
Tips
11 Feb 2020
6 Kesalahan Mengemudi Mobil yang Bikin Kopling Manual Cepat Rusak
6 Kesalahan Mengemudi Mobil yang Bikin Kopling Manual Cepat Rusak
By faris
Transmisi manual mengandalkan kopling manual sebagai penerus daya dari mesin ke transmisi.
Kamu harus menginjak pedal kopling, setelah itu baru memindahkan tuas transmisi untuk mengganti posisi gigi perseneling.
Nah, ada beberapa kesalahan sepele yang kerap dilakukan pengemudi sehingga membuat usia pakai kopling manual cepat menurun.
1. Menginjak Pedal Kopling Terus
Yang paling sering adalah menginjak pedal kopling sepanjang perjalanan.
Posisi ini sering dipilih karena pengemudi malas mengangkat kaki dari pedal kopling dan berpindah saat ingin kembali menginjak pedal kopling.
Imbasnya, dapat mempercepat keausan pada release bearing dan pelat kopling.
Oleh sebab itu, lepaskan kaki kamu dari pedal kopling setelah proses memindahkan gigi transmisi selesai dilakukan.
2. Malas Menginjak Penuh
Ketika menginjak pedal kopling harus sepenuhnya agar roda gila (fly wheel) dan pelat kopling dapat benar-benar tidak lagi terhubung sehingga memudahkan saat memindahkan tuas transmisi dan mengurangi risiko cepat aus.
Setelah memindahkan tuas transmisi, lepaskan pedal kopling secara perlahan dan diselaraskan dengan injakan pada pedal gas.
Jangan tergesa-gesa karena akan membuat pelat kopling mudah selip dan aus.
3. Setengah Kopling di Tanjakan
Satu lagi kesalahan dalam mengoperasikan pedal kopling adalah menginjak pedal kopling tidak penuh (setengah kopling) sembari menekan pedal gas agar mobil tidak bergerak turun di tanjakan.
Upaya ini membuat seluruh komponen yang ada di dalam sistem kopling manual mobil jadi cepat rusak.
Tentu biasanya yang kena terlebih dahulu adalah pelat kopling, bahkan di kondisi ekstrem bisa tercium bau gosong.
Cukup gunakan rem tangan untuk menahan laju mobil di jalanan menurun.
Masalah lain dari setengah kopling adalah adanya getaran berlebih di mobil.
Semakin sering kamu lakukan, komponen seperti dudukan mesin bisa kalah lebih cepat.
Kalau sudah begini, kerusakan bisa merambat ke komponen lainnya.
4. Malas Menetralkan Transmisi
Kebiasaan lain yang merugikan onderdil kopling manual adalah malas memindahkan gigi transmisi ke posisi netral saat terkena lampu merah dengan alasan biar tidak repot saat mulai jalan.
Selain merusak komponen seperti release bearing, perilaku seperti ini juga tidak aman.
Bayangkan jika karena sesuatu hal kaki kamu terangkat dari pedal kopling.
Risiko paling kecil adalah mobil kamu menabrak mobil di depannya.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya bila kamu memindahkan gigi transmisi ke posisi netral, lepaskan kaki dari pedal kopling dan tarik rem parkir.
Toh, hal ini juga memberi kesempatan buat kaki kiri Anda beristirahat.
5. Langsung Masuk Gigi 2 Saat Start
Perbandingan gigi 1 transmisi manual dibuat besar agar dapat start dengan baik.
Masalahnya, kamu harus lekas memindahkan posisi gigi ke 2 sesaat setelah mobil melaju.
Sebagian orang malas melakukan proses ini dan langsung memasukkan gigi ke 2 saat mau jalan.
Dengan sedikit menahan injakan pedal kopling dan menambah tekanan pada pedal gas, mobil akan bergerak dan Anda tak perlu repot memindahkan gigi ke 2.
Masalahnya, kopling akan terbebani dengan gaya berkendara seperti ini.
Efeknya mirip ketika kamu melakukan setengah kopling.
6. Kasar Menginjak Pedal Kopling
Gaya terburu-buru dan kasar ketika menginjak pedal kopling juga mempercepat berkurangnya usia pakai kopling lantaran gesekan yang terjadi antar komponen jadi besar dan kasar.
Santai saja dan sesuaikan dengan irama mesin dan kecepatan mobil.
Jangan lupakan pula untuk mengecek tabung penyimpanan minyak kopling. Usahakan agar volumenya selalu berada di batas maksimal.
Kalau berkurang, lakukan pengecekan di kabel kopling sebagai antisipasi kebocoran.