Penggunaan bahu jalan tol selain untuk kebutuhan darurat tidak dibenarkan lantaran bukan itu fungsi utamanya. Lebar bahu jalan terbatas dan hanya bisa digunakan sebagai jalur lalu lintas sementara atau darurat. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol, pada pasal 41 ayat 2 penggunaan bahu jalan diatur sebagai berikut:
a. Digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan darurat.
b. Diperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti darurat.
c. Tidak digunakan untuk menarik/menderek/mendorong kendaraan.
d. Tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang, dan (atau) barang dan (atau) hewan.
e. Tidak digunakan untuk mendahului kendaraan.
Sayangnya, masih banyak pengemudi yang memanfaatkan bahu jalan tidak sebagaimana mestinya. Seperti untuk mendahului mobil lain atau istirahat. Sehingga kecelakaan akibat penggunaan bahu jalan yang tidak sesuai aturan masih sering terjadi.
Manfaatkan Rest Area Saat Kondisi Darurat
Kondisi darurat seperti mogok atau kendala teknis lain tidak serta merta terjadi. Misalnya suara aneh dari area tertentu atau getaran yang tidak biasa dari bagian lain. Pertanda kecil tersebut bisa kamu jadikan acuan bila mobil akan mengalami masalah.
Jika tanda-teanda tersebut terjadi, kurangi kecepatan dan melajulah di jalur paling kiri. Amati panel instrumen untuk melihat apakah ada sesuatu yang tidak beres. Pastikan pula mobil tetap dapat dikendalikan dengan baik.
Perhatikan rambu-rambu di pinggir jalan tol. Kalau ada petunjuk rest area, arahkan mobil kamu masuk ke dalam rest area karena lebih aman untuk berhenti. Segera lakukan pengecekan saat sudah berada di dalam rest area dan pastikan tidak ada masalah di mobil kamu.
Berhenti Darurat di Bahu Jalan Tol
Kamu bisa memanfaat bahu jalan untuk berhenti dan mengecek kondisi kendaraan yang bermasalah. Tapi mengingat perilaku pengguna mobil lain yang ceroboh di jalan tol, kamu harus perhatikan beberapa hal.
1. Berhentilah di posisi yang aman dengan berpatokan pada garis lurus sebagai pembatas bahu jalan. Sebagai gambaran, minimal jarak sekitar 50 cm dari garis batas bahu jalan.
2. Pastikan kontur bahu jalan mendukung untuk berhenti, seperti tidak miring atau rusak.
3. Hindari berhenti di bahu jalan yang menikung karena akan menciptakan blind spot pada pengguna jalan lain dan posisi berhenti tidak sepenuhnya lurus.
4. Tekuk spion luar untuk mengurangi risiko tersenggol mobil lain.
5. Waspada saat buka dan tutup pintu mobil sisi kanan. Bukalah sedikit, intip ke belakang melalui celah, jika sudah aman baru buka pintu secukupnya. Segera tutup pintu kembali begitu kamu keluar.
6. Penumpang bisa memanfaatkan pintu kiri untuk turun naik dan jangan memaksakan dari kanan.
7. Sebelum keluar dari mobil pastikan untuk menyalakan lampu hazard.
8. Ambil segitiga pengaman dari bagasi dan pasang di belakang mobil dengan jarak minimal 5 kali panjang bodi mobil kamu.
9. Segera lakukan pengecekan pada bagian yang dicurigai bermasalah.
10. Saat proses berlangsung, penumpang wajib menunggu di luar mobil.
11. Posisi penumpang tidak boleh di belakang mobil untuk menghindari risiko kena tabrak dari belakang. Posisi terbaik adalah di kiri depan mobil dan bisa melihat kondisi di belakang mobil sebagai langkah antisipasi jika ada mobil lain nyelonong.
12. Jangan terlalu lama berhenti di bahu jalan.
13. Kalau masalah sudah ketemu dan bisa diperbaiki, segeralah jalan kembali.
14. Periksa dan bereskan perlengkapan darurat, jangan sampai ada yang tertinggal. Selain merugikan kamu, dapat pula mencelakakan pengguna jalan lain kalau sampai melindas perlengkapan yang tertinggal tersebut.
15. Hati-hati ketika masuk kembali ke dalam mobil, pastikan seluruh penumpang naik dari pintu kiri dan pengemudi waspada sebelum membuka pintu sopir.
16. Jangan kangsung masuk ke lajur jalan saat mulai berjalan, naikkan kecepatan mobil secara perlahan, nyalakan lampu sein kanan, dan perhatikan kendaraan di belakang lewat spion.
17. Jika kondisi di belakang aman dan kecepatan mobil mendekati batas minimal kecepatan di jalan tol, masuklah ke lajur tol secara perlahan.
Mobil Mogok di Bahu Jalan Tol
Biasanya ada patroli petugas pengelola jalan tol yang lewat dan bisa dimintakan bantuan, termasuk untuk memanggil mobil derek milik pengelola jalan tol. Tapi bila tidak ada bantuan, kamu bisa menghubungi nomor darurat pengelola jalan tol.
Untuk Jasa Marga kontak yang bisa dihubungi 24 jam adalah 14080. Nomor darurat pengelola jalan tol yang lain bisa kamu browsing dari internet. Oleh sebab itu, saat tap in cobalah lihat di atas gerbang tol nama pengelolanya.
Untuk pengguna Toyota, bisa kontak bengkel resmi Toyota atau asuransi yang dipakai, biasanya mereka memiliki tim tanggap darurat 24 jam.