
05/08/2024
Perilaku Salah dalam Berkendara yang Masih Sering Terjadi di Jalan, Sangat Bisa Dihindari
Perilaku Salah dalam Berkendara yang Masih Sering Terjadi di Jalan, Sangat Bisa Dihindari
Ada beberapa kebiasaan yang sering dilupakan oleh pengguna jalan. Seperti, ketika akan masuk ke jalan utama, pastikan stop dulu untuk memastikan jalan aman. Selanjutnya tengok ke kanan, kiri, lalu kanan lagi, dan jangan pernah terburu-buru atau asumsi sudah aman.
Dikutip dari Kompas.com, ada pengguna jalan yang meminta orang lain untuk mengalah cuma karena kendaraannya sudah masuk sedikit ke jalan utama. Kebiasaan lainnya, malam mengerem dan lebih memilih mengemudi zig-zag saat ada problem di depannya.
Untuk itu, Anda harus lebih memahami kebiasaan buruk di jalan yang dapat memicu kecelakaan. Sopir yang menerapkan prinsip safety driving punya risiko celaka lebih kecil, tetapi belum menjamin sepenuhnya. Perhatikan beberapa perilaku kurang baik supaya dapat berkendara dengan aman.
Melakukan Kegiatan yang Mengganggu Konsentrasi
Melakukan kegiatan yang mengganggu konsentrasi berkendara, seperti mengoperasikan ponsel sambil menjalankan kendaraan, menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di Indonesia. Berkendara sambil telepon, update socmed, makan dan minum, masuk dalam kategori distractive driving.
Mengemudi Terlalu Kencang
Mengemudi terlalu kencang dapat membuat Anda sulit bereaksi jika terjadi sesuatu. Saking cepatnya, Anda tidak sempat menghindar atau mengerem. Patuhi batas kecepatan maksimal di jalan supaya Anda tidak kehilangan kendali atas mobil.
Tidak Memperhatikan Marka Jalan
Marka jalan dibuat dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar untuk menjaga seluruh pengguna jalan dari kemungkinan celaka. Seperti, garis menyambung menandakan Anda tidak boleh menyalip kendaraan lain karena situasi tidak memungkinkan. Terlihat sepele, namun patuh pada marka jalan dapat mencegah masalah seperti kecelakaan.
Sengaja Melanggar Lalu Lintas
Faktor lainnya yang menjadi penyebab utama kecelakaan adalah melanggar lalu lintas dengan kesadaran sendiri, seperti menerobos lampu merah dan melawan arus. Di tengah kepadatan arus lalu lintas, perilaku tersebut dapat membuat jalan macet, memicu pertengkaran, bahkan kecelakaan.
Pengemudi di Bawah Umur
Pengemudi di bawah umur yang belum stabil secara emosi, dapat menjadi penyebab kecelakaan di jalan. Makanya, syarat minimal seseorang boleh mengemudi mobil adalah usia 17 tahun dengan harapan sudah dewasa dan matang dalam bertindak.
Berkendara di Bawah Pengaruh Alkohol
Hindari pula berkendara di bawah pengaruh alkohol. Orang yang mengemudi dalam kondisi mabuk dapat memicu kecelakaan karena tidak mampu menjaga konsentrasi bahkan lepas kendali atas kesadaran dirinya. Hati-hati pula bagi Anda yang mengonsumsi obat-obatan karena bisa mengantuk.
Gagal Menjaga Emosi
Sesulit apapun situasinya, Anda harus bisa mengendalikan emosi di jalan supaya tidak memancing keributan. Mengingat jalanan padat dan berpotensi macet, jaga emosi Anda supaya tetap dapat konsentrasi mengemudi mobil.
Menganggap Semua Orang Mau Mengalah
Banyak kecelakaan terjadi di persimpangan disebabkan oleh kendaraan dari jalan kecil menganggap semua orang mau mengalah sehingga masuk ke jalan utama seenaknya. Akibatnya, kendaraan yang berada di lajur utama malah harus mengurangi kecepatan, bahkan sering mengakibatkan kecelakaan.
Modifikasi Mobil Sembarangan
Mobil yang dimodifikasi juga punya andil dalam menyumbang risiko kecelakaan, seperti pakai ban tipis dan suspensi yang diturunkan. Padahal beban mobil lumayan besar ketika membawa orang dan barang. Kendaraan sudah didesain sedemikian rupa dengan memperhitungkan faktor keselamatan.
Tidak Pakai Seat Belt
Fakta lain, penggunaan sabuk pengaman atau safety belt ternyata bisa mengurangi risiko fatalitas kecelakaan hingga 61 persen. Di lain sisi, kesadaran untuk menggunakannya masih sangat rendah. Pastikan Anda dan penumpang mobil lainnya memakai seat belt sepanjang perjalanan.
Mengemudi Meskipun Mengantuk
Jangan pernah memaksakan diri mengemudi mobil jika sudah mulai mengantuk. Karena hanya dalam waktu beberapa detik, serangan microsleep atau tertidur sejenak dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Anda wajib istirahat setiap 2 jam mengemudi dan setelah jam ke-2 wajib tidur setidaknya selama 30 menit.