
06/03/2024
Masalah Mobil yang Sering Terjadi Ketika Mengemudi di Tengah Cuaca Buruk dan Ekstrem
Masalah Mobil yang Sering Terjadi Ketika Mengemudi di Tengah Cuaca Buruk dan Ekstrem
Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, pulau Jawa berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan deras. Kondisi ini turut berdampak pada kendaraan yang berisiko menjadi lebih rentan akibat cuaca buruk dan jalan licin.
Alhasil, hujan deras kembali mengguyur selama beberapa hari terakhir ini. Dikutip dari Detik.com, sebagai pengendara mobil, Anda wajib mengenali lima masalah yang sering terjadi saat berkendara di cuaca ekstrem.
Wiper Mobil Tidak Berfungsi
Beberapa faktor dapat menyebabkan wiper mati, mulai dari karet yang sudah aus, sistem penggerak yang kotor, hingga kabel motor yang sudah usang. Agar terhindar dari situasi wiper kendaraan tidak berfungsi secara optimal, ada beberapa hal bisa dilakukan.
Periksa kondisi wiper secara rutin, termasuk sistem penggerak wiper hingga sekring jika diperlukan. Gunakan juga pembersih kaca yang berkualitas dan sesuai spesifikasi mobil. Ganti karet wiper secara berkala dengan produk original Toyota yang bisa didapatkan di bengkel resmi Toyota.
Aki Mobil Kurang Optimal
Suhu udara yang lebih rendah dan kelembapan tinggi dapat menyebabkan aki bekerja lebih berat, terutama saat menghidupkan mesin di pagi hari. Komponen mobil seperti lampu kabut, AC, sound system, dan wiper juga mengonsumsi tenaga aki yang lebih besar ketika hujan turun.
Cek kondisi aki mobil, terutama jika akan melakukan perjalanan ke luar kota. Untuk aki basah, pastikan level ketinggian air aki berada di batas aman. Periksa pula sambungan kabel aki, pastikan tidak kendur atau kotor yang dapat mengurangi kinerja aki, bahkan memicu korsleting jika dibiarkan.
Kaca Mobil Berembun
Cuaca dingin dan hujan sering menyebabkan embun terbentuk di kaca. Penyebab lainnya adalah perbedaan kelembapan di dalam dan luar kabin mobil sehingga membentuk embun yang mengganggu, khususnya jika terbentuk di kaca depan dan belakang.
Sebelum menghalangi visibilitas dan keamanan berkendara, lakukan servis AC untuk menjaga kinerja AC dan mencegah pengembunan. Pastikan fitur defogger di kaca belakang mobil berfungsi normal karena sangat berguna untuk menghilangkan embun.
Rem Kurang Pakem
Ketika berkendara di jalan yang basah, sistem pengereman menjadi kurang responsif. Air yang terjebak di antara kampas rem dan cakram dapat mengganggu kontak antara keduanya. Oleh karena itu, lakukan perawatan kedua perangkat itu supaya tetap optimal ketika hujan turun.
Perawatan berlaku pula pada komponen rem lainnya. Seperti cairan rem yang memiliki tugas penting menekan kampas rem. Begitu ada udara masuk atau kotor, kinerjanya langsung terhambat bahkan bisa memicu rem blong.
Ban Kehilangan Daya Cengkeram
Ban yang sudah aus dapat mengurangi traksi sehingga membuat mobil sulit berhenti dan bermanuver sat hujan turun atau jalan licin. Ada simbol Tread Wear Indicator (TWI) untuk membantu Anda mengukur batas keausan ban. Jika telapak ban telah mencapai segitiga TWI, sebaiknya segera ganti ban.
Terkena Aquaplaning
Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan kontak dengan aspal akibat genangan air. Ini mengakibatkan hilangnya traksi dan ketidakstabilan kendaraan. Aquaplaning disebabkan oleh ketebalan genangan air dan kecepatan mobil yang tinggi, membuat alur ban tidak mampu mengalirkan air dengan efektif.
Untuk mencegah aquaplaning, segera kurangi kecepatan saat hujan turun atau melewati jalan licin. Pastikan juga telapak ban tidak botak karena dapat mengakibatkan ban tidak mampu melakukan pembuangan air dan menyulitkan pengereman, sehingga mobil kehilangan kendali.
Servis Berkala adalah Solusinya
Semua perawatan kendaraan di atas dapat dilakukan dengan mudah dan nyaman dengan servis berkala di bengkel resmi Toyota. Teknisi bengkel akan melakukan pengecekan untuk memastikan kondisinya prima dan siap dipakai di tengah cuaca ekstrem.