Periksa dan Rawat Sendiri Mobil Untuk Persiapan Libur Lebaran

Submitted byadminConnect onWed, 05/05/2021 - 09:15

Sebentar lagi kamu akan menjalani libur Lebaran.

Memang ada larangan mudik Lebaran, tapi masih diperbolehkan untuk bepergian di satu wilayah seperti hanya seputaran Jabodetabek.

Selain itu, meski tidak dipakai mudik, kamu harus tetap menjaga kondisi mobil supaya tetap prima sehingga terhindar dari risiko mogok.

Nah, sembari menyiapkan kebutuhan Lebaran lainnya, kamu bisa cek kondisi mobil di rumah.

1. Ban Mobil

Kerap dilupakan, padahal tugas yang diemban oleh ban mobil sangat mulia.

Ditambah, saat lebaran mobil pasti diisi penuh oleh penumpang dan barang bawaan.

Oleh sebab itu, periksa dulu tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan.

Sembari itu, lakukan pemeriksaan ringan kondisi fisik ban dan pelek.

Jangan dilupakan, ban cadangan atau ban serep juga wajib diperiksa.

Walau agak sulit karena harus ngolong, cobalah sekalian cek kondisi kaki-kaki mobil seperti shock absorber, per, lengan ayun, dan komponen penggerak roda.

Perhatikan bila ada karet yang sobek, lelehan pelumas, atau terasa longgar saat digerakkan dengan tangan.

2. Oli Mesin

Pelumas punya peran yang tidak kalah penting lantaran melindungi mesin dari gesekan antar komponen sehingga mesin dapat bekerja secara optimal dan punya daya tahan yang memadai terhadap kerusakan.

Oli mesin juga membantu melepaskan panas mesin serta membuang kotoran yang terbentuk akibat gesekan antar komponen mesin.

Oleh sebab itu, pastikan volume oli mesin sesuai takaran dengan mengeceknya via tongkat pengukur ketinggian oli mesin alias dipstick.

3. Minyak Rem

Kamu tentu tidak mau terjadi kecelakaan lantaran minyak rem bermasalah, apalagi akan membawa istri, anak, dan anggota keluarga lain.

Karenanya, kamu harus memperhatikan ketinggian minyak rem di tabung penyimpan.

Berkurangnya minyak rem menandakan bahwa ketebalan kampas rem mulai menipis, dengan catatan tidak terjadi kebocoran pada sistem rem.

4. Air Radiator

Air radiator punya tugas utama sebagai pendingin mesin mobil agar bisa bekerja dengan baik.

Risikonya kalau sampai air radiator habis, mesin mobil bisa jebol dan harus turun mesin.

Oleh karena itu, cek dahulu kondisi air radiator.

5. Freon AC

Jangan pernah sepelekan tugas AC saat mobil dibawa lebaran bersama keluarga.

Kamu bisa mengintip via sight glass di ruang mesin.

Nyalakan mesin dan AC, saat idle akan terlihat bening dan saat digas akan timbul sedikit gelembung udara.

Jika saat idle terdapat gelembung udara, artinya freon berkurang.

6. Cairan Mobil Lainnya

Sebenarnya setiap cairan di mobil pasti punya peran penting untuk memastikan seluruh komponen mekanis dapat bekerja secara optimal.

Seperti minyak power steering, terdapat tabung untuk mengisi ulang bila takarannya berkurang.

Silakan cek ketinggian air aki dan tambah jika berkurang.

Sekaligus bersihkan permukaan terminal aki dan tutup pengisi jika terjadi pengapuran.

Air pembersih kaca atau air wiper fungsinya terkesan tidak sepenting cairan lain, namun jangan pernah dianggap sepele.

Oli transmisi otomatis tidak sekadar melumasi, tapi juga merupakan bagian dari sistem yang menggerakkan transmisi dan memberikan pengaruh besar jika bermasalah.

Saking lamanya waktu penggantian, kamu pasti lupa memeriksa kondisinya.

7. Cek Kondisi Mesin

Bermodalkan sistem yang diatur via komputer, tidak banyak hal bisa kamu lakukan dalam pengecekan mesin mobil.

Posisikan kunci kontak di ON dan lihat indikator di panel instrumen apakah ada masalah.

Jika tidak ada, bisa melanjutkan dengan menyalakan mesin dan dengarkan bila ada suara aneh.

Kalau sampai terdeteksi masalah, peluang terbaik untuk memperbaiki adalah dengan membawanya ke bengkel resmi Toyota.

8. Perlengkapan Darurat

Nomor satu yang wajib ada adalah dongkrak dan alat pembuka ban.

Selain perkakas bawaan mobil, perangkat darurat lain yang sebaiknya ada adalah senter, jumper aki, dan kabel sling untuk derek.

Siapkan pula cairan cadangan seperti minyak rem.

Tips

Tips Mengemudi Mobil dengan Kecepatan Tinggi yang Aman

Submitted byadminConnect onWed, 05/05/2021 - 09:09

Mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi tentu sangat mengasyikkan.

Di saat memacu kendaraan, kamu akan merasakan thrill of speed atau sensasi adrenalin yang meluap-luap.

Belum lagi saat mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, kamu dapat merasakan performa sebenarnya dari mobil.

Tapi tentunya bukan ngebut ugal-ugalan begitu saja, berlari kencang di jalan sah-sah saja asalkan disertai dengan persiapan.

1. Kenali Karakter Mobil dengan Baik

Setiap mobil memiliki karakter yang berbeda-beda.

Power, torsi, desain bodi, sistem penggerak, fitur, berat, dan spesifikasi lainnya akan mempengaruhi karakter sebuah mobil.

Mobil dengan sistem penggerak RWD, FWD, atau AWD memiliki karakter yang berbeda-beda terutama saat manuver belokan.

Salah satunya, mobil FWD cenderung understeer, sedangkan mobil RWD cenderung oversteer.

Mobil dengan tipe sama belum tentu memiliki karakter yang sama setelah dimodifikasi.

Misalnya modifikasi mesin, suspensi atau penambahan anti roll bar.

Kenali seberapa cepat mobil mampu berakselarasi dan seberapa cepat mobil mampu melakukan pengereman, termasuk pula respons kemudi.

Beberapa mobil juga dilengkapi tekhnologi semisal rem ABS atau traction control yang sangat berpengaruh pada saat mengemudi.

2. Pastikan Mobil Dalam Kondisi Fit

Merasa ada yang tidak beres di mobil? Jangan sesekali memacu mobil yang tidak dalam kondisi fit.

Pastikan kondisi sektor kaki-kaki, rem dan ban dalam keadaan prima.

Cek kondisi seluruh ban, tekanan angin, dan pastikan juga semua baut terpasang dengan kencang.

Pastikan juga rem berfungsi dengan baik.

3. Posisi Mengemudi

Meski terdengar simpel, posisi mengemudi merupakan hal yang penting bagi keamanan dan kenyamanan mengemudi.

Sama seperti hal mendasar lainnya, posisi mengemudi akan berpengaruh besar bagi performa mengemudi.

Dengan posisi yang baik, maka manuver akan semakin smooth, efektif dan menghemat tenaga.

Selain itu, posisi mengemudi yang benar membuat tubuh dapat merespons segala kemungkinan dengan baik.

Termasuk mengurangi potensi cidera parah bila terlibat kecelakaan.

4. Gunakan Pakaian yang Tepat

Memang terdengar repot tapi mengemudi dengan pakaian yang tidak tepat akan mengurangi kenyamanan bahkan menghambat pergerakan, terutama saat melakukan manuver.

Jangan sesekali mengemudi mobil kecepatan tinggi dengan menggunakan sendal.

Gunakanlah sepatu terutama yang memiliki fleksibilitas yang baik.

Pilihlah sepatu dengan sol yang tidak terlalu tebal, sehingga kita bisa merasakan tekanan pedal gas dan rem dengan baik.

5. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Jangan sembrono dan seenaknya ketika mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

Jangan pula mengemudi kencang di jam sibuk pagi dan sore hari karena jalan yang padat.

Selain keramaian jalan, perhatikan juga kondisi cuaca.

Hujan dapat mengurangi visibilitas dan traksi atau grip ban pada jalan.

6. Jaga Emosi

Adrenalin yang meluap-luap kadang membuat kamu lupa diri.

Tetap tenang dan jangan memacu mobil terus menerus.

Terkadang kamu akan menemukan mobil yang membuntuti dan mengajak adu kecepatan.

Keinginan mengadu kecepatan seringkali membuat kamu ‘memaksakan diri’ dan lupa mengendalikan emosi.

Itu sangat berbahaya karena akan memicu kecelakaan lantaran kamu terpacu untuk melaju tanpa menghiraukan kondisi lingkungan.

7. Patuh Aturan Lalu Lintas

Ngebut bukan berarti kamu diperbolehkan untuk melanggar aturan lalu lintas karena jalan merupakan sarana milik publik.

Patuhi batas kecepatan maksimal meski situasi jalan mendukung.

Jangan pula melakukan manuver gegabah seperti pindah lajur seenaknya tanpa menghiraukan kendaraan lain.

Setelah menyalip, segera kembali ke lajur kiri terutama untuk jalan tol 3 lajur.

Bahu jalan hanya untuk darurat sehingga pastikan tidak menggunakannya dengan alasan apapun.

Tips

Belajar Trail Braking, Cara Mengerem Mobil Untuk Menjaga Grip Ban Saat Berbelok Cepat

Submitted byadminConnect onWed, 05/05/2021 - 09:05

Pengereman merupakan faktor penting dalam mengemudi mobil dan butuh ketrampilan supaya dapat melakukan dengan baik.

Trail braking merupakan salah satu teknik pengereman yang bisa kamu pelajari.

Pengereman bukan saja untuk mengurangi kecepatan, melainkan juga untuk mengontrol grip ban dan membantu mengubah arah mobil pada tikungan.

Apakah Trail Braking?

Pada saat akan memasuki tikungan, kamu akan melakukan pengereman dengan cara sebagai berikut.

1. Menekan pedal rem sampai mobil melambat.

2. Setelah itu kaki kanan akan diangkat dari pedal rem dan kembali ke pedal gas

3. Kemudian barulah berbelok pada tikungan.

4. Setelah tikungan selesai, gas kembali.

Trail braking adalah teknik pengereman secara bertahap, kamu akan berbelok sambil melepaskan rem dengan bertahap.

1. Menekan pedal rem sampai mobil melambat.

2. Kaki kanan tetap di pedal rem dan diangkat bertahap sembari berbelok pada tikungan.

3. Setelah tikungan selesai, gas kembali.

Tujuan Aplikasi Trail Braking

Pada saat pengereman, cengkeraman ban (grip) akan berada di bagian depan mobil.

Dengan teknik trail braking, grip ini dipertahankan dengan tidak sekaligus melepas pedal rem.

Tambahan grip tersebut digunakan untuk membantu mobil berbelok.

Berbeda dengan pengereman konvensional dimana pada saat akan berbelok rem sudah diangkat sehingga grip bagian depan berkurang.

Dalam keadaan tersebut mobil tidak dalam posisi akselerasi atau pengereman yang berarti mobil melaju secara konstan.

Pada posisi kecepatan konstan, tidak ada tambahan grip seperti pada saat akselerasi atau pengeraman.

Dengan adanya tambahan grip akan membuat mobil kamu bisa melaju lebih kencang.

Pada pengereman normal, terkadang kamu terlalu dalam atau lama menekan pedal rem sebelum berbelok (over brake).

Dengan trail braking, hal tersebut lebih dapat kamu hindari karena akan berbelok sambil tetap dalam posisi mengerem.

Pada saat pengereman terjadi perpindahan beban (weight transfer).

Beban mobil akan berpindah ke arah depan dan bagian belakang mobil akan sedikit naik ke atas.

Trail braking bermanfaat untuk dapat mengontrol weight transfer tersebut.

Kamu bisa mengatur grip di depan dan di belakang agar dapat mengendalikan keseimbangan mobil.

Waktu Melakukan Trail Braking

Ada saatnya kamu lebih baik melakukan teknik ini dan ada saatnya juga tidak.

Berikut beberapa pertimbangan untuk melakukan teknik tersebut.

1. Perhatikan setting atau tipe mobil kamu.

Apabila mobil cenderung oversteer pada saat tikungan, tidak perlu lagi melakukan trail braking pada saat berbelok.

2. Trail braking sangat bermanfaat terutama pada tikungan tajam (slow corner).

Pada saat tikungan tajam kamu dapat menggunakan teknik ini untuk membantu mobil berputar pada saat manuver.

Kamu juga bisa membuat mobil sedikit oversteer sehingga mobil bisa keluar dari belokan dengan lebih cepat.

3. Pada saat fast corner, kamu lebih baik tidak terlalu lama melakukan trail braking.

Caranya, kaki kanan pada pedal rem sedikit lebih cepat diangkat dibanding pada slow corner.

Hal ini dikarenakan kamu akan segera membutuhkan grip di bagian belakang untuk kembali memacu mobil keluar dari tikungan.

Tips

Hindari 8 Kesalahan Ini Untuk Menghindari Tabrakan Beruntun

Submitted byadminConnect onTue, 05/04/2021 - 13:23

Masih sering terdengar berita mengenai tabrakan beruntun di jalan, terutama jalan tol.

Hal ini dikarenakan banyak pengguna jalan yang masih menganggap budaya mengemudi yang aman di jalan.

Akibatnya, kecelakaan lalu lintas seperti tabrakan beruntun masih sering terjadi bahkan hingga mengakibatkan korban jiwa.

Sebelum terjadi pada kamu, berikut beberapa hal yang harus dihindarkan agar tidak mengakibatkan tabrakan beruntun.

1. Tidak Menjaga Jarak Aman

Seringkali kamu menempel mobil lain di depan saat melaju kencang.

Begitu ada situasi darurat, kamu akan melakukan pengereman mendadak.

Katakan kamu lolos, tapi bagaimana dengan pengguna jalan lain di belakang?

Itupun dengan catatan kamu tidak menabrak mobil di depan, jika ya maka masalah akan semakin besar.

Dengan menjaga jarak aman dengan mobil di depan, kamu bisa melakukan pengereman secara bertahap dan bisa diikuti oleh mobil di belakang.

2. Pindah Jalur Sembarangan

Pindah jalur sah saja, tapi pastikan jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

Memaksakan diri masuk ke jalur lain, terutama jalur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang bisa memicu tabrakan dari belakang.

Makanya pastikan jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

Jangan lupa menyalakan lampu sein untuk memberi tanda ke pengguna jalan lain.

3. Tidak Pernah Mengecek Spion

Dengan melakukan pengecekan spion secara berkala membuat kamu dapat memantau kondisi sekitar mobil.

Katakan terjadi kondisi darurat, kamu bisa segera mengintip spion untuk memastikan mobil di belakang tidak lepas kendali.

Jika terjadi dan kamu masih punya ruang cukup karena selalu menjaga jarak aman, masih bisa melakukan manuver menghindar dengan pindah jalur.

Tentu dengan catatan, jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

4. Kecepatan Tidak Sesuai Jalur

Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di jalur cepat.

Padahal di jalur tersebut ada mobil lain dari belakang yang berjalan dengan kecepatan tinggi.

Gunakan jalur sesuai kecepatan kamu dan hanya memakai jalur paling kanan untuk mendahului.

Jangan paksakan menyalip dari jalur kiri karena diperuntukkan untuk mobil yang berjalan lebih lambat.

5. Main Ponsel

Hal ini masih sering terjadi padahal kamu sedang melaju kencang.

Bisa saja karena tidak waspada kamu kurang memperhatikan bahwa mobil di depan mengurangi kecepatan.

Atau bahkan mobil kamu pindah jalur tanpa disadari padahal dari belakang ada mobil lain.

6. Mengantuk

Masalah ini sama bahayanya dengan bermain ponsel di dalam mobil.

Meski hanya sepersekian detik, mobil kamu bisa pindah jalur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba.

7. Lampu Rem Mati

Masalah ini sepele, tapi bisa sangat berbahaya bila lampu rem mobil kamu mati.

Pengemudi di belakang tidak akan bisa mengetahui bahwa kamu sedang mengurangi kecepatan.

Padahal kamu bisa melakukan langkah sederhana dengan menginjak pedal rem sebelum jalan.

Nyala sinar lampu rem akan terlihat di tembok garasi rumah kamu.

Pastikan lampu sein juga berfungsi dengan melakukan hal yang sama.

8. Tidak Patuh Rambu dan Marka Jalan

Di jalan ada rambu mengenai batas kecepatan yang harus dipatuhi.

Ada pula rambu yang melarang kamu untuk menyalip jika tidak memungkinkan.

Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang menandakan kamu tidak boleh pindah lajur.

Patuhi rambu dan marka jalan untuk menghindari tabrakan beruntun.

Tips

Jangan Halangi Ambulans Karena Ada Sanksi Denda dan Pidananya

Submitted byadminConnect onTue, 05/04/2021 - 09:58

Kembali viral cerita mengenai pengguna jalan yang tidak mau memberikan jalan pada ambulans yang sedang membawa orang sakit.

Apa yang dilakukan oleh pengemudi mobil tersebut adalah salah mengingat ambulans merupakan salah satu jenis kendaraan yang memperoleh prioritas di jalan.

Artinya, jika kamu tidak memberikan prioritas terhadap ambulans yang membawa jenazah atau orang sakit maka termasuk pelanggaran lalu lintas.

Terdapat ancaman kurungan selama satu bulan dan denda paling banyak Rp 250.000 yang ada di pasal 287 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Bagaimana mengetahui bahwa ambulans tersebut memiliki hak prioritas di jalan?

Situasi darurat yang ditandai dengan bunyi sirene merupakan hak ambulans untuk mendapatkan hak utama untuk lewat.

Sebagai pengguna jalan, kamu sudah tentu harus memberikan jalan bagi ambulans.

Dalam Undang-Undang Nomer 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, daftar kendaraan yang diprioritaskan diatur dalam pasal 134.

Daftar ini diurutkan sesuai dengan peringkat urgensinya dan ambulans menempati urutan kedua.

Berikut adalah urutannya:

1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.

2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.

3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.

4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.

5. Kendaraam pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara.

6. Iring-iringan pengantar jenazah.

7. Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Lanjut ke pasal 135, kendaraan yang mendapat hak utama sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 134 harus dikawal oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau menggunakan isyarat lampu merah atau biru dan bunyi sirine.

Jadi, ketika melihat ada ambulans menyalakan sirine, kamu harus memberikannya prioritas di jalan tanpa alasan apapun.

Caranya mudah, kamu tinggal menepi saat ada ambulans di belakang atau terlihat dari arah depan dan berikan mereka hak jalan.

Setelah itu, berkendaralah secara normal dan jangan coba mengikutinya dari belakang karena sangat berbahaya.

Travel

Daftar Harga All New Toyota Raize Turbo di Indonesia, Mulai Rp 219 Jutaan

Submitted byadminConnect onTue, 05/04/2021 - 08:54

PT Toyota-Astra Motor (TAM) meluncurkan Toyota Raize untuk melengkapi pilihan di segmen SUV.

Toyota Raize dirancang tidak hanya memberikan kenyamanan, namun juga mendapatkan dukungan inovasi teknologi mesin turbo.

Toyota Raize pertama kali diluncurkan pada akhir tahun 2019 di Jepang dan berhasil tampil sebagai salah satu best-selling model di pasar negeri Sakura ini.

Diluncurkannya Toyota Raize menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di luar Jepang yang meluncurkan kendaraan Compact SUV ini.

Dengan tampilan yang sporty dan didukung fitur interior dan safety yang modern dan lengkap di kelasnya, Toyota Raize diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan mobilitas pelanggan yang beragam, sekaligus juga turut mendorong pasar otomotif nasional menjadi lebih dinamis dan berkembang.

Daftar Pilihan Model Raize Turbo

Toyota Raize hadir dalam 6 varian yaitu 1.0 Turbo GR Sport CVT TSS, 1.0 Turbo GR Sport CVT, 1.0 Turbo G CVT, 1.0 Turbo G M/T, serta varian 1.2 G CVT dan 1.2 G M/T, di mana masing-masing memiliki daya tarik sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga beragam.

Bagi pelanggan yang ingin tampilan SUV lebih sporty maka dapat memilih varian GR Sport yang terdapat di 1.0 Turbo GR Sport CVT TSS dan 1.0 Turbo GR Sport CVT.

Untuk tipe 1.0T mulai tersedia dan dapat dipesan sejak 30 April 2021, sementara untuk tipe 1.2 akan hadir di semester ke dua tahun ini.

Informasi lebih detail , kamu bisa kunjungi halaman All New Raize ini.

Daftar Harga Toyota Raize Turbo

All New Raize 1.0T G M/T One ToneRp 219.000.000
All New Raize 1.0T G M/T Two ToneRp 222.200.000
All New Raize 1.0T G CVT One ToneRp 233.100.000
All New Raize 1.0T G CVT Two ToneRp 235.400.000
All New Raize 1.0T GR Sport CVT One ToneRp 244.700.000
All New Raize 1.0T GR Sport CVT Two ToneRp 247.000.000
All New Raize 1.0T GR Sport CVT TSS One ToneRp 263.700.000
All New Raize 1.0T GR Sport CVT TSS Two ToneRp 265.900.000

 

Automotive

Survey Membuktikan, Lebih Banyak Pria Selfie Saat Mengemudi Mobil Daripada Wanita

Submitted byadminConnect onTue, 05/04/2021 - 08:52

Swafoto alias selfie sudah menjadi budaya bagi masyarakat saat ini.

Dimanapun dan kapanpun, beberapa orang pasti menyempatkan diri untuk melakukan selfie untuk selanjutnya di-upload ke social media.

Mengambil foto diri sendiri, swafoto, atau selfie di dalam mobil juga sudah menjadi kebiasaan saat ini.

Tahukah kamu, kebiasaan tersebut justru lebih banyak dilakukan oleh pria?

Faktanya diungkap penelitian yang dilakukan oleh Institute of Advanced Motorist (IAM).

Studi ini menanyakan kepada 500 responden pengemudi mobil dari usia antara 25 hingga 35 tahun.

Hasilnya, hanya 5 persen wanita yang selfie saat mengemudi, sedangkan pria 12 persen.

Lainnya, 8 persen pengemudi mengaku berkendara sambil menggunakan aplikasi video call seperti Skype.

Jumlah ini meningkat menjadi 16 persen untuk responden yang berusia lebih muda yakni 18 sampai 24 tahun.

Hasil riset lainnya adalah 7 persen pengemudi menonton video dan streaming televisi di jalan.

Bahkan, pada usia 25 hingga 32 tahun, jumlahnya meningkat menjadi 15 persen.

Sementara itu, 18 persen pengemudi mengakses berbagai informasi dari internet menggunakan ponsel pintar atau tablet.

Jumlahnya meningkat menjadi 34 persen pada usia 25 hingga 34 tahun.

Hasil riset ini cukup mengejutkan karena selfie dan video call menjadi praktik umum ketika mengemudi mobil.

Padahal tidak sedikit fakta yang menunjukkan bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu sebab kecelakaan lalu lintas.

Lifestyle

Apa Arti Istilah PKB di STNK Mobil?

Submitted byadminConnect onSat, 05/01/2021 - 09:55

Banyak yang mempertanyakan mengenai keberadaan isitlah PKB di dalam setiap lembar STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).

Di dalam lembar STNK terdapat berbagai informasi mengenai kendaraan bermotor yang kamu gunakan.

Istilah-istilah tersebut memang terasa asing karena terdiri dari berbagai singkatan, seperti BBNKB, SWDKLLJ, hingga PKB.

Untuk PKB sendiri artinya adalah Pajak Kendaraan Bermotor.

PKB merupakan petunjuk untuk pemilik kendaraan bermotor mengenai besaran pajak yang harus dibayarkan.

Besarnya tarif PKB sebesar 1,5% dari nilai jual kendaraan.

Selain itu, nominalnya juga berbeda pada setiap daerah tergantung pada kebijakan yang berlaku.

Jika kamu memperhatikan, pada baris PKB akan terisi angka pajak yang harus dibayarkan.

Begitu juga pada baris SWDKLLJ yang ada di dalam tabel yang sama.

Menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pajak Kendaraan Bermotor, semua orang atau badan yang memiliki kendaraan bermotor dikenakan pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor tersebut.

Kendaraan bermotor yang dimaksudkan dalam peraturan ini yaitu jenis kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat sekaligus digerakkan oleh tenaga motor.

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor

- Orang pribadi yang memiliki kendaraan bermotor.

- Perusahaan/badan yang memiliki kendaraan bermotor.

Objek Pajak Kendaraan Bermotor terdiri dari:

- Kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor

Termasuk dalam pengertian dari kendaraan bermotor:

- Kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (Lima Gross Tonnage)hingga GT 7 (Tujuh Gross Tonnage).

- Kendaraan beroda serta gandengannya yang dioperasikan di darat.

Kendaraan yang dikecualikan:

- Kereta api.

- Kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan keamanan negara dan pertahanan.

- Kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai pabrikan atau importir yang disediakan untuk keperluan pameran serta tidak dijual.

- Kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai konsulat, kedutaan, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga internasional yang mendapatkan fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah Indonesia.

Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PKB Mobil

 Dasar pengenaan PKB merupakan hasil perkalian dari:

- Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).

- Bobot untuk mencerminkan tingkat kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor secara relatif.

- Dasar pengenaan pajak khusus untuk kendaraan bermotor yang digunakan di luar jalanan umum, seperti alat berat & besar serta kendaraan air, adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).

Jenis Pajak Kendaraan Bermotor

Informasi selanjutnya yang juga penting untuk kamu ketahui adalah jenis PKB yang ada di Indonesia saat ini.

Sebenarnya ada dua jenis Pajak Kendaraan Bermotor, yakni Pajak Kendaraan Bermotor Tahunan dan Pajak Kendaraan Bermotor Lima Tahunan.

1. Pajak Kendaraan Bermotor Tahunan

Pajak Kendaraan Bermotor Tahunan adalah jenis pajak rutin yang wajib dibayarkan setiap tahunnya.

Perlakuan pajak ini sama seperti Pajak Penghasilan (PPh) yang juga harus dibayarkan secara rutin.

2. Pajak Kendaraan Bermotor Lima Tahunan

Pajak Kendaraan Bermotor Lima Tahunan merupakan jenis pajak rutin yang wajib dibayarkan setiap lima tahun sekali.

Tidak hanya harus membayar pajak saja, ada pergantian pelat nomor kendaraan serta STNK juga.

Dalam pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor Lima Tahunan, kamu harus datang ke kantor Samsat untuk melakukan pembayaran karena ada pengecekan identitas kendaraan yang dilakukan secara manual.

Tips

Aturan dan Hukuman Bagi Pengemudi Mobil yang Melanggar Lampu Merah di Jalan

Submitted byadminConnect onSat, 05/01/2021 - 09:54

Dengan berbagai alasan, sebagian kalangan masyarakat masih berani melanggar lampu merah di persimpangan jalan.

Padahal risiko fatal seperti kemacetan atau kecelakaan siap terjadi yang bahkan berujung hingga adanya korban jiwa.

Secara aturan, melanggar lampu lalu lintas yang menyala merah adalah salah.

Lampu merah atau traffic light dikenal sebagai Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dalam peraturan perundang-undangan yang ada, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas orang dan/atau Kendaraan di persimpangan atau pada ruas Jalan.

Kamu yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.

Sanksinya ada di Pasal 287 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009:

“Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf c dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)”.

Untuk pelanggaran lampu lalu lintas yang berakibat adanya korban jiwa bahkan sampai meninggal, pelaku pelanggaran bisa dituntut hukuman pidana tambahan lantaran mencelakakan orang lain.

Tips

Belajar Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis Shock Absorber atau Peredam Kejut Mobil

Submitted byadminConnect onSat, 04/24/2021 - 17:25

Shock Absorber atau dalam bahasa Indonesia disebut peredam kejut merupakan salah satu komponen penting sistem suspensi mobil kamu.

Sokbreker, bahasa awamnya, bertugas meredam gerakan osilasi naik turun dari ban ketika melalui jalan yang tidak rata agar gerakan tersebut tidak mengganggu pengendalian serta kenyamanan pengemudi dan penumpang.

Gerakan osilasi naik turun yang terjadi pada ban direduksi dan diubah menjadi energi panas di dalam shock absorber.

Hal ini mengakibatkan getaran-getaran akibat gerakan naik turun pada jalan yang tidak rata bisa diredam.

Shock absorber dipasang di antara sasis dengan poros roda.

Peredamn kejut berbentuk tabung yang diisi dengan oli hidrolik atau gas dan terhubung dengan sebuah poros silinder.

Oli hidrolik atau gas inilah yang akan meredam efek bantingan dari roda ke bodi kendaraan.

Cara Kerja Shock Absrober

Secara garis besar, shock absorber bekerja berdasarkan gerakan yang terjadi di antara rangka dengan poros roda.

Hal ini akan mengakibatkan silinder dan tabung shock absorber bekerja memanjang dan memendek.

Proses memanjang dan memendek ini akan diredam oleh media yang digunakan oleh shock absorber yaitu oli hidrolik atau gas.

Jenis Peredam Kejut Mobil

Berdasarkan gerakan osilasi naik turun menjadi panas, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu solid friction type dan hydraulic type.

Namun yang paling banyak digunakan pada mobil saat ini adalah jenis hydraulic type yang dibagi menjadi beberapa tipe lagi yaitu:

1. Berdasarkan Cara Kerja

Bedasarkan cara kerja, shock absorber terbagi menjadi dua yaitu single action dan double action.

A. Shock absorber jenis single action

Jenis single action memberikan gaya redam hanya pada saat memanjang (berekspansi), sebaliknya pada saat memendek (kompresi) efek peredaman tidak terjadi.

Jenis single action Iebih menguntungkan pada pemakaian di jalan yang kasar karena tidak memberikan tahanan dan tidak ada guncangan yang diteruskan ke bodi pada saat mobil kamu mengayun.

B. Shock absorber jenis double action

Jenis double action memberikan gaya redam pada saat memanjang dan memendek, artinya ia memberikan efek peredaman di dua kondisi yaitu saat ekspansi (memanjang) dan saat kompresi (memendek).

Shock absorber jenis double action memberikan kestabilan berkendara yang lebih baik dengan cara mencegah gerakan naik-turun pada hidung kendaraan ketika kendaraan mulai berjalan atau sedang melakukan pengereman.

Tentu saja peredam kejut jenis ini memerlukan mekanisme orifice dan valve yang cukup rumit.

2. Berdasarkan Konstruksi

Bedasarkan konstruksi, shock absorber terbagi menjadi dua yaitu jenis mono tube dan jenis twin tube.

A. Shock absorber jenis mono tube

Jenis mono tube hanya memiliki satu tabung saja yang digunakan sebagai media kerja peredaman sokbreker.

B. Shock absorber jenis twin tube

Jenis twin tube memiliki 2 tabung yang digunakan sebagai media peredaman, tabung pertama berfungsi sebagai working chamber, sedangkan tabung kedua berfungsi sebagai reservoir chamber.

3. Berdasarkan Medium Kerja

Meskipun prinsip kerja kedua medium peredam ini sama, berdasarkan media kerjanya shock absorber terbagi menjadi shock absorber hidrolik dan gas.

A. Shock absorber berisi oli hidrolik

Shock absorber jenis ini menggunakan oli hidrolik sebagai medium kerjanya.

Oli ini lebih dikenal sebagai minyak shock breaker.

B. Shock absorber berisi gas

Shock absrober jenis ini menggunakan gas sebagai medium kerjanya, umumnya menggunakan gas nitrogen.

Automotive
PrevNext

Back to top