Tiga Faktor Penyebab Kecelakaan di Jalan, Manusia Pegang Peran Paling Penting Sehingga Harus Patuh Aturan dan Etika

Berkendara di jalan dengan berbagai karakter pengguna dan kendaraan selalu memiliki potensi bahaya. Mengendarai kendaraan jenis dan merek apapun, Anda tetap memiliki ancaman bahaya kalau tidak menerapkan kaidah keselamatan dengan baik.

Dikutip dari Detik.com, Anda harus bisa mengantisipasinya agar tetap selamat tanpa harus menjadi korban kecelakaan fatal. Namun sayangnya, masih banyak orang yang meremehkan langkah antisipasi yang sebenarnya mudah dan bisa dilakukan semua pihak.

Agar selamat, sebaiknya Anda mengantisipasi tiga penyebab kecelakaan ketika berada di jalan, yaitu manusia, kendaraan, dan lingkungan. Ketiganya menyumbang masalah yang membuat risiko kecelakaan timbul bahkan meningkat signifikan.

Manusia

Anda harus mengenali karakter kendaraan yang dibawa. Semua kendaraan, apa pun merek, jenis maupun tipenya, pasti ada bahayanya. Makanya setiap pengendara harus memiliki surat izin mengemudi (SIM) sebagai syarat kompetensi mengemudi.

Meskipun sudah memiliki SIM, bukan berarti bisa seenaknya di jalan. Tetap harus patuh aturan lalu lintas dan menjaga etika di jalan. Anda juga bisa meningkatkan kemahiran berkendara khususnya ketika menghadapi situasi darurat, seperti mempelajari tutorial di social media atau mengikuti training safety driving.

Kadang pula ada hal-hal basic yang sering diabaikan seperti tidak menggunakan seat belt. Padahal dengan memakai sabuk pengaman, Anda terhindar dari risiko terlempar saat kecelakaan yang umumnya berakibat fatal seperti membentur kaca mobil atau terlempar keluar.

Hal penting lain adalah mengendalikan emosi di jalan. Bahkan saat posisi Anda benar sekalipun, kalau tidak mampu mengendalikan emosi akan berbahaya bagi semua orang. Termasuk pula ketika Anda melakukan kesalahan, jangan malah emosional dan marah-marah ke pihak yang mengingatkan.

Lingkungan

Anda tidak dapat mengendalikan kondisi lingkungan berkendara. Seperti ketika di depan ada lubang jalan, maka Anda tidak dapat berharap lubang itu hilang dan jalan menjadi mulus. Langkah terbaik adalah mengantisipasi situasi yang timbul seperti mengerem atau pindah lajur.

Atau ketika berada di jalan perbukitan dengan kontur jalan naik-turun. Anda harus menerimanya dan melewati dengan aman. Karena itu dibutuhkan skill berkendara di jalan naik-turun yang memadai supaya tidak memicu masalah. Jalan terbaik mengantisipasi kondisi lingkungan adalah memahami cara melewatinya yang aman.

Kendaraan

Kendaraan berarti terkait dengan kondisi mobil Anda. Menjaga kondisi mobil harus menjadi perhatian utama pengendara. Hal sederhana seperti menjaga tekanan udara ban masih sering terlupakan. Padahal, ban mobil yang kempis memiliki risiko pecah atau sobek jika ada pemicunya.

Solusinya sangat sederhana, yakni mengecek kondisi mobil di rumah sebelum berangkat. Selain tekanan udara ban, Anda bisa mengecek cairan penting seperti oli mesin beserta cairan rem dan radiator. Meskipun simpel, ketika bermasalah seperti bocor akan memicu masalah besar di jalan.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah servis berkala di bengkel resmi Toyota. Ketika servis berkala, komponen penting seperti mesin, kaki-kaki, dan ban mobil akan diperiksa dan diperbaiki jika dideteksi ada kemungkinan masalah. Sehingga, risiko kecelakaan akibat kondisi mobil yang bermasalah dapat dikurangi.

Limitasi Kecelakaan di Jalan

Pada dasarnya, semua produsen mobil sudah memperhatikan faktor safety. Namun, urusan pengendalian risiko tetap menjadi tanggung jawab pengemudi. Apa pun bahaya dari lingkungan dan kendaraan, semua tergantung pada bagaimana driver menyikapinya.

Pengemudi harus sanggup mengenali keterampilan dan kompetensi diri sendiri supaya dapat mengendalikan mobil di jalan. Limitasi lain adalah merujuk pada hukum positif yang wajib dipatuhi semua orang untuk menekan potensi kecelakaan.