
Lifestyle
15 Jan 2020
Punya Tugas Mulia, Begini Cara Jaga Kondisi Ban Mobil di Musim Hujan
Punya Tugas Mulia, Begini Cara Jaga Kondisi Ban Mobil di Musim Hujan
By faris
Saat hujan turun, situasi dan kondisi jalan berubah 180 derajat.
Dari jalan yang kering menjadi licin dan berpotensi celaka bila tidak hati-hati.
Satu bagian mobil langsung teringat saat bicara jalan licin akibat hujan dan potensi kecelakaan, yaitu ban.
Mengapa ban begitu penting dan harus diperiksa saat masuk musim hujan?
Tugas Mulia Ban
Apapun temanya, ketika bicara mengenai keselamatan berkendara, kamu wajib mengecek kondisi ban yang tupoksinya sangat mirip dengan telapak kaki manusia.
Ini terkait tugas ban yang sangat mulia, yakni menopang beban berat mobil, melajukan dan menghentikan mobil, serta mengendalikan arah mobil kamu.
Bahkan tanpa kamu sadari, ban juga berperan dalam meredam getaran yang diterima mobil dan selanjutnya dibantu oleh suspensi.
Padahal bidang kontak ban dengan jalan sangat terbatas dan ia harus berputar setiap saat.
Oleh sebab itu, usahakan ban mobil Toyota kamu selalu dalam kondisi prima.
Cara Menjaga Kondisi Ban
Cara menjaga kondisi ban adalah dengan melakukan pengecekan rutin minimal sebulan sekali.
1. Tekanan Angin Ban
Dan prioritas utama inspeksi yang sering terlupakan adalah tekanan angin ban.
Tidak ada salahnya kamu menyimpan alat pengisi angin ban portabel.
Bisa pula minta tolong tukang tambal ban atau layanan pemeriksaan tekanan angin ban di pom bensin.
Tekanan angin ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan memastikan telapak ban mendapatkan grip yang optimal ke aspal jalan.
Grip yang pas membuat ban dapat menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk di jalan yang licin dan tergenang air.
2. Telapak Ban
Bicara sepatu, posisi telapak ban seperti telapak sepatu.
Telapak sepatu yang sudah mulai kurang ketebalannya akan membuat kamu mudah terpeleset saat berjalan di permukaan yang licin.
Oleh karenanya, periksa ketebalan telapak ban via Tire Wear Indicator (TWI) yang terdapat di alur telapak ban.
Segera ganti ban saat permukaan telapak ban sudah sejajar dengan indikator TWI untuk memastikan mobil tidak mudah tergelincir di jalan licin.
Sembari itu, bersihkan telapak ban dari kerikil yang kerap menempel agar tidak mengganggu kinerja ban.
3. Alur Telapak Ban
Biasanya, kedalaman alur ban itu sekitar 1,6 mm, ditandai oleh tonjolan di alur ban yang diberi nama Tread Wear Indicator (TWI).
Segera ganti ban bila tanda tersebut sudah sejajar dengan tinggi telapak ban.
Letak TWI yang ada di beberapa titik ban juga bisa menjadi gambaran mengenai tingkat keausan ban.
Jika tidak merata, bisa jadi ada masalah di sektor suspensi dan kemudi.
4. Tutup Pentil Ban
Tugas ini memang sepele, karena apalah artinya tutup pentil ban.
Namun faktanya, secara perlahan angin akan keluar lewat pentil jika tidak ditutup.
5. Pelek
Jika sampai terjadi sesuatu pada pelek, seperti bibir pelek pecah, hampir pasti ban mobil akan mendapatkan tekanan sangat berat saat kejadian.
Bisa saja ban jadi rusak, seperti dinding ban benjol atau robek.
Pelek yang rusak juga membuat keseimbangan ban berubah dan kamu harus melakukan balancing.
Bahkan jika kerusakannya terlalu berat, malah bisa harus ganti pelek.
Utamakan Safety Driving!
Jika kamu sering melakukan manuver agresif, akselerasi penuh, atau mengerem mendadak, telapak ban akan cepat habis.
Begitu juga bila kamu kurang mengindahkan polisi tidur atau lubang di jalan, ada risiko dinding ban, bahkan hingga pelek dan kaki-kaki mobil akan mengalami kerusakan.
Termasuk jika kamu mengisi mobil dengan muatan berlebih. Intinya, prinsip safety driving juga mempengaruhi usia ban mobil kamu.