Cara Mengemudi Aman di Jalan Tol Sesuai dengan Prinsip Safety Driving
Walaupun bebas hambatan, bukan berarti kamu bisa seenaknya mengemudi di jalan tol.
Jalan tol tetaplah area publik sehingga kamu harus tetap mengedepankan prinsip safety driving.
Seperti apa tips mengemudi aman di jalan tol?
1. Jaga Kebugaran Sopir
Idealnya ada 2 sopir yang bergantian tiap 2-3 jam sehingga stamina kamu dapat terus terjaga.
Kalau mengemudi sendiri, pastikan tubuh dalam kondisi fit dimana tidur yang cukup dan berkualitas menjadi syarat mutlak.
Hati-hati microsleep atau tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik.
Microsleep sering terjadi saat kamu melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama di jalan tol.
2. Perhatikan Kondisi Mobil
Lakukan pengecekan tekanan angin ban sesuai rekomendasi produsen mobil di pagi hari ketika mobil belum dipakai beraktivitas.
Periksa bila ada kerusakan di dinding atau telapak ban, dan jangan lupa memeriksa ban serep serta perlengkapan darurat untuk ganti ban.
Cek cairan mobil seperti air radiator, oli mesin dan transmisi, air wiper, oli power steering, dan minyak rem.
Solusi paling mudah dan nyaman adalah melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota.
3. Cek Bahan Bakar
Isi penuh bensin mobil kamu sebelum masuk tol dan atur strategi kapan waktu isi ulang BBM dengan memanfaatkan fitur MID di mobil.
Namun tidak ada salahnya kamu masuk ke rest area untuk kembali mengisi bensin dan istirahat.
4. Patuhi Aturan Lalu Lintas
Jangan karena kondisi jalan tol yang mulus dan lalulintas relatif lancar membuat kamu berkendara seenaknya.
Kamu wajib patuh pada batas kecepatan maksimal kendaraan yang telah ditetapkan.
Patuhi rambu lalulintas dan ikuti arahan petugas polisi yang bertugas di lapangan.
Patuhi pula marka jalan demi tertib lalulintas dan mereduksi risiko kecelakaan.
Tidak perlu emosi saat terjebak macet karena pengguna jalan lain juga mengalami hal yang sama.
5. Jaga Kecepatan dan Jarak Aman
Setiap ruas jalan pasti ada batas kecepatan maksimal, misalnya 100 km/jam atau 80 km/jam di tol layang Japek.
Patuhi rambu tersebut supaya perjalanan kamu berjalan lancar dan aman.
Meski demikian, kamu juga tidak boleh terlalu pelan dan memaksa untuk berjalan di lajur kanan yang hanya dipakai untuk mendahului.
Termasuk pula hindari menggunakan bahu jalan untuk mendahului.
Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan supaya kamu punya celah untuk manuver saat dalam kondisi darurat.
6. Hati-Hati Hujan
Hujan deras membuat jalanan licin dan membatasi jarak pandang pengemudi mobil.
Kecepatan mobil saat hujan deras sebaiknya sekitar 20-30 km/jam atau 20% lebih lambat dibandingkan kondisi normal.
Hal itu akan membuat kamu memiliki kontrol lebih baik atas mobil di tengah kondisi jalan yang lincin dan punya potensi kecelakaan besar.
Ini juga terkait dengan performa teknis kendaraan yang menurun saat terjadi hujan deras, seperti performa ban, pengereman, termasuk performa pengemudi sendiri.
7. Jaga Emosi
Jangan karena kondisi jalan tol yang masih mulus dan lalulintas relatif lancar membuat kamu berkendara seenaknya.
Patuhi rambu lalulintas dan ikuti arahan petugas polisi yang bertugas di lapangan.
Tidak perlu emosi saat terjebak macet karena pengguna jalan lain juga mengalami hal yang sama.
Kalau ada pengemudi lain yang agresif, kamu tidak perlu ikut kepancing emosi.
Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan supaya kamu punya celah untuk manuver saat kondisi darurat.
8. Siapkan e-Toll
Syarat mutlak untuk dapat menggunakan jalan tol seperti trans Jawa adalah saldo kartu e-toll yang cukup.
Minimal kamu harus pegang dua kartu sebagai cadangan jika ada masalah.
Isi kartu pertama dengan saldo yang besar semisal Rp 1 juta dan kartu kedua lebih rendah sekitar Rp 500 ribu.
Jangan takut tidak habis terpakai karena kartu ini juga bisa dipakai untuk belanja di mini market dan tidak ada kadaluarsa.
Letakkan kartu di lokasi yang mudah dijangkau dan tidak gampang jatuh atau tercecer.