenuhi kebutuhan tenaga dengan menambah asupan BBM ke ruang bakar.

Selain itu, komputer mesin juga menganggap gaya berkendara kamu sebagai karakter standar yang harus dipatuhi.

Alhasil, by default mobil kamu akan boros dalam konsumsi bensin.

Dan karena terasa mantap, kamu akan semakin agresif di jalan.

Selain boros, kebiasaan ini juga tidak sesuai kaidah safety driving.

4. Modifikasi Kendaraan

Yang paling terlihat adalah penggantian pelek dengan ukuran lebih besar bakal membuat mesin mobil bekerja ekstra.

Apalagi biasanya ban dengan diameter lebih besar pakai ban dengan telapak lebih lebar sehingga butuh tenaga lebih besar untuk berjalan.

Lainnya seperti modifikasi untuk membuat mesin lebih responsif dan bertenaga yang justru membuat konsumsi bensin meningkat.

Penambahan aksesori lain yang memakan daya listrik juga membuat mesin butuh ekstra tenaga untuk mengisi daya ke baterai.

5. Malas Ganti Oli

Oli tidak hanya melindungi komponen mesin dari gesekan, namun juga membuat komponen tersebut dapat bekerja dengan baik dan optimal.

Terlambat mengganti oli membuat sifat kimia oli berubah dan kemampuannya dalam melumasi mesin menurun drastis.

Tidak hanya mereduksi usia pakai komponen mesin, tapi juga membuat mesin lebih berat saat bekerja lantaran fungsi pelumasnya sudah tidak maksimal.

6. Servis Berkala Tidak Diperhatikan

Selain ganti oli, servis berkala secara teratur di bengkel resmi Toyota menjaga performa mesin selalu optimal.

Dengan servis berkala, teknisi bengkel melakukan tune up pada mesin dan mengaturnya supaya tetap dapat bekerja dengan baik.

Pun membersihkan onderdil-onderdil pendukung seperti filter dan mengecek komponen pendukung lain seperti kaki-kaki.

Mobil yang selalu dalam kondisi fit memastikan ia dapat bekerja dengan baik dan optimal.

Positifnya, konsumsi BBM pun semakin irit.

Automotive

Kelebihan Teknologi Hybrid Electric Vehicle ala Toyota

Submitted bysalsa onSat, 09/03/2022 - 15:56

Hybrid Electric Vehicle (HEV) adalah salah satu kategori mobil listrik produksi Toyota yang model-modelnya bisa dilihat seliweran di jalanan Indonesia, misalnya seperti Camry Hybrid, CHR Hybrid, Corolla Altis Hybrid, dan Corolla Cross Hybrid. 

Lalu ada satu lagi model kendaraan listrik Toyota yang juga cukup populer, yakni Toyota Prius. Model satu ini tergolong ke dalam tipe Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV). 

Baik PHEV maupun HEV cenderung sama dari segi teknologi. Keduanya sama-sama memakai kombinasi antara mesin bensin dan motor/generator listrik (atau baterai yang digunakan pada PRIUS PHEV).  

Lebih jauh lagi, prinsip PHEV hampir sama dengan HEV, namun PHEV memiliki koneksi listrik yang membuat mobilnya dapat melakukan pengisian daya melalui colokan listrik, seperti yang bisa kita lihat pada Battery Electric Vehicle (BEV).

Kelebihan Hybrid Electric Vehicle yang Diproduksi Toyota 

Secara global Toyota telah menjual lebih dari 2 juta unik mobil elektrik, termasuk model HEV. Khusus untuk model HEV, unit mobil yang sudah terjual secara global telah menyumbang pengurangan emisi rumah kaca sebanyak 139 juta ton. 

Selain menyumbang pada pengurangan emisi karbon secara global, ada 4 kelebihan HEV Toyota yang membuatnya superior:

  1. Tidak membutuhkan perawatan khusus

Meski dilengkapi motor listrik/baterai, baik HEV maupun PHEV tidak memerlukan perawatan khusus. 

Dengan kata lain, tidak ada perbedaan antara mobil konvensional dan HEV dalam hal perawatan berkala maupun dari cara mengemudi. 

  1. Efisiensi bahan bakar yang lebih baik

Seluruh HEV produksi Toyota hadir dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional. Kelebihan ini sangat terlihat bila pengemudi terjebak dalam kemacetan lalu lintas. 

Misalnya seorang pengemudi mobil hybrid Toyota terjebak dalam kemacetan, sistem hybrid Toyota (yang juga disebut THS) mencegah pengereman sia-sia, sekaligus motor listrik akan digunakan untuk menggerakkan mobil. Jadi dalam kondisi macet, bahan bakar yang dikonsumsi lebih sedikit. 

Bahkan ketika dikemudikan dalam mode Electric Vehicle (EV), mesin bensin secara otomatis akan dimatikan. Dengan demikian bahan bakar yang dikonsumsi jadi lebih efisien. 

  1. Jauh lebih tenang

Ketimbang mobil konvensional, mobil hybrid Toyota jauh lebih tenang dalam arti mesinnya lebih hening. Hal ini memungkinkan bila pengemudi memanfaatkan mode EV, yang bisa diaktifkan dengan memencet satu tombol. 

  1. Lebih ramah lingkungan

Dengan kombinasi antara mesin bensin dan baterai/motor listrik, mobil HEV Toyota menawarkan teknologi yang ramah lingkungan.

Dengan berbagai kelebihan Hybrid Vehicle Toyota, model mobil satu ini pantas jadi pilihan utama. 

Mau tahu lebih lanjut tentang HEV Toyota? Anda bisa mengeceknya di laman berikut ini.  

Technology

Mata Lelah Saat Mengemudi Mobil Bisa Dicegah, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya

Submitted bysalsa onSat, 09/03/2022 - 11:07

Aktivitas rutin membuat mata mudah lelah, padahal kamu masih harus mengemudi mobil setiap hari.

Kondisi ini jelas menyulitkan karena saat mengemudipun mata kamu akan mudah lelah.

Mata lelah saat mengemudi mobil terjadi karena kamu harus konsentrasi ke jalan, apalagi jika menyetir dalam waktu lama sehingga mata jarang berkedip.

Saat kamu menyetir di malam hari, sorot lampu arah berlawanan juga bisa membuat mata silau dan perih jika terus mengenai mata.

Tanda-tanda Mata Lelah

Berikut beberapa tanda-tanda mata lelah yang bisa kamu jadikan patokan di jalan.

1. Mata terasa berat, kadang berair, perih, kering atau gatal.

2. Terkadang bisa kehilangan fokus dalam pandangan sehingga kabur dan sensitif pada cahaya.

3. Leher, bahu, dan kepala juga bisa terasa nyeri.

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Mengemudi Mobil

Agar mata lelah tidak terjadi, lakukan tips mengatasi mata lelah berikut ini.

1. Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup adalah salah satu obat yang mujarab karena selama tidur mata kamu akan diisi ulang oleh nutrisi penting.

Jika sedang melakukan perjalanan di jalan tol, kamu bisa berhenti di rest area untuk tidur sejenak.

2. Berkedip dan Tetes Mata

Mengedipkan mata akan menghasilkan air yang akan melembabkan dan menyegarkan mata kamu.

Selain itu, menggunakan tetes mata juga dapat membantu melembabkan mata yang kering.

Jadi sediakan selalu obat tetes mata di dalam mobil.

Apalagi AC membuat udara menjadi kering di dalam mobil.

3. Pijat di Area Mata

Kelenjar air mata juga dapat dirangsang dengan pijatan lembut pada kelopak mata dan otot atas alis, dan atas pipi kamu.

Lakukan kegiatan ini maksimal dua kali sehari selama 10 detik.

Pijatan ini juga bisa membuat mata kamu segera rileks dan segar kembali.

4. Pakai Kacamata Mengemudi

Terik matahari juga menjadi sumber yang bisa menyebabkan mata kering dan lelah.

Hal ini karena syaraf dan otot mata terus melakukan aktivitas untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam penglihatan.

Dengan kacamata khusus mengemudi, penglihatan akan terbantu karena mengurangi cahaya yang masuk ke mata sehingga terasa lebih dingin dan nyaman.

5. Olahraga Ringan

Lakukan olahraga ringan untuk mengatasi kelelahan dengan menggerakkan anggota badan dari atas ke bawah secara berurutan.

Olahraga tidak hanya menyegarkan mata kamu, tapi juga membuat aliran darah di tubuh menjadi lebih lancar.

6. Jaga Asupan Makanan

Selain cara-cara di atas, perhatikan pula asupan makanan sehari-hari.

Pastikan konsumsi makanan kamu mengandung cukup vitamin A, C, dan E serta B kompleks dan zink agar kesehatan mata tetap terjaga.

Bila perlu, konsumsi pula suplemen tambahan jika ingin meningkatkan dan memperbaiki kualitas penglihatan.

7. Segera Istirahatkan Mata

Bagi kamu yang memiliki intensitas tinggi dalam berkendara, penting untuk memperhatikan kesehatan mata.

Jangan memaksakan, jika sudah merasa lelah segeralah berhenti dan mengistirahatkan mata.

Siapkan kondisi fisik dengan baik karena berisiko menyebabkan kecelakaan kalau dipaksakan.

Tips

Beda Arti Rambu Dilarang Parkir dan Dilarang Stop Supaya Tidak Kena Tilang Polisi

Submitted bysalsa onSat, 09/03/2022 - 08:18

kamu harus mengerti dan patuh pada aturan rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan.

Tujuannya untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

Misalnya, saat ada tanda dilarang parkir namun kamu memarkir mobil di tempat tersebut, bakal merepotkan pengemudi lain.

Masalahnya, ada perbedaan antara rambu dilarang parkir dan dilarang berhenti atau stop.

Arti dari Parkir dan Berhenti

Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 pasal 1 poin 15 yang menerangkan bahwa, “Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.”

Pasal 1 poin 16 menjelaskan aktivitas kendaraan berhenti sebagai, “Berhenti adalah keadaan kendaraan tidak bergerak untuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya.”

Dari definisi yang dijelaskan dalam peraturan perundangan tersebut, kamu dapat mengambil kesimpulan bahwa “Berhenti” adalah kondisi kendaraan tidak bergerak dalam sementara waktu tanpa ditinggalkan pengemudi.

Sedangkan, “Parkir” adalah kondisi kendaraan berhenti dengan ditinggalkan pengemudi.

Rambu Dilarang Parkir dan Dilarang Berhenti

Tanda dilarang parkir berbentuk lingkaran dengan huruf P besar berwarna hitam di tengahnya.

Huruf P ini dicoret dengan garis menyilang berwarna merah, dimana P adalah singkatan dari “Parkir”.

Sementara itu, rambu dilarang berhenti berbentuk lingkaran dengan huruf S (Stop) berwarna hitam di bagian tengah.

Huruf S ini pun dicoret dengan garis menyilang berwarna merah.

Hukuman buat pelanggar berhenti atau parkir dijelaskan di Pasal 287 Ayat 3, yakni ancaman pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Beda Rambu Dilarang Stop dan Dilarang Parkir

Sepintas tanda dilarang parkir dan dilarang berhenti memiliki fungsi yang sama, yaitu melarang kendaraan berhenti di area terpasang rambu-rambu tersebut.

Namun, sudah pasti kedua rambu tersebut berbeda.

Pada rambu dilarang berhenti atau stop, kamu tidak dapat menghentikan kendaraan dengan alasan apapun, bahkan untuk sejenak saja.

Apalagi kalau untuk parkir, sudah pasti tidak diperbolehkan atau kamu bisa kena tilang.

Sementara pada rambu dilarang parkir, kamu tidak boleh memarkir kendaraan.

Sebuah kendaraan dikatakan terparkir apabila kondisi mesin mati dan ditinggalkan pengemudi meski hanya beberapa meter saja.

Meskipun begitu, kamu masih bisa menghentikan kendaraan, termasuk dalam kondisi darurat.

Dengan syarat, kamu tidak turun dari mobil, mesin harus tetap nyala, dan memberikan isyarat dengan lampu sein sebelah kiri.

Travel

Bagaimana Toyota Mengurangi Emisi Karbon lewat Mobil Listrik

Submitted bysalsa onFri, 09/02/2022 - 15:48

Bicara soal mobil listrik Toyota, kita tidak bisa mengalihkan pandangan dari sejumlah HEV (Hybrid Electric Vehicle) seperti Camry Hybrid, Corolla Altis Hybrid, Corolla Cross Hybrid, dan CHR Hybrid. 

Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan teknologi HEV merupakan bagian dari misi global Toyota dalam mengurangi emisi karbon. 

Toyota memang memiliki jajaran model kendaraan elektrik terbesar secara global. Mengutip data Toyota Global, ada 55 kendaraan listrik yang dibagi dalam empat kategori seperti FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Electric Hybrid Vehicle) dan HEV (Hybrid Electric Vehicle), yang dijual di seluruh negara. 

Misi Toyota Mengurangi Emisi Karbon

Secara global, Toyota bertujuan mengurangi emisi C02 dari kendaran baru sebesar 90 persen pada 2050. Dan visi ini sudah berjalan sejak 2010. 

Jadi pada dasarnya empat kategori mobil listrik Toyota diatas merupakan bagian dari visi Toyota mengurangi emisi C02.

Komitmen Toyota dalam mengurangi emisi karbon terlihat dari pernyataan Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto pada 2021 silam.

Henry Tanoto mengatakan akan menambah line-up teknologi ramah lingkungan dalam jangka panjang. Selain itu Toyota juga akan melakukan improvement teknologi ICE agar kadar emisinya semakin rendah. 

Pernyataan tersebut terlihat dari teknologi kendaraan elektrik model HEV yang diproduksi Toyota. Tipe satu ini merupakan kendaraan yang dirancang dengan teknologi paling mutakhir untuk mengurangi zat beracun dalam emisi gas buang. 

Dikombinasikan dengan motor listrik, teknologi HEV dirancang untuk mengurangi beban pada mesin bensin saat mengemudi, yang pada gilirannya mengurangi jumlah emisi. 

Cara kerja teknologi HEV cukup sederhana, dalam arti mudah dipahami. Misalnya seorang pengendara mengemudikan Toyota Camry Hybrid. Ketika sedan tersebut mengemudi dalam mode mobil listrik (EV), secara otomatis mesin bensin dimatikan. 

Dengan dimatikannya mesin bensin, secara teori emisi karbon berkurang lebih banyak lagi. Jadi teknologi mesin bensin terkini, ditambah kemampuan motor listrik yang mumpuni, membuat HEV Toyota pantas dimasukkan ke dalam jajaran teknologi mobil listrik terbaik yang pernah diproduksi.  

Technology

Gejala Kelelahan Saat Mengemudi Mobil dan Solusi Mudah Mengatasinya, Jangan Ditunda!

Submitted bysalsa onFri, 09/02/2022 - 10:36

Saat mengemudi mobil harus diselingi dengan istirahat yang cukup.

Jika tidak, bahaya siap mengintai, seperti mobil menabrak kendaraan lain dari belakang akibat badan terlalu lelah.

Sayangnya, masih ada pengemudi mobil yang menganggap remeh dan memaksakan diri ketika sudah merasa letih.

Biasanya mereka berpikir yang penting bisa cepat sampai sehingga dapat beristirahat di tempat tujuan.

Padahal, mengemudi dalam kondisi lelah bisa memicu kecelakaan yang bahkan kamu tidak rasakan prosesnya karena terkena microsleep.

Gejala Kelelahan Saat Mengemudi Mobil

1. Pegal-pegal di Beberapa Bagian Tubuh

Mulai bagian tangan, pinggang, leher dan juga bahu terasa penat.

Jika kamu merasakannya, artinya sudah waktunya untuk beristirahat.

Gejala lainnya adalah mata perih karena terlalu dipaksa melihat keluar yang membuat tubuh semakin lelah.

2. Persepsi Jarak Terganggu

Di sini, otak mulai tidak dapat merespons situasi dengan benar.

Akibatnya sangat berbahaya saat mengemudi dengan kecepatan tinggi karena salah menghitung jarak dengan kendaraan di depan.

3. Kepala Terasa Berat

Bisa diperhatikan dari gerakan kepala yang tiba-tiba mengangguk dan tersadar.

Termasuk menguap lebar berkali-kali tanpa bisa dikendalikan sebagai tanda otak mulai kekurangan oksigen.

Selanjutnya tinggal menunggu waktu kamu melakukan kesalahan fatal.

Risiko Memaksakan Mengemudi Saat Mengantuk

Paling parah, jika tetap memaksakan diri mengemudi ketika letih adalah mengalami microsleep.

Microsleep adalah kondisi tertidur lelap tanpa sadar, biasanya antara 1 hingga 30 detik, yang dapat mengakibatkan kecelakaan karena driver tidak lagi memiliki kendali atas mobil.

Proses keletihan sampai microsleep ini panjang, tapi banyak pengemudi yang mengabaikan dengan alasan tanggung, malas, gengsi, atau dikejar waktu.

Solusi Mengatasi Kelelahan

Ketika melakukan perjalanan jauh, sempatkan istirahat setiap dua jam sekali.

Caranya adalah tidur sejenak selama 20 hingga 30 menit atau power nap untuk menghilangkan rasa kantuk.

Studi menunjukkan bahwa power nap bisa meningkatkan daya ingat, kemampuan kognitif, kreativitas, dan tingkat energi.

Oleh karenanya, meskipun hanya sebentar, power nap akan meningkatkan kebugaran tubuh.

Jangan ditunda, segera berhenti jika merasa lelah ketimbang memicu masalah yang lebih besar.

Segera masuk ke rest area untuk tidur sejenak.

Untuk perjalanan di luar jalan tol, dapat berhenti di pom bensin, mini market, kantor polisi, tempat ibadah, atau lokasi aman lainnya.

Tips

10 Area Dilarang Parkir Mobil Karena Dapat Mengganggu Fungsi Jalan Raya

Submitted bysalsa onFri, 09/02/2022 - 08:14

Bahu jalan tidak boleh digunakan sebagai tempat parkir karena dapat mengganggu mobilitas pengguna jalan lainnya.

Hal ini sendiri sudah tercantum dalam peraturan yang berlaku di Indonesia.

Misalnya dalam Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 34 Tahun 2006 Pasal 38.

“Setiap orang dilarang memanfaatkan ruang manfaat jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, dan Pasal 37 yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan.”

Dari aturan di atas, kamu dapat memahami bahwa parkir mobil di pinggir jalan dapat mengganggu fungsi jalan itu sendiri.

Contoh masalah yang ditimbulkan adalah kemacetan lalu lintas akibat sebagian lahan jalan digunakan parkir.

Peraturan di atas tidak berlaku jika kamu sedang dalam kondisi darurat seperti mobil pecah ban.

Saat berada di situasi darurat, kamu diperbolehkan memarkir kendaraan di pinggir jalan sesuai aturan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 121 ayat 1.

“Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau Parkir dalam keadaan darurat di Jalan.”

Kamu juga perlu mengetahui beberapa ruas jalan ada yang menyediakan lahan parkir di pinggir jalan sesuai dengan peraturan dari pemerintah daerah masing-masing.

Area Dilarang Parkir Mobil

Namun, kamu tetap tidak boleh parkir mobil secara sembarang.

Sesuai UU yang sama Pasal 120, tertulis parkir kendaraan di Jalan dilakukan secara sejajar atau membentuk sudut menurut arah Lalu Lintas.

Selain itu, telah ditetapkan pula 10 area yang harus bebas dari kendaraan parkir.

1. Tikungan, bahu bukit atau sebuah jembatan.

2. Di tempat pejalan kaki atau lintasan sepeda.

3. Dekat lampu lalu lintas atau penyeberangan pejalan kaki.

4. Di jalan utama atau di jalan dengan lalu lintas yang melaju cepat.

5. Berhadapan atau dekat dengan kendaraan berhenti lainnya di seberang jalan sehingga mempersempit ruang jalan.

6. Dalam 6 meter (20 kaki) dari suatu persimpangan, atau dalam 9 meter (30 kaki) dari suatu pemberhentian bus, kecuali jika keadaan rusak.

Jangan berhenti atau parkir 3 meter (10 kaki) di sisi lain hidran pemadam api atau yang dapat mengganggu akses kendaraan pemadam ke hidran.

7. Menghadap bagian depan mobil ke arah lalu lintas yang berlawanan.

8. Sepanjang jalan yang licin.

9. Di jalan layang, terowongan, atau di sisi jalan yang menuju jalan layang atau terowongan.

10. Di atas pinggiran rumput atau bahu jalan.

Travel
PrevNext

Back to top