New Agya Stylix

New Agya Stylix

Starting FromRp173.200.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp973.300.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.029.900.000

Explore Get Your Offer
New Fortuner

New Fortuner

Starting FromRp582.200.000

Explore Get Your Offer
New GR Yaris

New GR Yaris

Starting FromRp1.166.000.000

Explore Get Your Offer
All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.425.500.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.268.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp454.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp501.700.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp673.100.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp630.300.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp410.800.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp374.800.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp243.000.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp297.200.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp169.600.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

news_4549TIPSAFTERSALES

Sayang Anak Ada Caranya, Ini Sebab Dilarang Memangku Anak di Bangku Depan Mobil

Sayang Anak Ada Caranya, Ini Sebab Dilarang Memangku Anak di Bangku Depan Mobil

Viral di social media, seorang ibu yang memangku anaknya di bangku penumpang depan mobil lolos dari bahaya saat kecelakaan. Dikutip dari Kompas.com, Anda sebaiknya menghindari kebiasaan memangku anak di bangku depan mobil karena berisiko tinggi.

Selaku pengendara mobil dan juga orang tua, sepatutnya Anda menjaga keselamatan penumpang saat berkendara, khususnya anak. Jangan sampai karena sayang justru bisa mencelakakan mereka.

Misalkan tiba-tiba dalam situasi darurat dibutuhkan respons cepat, posisi anak di pangkuan akan mempengaruhi kecepatan dan ketepatan reaksi pengemudi saat ada bahaya. Sekalipun dalam kecepatan rendah, cara mengemudi tersebut tetap tidak dibenarkan.

Karena reaksi yang benar itu membutuhkan kecepatan, tenaga, keterampilan, ruang gerak dan akurasi yang tinggi. Jika ada anak di bangku depan meskipun dipangku pasti pengemudi akan terganggu karena terdistraksi memperhatikan kondisi anak di sebelah.

Selain itu, ada risiko kedua yakni bahaya ketika airbag mengembang dalam kondisi darurat. Itu bisa membuat anak mengalami cidera serius akibat ledakan airbag.

Anak yang dipangku hampir pasti tidak menggunakan seat belt. Ada peluang anak terlempar dan mengenai bagian dalam mobil seperti dasbor atau kaca mobil. Akan sangat berbahaya jika sampai terlempar keluar yang hampir pasti fatal akibatnya.

Kalaupun dipaksakan menggunakan seat belt namun tetap dipangku, posisi duduk anak tidak pas dengan bentangan seatbelt. Dapat berbahaya ketika seatbelt bekerja anak justru terjerat lehernya. Ditambah, tulang anak masih lemah dan belum mampu menahan tarikan sabuk keselamatan ketika bekerja.

Karena rasa penasaran, anak dapat meraih tuas atau tombol di sekitarnya yang terjangkau oleh tangannya. Perilaku ini juga berbahaya karena akan mengalihkan perhatian driver dan memicu masalah seperti tuas transmisi pindah posisi.

Solusi dari masalah di atas adalah anak duduk di bangku belakang. Ajarkan pula anak untuk menggunakan seat belt kalau sudah aman. Namun untuk keamanan anak, sebaiknya mereka duduk menggunakan child seat yang disesuaikan dengan usia dan tinggi badannya.


Back to top