
14/11/2024
Paham Beda Reaksi dan Respons, Jaga Emosi di Jalan dengan Berpikir Jernih Sebelum Merespons, Jangan Reaktif!
Paham Beda Reaksi dan Respons, Jaga Emosi di Jalan dengan Berpikir Jernih Sebelum Merespons, Jangan Reaktif!
Viral di social media, video yang memperlihatkan perkelahian antara pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor di Yogyakarta. Diberitakan oleh Kompas.com, kejadian tersebut bermula saat pengemudi mobil hendak melintas di sebuah jalan kecil dan menikung.
Namun pada saat yang bersamaan muncul dua pengendara motor. Pengemudi mobil yang kaget karena berpapasan tidak terima, dan langsung melakukan aksi arogan dengan memukul serta membuang kunci kendaraannya.
Bicara mengenai mengemudi penting untuk menjaga emosi di jalan. Sebab diketahui jalan raya yang macet dan sibuk sering membuat pengemudi hilang kesabaran. Perlu ada manajemen diri sebelum bereaksi terhadap suatu kejadian di jalan raya.
Kalau ada kejadian tertentu, jangan langsung bereaksi. Cara menundanya, antara lain yang tercepat adalah dengan menarik napas panjang. Sebelum bereaksi, pengemudi bisa berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan berpikir jernih.
Ketika Anda bisa mengaktifkan kemampuan berpikir rasional, yang terjadi adalah tidak reaktif tapi jadi berpikir, respon apa yang akan dilakukan. Reaksi dan respons merupakan dua hal yang berbeda. Jika reaksi cenderung spontan, respons merupakan sesuatu yang dipikirkan terlebih dulu.
Langkah termudah untuk tidak terlibat pertengkaran di jalan adalah dengan menunda reaksi dan menarik napas dalam-dalam sampai tenang, kemudian memikirkan jalan keluar lain yang bisa diambil. Cari solusi yang tidak merugikan namun sesuai aturan lalu lintas yang berlaku.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, kendalikan emosi di jalan sebelum memicu pertikaian. Mengemudi dengan safety dan patuh aturan lalu lintas menjaga Anda selalu dalam posisi yang benar. Jangan terpancing kalau ada yang memprovokasi, selesaikan di kantor polisi kalau tidak ada titik temu.