Tambah Satu Lagi Tahun Ini, Berikut Daftar Lengkap Mobil Hybrid Toyota yang Dipasarkan di Indonesia

Submitted bysalsa onSat, 12/03/2022 - 13:45

Sejarah dipasarkannya kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia dimulai dengan hadirnya secara resmi Toyota Prius HEV Gen-2 tahun 2009 silam.

HEV adalah singkatan dari Hybrid Electric Vehicle alias kendaraan elektrifikasi menggunakan penggerak motor bakar dan motor listrik.

Mobil hybrid (HEV) merupakan kendaraan masa depan yang paling pas digunakan di Indonesia saat ini.

Kamu tinggal duduk di balik kemudi dan biarkan Hybrid Sinergy Drive (HSD) sebagai otak pengatur yang mengelola kinerja mobil tanpa perlu pusing dengan kapasitas baterai.

Lantas, apa saja kendaraan Toyota yang sudah memiliki pilihan model HEV di Indonesia?

1. Toyota Camry HEV

Sebagai sedan mewah, Camry Hybrid menawarkan tampilan luar mewah serta kenyamanan paripurna yang dibalut interior berkelas.

Toyota memasang mesin A25A-FXS dengan teknologi hibrida generasi keempat.

King of Sedan ini menggunakan mesin dengan kapasitas 2.494 cc empat silinder, mirip dengan Alphard HEV tapi lebih canggih dan tanpa teknologi gerak 4 roda.

Mesin ini mampu mengantarkan tenaga 178 PS pada 5.700 rpm dan torsinya tinggi bagi seukuran sedan, yakni 22,5 kgm pada 3.500 – 5.200 rpm.

Menggunakan teknologi terkini seperti Head Up Display (HUD), ia merupakan salah satu model hybrid laris di Indonesia.

2. Toyota Alphard HEV

Bicara tampang luar, ia tidak berbeda dari model Alphard lain, termasuk interior yang memiliki level kemewahan dan kenyamanan paripurna.

Mesin yang digunakan ialah tipe 2AR-FXE, 4 silinder segaris, 16-valve, DOHC, Dual VVT-i dengan kapasitas 2.494 cc.

Unit ini mampu memberikan tenaga hingga 152 PS pada 5.700 rpm dan torsi 21 kgm pada 4.400 – 4.800 rpm.

Toyota Alphard HEV memiliki dua pasang motor listrik di roda depan dan belakang (untuk tipe All Wheel Drive).

Prinsip kerjanya seperti gerak 4 roda dan sangat bermanfaat ketika mobil baru melaju atau butuh tambahan daya.

Tenaga dan torsi motor listrik maksimal di roda depan sebesar 143 PS dan 27,5 kgm, dan di roda belakang sebesar 68 ps dan 14,2 kgm.

Distribusi daya ini diatur sedemikian rupa agar dapat mendorong MPV bongsor ini dengan daya paling efisien.

3. Toyota Prius Gen-4

Secara global, pionir kendaraan elektrifikasi Toyota ini meluncurkan generasi ke-4 yang mengadopsi sasis Toyota New Global Architecture (TNGA) tahun 2015 lalu.

Di Indonesia, Prius Gen-4 dijual by order.

Menggunakan mesin 1.797 cc 4-silinder DOHC dengan teknologi Dual VVT-i, liftback ini sanggup menghasilkan tenaga 98 PS pada 5.200 rpm dan torsi 14,5 kgm pada 3.600 rpm.

Motor listrik yang dipakai mampu menghasilkan tenaga 72 ps dan torsi 16,6 kgm.

Mengadopsi sasis TNGA, Prius menawarkan kenikmatan, keamanan, dan kenyamanan berkendara dalam paket mobil ramah lingkungan khas Toyota.

4. Toyota C-HR HEV

Toyota C-HR HEV memberikan pilihan baru pada penggemar kendaraan SUV berbasis crossover yang keren namun juga memiliki kepedulian pada lingkungan hidup.

Pengusung konsep Against Stereotype ini menggunakan mesin 2ZR-FXE dengan power 100 PS dikombinasi motor listrik dengan power 36 PS.

C-HR diklaim lebih efisien 62% dan emisinya CO2-nya juga lebih rendah sekitar 60% dari model standar.

Mengandalkan sasis TNGA, C-HR HEV memiliki fitur keamanan, kenyamanan dan kenikmatan berkendara yang lengkap dan memastikan pemiliknya memperoleh pengalaman berada di balik kemudi yang mengesankan.

5. Toyota Corolla Altis HEV

Unit dengan kode 2ZR-FXE ini berkapasitas 1.798 cc 4-silinder DOHC dengan teknologi Dual VVT-i.

Mesin ini sanggup menghasilkan daya sebesar 95 PS pada 5.200 rpm dan torsi sebesar 14,47 kgm pada 4.000 rpm.

Motor listriknya mampu menghasilkan daya sebesar 72 PS dan torsi sebesar 16,62 kgm.

Hybrid Synergi Drive (HSD) milik Corolla Altis HEV telah direkayasa agar dapat menyajikan konsumsi bensin yang irit, kontrol yang intuitif dan halus, namun tidak melupakan performa yang mendebarkan.

Untuk memberikan pengemudi opsi karakter berkendara, tersedia 4 driving mode yang bisa dipilih yaitu NORMAL, ECO, SPORT, dan EV mode.

Pilihan mode berkendara tersebut juga tersedia di seluruh model HEV Toyota.

6. Toyota Corolla Cross HEV

All New Corolla Cross memiliki mesin hybrid dengan kode 2ZR-FXE berkapasitas 1.798 cc 4-silinder DOHC dilengkapi teknologi Dual VVT-i yang sanggup menghasilkan power maksimum sebesar 98 PS dan torsi 14,5 Kgm.

Motor listriknya mampu menghasilkan power maksimum sebesar 72 PS dan torsi sebesar 16,6 Kgm. 

Power unit ini lebih efisien dan emisi CO2-nya juga lebih rendah dari model gasoline

Dengan berbagai benefit yang dihadirkan oleh varian HEV ini seperti salah satunya penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, namun tetap dapat menghadirkan performa dan kesenangan berkendara bagi penggunanya.

7. Toyota Prius PHEV Gen-2

Masih mengandalkan Hybrid Synergy Drive (HSD) II sebagai pusat pengatur kinerja, Toyota Prius PHEV Gen-2 menggunakan mesin serupa pendahulunya.

Unit 2ZR-FXE 1.797 cc sanggup menciptakan tenaga 98 PS pada 5.200 rpm dan torsi 14,5 kgm pada 3.600 rpm.

Meski tenaga turun 1 PS, namun torsi bisa didapatkan di putaran mesin lebih rendah untuk meningkatkan efisiensi.

Menariknya, Prius PHEV menggunakan teknologi dual motor drive system sehingga tidak hanya motor listrik yang menyuplai tenaga ke roda depan, tetapi generator dimana tugas utamanya untuk mengisi baterai, juga bisa menyumbang tenaga saat akselerasi.

Ini membuat performa motor listrik meningkat dengan catatan tenaga 72 PS di motor listrik dan 31 PS di generator, serta torsi 16,6 kgm dan 4,1 kgm di motor listrik dan generator.

Selain itu, Prius PHEV juga memiliki charger listrik mandiri sehingga bisa mengisi baterai di rumah atau tempat pengisian listrik publik.

8. All New Toyota Kijang Innova Zenix

Masih hangat dan menjadi bahan pembicaraan adalah hadirnya All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV di Indonesia.

Toyota menyematkan teknologi terkini Toyota Hybrid System generasi ke-5 pada All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV.

Sistem baru ini mengoptimalkan kontrol produksi tenaga pada motor bakar dan motor listrik, sehingga menghasilkan performa yang superior, efisiensi yang lebih baik, serta rendah emisi gas buang.

Mesin TNGA 2.0L berkode M20A-FXS pada All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV menghasilkan tenaga 152 PS pada 6.000 rpm dan torsi 19,1 Kgm pada 4.400-5.200 rpm.

Menariknya, ketika melaju kinerja mesin 1.987 cc 4 silinder Dual VVT-i ini akan diperkuat oleh motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 21 Kgm sehingga menghasilkan tenaga gabungan 186 PS pada sistem.

Motor listrik yang compact juga dikembangkan komponen di dalamnya untuk meningkatkan power output.

Termasuk, downsized transaxle sebagai penyalur tenaga ke roda depan yang ditingkatkan kinerjanya untuk menyediakan efisiensi terbaik dan lebih senyap ketika beroperasi.

Baterai hybrid Ni-MH kini dikemas dalam paket yang kompak dan disimpan di bawah kedua jok depan tanpa mengurangi ruang di area kabin.

Terdapat juga filter pada tutup saluran udara pendingin baterai, sehingga penumpukan debu di jalur pendinginan ditekan guna mencegah penurunan usia pakai baterai akibat peningkatan suhu baterai.

Automotive

Jangan Egois, Inilah Gaya Mengemudi Salah yang Dapat Memicu Tabrakan di Jalan Tol

Submitted bysalsa onSat, 12/03/2022 - 11:36

Banyak pengguna jalan yang masih menganggap remeh budaya mengemudi yang aman di jalan.

Akibatnya, kecelakaan lalu lintas yang dipicu oleh gaya mengemudi yang salah masih sering terjadi.

Berikut beberapa hal yang harus kamu hindari agar tidak mengakibatkan tabrakan di jalan tol.

1. Tidak Menjaga Jarak Aman

Dengan alasan terburu-buru atau bergaya, kamu menempel mobil lain di depan saat melaju kencang.

Begitu ada situasi darurat, kamu akan melakukan pengereman mendadak.

Katakan kamu lolos, tapi bagaimana dengan pengguna jalan lain di belakang?

Itupun dengan catatan kamu tidak menabrak mobil di depan, jika ya maka masalah akan semakin besar.

Dengan menjaga jarak aman dengan mobil di depan, kamu bisa melakukan pengereman secara bertahap dan diikuti oleh mobil di belakang.

2. Pindah Lajur Sembarangan

Pindah lajur memang diijinkan, tapi pastikan lajur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

Memaksakan diri masuk ke jalur lain, terutama jalur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang bisa memicu ditabrak dari belakang.

Makanya, pastikan jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

Jangan lupa menyalakan lampu sein sebelum pindah lajur untuk memberi tanda ke pengguna jalan lain.

3. Tidak Pernah Mengecek Spion Mobil

Dengan melakukan pengecekan spion secara berkala membuat kamu dapat memantau kondisi sekitar mobil.

Katakan terjadi kondisi darurat, kamu bisa segera mengintip spion untuk memastikan mobil di belakang tidak lepas kendali.

Jika terjadi dan kamu masih punya ruang cukup karena selalu menjaga jarak aman, masih bisa melakukan manuver menghindar dengan pindah jalur.

Tentu dengan catatan, jalur yang akan kamu masuki dalam kondisi aman.

4. Kecepatan Tidak Sesuai Peruntukan Lajur

Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di jalur cepat.

Padahal di jalur tersebut ada mobil lain dari belakang yang berjalan dengan kecepatan tinggi.

Di lajur lambat pun kamu tidak boleh terlalu pelan karena berisiko sama, tapi juga jangan terlalu kencang karena bisa menabrak mobil di depan.

Gunakan jalur sesuai peruntukan dan kecepatan kamu dan hanya memakai jalur paling kanan untuk mendahului.

Jangan paksakan menyalip dari jalur kiri karena diperuntukkan untuk mobil yang berjalan lebih lambat.

5. Main Ponsel Sambil Mengemudi Mobil

Hal ini masih sering terjadi padahal kamu sedang melaju kencang.

Padahal tidak update status social media pun tidak masalah untuk menjaga fokus dan kewaspadaan.

Bisa saja karena tidak waspada kamu kurang memperhatikan bahwa mobil di depan mengurangi kecepatan.

Atau bahkan mobil kamu pindah jalur tanpa disadari padahal dari belakang ada mobil lain.

6. Mengantuk

Masalah ini sama bahayanya dengan bermain ponsel di dalam mobil.

Meski hanya sepersekian detik, mobil kamu bisa pindah jalur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba.

Tidak ada solusi paling tepat untuk mengantuk selain tidur meskipun hanya 15 menit.

7. Lampu Rem Mobil Mati

Masalah ini sepele, tapi bisa sangat berbahaya bila lampu rem mobil kamu mati.

Pengemudi di belakang tidak akan bisa mengetahui bahwa kamu sedang mengurangi kecepatan.

Padahal kamu bisa melakukan langkah sederhana dengan menginjak pedal rem sebelum jalan.

Nyala sinar lampu rem akan terlihat di tembok garasi rumah kamu.

Pastikan lampu sein juga berfungsi dengan melakukan hal yang sama.

8. Tidak Patuh Rambu dan Marka Jalan

Di jalan, ada rambu mengenai batas kecepatan yang harus dipatuhi.

Ada pula rambu yang melarang kamu untuk menyalip jika tidak memungkinkan.

Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang menandakan kamu tidak boleh pindah lajur.

Patuhi rambu dan marka jalan untuk menghindari kecelakaan di jalan tol.

9. Ngebut di Bahu Jalan

Meskipun sudah sering terjadi tabrakan akibat ada pengguna jalan tol memanfaatkan bahu jalan untuk ngebut, tetap saja banyak yang nekat.

Padahal kondisi bahu jalan tol tidak sebagus jalan utama mengingat fungsinya hanya untuk berhenti di kondisi darurat.

Alhasil kamu akan sulit mengendalikan mobil di bahu jalan yang memiliki lebar terbatas, apalagi jika jalannya rusak dan hujan.

Ditambah, jika ada mobil lain berhenti di bahu jalan, kamu bisa menabraknya dari belakang atau memicu kemacetan karena harus kembali ke lajur utama.

 

Travel

Cara Kerja Mobil Hybrid Toyota yang Irit Bensin dan Ramah Lingkungan

Submitted bysalsa onFri, 12/02/2022 - 13:42

Kendaraan elektrifikasi jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) dari Toyota terus berkembang lebih baik dan lebih banyak.

Terakhir, Toyota Indonesia meluncurkan All New Kijang Innova Zenix yang memiliki pilihan mesin hybrid.

Buat kamu yang belum terlalu paham dengan mobil hybrid Toyota, ada beberapa hal bisa dipelajari.

Hybrid Synergy Drive pada HEV Toyota

Mobil hybrid Toyota mengandalkan sistem yang diberi nama Hybrid Synergy Drive (HSD).

Terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu motor bakar, battery hybrid, motor listrik, Power Control Unit, dan Power Split Device (PSD) yang menggunakan girboks khusus bertugas membagi distribusi tenaga dari motor bakar dan motor listrik.

Sebagai sebuah sistem utuh, HSD menggunakan teknologi penghematan konsumsi bensin yang secara halus dan tanpa jeda berpindah antara penggerak motor bakar dan motor listrik, bahkan menggabungkan keduanya saat dibutuhkan.

Sanggup beradaptasi pada berbagai kondisi berkendara, HSD mengendalikan tenaga dari kedua sumber daya dan menginstruksikan mobil untuk menyinergikan keduanya guna memperoleh efisiensi dan performa terbaik.

Prinsip Kerja Hybrid Toyota

Secara singkat, motor bakar tidak akan aktif ketika mobil berhenti, seperti di lampu merah, selama kapasitas baterai belum waktunya diisi ulang.

Dalam kondisi macet perkotaan, keunggulan ini memastikan mobil hybrid Toyota sanggup menghemat bensin dalam jumlah yang besar.

Saat mulai akselerasi, motor elektrik masih memegang peran untuk menjalankan mobil hingga kecepatan tertentu.

Ketika akselerasi penuh atau menghadapi beban berat seperti jalan menanjak, secara otomatis motor bakar dan motor listrik bahu-membahu menyalurkan tenaga seoptimal mungkin sehingga tidak perlu menguras bensin terlalu banyak.

Saat berlari konstan seperti di jalan tol, kedua motor penggerak kembali bersinergi menggerakkan roda.

Menariknya, saat pengereman, motor listrik dialihfungsikan untuk membangkitkan tenaga listrik dari tenaga kinetik rem guna mengisi daya baterai.

Konsumsi Bensin Super Irit

Bermodalkan manajemen daya pintar ala HSD membuat mobil hybrid Toyota memiliki efisiensi tenaga optimal dan fun to drive.

Contohnya, Toyota Prius Gen-4 yang pertama hadir di tahun 2015 mencatat konsumsi BBM seirit 37,2 km/liter berdasarkan standar pengujian di Jepang.

Bahkan di tipe E bisa mencapai 40,8 km/liter, namun pada kenyataanya konsumsi bahan bakar sangat sangat dipengaruhi  oleh kondisi kemacetan, beban dan gaya mengemudi.

Pun, kendaraan elektrifikasi diklaim lebih senyap sekitar 50% saat hanya menggunakan tenaga listrik serta emisi gas buang lebih rendah 60%.

Automotive

8 Pola Pikir Salah yang Dapat Memicu Kecelakaan di Jalan, Waspadalah!

Submitted bysalsa onFri, 12/02/2022 - 11:26

Sebagian besar pengguna jalan di Indonesia masih memiliki pola pikir yang keliru.

Padahal pola pikir saat di jalan raya ini lebih penting daripada keterampilan mengemudi atau berkendara dalam menentukan keselamatan di jalan.

Setidaknya ada 8 pola pikir salah yang lazim ditemui pada pengguna jalan dan dapat memicu kecelakaan jika dibiarkan.

1. Jalan raya adalah sarana umum, yang seperti sarana umum lainnya, seperti lapangan bola, telepon umum, halte bus, sudah minim risiko.

Padahal, faktanya, angka kematian di jalan raya makin tinggi dari tahun ke tahun, dan bahkan sudah menjadi tiga besar penyebab kematian utama di dunia.

2. Jalan raya telah diatur oleh polisi sehingga keselamatannya terjamin.

Faktanya, polisi tidak mungkin mengawasi dan mengatur perilaku berkendara para pengguna jalan di setiap jengkal dan sudut jalan raya.

Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kamu sebagai individu pengguna jalan.

3. Mengoperasikan kendaraan bermotor di jalan raya adalah hal biasa sehingga tidak membutuhkan persyaratan khusus.

Mengendarai kendaraan bermotor adalah pekerjaan berbahaya dengan risiko kematian tinggi.

Sehingga diperlukan berbagai persyaratan khusus pengendara secara fisik, psikologi, maupun mental serta pengetahuan akan kendaraan dan jalan raya yang mumpuni.

4. SIM adalah bukti pengemudi telah berhak berada di jalan raya.

SIM bukanlah tiket yang membuat seseorang berhak menggunakan jalan raya seenaknya.

SIM seharusnya menjadi bukti kompetensi seseorang telah layak mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya.

SIM yang diperoleh tanpa melalui proses uji kompetensi berarti menunjukkan pemilik SIM tersebut belum tahu apakah ia kompeten atau tidak.

5. Faktor utama kecelakaan adalah kurang terampilnya pengemudi.

Faktanya, keterampilan mengemudi hanyalah satu dari banyak faktor keselamatan mengemudi.

Yang lebih penting adalah pola pikir dan pemahaman tentang berbagai risiko bahaya di jalan raya.

6. Pejalan kaki telah paham akan bahaya.

Di Indonesia, masih sering menemui pejalan kaki yang menyeberang jalan di tempat yang tidak semestinya, bahkan di jalan tol.

Sebagai pengguna jalan, yakinkan bahwa hal itu bisa terjadi setiap saat dan selalu siap untuk mengantisipasi jika terjadi.

7. Jalan sepi berarti aman, kecepatan bisa ditambah semaksimal mungkin.

Perlu diingat, dalam kondisi jalan sepi, misalnya pada malam hari, tidak cuma kamu yang berpikir seperti ini.

Para pengendara yang datang dari dalam gang, atau simpang jalan lain bisa berpikiran sama.

Dengan demikian risiko kecelakaan justru menjadi besar.

8. Rem berfungsi menghentikan kendaraan sehingga saat ada ancaman bahaya di depan rem akan menyelesaikan masalah.

Padahal kendaraan jenis apapun dan dalan kecepatan berapapun tidak akan berhenti seketika begitu pedal rem diinjak.

Belum lagi masih ada jeda waktu reaksi antara saat mata kamu melihat bahaya sampai kaki atau tangan mengaktifkan rem, yang akan menambah jarak pengereman.

Travel

Jenis Kendaraan Elektrifikasi Toyota yang Hadir di Pasar Global

Submitted bysalsa onThu, 12/01/2022 - 13:39

Komitmen menghadirkan ever-better car, Toyota mengembangkan beberapa macam produk kendaraan elektrifikasi.

Seperti diketahui, komponen inti dari mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) adalah motor listrik, baterai, dan Power Control Unit atau inverter.

Motor listrik bertugas untuk menggerakkan roda atau mengisi baterai, baterai untuk menampung daya listrik untuk menggerakkan motor listrik, dan Power Control Unit untuk mengatur distribusi tenaga listrik antar berbagai komponen supaya berlangsung halus dan efisien.

Toyota menciptakan kendaraan elektrifikasi sesuai peruntukannya di pasar global menggunakan komponen tersebut sebagai basis pengembangan.

Berikut jenis EV yang telah dikembangkan oleh Toyota.

1. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Disinergikan dengan mesin konvesional, maka lahirlah Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Moda ini memanfaatkan keunggulan motor listrik yang zero emission dengan mesin konvensional yang irit bahan bakar sebagai upaya antisipasi dari masih terbatasnya infrastruktur pengisian baterai mobil listrik.

Ini juga membuatnya lebih mumpuni di berbagai situasi dan kondisi jalan karena tidak tergantung pada kapasitas baterai yang selalu mendapatkan asupan daya listrik dari mesin konvensional.

HEV merupakan jenis kendaraan elektrifikasi yang paling pas dilajukan di Indonesia saat ini karena tidak membutuhkan penambahan perangkat pendukung apapun dan pemilik bisa langsung menikmati benefit dari kendaraan elektrifikasi.

Yaitu emisi gas buang sangat rendah dan hemat bensin, termasuk pula kabin senyap dan nyaman di jalan.

Seiring perkembangan teknologi, HEV semakin efektif dalam mengelola tenaga listrik sehingga jarak tempuh kian meningkat.

Selain itu, mobil listrik punya aliran torsi puncak yang konstan sejak pertama pedal gas diinjak.

Apalagi tetap ada dukungan dari mesin konvensional saat dibutuhkan dan mode berkendara Sport kalau pengemudi butuh respons mesin lebih menjanjikan.

Alhasil, mobil jenis ini tetap fun to drive, nyaman, dan ramah lingkungan.

2. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Produk lanjutan dari HEV adalah Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Secara infrastruktur, sistem penggerak PHEV sama dengan HEV.

Bedanya, produk PHEV dilengkapi dengan fitur charger listrik untuk mengisi baterai secara mandiri.

PHEV cocok untuk wilayah yang sudah memiliki stasiun pengisian baterai namun belum menyeluruh.

PHEV juga meningkatkan jarak tempuh mobil ketika menggunakan electric mode.

3. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Jenis berikutnya dari perluasan EV adalah Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Model ini tidak lagi menggunakan mesin pembakaran dalam ala HEV. 

Dalam sistemnya, Toyota menambahkan tangki berisi gas hidrogen (H2) dan komponen fuel cell, yang melalui serangkaian reaksi kimia, menorah hidrogen bersama oksigen (O2) dari udara bebas menjadi tenaga listrik untuk mengisi baterai dan menggerakkan roda.

Satu-satunya gas buang yang dihasilkan adalah air (H2O) sebagai hasil reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen sehingga menjadikan FCEV sebagai zero emission vehicle.

4. Battery Electric Vehicle (BEV)

Sebagai ras murni mobil listrik, Battery Electric Vehicle (BEV) hanya mengandalkan baterai dan motor listrik sebagai sumber penggerak dan tidak lagi tergantung pada sumber tenaga lainnya.

BEV memiliki keterbatasan dalam hal jarak tempuh dan harus berhenti dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan pengisian ulang baterai.

BEV cocok dimanfaatkan sebagai personal mobility dengan jarak tempuh terbatas di wilayah perkotaan yang sudah memiliki infrastruktur pengisian daya baterai mumpuni.

Seiring waktu, kapasitas baterai pada BEV kian meningkat sehingga jarak tempuhnya semakin jauh.

Automotive

Tips Membantu Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan, Hati-hati Jangan Asal Memindahkan Korban

Submitted bysalsa onSat, 11/26/2022 - 09:45

Pertolongan pertama pada kecelakaan malah bisa memperparah kondisi korban jika kamu tidak tahu caranya.

Salah satu yang terpenting adalah dalam hal memindahkan korban ke tempat yang lebih aman.

Jika tidak mengetahui prosedur pemindahan korban, malah bisa memperparah kondisi korban.

1. Tepikan Kendaraan Kamu

Pertama yang harus kamu lakukan jika menyaksikan kecelakaan lalu lintas yaitu menepikan kendaraan ke sisi jalan.

Jika melihat korban ada di tengah jalan, gunakan kendaraan kamu sebagai pembatas jalan untuk kendaraan di belakang.

Hubungi layanan darurat agar mereka segera datang ke lokasi kecelakaan dan melakukan evakuasi.

Kalau kamu merasa tidak mampu membantu, jalankan kendaraan supaya tidak membuat lalu lintas macet dan mempersulit proses evakuasi korban.

2. Periksa Bahaya di Sekitar Mobil

Sebelum bisa mendekati korban kecelakaan, penting untuk memastikan bahwa tindakan kamu aman.

Periksa apakah terdapat bahan bakar mengalir, terbakar, asam, atau kabel terbuka.

Sebaiknya tidak memberikan bantuan dan cukup menelepon layanan darurat kalau terdeteksi masalah di atas.

Nyalakan lampu hazard dan matikan kunci mobil jika suasana sudah aman.

3. Tawarkan Bantuan pada Korban

Jika korban kecelakaan sadar, tanyakan apakah ia membutuhkan bantuan.

Ini adalah langkah penting karena tidak setiap korban kecelakaan memerlukan bantuan meskipun tampaknya membutuhkan.

Perkenalkan diri kamu dan tanyakan namanya supaya korban merasa tenang.

Tanyakan pula apakah ia terluka, merasa sakit, dan memerlukan bantuan.

Jika orang itu menjawab ya, berikan bantuan terbaik yang kamu bisa.

Jika korban mengatakan tidak, jangan mendekati atau memberikan bantuan kepada korban dengan alasan apapun.

Tunggu bantuan profesional dan biarkan mereka yang mengatasinya.

4. Hati-hati Dalam Memberikan Bantuan

Ingatlah untuk mendekati korban dengan hati-hati, bahkan jika mereka meminta bantuan.

Kamu dapat membuat korban panik dan terluka, seperti menyakiti korban lebih jauh ketika memindahkannya.

Periksa apakah korban sadar dengan sedikit mengguncang tubuhnya.

Jika orang itu tidak merespons, berarti dia tidak sadarkan diri.

5. Hindari Memindahkan Korban

Ingatlah bahwa mungkin banyak luka tidak terlihat pada kulit atau ada luka dalam pada organ tubuh korban.

Pastikan ketika mendekati korban, kamu bergerak dengan berlutut ke arah orang tersebut untuk memberikan rasa tenang.

Jika tidak, kamu dapat membuat korban panik dan menyebabkan cidera lebih lanjut.

Jangan berusaha memindahkan korban kalau kamu tidak paham caranya karena dapat memperparah luka yang dialami.

Contohnya, ketika mengangkat tubuh korban yang mengalami patah leher.

Jika tidak mengetahui teknik yang benar bisa mengakibatkan kelumpuhan.

6. Periksa Jalan Napasnya

Jika seseorang tidak sadar atau kehilangan kesadaran, penting untuk memeriksa jalan napas korban untuk memastikan orang tersebut bernapas dengan benar.

Jika tidak terdeteksi, kamu mungkin perlu memberikan napas buatan.

Mulai CPR jika orang tersebut tidak bernapas dan kamu tahu cara melakukannya.

Jika kamu tidak tahu cara memberikan napas buatan, sebaiknya jangan dicoba.

7. Berikan Bantuan Seperlunya

Banyak ahli yang menyarankan untuk memberi pertolongan pertama hanya jika korban mengalami cidera yang mengancam jiwa.

Jika korban mengalami cidera yang membutuhkan pembalut, belat tulang patang, atau menggunakan teknik pertolongan pertama yang canggih, sebaiknya tunggu bantuan profesional.

Gunakan pakaian atau perban di sekitar tulang belakang atau patah tulang untuk mencegah gerakan.

Hentikan pendarahan dengan memberikan tekanan langsung pada cidera dengan perban atau pakaian.

Tinggikan area pendarahan setinggi dada jika memungkinkan.

Kalau korban sadar, mintalah ia memberikan tekanan untuk membantu menenangkan setiap guncangan.

Hanya sebatas itu bantuan yang bisa kamu lakukan, selebihnya serahkan tugas menolong korban pada petugas yang berwenang.

Tips

Ada Gempa Bumi Saat Mengemudi Mobil, Tetap Tenang dan Lakukan Langkah Berikut Ini

Submitted bysalsa onFri, 11/25/2022 - 09:42

Bencana alam seperti gempa bumi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, seperti yang baru saja terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

Saat ada gempa bumi, mungkin kamu sedang mengemudi mobil di jalan

Apa yang mesti kamu lakukan untuk mencegah masalah lebih besar?

1. Kendalikan Emosi

Yang terutama adalah jangan panik dan kendalikan emosi.

Kamu wajib berkendara dengan tenang dan fokus pada kondisi jalan sekitar.

2. Perhatikan Kondisi Sekitar Mobil

Gempa bumi agak sulit terdeteksi bila kamu sedang mengemudikan mobil lantaran adanya sistem suspensi yang meredam getaran.

Meski demikian, kamu tetap bisa melihat tanda-tanda bencana tersebut dengan memperhatikan kondisi sekitar.

Seperti pohon atau rambu lalu lintas yang bergoyang secara tidak wajar.

Atau orang-orang yang berhamburan keluar dari rumah atau bangunan lainnya.

3. Segera Kurangi Kecepatan Mobil

Jika melihat tanda-tanda di atas, angkat kaki dari pedal gas dan kurangi kecepatan secara perlahan.

Jangan melakukan pengereman mendadak karena akan membahayakan pengemudi di belakang.

Amati situasi, kalau tidak ada masalah berat seperti jalan retak atau longsor, pohon tumbang dan lainnya, kamu bisa meneruskan perjalanan.

4. Menepi di Tempat yang Aman

Jika kondisi kurang aman, lebih baik menepi untuk mencegah masalah lebih besar seperti mobil terperosok lubang.

Perhatikan kondisi sekitar dan waspadai bangunan tinggi atau pohon yang berisiko tumbang.

Nyalakan lampu hazzard dan segera keluar dari mobil.

Tunggu sampai situasi tenang dan pastikan seluruh penumpang dalam kondisi baik.

Perhatikan juga kondisi kendaraan, siapa tahu ada kerusakan yang tidak terdeteksi karena panik.

5. Hubungi Keluarga Terdekat

Hubungi keluarga untuk memberitahu kondisi kamu dan mencari update mengenai bencana yang terjadi.

Tidak perlu terburu-buru berjalan lagi dan pantau situasi dengan seksama.

6. Waspada Ancaman Tsunami

Untuk kamu yang berada di dekat pantai, waspadai potensi tsunami dengan memantau berita, update social media, atau aplikasi di ponsel.

Bila ada peringatan tsunami, cari rute paling cepat untuk menuju ke daerah yang lebih tinggi.

Tetap tenang dan jalankan prinsip safety driving saat mencari tempat aman.

Tips

Apakah Korban Gempa Bumi Bisa Melakukan Klaim ke Pihak Asuransi Mobil?

Submitted bysalsa onThu, 11/24/2022 - 09:39

Bencana alam seperti gempa bumi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, seperti yang baru saja terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

Mobil kamu bisa menjadi salah satu korban, seperti tertimpa bangunan roboh atau tanah longsor di jalan.

Kalau sudah begini, apakah asuransi bisa menanggung kerugian yang terjadi mengingat kerugiannya tidaklah sedikit?

Asuransi Mobil Korban Gempa Bumi

Perlindungan kendaraan lewat asuransi seharusnya mampu memberikan jaminan bagi pemilik kendaraan.

Namun bagaimana dengan bencana alam?

Bencana alam seperti gempa bumi tentu bisa ditanggung oleh asuransi, namun dengan syarat kamu melakukan perluasan jaminan asuransi.

Produk asuransi standar seperti Total Lost Only (TLO) atau Comprehensive tidak meliputi bencana alam.

Untuk bisa di-cover harus ada perluasan jaminan, dan kamu dapat mengecek polis asuransi mobil karena sifatnya opsional.

Mengenai tanggung jawab asuransi pada kasus gempa bumi sudah dijelaskan di Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia.

Pada bab kedua tentang pengecualian pada pasal 3 poin 3, gempa masuk di dalam alias tidak di-cover, selama asuransi belum diperluas cakupannya.

Pasal tersebut berbunyi, pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas kendaraan bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, akibat dari, ditimbulkan oleh:

3.1. Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil-alihan kekuasan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan permusuhan, makar, terorisme, sabotase, penjarahan.

3.2. Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan es, banjir, genangan air, tanah longsor atau gejala geologi atau meteorologi lainnya.

3.3. Reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa memandang apakah itu terjadi di dalam atau di luar kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.

Cek polis asuransi mobil kamu dan pastikan sudah ada perluasan jaminan bencana alam supaya bisa mengajukan klaim kalau terdampak gempa bumi.

Automotive

Hati-hati Pegang Setir dengan Airbag, Bisa Cidera Ketika Airbag Mengembang

Submitted bysalsa onWed, 11/23/2022 - 16:25

Adanya driver airbag yang berada di tengah setir membuat kamu harus memperhatikan cara memegang setir yang tepat.

Airbag merupakan fitur keselamatan pasif yang berperan penting sebagai bantalan tubuh bagian atas jika mobil mengalami tabrakan.

Airbag biasanya terletak pada setir mobil dan berada sisi kiri dasbor mobil bagi penumpang (passenger airbag).

Cara memegang setir yang salah dapat berakibat fatal jika airbag mengembang saat terjadi kecelakaan.

Untuk itu, pastikan kamu memegang kemudi tangan kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3.

Kemudian kamu wajib memegang kemudi dengan ibu jari keluar sehingga tidak membahayakan saat airbag keluar.

Dengan posisi tangan di jam 9 dan 3, akan membuat respons kamu lebih sigap karena bahu bersandar dengan baik pada jok.

Memegang setir yang salah dapat berakibat fatal, misalnya cidera serius pada pergelangan tangan kamu.

Terutama saat airbag mengembang, bila tangan menyilang di atas kemudi, maka airbag dapat mematahkan tangan.

Makanya kamu juga wajib menguasai teknik memutar kemudi yang benar sehingga tidak membahayakan saat kecelakaan.

Jangan pula menutup panel airbag di kemudi dengan perekat atau benda lainnya yang dapat menghalangi airbag mengembang.

Selain itu, pastikan pula kamu menggunakan seat belt supaya airbag dapat bekerja optimal.

Jika kamu tidak memakai seat belt, saat tabrakan kepala malah akan terbenam ke dalam airbag yang mengembang.

Hal ini justru memicu masalah baru seperti kesulitan bernapas atau cidera tulang leher akibat efek “hantaman” airbag yang keras.

Tips

Tips Aman Mengemudi Mobil di Jalan Tol Trans Sumatera Untuk yang Belum Pernah Melewatinya

Submitted bysalsa onWed, 11/23/2022 - 09:35

Jalan Tol Trans Sumatera akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.704 km dan akan beroperasi penuh pada 2024.

Saat ini, jalan tol yang melintasi beberapa provinsi di Pulau Sumatera ini memiliki panjang jalan yang sudah bisa dipakai lebih dari 400 km.

Sama dengan Jalan Tol Trans Jawa, kamu tidak bisa seenaknya mengemudi meskipun kondisi jalan masih baru dan sepi.

Karena risiko kecelakaan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun.

Untuk kamu yang belum pernah melewatinya, berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat berkendara di Jalan Tol Trans Sumatera.

1. Safety Driving Nomor Satu

Meskipun jalan sepi dan mulus, mengemudilah dengan teknik berkendara yang aman untuk menjaga keselamatan semua pengguna jalan.

Tidak perlu melakukan manuver berbahaya, seperti menyalip tiba-tiba atau zig-zag pindah lajur.

Pastikan mobil kamu dapat melaju lancar tanpa kesulitan dan selamat sampai tujuan.

2. Jaga Emosi di Jalan

Jangan terpancing untuk melakukan tindakan tidak terpuji ke pengemudi lain.

Kendalikan emosi dan tidak perlu balik memprovokasi sesama pengguna jalan.

Karena agresif, kamu akan melupakan cara berkendara yang aman dan memicu kecelakaan.

3. Patuhi Batas Kecepatan di Jalan

Jalan tol antar kota punya batas kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam.

Di beberapa lokasi seperti rawan kecelakaan atau jalan pegunungan kecepatan maksimal turun menjadi 80 km/jam.

Patuhi aturan tersebut agar tidak menghambat laju mobil lain atau menjadi pemicu kecelakaan.

Semakin tinggi kecepatan maka akan semakin sulit buat kamu mengendalikan mobil, seperti tiba-tiba ban pecah.

4. Hati-Hati Microsleep

Jalan Tol Trans Sumatera relatif lengang sehingga memicu pengemudi untuk melaju kencang.

Masalahnya, tubuh manusia tidak akan sanggup berkendara tanpa istirahat.

Risikonya adalah serangan microsleep, yaitu kamu tertidur sejenak tanpa sadar yang bisa berakibat fatal kalau sampai mobil kamu pindah jalur.

Tertidur satu detik saja mobil kamu akan melenceng sejauh puluhan meter dan berisiko memicu kecelakaan.

5. Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan

Dengan menjaga jarak aman, kamu bisa melihat potensi masalah dari mobil atau jalan di depan.

Kamu juga memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengereman normal jika diharuskan mengurangi kecepatan.

Termasuk jika kamu melakukan kesalahan seperti mengalihkan perhatian ke hal lain, masih cukup waktu untuk melakukan pengereman secara wajar.

6. Jangan Mengalihkan Perhatian dari Jalan

Meskipun hanya sepersekian detik, perhatian yang terdistraksi cukup untuk membuat kamu tidak waspada pada kondisi jalan.

Atur sedemikian rupa kokpit mobil sehingga tidak merepotkan di jalan.

Seperti, mengatur peletakan kartu e-toll, makanan, minuman, dan perlengkapan pribadi lainnya.

Lupakan ponsel dan update social media supaya kamu tidak mengalihkan perhatian dari jalan.

7. Jaga Kebugaran Sopir

Idealnya ada 2 sopir yang bergantian tiap 2-3 jam sehingga stamina kamu dapat terus terjaga.

Jangan andalkan minuman bersoda atau kopi untuk menjaga kebugaran karena justru memicu tekanan darah dan lebih banyak efek sugesti.

Kalau mengemudi sendiri, pastikan tubuh dalam kondisi fit dimana tidur yang cukup dan berkualitas menjadi syarat mutlak.

8. Perhatikan Kondisi Mobil

Lakukan pengecekan tekanan ban sesuai rekomendasi produsen mobil di pagi hari ketika mobil belum dipakai beraktivitas.

Periksa bila ada kerusakan di dinding atau telapak ban, dan jangan lupa memeriksa ban serep serta perlengkapan darurat untuk ganti ban.

Cek cairan mobil seperti air radiator, oli mesin dan transmisi, air wiper, oli power steering, dan minyak rem.

Solusi paling mudah dan nyaman adalah melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota.

9. Patuhi Aturan Lalu Lintas

Jangan karena tidak ada polisi maka kamu berlaku seenaknya di jalan.

Patuhi rambu lalulintas dan ikuti arahan petugas polisi yang bertugas di lapangan.

Patuhi pula marka jalan demi tertib lalulintas dan mereduksi risiko kecelakaan.

10. Hindari Bahu Jalan

Bahu jalan dibuat hanya untuk kondisi darurat sehingga kurang mampu menjaga daya cengkeram ban mobil.

Pastikan untuk tidak berkendara di bahu jalan, apalagi jika jalan licin.

Kualitas aspal bahu jalan tidak sebaik lajur utama dan memiliki tingkat kemiringan yang lebih tinggi sehingga berisiko menyulitkan.

11. Waspada Hujan Deras

Sekarang sudah masuk musim hujan di mana hujan deras membuat jalan licin dan membatasi jarak pandang kamu.

Kecepatan mobil saat hujan deras sebaiknya sekitar 20-30 km/jam atau 20% lebih lambat dibandingkan kondisi normal.

Hal itu akan membuat kamu memiliki kontrol lebih baik atas mobil di tengah kondisi jalan yang lincin dan punya potensi kecelakaan besar.

Ini juga terkait dengan performa teknis kendaraan yang menurun saat terjadi hujan deras, seperti performa ban, pengereman, termasuk performa pengemudi sendiri.

12. Manfaatkan Rest Area

Untuk kamu yang masih awam, pelajari dulu rute jalan tol ini, termasuk posisi rest area supaya tidak merepotkan.

Saat ini terdapat sekitar 29 rest area permanen di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera.

Oleh karena itu, manfaatkan rest area yang ada untuk mengisi bahan bakar dan istirahat.

Kalau merasa lelah, jangan sungkan untuk tidur meskipun hanya 15 menit.

13. Pelajari Medan Jalan yang Dilalui

Jalan Tol Trans Sumatera masih relatif baru sehingga belum banyak yang mengenali medan jalannya.

Penerangan jalan juga bisa menjadi kendala sehingga kamu harus lebih waspada ketika mengemudi di malam hari.

Ada pula risiko jalan bergelombang atau rusak di titik tertentu, termasuk kontur jalan menanjak dan menurun yang belum kamu kuasai medan jalannya.

Untuk kamu yang sama sekali belum pernah mengemudi di sini, wajib jaga kewaspadaan dan fokus supaya aman di jalan.

 

Tips
PrevNext

Back to top