Daftar Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa Meski Mobil Tidak Dipakai

Submitted byAndriGaul onThu, 03/25/2021 - 09:40

Sebagian dari kamu belum menggunakan mobil secara penuh untuk melaksanakan aktivitas harian.

Berkurangnya intensitas penggunaan mobil akan berimbas pada risiko kerusakan komponen krusial pada mobil.

Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, catat beberapa komponen mobil yang paling berpeluang rusak agar tahu cara pencegahannya.

1. Aki Lemah

Hal ini akan dirasakan saat pertama kali menyalakan mobil yang sudah lama tak digunakan.

Mobil akan menjadi sulit dinyalakan karena adanya penurunan daya listrik dengan sendirinya.

Penurunan daya listrik ini berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas aki, semakin tua umur aki maka akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik.

Tipsnya, hidupkan mesin dua kali seminggu tanpa perlu menghidupkan sistem kelistrikan yang lain sekitar 5 menit.

Waktunya bisa lebih atau kurang tergantung kondisi.

Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki yang lebih maksimal.

2. Ban Kempis

Tekanan angin pada ban berkurang jika mobil terparkir terlalu lama.

Kondisi ini meyebabkan telapak ban tertekan hanya di satu titik dan membuat bentuk ban menjadi tidak bundar utuh.

Akibatnya, akan terjadi ketidakseimbangan ketika mobil dijalankan setelah sekian lama diam.

Penyebab tekanan angin ban berkurang juga disebabkan oleh karet penutup yang berubah tekstur atau adanya bagian yang tidak rata antara ban dan pelek.

Tipsnya, jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau masuk-keluar garasi secara rutin ketika mesin dipanaskan.

Upayakan posisi pelek dan karet penutup ban juga berubah posisi tumpuan.

Hal ini bertujuan agar tekanan angin pada ban akan terdistribusi secara merata dan ban tidak terlalu lama tertumpu hanya pada satu titik tertentu saja (flat spot).

3. Bensin Mengendap

Iklim tropis di Indonesia membuat udara lembab akan menyebabkan pengembunan pada tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama.

Akibatnya bahan bakar akan tercampur dengan air yang menguap sehingga mengurangi kualitas bahan bakar serta berpotensi menimbulkan karat pada tangki/saluran bahan bakar yang terbuat dari besi.

Selain itu, bahan bakar diesel jika dibiarkan terlalu lama akan menimbulkan endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar.

Tipsnya, saat memanaskan mobil, cek indikator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster.

Periksa dan ganti filter bahan bakar secara rutin agar bensin yang dikirim untuk proses pembakaran akan tersaring dari kotoran dan karat.

4. Karat di Cakram Rem

Karat akan timbul pada piringan cakram dimana hal ini merupakan proses alamiah antara lingkungan dengan benda yang berunsur besi.

Jika terus dibiarkan akan menyebabkan berkurangnya performa rem dan juga menimbulkan bunyi saat mobil pertama kali dipakai kembali.

Sebaiknya mobil dijalankan minimal satu kali dalam seminggu karena karat pada piringan cakram akan hilang dengan sendirinya.

5. Kuman dan Debu di Saluran AC

Penting untuk diketahui bahwa AC mobil yang jarang digunakan tidak akan menjadi lebih awet.

Ditambah AC yang jarang beroperasi mengakibatkan udara di dalam kabin tidak bersikulasi.

Hal ini dapat menyebabkan endapan debu dan kuman di saluran AC yang berdampak pada kualitas udara di dalam kabin mobil.

Disarankan agar rutin memanaskan mesin mobil sambil menyalakan AC sekitar 5-10 menit minimal seminggu sekali.

Ini bertujuan agar gas pendingin freon tidak mengendap dan terjadi sirkulasi udara pada kabin mobil.

6. Oli Rusak

Periksa kondisi semua oli pada mobil, mulai dari oli mesin, transmisi hingga oli gardan.

Oli adalah komponen yang sangat dibutuhkan pada mesin dan beberapa komponen lain sebagai pelumas.

Bila kamu tidak memeriksanya dan ternyata kondisi oli sudah tidak layak pakai atau habis, mobil bisa jebol di jalan.

Apalagi ketika mobil tidak jalan, ada risiko terjadi oksidasi di dalam tangki penyimpan oli mobil.

Air yang terbentuk akan bercampur dengan oli dan merusak senyawa kimianya, selain risiko timbulnya karat.

Selain oli, jangan lupa juga memeriksa kondisi saringan atau filter pada mobil kamu, seperti filter oli, filter udara, filter bensin bahkan termasuk pula filter AC.

Peran filter pada mobil tidak bisa dianggap sepele karena berfungsi sebagai penyaring kotoran yang berusaha masuk ke dalam mesin kendaraan.

Begitu juga dengan filter AC bila tidak diganti bisa membuat angin yang berembus pada ventilasi jadi tidak sejuk dan kotor, bahkan membuat aliran udara AC menjadi mampat dan bisa mendinginkan kabin.

7. Cairan Mobil Dilupakan

Ada beberapa cairan yang cukup penting yakni air radiator, minyak rem, dan washer atau pembersih kaca depan mobil.

Air radiator berfungsi sebagai pendingin agar temperatur mesin stabil, terlebih saat perjalanan jauh.

Pastikan pada tangki air radiator di ruang mesin tidak kurang dari batas maksimal.

Bila kurang, tambahkan hingga batas maksimal.

Hal serupa juga wajib kamu lakukan pada minyak rem mobil dan pastikan tidak ada kebocoran yang terdeteksi.

Sedangkan air washer membantu wiper untuk membersihkan kaca depan agar visibilitas pengemudi tetap terjaga.

Kotoran yang menempel pun bisa hilang dengan mudah berkat bantuan washer.

Tips

Cara Memanaskan Mesin Mobil yang Jarang Dipakai

Submitted byAndriGaul onThu, 03/25/2021 - 09:37

Sampai saat ini, aktivitas keseharian kamu belum normal seperti sediakala karena adanya pandemi COVID-19 sehingga mobil belum dipakai secara rutin.

Meskipun hanya berada di rumah saja, bukan berarti mobil kamu menjadi terbengkalai dan dibiarkan tidak terurus dengan baik.

Salah satunya yang paling sederhana adalah memanaskan mesin mobil.

Lantas, bagaimana cara memanaskan mesin mobil yang benar?

1. Durasi Memanaskan Mesin

Setiap mobil tentu memiliki teknologi mesin yang berbeda-beda.

Sejurus dengan itu, waktu memanaskan mesin mobil harus disesuaikan.

Misalnya mobil yang sudah menggunakan teknologi mesin injeksi tak perlu terlalu lama memanaskannya.

Hanya butuh waktu sekitar 5 menit saja cukup setidaknya dua kali dalam satu minggu.

2. Tidak Perlu Injak Pedal Gas

Saat memanaskan mesin mobil, biarkan mesin mobil pada putaran idle dan dianjurkan tidak menginjak gas.

Ini dikarenakan sirkulasi oli di dalam mesin belum 100 persen melumasi semua komponen mesin.

Jika dipaksakan menginjak gas, dikhawatirkan bagian mesin yang belum terlumasi oli secara maksimal akan mengalami gesekan dan mengakibatkan komponen mesin rusak.

3. Matikan AC

Usahakan AC mobil tidak dinyalakan saat memanaskan mesin mobil.

Pasalnya, menyalakan AC mobil justru akan membebani performa mesin.

Nyalakan AC ketika suhu mesin sudah mencapai titik normal sehingga kinerja mesin terhadap kompresor AC tak terlalu berat.

4. Panaskan Mobil di Area Terbuka

Apabila kamu memanaskan mobil di garasi, sebaiknya buka terlebih dulu garasi tersebut.

Tujuannya agar ada sirkulasi udara untuk gas buang yang berasal dari knalpot mobil.

5. Perhatikan Rem Tangan

Pastikan rem tangan mobil aktif untuk mencegah mencegah risiko mobil meluncur dengan sendirinya.

Terutama bila posisi mobil berada di kontur jalan yang tidak rata.

6. Cek Kondisi Mobil

Sembari menunggu mobil dipanaskan, periksa kondisi mobil dengan mengecek lewat panel instrumen.

Perhatikan apakah ada indikator yang menyala untuk memastikan tidak ada masalah teknis.

Cek pula kondisi sekeliling mobil siapa tahu ada kerusakan atau masalah.

7. Jalan Keluar Rumah

Jika didiamkan terlalu lama, ban mobil kamu akan mengalami flat spot atau rata di bagian yang menjadi titik tumpu.

Yaitu kondisi saat permukaan ban yang tidak rata dan cenderung datar karena terus menerus menjadi titik tumpu dari beban kendaraan.

Bahkan, dampak buruknya adalah ban bisa retak dan rentan sekali meletus ketika mobil kamu kembali digunakan.

Minimal dua minggu sekali mobil dikendarai keliling area sekitar rumah selama 15 menit untuk mencegahnya.

Selain itu, kamu juga bisa melihat bila ada masalah di mobil.

Tips

Cara Mudah Membeli Mobil Baru Toyota yang Mendapatkan Diskon PPnBM 100%

Submitted byAndriGaul onFri, 03/12/2021 - 11:44

Daftar harga mobil baru Toyota yang mendapatkan keringanan PPnBM 0% sudah dikeluarkan.

Kamu bisa memanfaatkan promo gratis PPnBM yang berlaku hingga bulan Mei 2021 ini dengan membeli lewat dealer resmi Toyota.

Berikut langkah mudah untuk keluarga muda yang mau membeli mobil baru Toyota yang memperoleh diskon pajak ini.

1. Browsing Model yang Dicari

Untuk merek Toyota, terdapat 5 model yang memperoleh diskon PPnBM 100% yakni Yaris, Vios, Sienta, Avanza, dan Rush.

Sebelumnya, kamu dapat memutuskan terlebih dahulu kebutuhan pembelian mobil baru.

Jika untuk anak tercinta yang baru mendapatkan SIM A, bisa membeli Yaris.

Atau jika ingin memberikan kado terindah untuk istri tercinta, dapat memilih Sienta.

Kalau mau dipakai sendiri beraktivitas dapat mencoba Vios nan stylish atau Rush yang bergaya adventure.

Untuk kebutuhan produktif seperti rental atau taksi online, kamu dapat membawa pulang Avanza.

2. Cek Harga dan Cara Pembayaran

Masing-masing model di atas masih memiliki beberapa turunan tipe, mulai dari entry level hingga flagship.

Kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget keluarga.

Pilih juga cara pembayaran yang sesuai dengan kemampuan kamu

Kamu bisa pilih untuk membayar secara tunai jika memiliki cukup dana dan ingin semua beres di awal.

Tapi apabila masih ada kebutuhan-kebutuhan lain yang harus segera dilunasi, kamu bisa memilih pembayaran secara kredit.

3. Pelajari Promo Penjualan

Meski sudah mendapatkan diskon PPnBM, Toyota tetap menawarkan promo pembelian yang dapat kamu manfaatkan.

Dengan begitu, keuntungan yang kamu dapatkan bakal berlipat ganda dan lebih bisa mengatur keuangan keluarga.

Tentu akan sangat bermanfaat kalau di waktu yang bersamaan kamu juga ada pengeluaran lain yang cukup besar.

Tidak kalah menarik, ada peluang memenangkan lucky draw berupa 1 unit Toyota Voxy dan 200 iPhone Mini.

Silakang kunjungi Toyota.astra.co.id untuk informasi lebih lengkap.

4. Pilih Lembaga Pembiayaan Terpercaya

Buat kamu yang memilih untuk bayar secara kredit, pastikan perusahaan pembiayaan yang kamu pilih memberikan harga rasional dan suku bunga kompetitif.

Pastikan juga punya proses administrasi dan cicilan bulanan mudah dan layanan pelanggan mumpuni.

Apalagi jika lembaga tersebut memiliki aplikasi sehingga kian mudah mengurus berbagai hal tanpa perlu datang ke cabangnya.

Dan salah satu yang terpenting adalah bekerjasama dengan perusahaan asuransi kendaraan yang kredibel.

5. Pastikan Memiliki Asuransi

Mobil merupakan salah satu aset yang harus dilindungi dengan menggunakan asuransi.

Dengan adanya perlindungan asuransi, maka aset kamu akan terjamin selama 24/7 mengingat risiko yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

Asuransi juga memiliki nilai plus dan minusnya sendiri.

Salah satu yang terpenting adalah keandalan dalam melayani klaim pelanggan dan kerjasama dengan pihak bengkel.

Sangat disarankan untuk memilih asuransi yang bekerjasama dengan bengkel resmi Toyota guna menjamin kualitas perbaikan.

Oleh karena itu, bandingkan antar asuransi supaya kamu bisa memperoleh manfaat yang paling besar.

Tips

Alasan Dilarang Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan

Submitted byAndriGaul onTue, 03/09/2021 - 14:30

Sebagian pengguna jalan masih menyalakan lampu hazard atau lampu darurat ketika mengemudi di tengah hujan deras.

Tujuannya baik yakni untuk memberi tanda keberadaan mobilnya dan peringatan kepada pengemudi lain.

Masalahnya, apa yang dilakukan termasuk dalam kategori salah kaprah yang justru berbahaya dan berisiko celaka.

Mengapa bisa begitu?

1. Hanya Untuk Berhenti Darurat

Lampu hazard atau lampu darurat yang ditandai oleh lampu sein kiri dan kanan yang berkedip secara bersamaan khusus dipakai saat mobil berhenti karena kondisi darurat.

Hal ini diatur oleh UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 121 Ayat 1 yang menyatakan:

“Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di Jalan”.

Yang dimaksud dengan “isyarat lain” antara lain lampu darurat dan senter, dan di mobil kamu difasilitasi oleh lampu hazard atau lampu darurat.

Sementara yang dimaksud dengan “keadaan darurat” adalah kendaraan kamu dalam keadaan mogok, kecelakaan lalu lintas, dan mengganti ban.

Bukan hanya undang-undang, di buku manual kendaraan juga sudah tertulis bahwa penggunaan lampu hazard hanya saat mobil berhenti dan bermasalah.

2. Sinarnya Silau

Dalam kondisi normal lampu hazard terlihat biasa saja, namun ketika di hujan deras, kondisinya bisa berbalik 180 derajat.

Bias sinar yang dipantulkan oleh air hujan justru membuat pengguna jalan lain silau saat melihat lampu hazard yang berkedip, padahal daya pandang pengemudi juga kian terbatas.

Hal ini akan membuat pengguna jalan lain tidak pas memperhitungkan posisi mobil kamu dan salah melakukan antisipasi.

Seperti saat pengereman mendadak, lantaran konsentrasinya terganggu oleh kedipan lampu hazard.

3. Membuat Bingung

Penggunaan lampu hazard saat mobil jalan menihilkan fungsi lampu sein yang dipakai saat kamu pindah jalur atau berbelok.

Bisa saja kamu mematikan dulu lampu hazard dan lanjut menyalakan lampu sein, tapi itu pasti makan waktu dan membingungkan pengendara lain.

Ini jelas sangat berbahaya di tengah kondisi lingkungan yang memang sudah kurang kondusif akibat jalan licin dan berkurangnya daya pandang.

Apalagi kalau jalan cukup padat dengan jarak antar mobil terbatas.

Kombinasi antara masalah di poin kedua dan ketiga akan menciptakan kecelakaan fatal seperti tabrakan beruntun hanya karena kamu menyalakan lampu hazard di saat yang tidak tepat.

Cukup Nyalakan Lampu Kecil

Tidak perlu bingung karena semua sudah diatur oleh pabrikan mobil dengan memperhatikan situasi dan aturan lalu lintas.

Kamu cukup nyalakan lampu senja atau lampu kecil.

Cahaya lampu senja yang redup tidak menyilaukan pengguna jalan lain namun sudah bisa dilihat dengan jelas sebagai penanda posisi mobil kamu.

Kamu tetap bisa menggunakan lampu sein sebagaimana peruntukannya dan tidak membingungkan pengguna jalan yang lain.

Kalau lampu kecil dirasa kurang cukup untuk melihat jalan, kamu bisa mengaktifkan lampu utama mobil.

Bila dirasa belum cukup atau turun kabut, kamu bisa menyalakan lampu kabut atau foglamp yang dirancang untuk dapat menembus hujan lebat atau kabut tebal.

Tips

Cara Mencegah Mobil Ditabrak Mobil Lain dari Belakang Untuk Menghindari Tabrakan Beruntun

Submitted byAndriGaul onWed, 03/03/2021 - 17:03

Belakangan ini kembali ada berita mengenai tabrakan beruntun di jalan tol.

Seringkali pengguna jalan beranggapan bahwa tabrakan beruntun disebabkan oleh pengemudi di belakang yang tidak waspada.

Padahal, kamu yang berada di depan juga bisa turut menyumbang masalah sehingga terjadi kecelakaan seperti itu.

Oleh sebab itu, hindari perilaku berikut ini yang bisa membuat mobil kamu ditabrak dari belakang.

1. Tidak Menjaga Jarak Aman

Seringkali kamu menempel mobil lain di depan saat melaju kencang.

Begitu ada situasi darurat, kamu akan melakukan pengereman mendadak.

Kalau kamu lolos, bagaimana dengan pengguna jalan lain di belakang?

Dengan menjaga jarak aman dengan mobil di depan, kamu bisa melakukan pengereman secara bertahap dan bisa diikuti oleh mobil di belakang.

2. Pindah Jalur Sembarangan

Pindah jalur sah saja, tapi pastikan jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

Memaksakan diri masuk ke jalur lain, terutama jalur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang bisa memicu tabrakan dari belakang.

Makanya pastikan jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

Jangan lupa menyalakan lampu sein untuk memberi tanda ke pengguna jalan lain.

3. Tidak Pernah Mengecek Spion

Dengan melakukan pengecekan spion secara berkala membuat kamu dapat memantau kondisi sekitar mobil.

Kamu bisa segera mengintip spion untuk memastikan mobil di belakang tidak lepas kendali kalau ada kondisi darurat di depan.

Kamu pun masih dapat melakukan manuver menghindar dengan pindah jalur jika memungkinkan.

Tentu dengan catatan, jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

4. Kecepatan Tidak Sesuai Jalur

Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di jalur cepat.

Padahal di jalur tersebut ada mobil lain dari belakang yang berjalan dengan kecepatan tinggi.

Gunakan jalur sesuai kecepatan kamu dan hanya memakai jalur paling kanan untuk mendahului.

Jangan paksakan menyalip dari jalur kiri karena diperuntukkan untuk mobil yang berjalan lebih lambat.

5. Main Ponsel

Hal ini masih sering terjadi padahal kamu sedang melaju kencang.

Bisa saja karena tidak waspada kamu tidak memperhatikan mobil di depan mengurangi kecepatan.

Atau bahkan mobil kamu pindah jalur tanpa disadari padahal dari belakang ada mobil lain.

6. Mengantuk

Masalah ini sama bahayanya dengan bermain ponsel di dalam mobil.

Meski hanya sepersekian detik, mobil kamu bisa pindah jalur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba.

7. Lampu Rem Mati

Masalah ini sepele, tapi bisa sangat berbahaya bila lampu rem mobil kamu mati.

Pengemudi di belakang tidak akan bisa mengetahui ketika kamu mengurangi kecepatan.

Padahal kamu bisa melakukan langkah sederhana dengan menginjak pedal rem sebelum jalan.

Nyala sinar lampu rem akan terlihat di tembok garasi rumah kamu.

Pastikan pula lampu sein juga berfungsi dengan melakukan hal yang sama.

Tips

Cara Mudah Menghindari Menabrak Mobil Lain dari Belakang Untuk Mencegah Tabrakan Beruntun

Submitted byAndriGaul onWed, 03/03/2021 - 17:01

Tabrakan beruntun di jalan tol kembali terulang.

Sumber masalah utama dari tabrakan beruntun adalah kelengahan pengguna jalan di belakang yang alpa menjaga jarak aman dengan mobil lain di depannya.

Apalagi saat ini sedang musim hujan dimana jarak pandang pengemudi berkurang dan jalan licin membuat mobil lebih mudah terlibat kecelakaan.

Seringkali pengemudi yang sudah siap mengantisipasi tetap ikut terlibat kecelakaan karena ketidaksiapan pengemudi lain di belakangnya.

Berikut langkah yang bisa dilakukan oleh kamu untuk mencegah tabrakan beruntun.

1. Fokus dan Waspada

Mengemudi mobil adalah kegiatan penuh waktu yang tidak bisa disambi dengan aktivitas lain supaya perhatian tetap fokus dan waspada hanya pada kondisi jalan di depan.

Oleh sebab itu, simpan ponsel dan persiapkan segala kebutuhan mengemudi dengan baik.

Seperti, menyiapkan peta digital, makanan, minuman, dan kartu etol sebelum berjalan sehingga tidak mengalihkan perhatian ketika dibutuhkan.

2. Ikuti Aturan Kecepatan di Jalan

Masih banyak pengguna jalan yang tidak mematuhi aturan kecepatan minimal dan maksimal di jalan sehingga memicu kecelakaan ditabrak dari belakang.

Mobil yang terlalu pelan membuat kendaraan lain di belakang sulit mengantisipasi jarak dan laju mobil.

Sedangkan mobil yang terlalu kencang bisa berpotensi memicu kecelakaan jika gagal dikendalikan.

Berjalanlah sesuai aturan dan kebutuhan, termasuk dalam memilih jalur yang sesuai kecepatan mobil.

3. Jaga Jarak Aman Antar Mobil

Cara termudah adalah dengan teknik berhitung tiga detik.

Perhitungannya sederhana, kamu bisa menentukan patokan benda statis yang dilalui kendaraan di depan, seperti tiang lampu penerangan jalan, dan mulai berhitung tiga detik.

Ketika melintasi benda itu tepat masuk pada detik ketiga, maka jarak kamu aman.

Bila masih kurang dari tiga detik dan benda itu sudah dilewati, berarti kecepatan mobil terlalu tinggi dan segera kurangi.

Harapannya, waktu 3 detik cukup untuk merespons situasi darurat seperti ketika lampu rem mobil di depan tiba-tiba menyala.

Waktu 3 detik sebagai perhitungan reaksi pengemudi mulai dari mata melihat, anggota tubuh seperti kaki merespons dengan menginjak pedal rem, dan mobil bereaksi dengan melakukan pengurangan kecepatan.

4. Perawatan Kendaraan

Seperti diutarakan sebelumnya, butuh reaksi dari mobil agar dapat menghindari tabrakan beruntun, bisa dengan melakukan pengereman atau menghindar.

Untuk memastikan mobil kamu sanggup bereaksi sesuai keinginan, servis berkala memegang peran rutin untuk memastikan seluruh bagian mobil selalu dalam kondisi prima.

Silakan kunjungi bengkel resmi Toyota untuk melakukan servis berkala guna memastikan kondisi mobil selalu prima.

Tips

Keuntungan Perluasan Jaminan Polis Asuransi Third Party Liabilities

Submitted byAndriGaul onFri, 02/19/2021 - 08:46

Secara garis besar, asuransi terdiri atas 2 jenis yakni Total Loss Only (TLO) dan Comprehensive atau biasa disebut All Risk.

Total Loss Only (TLO) menjamin risiko terhadap kerugian atau kerusakan total dan risiko kendaraan hilang akibat pencurian.

Dengan catatan, bila biaya perbaikan lebih besar atau sama dengan 75% dari harga kendaraan sesaat sebelum terjadinya kerugian dan usia maksimal kendaraan yang bisa mendapatkan perlindungan TLO adalah 12 tahun.

Sementara Comprehensive atau All Risk menjamin risiko terhadap kerugian atau kerusakan sebagian maupun total akibat risiko yang dijamin dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.

Usia maksimal kendaraan yang bisa mendapatkan perlindungan ini adalah 9 tahun.

Risiko yang dijamin adalah kerugian dan atau kerusakan pada kendaraan bermotor akibat tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, perbuatan jahat, pencurian, dan kebakaran.

Artinya, tidak semua risiko kecelakaan atau kerusakan ditanggung oleh pihak asuransi.

Agar perlindungan terhadap mobil lebih optimal, kamu bisa menambahkan perluasan jaminan dalam polis asuransi.

Third Party Liabilities

Salah satu bentuk perluasan jaminan yang bisa kamu ajukan adalah Third Party Liabilities (TPL) atau tanggung jawab hukum pihak ketiga dengan membayar premi tambahan.

Pertanggungan TPL memungkinkan kamu untuk mendapatkan jaminan atas kerugian pihak ketiga yang disebabkan oleh kelalaian kamu saat berkendara menggunakan kendaraan bermotor yang kamu asuransikan.

Kerugian yang dijamin tidak hanya kerusakan harta benda melainkan juga biaya pengobatan atas cidera badan atau kematian.

Manfaat Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga

Manfaat TPL dapat mengganti kerugian terhadap dua hal.

Pertama adalah kematian atau cidera yang dialami pihak ketiga yang terlibat dalam kecelakaan.

Yaitu siapapun yang ada di dalam kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dengan mobil kamu.

Misalnya, mobil kamu terlibat kecelakaan dengan mobil lain yang berpenumpang tiga orang dan ketiganya mengalami luka, maka biaya pengobatan atas ketiganya akan ditanggung oleh asuransi.

Kedua, adalah penggantian kerusakan atas aset pihak ketiga, di luar aset kamu sebagai pemegang polis asuransi.

Perusahaan asuransi akan membayar biaya kerugian atas kerusakaan ini sesuai kesepakatan yang tertulis di polis pemegang asuransi.

Jika dalam kecelakaan melibatkan aset tidak bergerak pihak ketiga seperti tiang listrik atau pagar rumah, biaya perbaikan pihak ketiga tersebut akan ditanggung oleh asuransi.

Tentu mengenai nilai pertanggungan TPL disesuai dengan aturan pihak asuransi.

Termasuk jumlah premi tambahan yang mesti dibayar dan cara klaim.

Untuk itu kamu bisa konsultasi dengan pihak asuransi yang kamu pakai.

Tips

5 Keuntungan Memiliki Asuransi Mobil yang Bikin Kamu Tenang

Submitted byAndriGaul onFri, 02/19/2021 - 08:45

Asuransi kendaraan bermotor merupakan sebuah layanan yang memberikan jaminan perlindungan kendaraan seperti mobil yang kamu miliki.

Asuransi menjamin segala risiko yang mungkin terjadi pada mobil kamu, baik kerusakan ataupun kehilangan yang nantinya akan dialihkan ke perusahaan asuransi.

Berikut daftar manfaat memiliki asuransi kendaraan yang bisa kamu dapatkan.

1. Memberikan Perlindungan pada Kendaraan

Manfaat dari asuransi kendaraan yang pertama tentu saja memberikan perlindungan pada kendaraan.

Perlindungan yang diberikan tidak hanya dari risiko pencurian, tetapi juga perlindungan dari kerusakan maupun kejadian lainnya yang tidak terduga.

Untuk pencurian, perlindungan yang diberikan oleh perusahaan asuransi mobil biasanya berupa sejumlah dana yang nominalnya sesuai dengan ketentuan yang diberikan pihak asuransi.

Kemudian untuk risiko kerusakan kendaraan, perlindungan yang diberikan yaitu berupa keringanan biaya perbaikan.

2. Membantu Pertanggung Jawaban Pihak Ketiga

Menggunakan asuransi kendaraan juga akan membantu kamu bertanggung jawab kepada pihak ketiga yang terlibat kecelakan.

Istilah teknisnya adalah third party liability.

Tentu kamu akan merasa kesulitan untuk memberikan biaya pertanggung jawaban terhadap pihak lain yang menjadi korban kecelakaan.

Tidak hanya korban kendaraan atau jiwa, termasuk pula kerusakan properti jalan dan bangunan yang menjadi korban kecelakaan.

Masalahnya, biaya pertanggung jawaban yang dibutuhkan tidak sedikit.

Dengan menggunakan asuransi kendaraan, kamu bisa menyerahkan tanggung jawab itu ke pihak asuransi.

3. Membantu Mengelola Pengeluaran

Manfaat lainnya dari asuransi kendaraan adalah dapat membantu mengelola pengeluaran kamu.

Pasalnya, dengan menggunakan asuransi kendaraan, satu tanggung jawab untuk melindungi kendaraan yang kamu miliki sudah dilakukan.

Kamu tidak perlu memikirkan biaya tambahan untuk segala risiko yang mungkin terjadi karena sudah melindunginya dengan asuransi mobil.

4. Memberikan Rasa Tenang dan Aman

Kamu tidak pelu lagi merasa khawatir ataupun takut kalau sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang menyebabkan kendaraan rusak atau hilang.

Meskipun begitu, kamu tetap harus selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara atau parkir mobil.

Karena bagaimanapun, mencegah tetap jauh lebih baik ketimbang mengobati.

5. Menambah Nilai Jual Mobil

Dengan menggunakan asuransi, keamanan mobil dan jiwa pemiliknya selalu terjaga dari segala macam risiko di jalan.

Asuransi juga memastikan mobil kamu selalu terjaga kondisinya karena akan segera diperbaiki setelah mengalami kerusakan akibat kecelakaan.

Apalagi jika kamu melakukan perbaikan di bengkel resmi Toyota yang sudah dikenal mumpuni dan disertai garansi perbaikan.

Termasuk menjaga mobil dari risiko hilang akibat pencurian.

Alhasil, mobil yang dilengkapi asuransi nilai jualnya akan meningkat dan bermanfaat ketika kamu mau menjualnya kembali.

Lifestyle

Aturan Mengenai Cara dan Etika Mengemudi di Persimpangan Jalan, Patuhi Untuk Mencegah Kecelakaan

Submitted byAndriGaul onFri, 02/19/2021 - 08:41

Banyak yang belum paham mengenai aturan dan etika mengemudi mobil di persimpangan jalan.

Masih cukup sering terjadi kesalahpahaman ketika kamu berada di persimpangan jalan sehingga akhirnya menyebabkan kecelakaan, kemacetan, atau pertikaian.

Padahal, jika menilik Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( UU LLAJ), Pasal 113 mengatur cara dan etika berkendara ketika di persimpangan dengan jelas.

Sebagai contoh, ketika kamu ingin keluar dari jalan yang lebih kecil daripada jalan utama dan berada di persimpangan yang tidak ada alat pemberi isyarat lalu lintas, maka utamakan pengguna jalan lain yang sudah lebih dahulu ada di jalan utama.

Jangan langsung melaju ketika keluar dari gang atau jalan yang lebih kecil tersebut.

Berikut aturan lengkap mengenai berkendara pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas menurut Pasal 113 ayat satu.

Kamu sebagai pengguna jalan wajib memberikan hak utama kepada:

a. Kendaraan yang datang dari arah depan dan (atau) dari arah cabang persimpangan yang lain jika hal itu dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas atau Marka Jalan

b. Kendaraan dari jalan utama, jika pengemudi tersebut datang dari cabang persimpangan yang lebih kecil atau dari pekarangan yang berbatasan dengan jalan

c. Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan sebelah kiri, jika cabang persimpangan 4 (empat) atau lebih dan sama besar

d. Kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah kiri di persimpangan 3 (tiga) yang tidak tegak lurus

e. Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan yang lurus pada persimpangan 3 (tiga) tegak lurus

Pada ayat kedua dIkatakan, jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali Lalu Lintas berbentuk bundaran, kamu harus memberikan hak utama kepada kendaraan lain yang datang dari arah kanan.

Untuk setiap pengendara, ingat juga jangan menggunakan klakson berlebih sebagaimana amanat yang tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 pasal 69.

Tertulis, jika ada kendaraan lain yang secara tiba-tiba berpindah jalur ke arah kamu, cukup bunyikan klakson sebanyak satu atau dua kali untuk mengingatkan atau memberi tahu posisi kendaraan terhadap pengemudi tersebut.

Tips

Alasan Wanita Dilarang Menggunakan High Heels Waktu Mengemudi

Submitted byAndriGaul onWed, 02/03/2021 - 23:30

Mobilitas membuat kamu berada di jalan dan tidak lepas dari kemungkinan kecelakaan di jalan raya, baik dari pengguna jalan lain maupun diri sendiri.

Kondisi ini terjadi pada kaum pria dan kaum wanita, terutama dengan tingkat pergerakan tinggi.

Khusus untuk faktor diri sendiri, pengemudi wanita kerap lalai untuk memperhatikan keselamatan dan kenyamanan saat mengemudi.

Salah satunya akibat penggunaan alas kaki yang tidak tepat.

Bahaya Pakai High Heels Saat Mengemudi

Tuntutan penampilan dan kepraktisan membuat kamu kadang tetap menggunakan alas kaki dengan sol tebal atau high heels saat mengemudi.

Padahal ini berbahaya!

Penggunaan alas kaki yang kurang tepat ini membuat feeling mengemudi menjadi tidak peka.

Terutama saat menginjak pedal gas dan rem yang menjadi dua komponen penting mengemudi kendaraan.

Desain high heel yang menekuk kaki juga membuat pergerakan kaki kamu jadi sulit dan tidak mendapatkan posisi yang rileks dan natural saat menginjak pedal.

Belum lagi risiko kaki kamu tergelincir karena heel yang terlalu tinggi dan runcing, selain bisa cidera juga membahayakan saat butuh respons cepat.

Pakai Alas Kaki Mengemudi

Sebaiknya kamu membawa alas kaki cadangan yang lebih nyaman untuk digunakan saat mengemudi, tapi jangan sendal jepit.

Kalau mau sedikit repot, kamu bisa pakai sepatu khusus mengemudi.

Tapi kalau mau santai, bisa pakai sepatu kets atau sneaker yang sol bagian luarnya tipis dan tidak licin.

Nantinya ketika sudah tiba di tempat tujuan, sepatu hak tinggi tersebut baru dipakai lagi.

Tapi menyimpannya juga harus diperhatikan.

Jangan taruh sepatu di bawah pengemudi karena bisa mengganggu pergerakan kaki, bahkan bisa menghalangi pergerakan pedal.

Tempatkan sepatu yang tidak dipakai itu di bagasi atau kolong baris kedua agar aman.

Tips
Next

Back to top