Cara Mudah dan Aman Mengendalikan Emosi Supaya Tenang Mengemudi Mobil Saat Mudik
Diperkirakan akan ada 90 juta penduduk Indonesia yang akan melakukan mudik dan libur Lebaran tahun ini.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan setengahnya menggunakan transportasi darat, baik angkutan umum atau pribadi.
Banyak masalah mungkin timbul ketika kamu mudik di jalan, seperti saling serobot yang bisa berakibat pertengkaran.
Dilarang Memukul Orang Lain
Hati-hati saat itu terjadi dan kendalikan emosi kamu agar tidak sampai terjadi pemukulan.
Karena ada ancaman hukum pidana Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 1, yaitu penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Ayat dua, jika perbuatan mengakibatkan luka berat yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
Melihat beratnya sanksi hukum, belum lagi ditambah sanksi sosial jika sampai viral, kamu mesti bisa menjaga emosi di jalan.
Begini beberapa cara sederhana mengendalikan emosi di jalan.
1. Hindari Mengemudi Agresif
Mengemudi agresif dapat mencelakakan diri kamu dan pengguna jalan lain.
Saat dikemudikan secara agresif, mobil kamu biasanya bergerak secara liar, hal ini tidak dapat terbaca oleh pengguna jalan lain.
Beruntung jika orang lain cukup sabar, tapi jika ternyata tidak, maka kamu bisa jadi sasaran kemarahan pengguna jalan lain.
2. Jangan Terburu-buru
Untuk menghindari mengemudi agresif, berangkatlah lebih awal sehingga tidak perlu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Berkendara dengan kecepatan yang sewajarnya tentu akan lebih aman dan membuat kamu lebih rileks serta lebih mudah mengendalikan kendaraan.
3. Menjaga Kesabaran di Jalan
Pasanglah niat untuk menjadi orang yang sabar sebelum berkendara.
Camkan dalam hati, bahwa kamu akan menjadi orang yang baik, sabar dan tidak akan marah-marah di jalan.
Ini penting karena akan menjadi pengingat bagi kamu saat mulai terpancing emosi oleh keadaan atau karena pengguna jalan lain.
4. Redam Amarah Meski Benar
Pahamilah bahwa kesalahan orang lain di jalan raya sangat mungkin terjadi, baik dengan niat maupun tanpa disengaja.
Kamu juga sangat mungkin melakukan kesalahan di tengah situasi jalan yang padat.
Tahanlah amarah, walau kamu yakin berada di pihak yang benar dan orang lain salah.
Tidak ada gunanya marah-marah atau menunjukkan kekesalan karena malah dapat memicu pertikaian atau kecelakaan.
5. Kendalikan Ego Kamu
Bisa saja orang melakukan kesalahan karena ternyata terburu-buru sedang membawa orang yang sekarat.
Atau membawa ibu hamil yang hampir melahirkan dan harus segera sampai di rumah sakit.
Jangan mendahulukan ego dan berpikir baiklah supaya hati tetap tenang.
Kembali lagi, niatkanlah untuk jadi orang baik di jalanan, jangan terburu-buru jika tidak perlu.
6. Beri Jalan Saat Ada yang Ingin Mendahului
Saat ada mobil lain yang ingin mendahului, sebaiknya berikan jalan karena berarti dia ingin memacu kendaraannya lebih cepat dari kamu.
Tidak ada gunanya mementingkan ego, misalnya mobil lain harganya murah sedangkan mobil kamu adalah SUV berharga mahal, lalu merasa gengsi didahului mobil murah.
Hal tersebut juga menjaga dari risiko kecelakaan akibat kamu tidak memberikan jalan pada orang yang menyalip.
7. Beri Tanda yang Sopan
Saat butuh mendahului kendaraan lain, beri tanda yang sopan dengan bunyi klakson secukupnya.
Jangan berlaku angkuh dengan bunyi klakson yang mengintimidasi dan menyerobot dengan agresif.
Itu dapat memancing emosi pengemudi yang sedang ingin kamu dahului, lalu egonya muncul dan dia malah menekan pedal gas lebih kencang.
8. Pikirkan Kerugian Materi dan Korban Jiwa
Langkah ini cukup efektif untuk membantu kamu meredam emosi di jalan.
Bayangkan tabungan kamu terkuras untuk memperbaiki mobil hanya karena kamu mengikuti nafsu amarah di jalanan.
Jangan membuang uang untuk memperbaiki mobil karena kejadian yang tidak seharusnya terjadi.
Apalagi kalau sampai terlibat kecelakaan yang mengakibatkan adanya korban jiwa dari pihak kamu yang notabene adalah keluarga tercinta.