
Tips
20 Oct 2019
Gejala Oli Transmisi Matik Kena Masalah
Gejala Oli Transmisi Matik Kena Masalah
By IndriTraveller
Transmisi mobil matik menggunakan oli sebagai pelumas.
Uniknya, oli tranmisi matik atau automatic transmission fluid (ATF) memiliki fungsi penting lain seperti pengendali kerja dari torque conventer sebagai salah satu komponen utama.
ATF juga berfungsi untuk melepaskan panas dari komponen bergerak di transmisi matik.
Makanya, begitu oli matik bermasalah, kerja transmisi langsung terganggu dan kerusakan akan merembet ke berbagai komponen yang biaya perbaikannya tidak murah.
Waktu Ganti Oli Matik
Oli transmisi otomatis dikenal memiliki masa pakai yang panjang, tapi ada yang menyarankan penggantian setiap sekitar 40.000 – 60.000 km tergantung kondisi pemakaian.
Mobil matik yang banyak dipakai di kota besar dengan tingkat kemacetan tinggi, usia pakai ATF-nya bisa lebih singkat dari rekomendasi.
Itu karena pengaruh suhu mesin tinggi saat macet membuat suhu oli matik ikut naik selama pemakaian sehingga mengakibatkan daya lubrikasi berkurang.
Begitu pula dampak gesekan kampas kopling dan plat besi saat kopling transmisi matik bekerja membuat timbulnya residu kotoran yang lambat laun akan menumpuk.
Alhasil oli matik menjadi kotor dan mengental. Kualitas oli matik yang buruk bakal memperpendek usia pakai transmisi matik dan mengakibatkan kerusakan serius pada transmisi.
Gejala Oli Matik Bermasalah
jika oli benar-benar kotor, maka komponen-komponen transmisi tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Gigi transmisi tidak bisa berpindah atau bahkan, dalam kasus yang ekstrem, kendaraan tidak bisa jalan.
Gejala lainnya adalah transmisi ‘ngelos’ dengan tanda mobil tersendat sesaat setelah tarikan awal.
Gejala lainnya yang bisa terjadi adalah perpindahan gigi yang sulit.
Selain itu, masalah pada oli bisa dikenali saat posisi gigi transmisi sulit berpindah dan hanya berada di tingkat tertentu, misalnya tiga atau satu.
Meski mobil diperlambat atau dipercepat lajunya, posisi gigi tetap tak berubah mengikut torsi mesin.
Gejala lain yang umum terjadi adalah mobil tidak mampu atau tidak kuat diajak menanjak, terutama di tanjakan dengan kemiringan yang cukup besar.
Bahkan tuas transmisi sudah digeser ke posisi 1 atau L dan pedal gas ditekan habis sekali pun.