Cara Mudah dan Aman Mengendalikan Emosi Supaya Tenang Mengemudi Mobil Saat Mudik

Submitted bysalsa onMon, 04/25/2022 - 11:08

Diperkirakan akan ada 90 juta penduduk Indonesia yang akan melakukan mudik dan libur Lebaran tahun ini.

Dari jumlah tersebut, diperkirakan setengahnya menggunakan transportasi darat, baik angkutan umum atau pribadi.

Banyak masalah mungkin timbul ketika kamu mudik di jalan, seperti saling serobot yang bisa berakibat pertengkaran.

Dilarang Memukul Orang Lain

Hati-hati saat itu terjadi dan kendalikan emosi kamu agar tidak sampai terjadi pemukulan.

Karena ada ancaman hukum pidana Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 1, yaitu penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Ayat dua, jika perbuatan mengakibatkan luka berat yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

Melihat beratnya sanksi hukum, belum lagi ditambah sanksi sosial jika sampai viral, kamu mesti bisa menjaga emosi di jalan.

Begini beberapa cara sederhana mengendalikan emosi di jalan.

1. Hindari Mengemudi Agresif

Mengemudi agresif dapat mencelakakan diri kamu dan pengguna jalan lain.

Saat dikemudikan secara agresif, mobil kamu biasanya bergerak secara liar, hal ini tidak dapat terbaca oleh pengguna jalan lain.

Beruntung jika orang lain cukup sabar, tapi jika ternyata tidak, maka kamu bisa jadi sasaran kemarahan pengguna jalan lain.

2. Jangan Terburu-buru

Untuk menghindari mengemudi agresif, berangkatlah lebih awal sehingga tidak perlu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Berkendara dengan kecepatan yang sewajarnya tentu akan lebih aman dan membuat kamu lebih rileks serta lebih mudah mengendalikan kendaraan.

3. Menjaga Kesabaran di Jalan

Pasanglah niat untuk menjadi orang yang sabar sebelum berkendara.

Camkan dalam hati, bahwa kamu akan menjadi orang yang baik, sabar dan tidak akan marah-marah di jalan.

Ini penting karena akan menjadi pengingat bagi kamu saat mulai terpancing emosi oleh keadaan atau karena pengguna jalan lain.

4. Redam Amarah Meski Benar

Pahamilah bahwa kesalahan orang lain di jalan raya sangat mungkin terjadi, baik dengan niat maupun tanpa disengaja.

Kamu juga sangat mungkin melakukan kesalahan di tengah situasi jalan yang padat.

Tahanlah amarah, walau kamu yakin berada di pihak yang benar dan orang lain salah.

Tidak ada gunanya marah-marah atau menunjukkan kekesalan karena malah dapat memicu pertikaian atau kecelakaan.

5. Kendalikan Ego Kamu

Bisa saja orang melakukan kesalahan karena ternyata terburu-buru sedang membawa orang yang sekarat.

Atau membawa ibu hamil yang hampir melahirkan dan harus segera sampai di rumah sakit.

Jangan mendahulukan ego dan berpikir baiklah supaya hati tetap tenang.

Kembali lagi, niatkanlah untuk jadi orang baik di jalanan, jangan terburu-buru jika tidak perlu.

6. Beri Jalan Saat Ada yang Ingin Mendahului

Saat ada mobil lain yang ingin mendahului, sebaiknya berikan jalan karena berarti dia ingin memacu kendaraannya lebih cepat dari kamu.

Tidak ada gunanya mementingkan ego, misalnya mobil lain harganya murah sedangkan mobil kamu adalah SUV berharga mahal, lalu merasa gengsi didahului mobil murah.

Hal tersebut juga menjaga dari risiko kecelakaan akibat kamu tidak memberikan jalan pada orang yang menyalip.

7. Beri Tanda yang Sopan

Saat butuh mendahului kendaraan lain, beri tanda yang sopan dengan bunyi klakson secukupnya.

Jangan berlaku angkuh dengan bunyi klakson yang mengintimidasi dan menyerobot dengan agresif.

Itu dapat memancing emosi pengemudi yang sedang ingin kamu dahului, lalu egonya muncul dan dia malah menekan pedal gas lebih kencang.

8. Pikirkan Kerugian Materi dan Korban Jiwa

Langkah ini cukup efektif untuk membantu kamu meredam emosi di jalan.

Bayangkan tabungan kamu terkuras untuk memperbaiki mobil hanya karena kamu mengikuti nafsu amarah di jalanan.

Jangan membuang uang untuk memperbaiki mobil karena kejadian yang tidak seharusnya terjadi.

Apalagi kalau sampai terlibat kecelakaan yang mengakibatkan adanya korban jiwa dari pihak kamu yang notabene adalah keluarga tercinta.

Tips

10 Langkah Mudah dan Aman Meninggalkan Mobil di Rumah Saat Mudik dan Libur Lebaran

Submitted bysalsa onMon, 04/25/2022 - 10:10

Karena tidak mau repot, sebagian masyarakat memanfaatkan kendaraan umum untuk mudik Lebaran.

Sementara kendaraan pribadi seperti mobil ditinggalkan di rumah untuk sementara waktu.

Tidak bisa sembarangan, ada beberapa hal wajib kamu perhatikan sebelum meninggalkan mobil di rumah saat mudik.

1. Cuci Mobil Sampai Bersih

kamu bisa mencuci mobil sebelum ditinggalkan di dalam garasi.

Bodi mobil bisa dilapisi dengan wax untuk menjaga kondisi cat dan melindungi dari kerusakan akibat sinar matahari, air hujan, dan baret.

Tidak hanya luar, bagian dalam mobil juga harus dibersihkan.

Manfaatkan vacuum cleaner untuk membersihkan debu, terutama bagian kolong kabin.

Keluarkan karpet dan cuci hingga bersih, pastikan kering supaya tidak meninggalkan bau.

2. Parkir di Dalam Garasi

Paling aman tentu parkir di dalam garasi rumah yang sudah memiliki atap.

Mobil dapat terhindar dari sinar matahari secara langsung yang bisa membuat cat mobil memudar dan mengurangi risiko kemalingan.

Termasuk potensi mobil dinaiki atau dimasuki oleh binatang liar yang sanggup merusak dan mengotori mobil.

Jika tanpa atap, bisa memakai car cover atau selimut mobil.

Jangan parkir mobil di pinggir jalan karena menghalangi lalu lintas dan rentan pencurian.

3. Jaga dari Hewan Liar

Mobil yang didiamkan dalam jangka waktu lama menjadi lembab dan merupakan lokasi yang pas untuk tempat tinggal binatang liar.

Padahal, cakar kucing dapat membuat bodi mobil baret, tikus sanggup menggigit kabel mobil, sementara kecoa dan semut mengakibatkan kabin kotor.

Upaya pencegahan yang paling mudah adalah dengan meletakkan bahan pengusir binatang tersebut di luar mobil.

Pastikan pula seluruh celah seperti jendela, pintu, dan lubang-lubang di kolong mobil tertutup rapat untuk mencegahnya masuk.

Kabin mobil yang bersih juga membuat hewan liar enggan masuk ke dalam mobil.

4. Periksa Barang Pribadi di Dalam Mobil

Jangan lupa untuk mengeluarkan makanan dan minuman yang tertinggal karena akan menimbulkan bau tidak sedap dan mengundang binatang liar datang.

Keluarkan pula barang pribadi seperti kartu etol, kacamata, pemantik api, power bank, dan barang berharga lainnya untuk menghindari dari risiko tidak terduga seperti kemalingan atau kebakaran.

5.  Tekanan Udara Ban Dinaikkan

Tekanan udara ban mobil yang berdiam di rumah akan berkurang lebih cepat ketimbang ban yang dipakai setiap hari.

Silakan mengisinya sedikit lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan, sekitar 5 psi, supaya tekanan ban tidak cepat berkurang bahkan hingga habis total.

6. Hindari Rem Parkir

Ada kasus dimana kampas rem menempel kuat ke bagian dalam teromol rem dan sulit lepas karena mobil diparkir terlalu lama.

Oleh sebab itu, lepaskan rem parkir atau rem tangan dan ganjal ban dengan balok kayu.

Untuk lebih aman dapat menggunakan wheel chock yang diperuntukkan sebagai pengganjal ban mobil.

7. Tidak Perlu Melepas Kabel Aki

Jika pergi kurang dari 1 minggu, kamu tidak perlu melepaskan kabel yang menuju aki mobil.

Untuk mempertahankan kapasitas aki, jalankan mobil sekitar 30 menit sebelum ditinggalkan di rumah.

Namun kalau mobil ditinggalkan lebih dari 1 minggu, kabel di terminal negatif sebaiknya dicabut untuk mencegah aki tekor.

Segera pasang kembali kabel aki setelah pulang ke rumah dan jalankan mobil sekitar 30 menit untuk memastikan tidak ada masalah.

8. Pasang Alarm dan Kunci Tambahan

Meskipun ada pencuri yang sanggup mengakali sistem alarm, tapi terbukti efektif memperlambat aksi pencurian.

Ketika mobil dibuka paksa, secara otomatis alarm akan mengeluarkan suara nyaring yang dapat membuat pencuri panik.

Tidak ada salahnya menggunakan kunci tambahan yang dipasang pada setir atau roda kendaraan.

9. Titipkan ke Petugas Keamanan Perumahan

Bagi kamu yang memiliki rumah di kawasan perumahan atau komplek dengan petugas keamanan, dapat menitipkan mobil kepada mereka.

Biasanya petugas keamanan akan mengecek rutin setiap keliling komplek sehingga keamanan mobil lebih terjaga.

Berikan mereka nomor ponsel kamu supaya dapat dihubungi dalam kondisi darurat.

10. Pastikan Sudah Servis Berkala

Meskipun ditinggal di rumah, bukan berarti mobil tidak membutuhkan servis berkala.

Bahkan ini merupakan momen yang pas lantaran mobil sedang tidak dipakai untuk beraktivitas.

 

Tips

Meskipun Muatan Penuh, Pastikan 6 Hal Agar Dapat Menyalip Kendaraan Lain dengan Aman Saat Mudik

Submitted bysalsa onSun, 04/24/2022 - 12:02

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ketika mudik mobil kamu akan diisi oleh penumpang dan barang hingga penuh.

Berbeda dengan kondisi normal setiap hari, mobil dengan muatan penuh membutuhkan perlakuan khusus di jalan.

Salah satunya adalah ketika menyalip kendaraan lain, apalagi di musim mudik Lebaran jalan pasti padat.

Oleh karena itu, ada beberapa hal wajib kamu perhatikan ketika menyalip kendaraan lain supaya tidak menjadi penyebab kecelakaan.

1. Pastikan Aman

Sesaat sebelum menyalip, pastikan kembali dari spion apakah ada kendaraan dari belakang yang ikut menyalip.

Atau bahkan ada kendaraan lain dengan kecepatan tinggi berada di lajur kanan dalam posisi menyalip.

Begitu juga dari arah berlawanan, pastikan tidak ada kendaraan lain yang berkecepatan tinggi.

Bila kosong, silakan lewati kendaraan di depan.

Nyalakan lampu sein dan pastikan juga ada ruang yang cukup untuk kembali ke lajur semula.

Saat kembali ke lajur juga jangan terlalu dekat mobil yang disalip karena bisa mengganggu konsentrasi mereka.

Hindari manuver agresif yang bisa membahayakan banyak pihak, apalagi mobil kamu membawa muatan full.

2. Pastikan Boleh

Artinya saat menyalip kamu tidak boleh melanggar rambu-rambu yang ada.

Misalnya, tidak melintasi marka jalan tidak terputus atau rambu larangan mendahului.

Meskipun di jalan searah seperti jalan tol, tapi ketika ada marka jalan tidak terputus artinya kamu tidak diizinkan untuk menyalip atau pindah lajur.

Jangan memaksakan kalau tidak memungkinkan.

Karena aturan tersebut dipasang pasti ada tujuannya, khususnya di area-area yang dilarang mendahului seperti tikungan, jembatan, terowongan, atau tanjakan.

3. Pastikan Perlu

Maksudnya, kalau kamu lagi berkendara santai atau tidak terburu-buru, perlukah menyalip?

Kalau tidak perlu mendahului berarti tidak perlu menyalip.

Jangan memiliki mental berkompetisi dengan pengendara lain yang justru menimbulkan potensi masalah.

Dan ingat, segera kembali ke lajur kiri ketika sudah selesai mendahului mobil lain.

Selalu ingat bahwa mobil kamu membawa muatan penuh dalam rangka berlibur bersama keluarga tercinta.

4. Pastikan Mampu

Saat ingin mendahului posisikan gigi transmisi yang tepat, jangan taruh di gigi paling tinggi sehingga mobil tidak bertenaga.

Untuk mobil matik, bisa menempatkan tuas transmisi di gigi lebih rendah atau mematikan menu overdrive.

Lakukan kickdown pada pedal gas agar posisi gigi transmisi turun ke gigi lebih rendah.

Ini dilakukan supaya mobil punya momentum buat meningkatkan kecepatan.

Kenali karakter mobil kamu agar proses overtaking dapat berlangsung mulus.

Dan sekali lagi, pastikan kondisi aman dengan kembali ke lajur kiri untuk menghindari kecelakaan.

5. Pastikan Tenang

Jangan memaksakan diri mendahului kendaraan lain kalau dirasa tidak perlu atau mobil tidak sanggup.

Atau karena buru-buru, kamu menyalip di lokasi yang tidak diizinkan seperti tikungan atau jembatan.

Apalagi kalau kamu menyalip hanya karena emosi, seperti tidak terima didahului oleh kendaraan lain.

Menjaga emosi di jalan jauh lebih penting ketimbang memaksakan diri melakukan hal yang merugikan.

6. Pastikan Kuat

Tips ini untuk memastikan apakah mobil kamu cukup kuat untuk menyalip mengingat beban berlebih yang dipikul.

Jangan memaksakan diri jika dirasa mobil tidak kuat, seperti di jalan menanjak atau mobil yang akan disalip juga berkecepatan tinggi.

Selain lebih berat, mobil juga lebih sulit dikendalikan, jadi kalau tidak kuat jangan paksakan menyalip.

Bahkan kamu juga harus memperhitungkan apakah rem mobil sanggup mengurangi laju mobil jika tetiba dibutuhkan waktu mendahului kendaraan lain.

Tips

Wanita Boleh Mengemudi Mobil Sendiri Saat Mudik dengan Syarat...

Submitted bysalsa onSun, 04/24/2022 - 11:04

Kaum wanita memiliki jam terbang berkendara tinggi layaknya kaum adam di tengah padatnya jalan.

Meski begitu, ada beberapa hal harus kamu cermati untuk dapat mengemudi sendiri di masa mudik Lebaran.

Karena suka tidak suka, walau sudah bisa mengendarai mobil sendiri, belum tentu semua kaum hawa mengerti cara berkendara yang baik dan aman di jalan.

Masih banyak kaum hawa yang lalai untuk memperhatikan keselamatan dan kenyamanan mengemudi padahal merupakan prioritas utama.

Berlaku pula untuk pengemudi pria, perhatikan tips berikut ini supaya dapat mengemudi di momen mudik dengan aman dan nyaman.

1. Punya SIM A yang Masih Berlaku

Wanita umumnya kurang detail memperhatikan unsur keselamatan saat berkendara, bahkan dari hal yang sederhana.

Contoh paling sederhana, apakah SIM A kamu masih berlaku?

Jangan-jangan lantaran keasyikan beraktivitas, kamu lupa perpanjang SIM A mobil kamu.

Ketika ada masalah di jalan seperti kecelakaan, jika kamu benar sekalipun tapi SIM A mati, maka posisi kamu jadi salah.

Pun jadi menyulitkan untuk mengurus keperluan asuransi, termasuk pastikan untuk selalu membawa STNK kendaraan.

2. Pelajari Teknik Dasar Mengemudi

Pelajari juga mengenai teknik berkendara dasar yang baik, seperti posisi duduk, cara pegang setir dan injak pedal, serta teknik ringan lain seputar mengemudi.

Perkuat skill kamu saat menghadapi kondisi darurat, seperti saat di depan ada kecelakaan atau ban mobil tiba-tiba meletus.

3. Hindari Membuat Konten Socmed

Dengan alasan eksis di social media, beberapa wanita memaksakan untuk membuat konten social media saat mengemudi mobil.

Perilaku ini sudah pasti salah karena dapat mendistraksi perhatian dari jalan sehingga menurunkan kewaspadaan berkendara.

Termasuk tidak boleh melakukan atau menerima panggilan telepon karena akan mengalihkan perhatian.

4. Kendalikan Emosi

Banyak kejadian tidak terduga dapat mengganggu kamu di jalan.

Seperti pengemudi lain yang berbuat seenaknya atau jalan macet yang memicu kamu untuk menyerobot antrian.

Di tengah kondisi arus mudik yang padat, kendalikan emosi kamu sehingga tidak melakukan tindakan yang merugikan banyak pihak.

Termasuk juga aturan safety driving lain seperti larangan pakai ponsel saat mengemudi dan kewajiban mengendalikan emosi di jalan.

5. Belajar Teknik Mengemudi via Socmed

Banyak referensi yang bisa dipelajari di media sosial seperti Youtube, tentu dengan memastikan dulu bahwa pengisi kontennya kredibel.

Dari konten tersebut banyak pengetahuan bisa didapatkan, seperti cara mengganti ban yang bocor atau menghindar dari kecelakaan saat mobil di depan kamu bermasalah.

6. Pelajari Teknis Kendaraan

Walau sudah mahir berkendara, masih banyak pengemudi wanita yang minim pengetahuan soal mobil yang digunakannya sehari-hari.

Contohnya mulai dari tidak mengerti kondisi mobil sampai ketidakpahaman soal indikator pada mobil.

Padahal setiap mobil punya buku manual yang bisa dipelajari.

Minimal kamu harus belajar soal arti indikator pada dasbor dan panel instrumen.

Karena bila mobil mengalami masalah yang sifatnya teknis, biasanya akan diinfokan dari panel indikator yang menyala.

7. Pahami Letak Kelengkapan Kendaraan

Pastikan pula kamu tahu dimana letak ban serep, kunci-kunci darurat, serta cara mengganti ban yang benar.

Jangan sampai ban mobil kamu kempis dan kamu tidak tahu cara mengganti dengan ban cadangan.

Catat dan simpan dengan rapi nomor darurat, jangan hanya di ponsel, simpan juga di laci dasbor untuk jaga-jaga kalau ponsel kamu rusak.

8. Gunakan Pakaian yang Sesuai

Selanjutnya, gunakan pakaian yang mendukung yakni baju dan celana kasual dan nyaman serta sepatu kets ringan agar dapat berkendara dengan aman dan nyaman.

Jangan gunakan sepatu jenis high heels yang dapat mengganggu pergerakan kaki.

9. Jaga Kondisi Tubuh

Hati-hati serangan microsleep karena dapat membuat kamu kecelakaan karena tertidur sejenak.

Jaga kondisi fisik seperti dengan tidur yang cukup agar tetap prima di jalan.

Pastikan kamu beristirahat setelah mengemudi selama 2 jam untuk membuat badan rileks dan bugar kembali.

Pastikan juga untuk tidur sekitar 30 menit saat istirahat kedua untuk membuat badan kamu kembali segar.

10. Patuhi Aturan Lalu Lintas

Patuhi aturan lalu lintas dan petunjuk dari petugas kepolisian yang bertugas di jalan.

Jangan melakukan tindakan yang membahayakan apapun alasannya, seperti melaju lawan arah atau putar balik tidak pada tempatnya.

11. Servis Berkala Sebelum Berangkat

Terakhir, jangan lupa servis berkala di bengkel resmi Toyota untuk memastikan mobil selalu dalam kondisi prima agar terhindar dari masalah seperti mogok atau kecelakaan.

Travel

Perhatikan 8 Tips Ringan Ini Kalau Mau Mengemudi Mobil di Malam Hari Saat Mudik Lebaran

Submitted bysalsa onSat, 04/23/2022 - 14:07

Sebagian orang lebih memilih mudik dengan mengemudi mobil di malam hari.

Biasanya alasannya adalah tidak terlalu panas dan lalu lintas tidak sepadat siang hari.

Masalahnya, mengemudi di malam hari butuh tingkat kewaspadaan tinggi.

Penyebab utamanya adalah faktor pencahayaan dan daya penglihatan mata yang terbatas.

Orientasi mengemudi berbeda dibanding ketika kamu membawa mobil siang hari.

Untuk itu, ada baiknya memperhatikan aspek keselamatan berkendara.

1. Redupkan Lampu Indikator

Jika mobil punya fitur dimmer switch, redupkan lampu dasbor dan panel instrumen mobil.

Cahaya terang dari lampu dasbor dapat mengganggu pandangan kamu.

Pancaran cahaya yang tidak perlu dapat mempengaruhi fokus mata.

Selain itu, mata juga tidak cepat lelah akibat terkena sorotan sinar dasbor yang terang.

Meredupkan lampu juga dapat menghilangkan pantulan cahaya di kaca depan.

Ini memungkinkan mata dapat menyesuaikan penglihatan dalam keadaan gelap.

Hal ini juga dapat meningkatkan visibilitas, terutama bila melewati wilayah yang minim penerangan.

2. Gunakan Lampu Utama dengan Bijaksana

Ketika berada di daerah yang minim penerangan, biasanya kamu berupaya untuk pakai lampu sorot atau lampu jauh (high beams).

Namun jangan lupa untuk mengalihkannya ke sorot rendah atau lampu utama (low beams) setelah itu.

Apalagi bila ada kendaraan lain yang mendekat.

Selain bagian dari etika berkendara, penggunaan lampu jauh secara kontinu bisa membahayakan pengguna jalan lain.

3. Pakai Kacamata Anti-Reflektif

Pemakaian kacamata yang tepat dapat meningkatkan visibilitas.

Pilihan terbaik adalah menggunakan lensa kacamata sesuai rujukan dokter dan pastikan yang memiliki lapisan anti-reflektif.

Lapisan ini dapat meredam cahaya liar yang tidak perlu sehingga membantu daya penglihatan sehingga kamu bisa fokus pada obyek yang ada di depan mobil.

4. Sesuaikan Lampu Depan dan Spion Samping

Ada baiknya memeriksa kembali arah lampu depan mobil kamu.

Tujuannya untuk memastikan fokus pancaran cahaya supaya tidak menyilaukan pengemudi lain dari arah berlawanan.

Lalu agar kamu terhindar dari silau cahaya belakang, arahkan kaca spion luar mobil sedikit ke bawah.

Kemudian alihkan kaca spion bagian dalam ke pengaturan Night atau Auto Dim yang dapat mencegah silau.

5. Kurangi Kecepatan Mobil

Sebaiknya kurangi kecepatan dan memberikan jarak berhenti lebih panjang di depan.

Depth perception (kemampuan mata untuk mengenali objek), pengenalan warna dan peripheral vision (penglihatan seseorang di sekeliling benda utama) bakal terganggu saat kondisi gelap.

Di sisi lain, 90% dari reaksi pengemudi bergantung pada penglihatan.

Harus diingat, sinar low beam hanya mampu menjangkau sekitar 50 hingga 75 meter dari depan kendaraan kamu.

Sementara sinar high beams sekitar 100 hingga 150 meter di depan.

Ketika mengemudi dengan kecepatan tinggi, dibutuhkan jarak lebih dari 60 meter untuk berhenti.

Maka, memperhatikan jarak dengan kendaraan di depan kamu menjadi hal yang sangat krusial.

6. Waspada Hewan di Jalan

Beberapa hewan seperti anjing dan kucing sering kita jumpai melintasi jalan raya.

Karena itu, sebaiknya kamu perlu waspada karena sorot lampu jauh bisa gagal menerangi jalan sehingga membahayakan saat pengereman.

Untuk menghindari tabrakan, perlu memperhatikan cahaya dari lampu depan yang terpantul dari mata hewan itu.

Bintik terang pantulan cahaya yang muncul memungkinkan kamu memiliki waktu untuk melakukan pengereman lebih dini.

7. Jaga Kesehatan Tubuh

Tidak disarankan minum alkohol atau beberapa obat resep dokter sebelum mengemudi.

Alkohol merupakan salah satu penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas.

Banyak negara yang menerapkan sanksi keras atas konsumsi alkohol, sebelum dan ketika mengemudi.

Selain itu, hindari merokok saat mengemudi.

Merokok menyebabkan perubahan fisik pada mata, yang mengurangi fokus penglihatan.

8. Hindari Berkendara Saat Lelah

Faktor utama kecelakaan (lebih dari 20%) akibat pengemudi mengantuk di jalan.

Sebagian besar kecelakaan itu berhubungan dengan kelelahan yang terjadi di malam hari.

Bahkan kelelahan adalah faktor yang mungkin terjadi dalam pada hampir 1/3 kecelakaan tunggal di daerah pedesaan.

Saat berkendara di jalan tol yang lengang dan gelap, risiko bertambah dengan adanya serangan microsleep.

Hanya butuh sekian detik untuk membuat kamu kecelakaan lantaran tertidur ketika mengemudi mobil.

Segera tidur singkat sekitar 30 menit di rest area atau pom bensin jika serangan microsleep mulai terasa.

 

Tips

14 Langkah Mudah dan Aman Mengemudi Mobil dengan Muatan Penuh Saat Mudik

Submitted bysalsa onSat, 04/23/2022 - 12:00

Kamu pasti membawa seluruh anggota keluarga saat libur Lebaran.

Termasuk banyak barang bawaan untuk kebutuhan di jalan dan tujuan perjalanan.

Alhasil, muatan mobil pasti penuh akan penumpang dan barang.

Untuk mencegah kecelakaan dan kenyamanan seluruh penumpang, ada cara mengemudi yang aman meskipun muatan penuh.

Keuntungan Mobil Muatan Penuh

Mobil dengan muatan penuh tidak terlalu merugikan lantaran mobil jadi cenderung tidak agresif.

Dengan tambahan beban, mobil akan akan lebih menapak sempurna pada permukaan jalan.

Mobil yang hanya ditumpangi dua orang di depan umumnya lebih mudah fish tail (limbung) karena kurangnya downforce di belakang.

Artinya, mobil dengan muatan yang sesuai dengan kapasitas angkut masih aman untuk dikemudikan.

Bahkan kalau beban terdistribusi dengan baik malah membuat mobil lebih stabil.

Masalah Mobil Kelebihan Muatan

Masalah timbul ketika mobil kamu membawa penumpang lebih dari kapasitas maksimal mengingat berubahnya titik keseimbangan.

Saat mobil lurus mungkin tidak terlalu terasa, tapi saat belok atau menikung bisa timbul gaya sentrifugal yang cukup besar.

Gejala limbung ini akan sangat terasa pada mobil tinggi seperti MPV dan SUV.

Titik keseimbangan mobil ikut berubah ke atas sehingga meningkatkan potensi limbung.

Kendala lain terkait kesulitan dalam melakukan pengereman.

Bobot mobil yang melampaui daya angkut membuat rem bekerja ekstra keras waktu mengurangi laju mobil.

Tambahkan faktor masalah dengan mengemudi di jalan pegunungan, rem akan semakin berat saat bekerja dan menyimpan risiko blong kalau tidak dioperasikan dengan baik.

Termasuk ketika akselerasi lantaran beban yang diemban oleh mesin terlalu berat.

Tidak hanya boros bensin, namun juga ada risiko mobil gagal menanjak atau kesulitan menyalip kendaraan lain.

Untuk mengurangi efek ini, sebaiknya hindari membawa penumpang lebih dari kapasitasnya.

Cara Mengemudi Mobil Muatan Penuh

1. Kalau terpaksa membawa beban berlebih, pelan-pelan saja biar mobil tidak gampang limbung.

Namun diharapkan untuk membawa muatan sesuai kemampuan mobil demi keamanan perjalanan keluarga tercinta.

2. Jangan lakukan manuver agresif yang mengakibatkan kamu kehilangan kendali pada kestabilan mobil.

Apalagi ditambah saat ini masih musim hujan sehingga mobil semakian sulit dikendalikan di jalan licin.

3. Jangan lupa juga, mobil muatan penuh pasti butuh tenaga lebih saat akselerasi dan ini juga membuatnya lebih boros bensin.

4. Jangan paksakan diri menyalip jika kondisi jalan tidak benar-benar aman atau kamu ragu.

5. Tugas kamu makin panjang kalau sistem safety mobil masih kurang mumpuni, seperti minus rem ABS.

6. Pastikan juga ban dalam kondisi yang baik, tidak kurang atau kelebihan tekanan udara.

Termasuk telapak dan dinding ban dalam kondisi prima sehingga membantu pengendalian mobil.

7. Pergunakan rem mobil secara bijaksana dengan memanfaatkan efek engine brake waktu mengurangi laju mobil, terutama di jalan menurun.

8. Jangan lakukan pengereman keras (hard braking) yang dapat menurunkan kinerja rem secara drastis dan pada akhirnya membuat rem malfungsi.

Daya dorong ke depan yang tinggi saat pengereman keras juga akan membuat mobil sulit dikontrol.

9. Saat perjalanan jauh, pastikan mobil memperoleh kesempatan istirahat setelah dipakai maksimal 3 jam.

10. Lakukan proses spooring dan balancing untuk membuat mobil lebih nyaman saat dikendalikan.

11. Terapkan prinsip safety driving di jalan dengan mematuhi aturan dan etika berkendara yang aman dan nyaman.

12. Jaga emosi sehingga tidak terpancing untuk melakukan manuver berbahaya yang akan membuat mobil semakin sulit dikendalikan.

13. Jangan pernah mengalihkan perhatian seperti bermain ponsel yang akan membuat kamu lupa bahwa mobil sedang membawa muatan penuh.

14. Patuhi aturan kecepatan minimal dan maksimal di jalan sehingga laju kendaraan tetap dapat dikendalikan dengan baik.

Tips

8 Tips Mengemudi Aman dan Nyaman di Masa Libur dan Mudik Lebaran

Submitted bysalsa onFri, 04/22/2022 - 13:55

Risiko macet di jalan bakal mengurangi kenyamanan mengingat mobilitas masyarakat yang tinggi di masa libur Lebaran.

Buat kamu yang ingin membawa mobil bersama keluarga, harus mempersiapkan diri supaya dapat mengemudi dengan aman dan nyaman.

1. Istirahat Cukup Sebelum Mengemudi

Berkendara jarak jauh seperti mudik membutuhkan kondisi fisik yang prima.

Usahakan tidur nyenyak minimal 6 jam sebelum mengemudi mobil supaya tubuh bugar.

Sebaiknya kamu beristirahat setiap 2 jam sekali dan upayakan untuk tidur selama sekitar 30 menit di 2 jam kedua ketika mengemudi mobil.

Kalau mengemudi melewati waktu 6 jam, usahakan agar ada sopir pengganti untuk mengurangi keletihan.

2. Waspada Serangan Microsleep

Badan yang letih dan tekanan berkendara yang tinggi akan membuat kamu emosional atau rawan terkena microsleep.

Emosi yang tinggi dapat menurunkan konsentrasi dan melupakan prinsip mengemudi aman di jalan.

Microsleep atau tertidur pulas sejenak karena terlalu lelah dapat mengakibatkan pengemudi kehilangan kendali atas mobil yang melaju kencang.

Jika tidak diantisipasi dengan istirahat cukup, keduanya dapat memicu kecelakaan.

3. Atur Waktu Perjalanan

Pemerintah memiliki rencana untuk mengatur arus lalu lintas supaya mudik dan libur Lebaran tetap terkendali.

Pantau terus social media atau website terpercaya untuk mengatur waktu perjalanan sesuai situasi yang berkembang.

Manfaatkan peta digital untuk mempelajari rute yang paling nyaman dan waktu perjalanan yang paling tepat.

Termasuk mempelajari jalur alternatif kalau rute utama mengalami kemacetan panjang.

4. Jangan Lupa Safety Driving

Safety driving adalah cara mengemudikan mobil dengan mengikuti standar keselamatan agar meminimalisir risiko kecelakaan.

Mulai dari mengatur posisi duduk yang pas, mengendalikan kendaraan dengan benar, sampai mematuhi etika berkendara dan aturan lalu lintas sehingga tercipta ekosistem mengemudi yang aman dan nyaman.

Keamanan mengemudi dapat tercipta jika seluruh pengguna jalan menerapkan prinsip safety driving, termasuk oleh kamu.

5. Suasana Kabin Wajib Nyaman

Perjalanan mudik lebaran harus berjalan menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga.

Kamu bisa mengatur peletakan barang agar tidak mengganggu ruang gerak penumpang.

Atur pula kapasitas penumpang agar tidak melebihi ketentuan karena dapat menyebabkan kecelakaan karena mobil sulit dikendalikan.

Bawa makanan dan minuman yang memadai, terutama jika ada anak dan lansia.

Siapkan sarana hiburan yang cocok untuk seluruh anggota keluarga.

6. Persiapkan Bahan Bakar dan Saldo E-toll

Bahan bakar yang selalu terisi penuh dan saldo e-toll yang cukup merupakan salah satu syarat agar kamu dapat berkendara dengan tenang di jalan tol.

Sebaiknya isi penuh bensin saat berangkat dan tidak mengandalkan pom bensin di rest area kecuali terpaksa mengingat risiko penuh dan macet.

Siapkan 2 kartu e-toll, isi dengan saldo yang cukup, dan letakkan di tempat yang mudah diraih.

Ponsel dengan fitur NFC membantu mengecek dan isi ulang saldo uang elektronik.

7. Kendalikan Emosi di Jalan

Langkah paling sederhana, ingatlah selalu bahwa dalam perjalanan ada anggota keluarga tercinta.

Dengan begitu, perilaku akan terjaga dengan baik dan tidak mudah terpancing emosi ketika ada masalah di jalan.

Jaga emosi dan tidak perlu terpancing untuk berbuat hal yang sama atau bertikai dengan pelanggar aturan lalu lintas.

Termasuk tidak terprovokasi ketika ada pengemudi lain melakukan manuver berbahaya.

8. Pastikan Mobil Dalam Kondisi Prima

Kamu pasti akan merasa kesal dan tidak nyaman saat mobil bermasalah, seperti AC tidak sejuk atau wiper mati saat hujan deras.

Apalagi kalau sampai mogok akibat busi mati lantaran belum diganti padahal sudah melewati waktunya.

Solusinya adalah servis berkala sebelum libur Lebaran dengan berkunjung ke bengkel resmi Toyota.

Tips

Commentary Driving Sebagai Usaha Mencegah Serangan Kantuk Saat Mengemudi Sendirian

Submitted bysalsa onFri, 04/22/2022 - 12:35

Berkendara jarak jauh seperti di masa mudik Lebaran membutuhkan kekuatan fisik dan mental yang tinggi mengingat jutaan orang berbagi jalan yang sama.

Kalau sudah lelah, maka risikonya adalah mengantuk yang dapat memicu kecelakaan akibat microsleep.

Microsleep terjadi dalam waktu singkat namun sangat berbahaya karena hilangnya kendali atas kendaraan.

Makanya kamu harus istirahat cukup dengan berhenti setiap 2 jam dan usahakan tidur sejenak jika mengemudi sendirian.

Commentary Driving Untuk Cegah Kantuk

Selain dengan beristirahat cukup sebelum berkendara jauh, ada teknik unik untuk mengatasi serangan kantuk.

Commentary driving bisa dicoba agar kamu tidak kehilangan konsentrasi bahkan tertidur sekejap (microsleep) saat berkendara.

Commentary driving adalah kegiatan berbicara sendiri sambil menyebutkan potensi-potensi bahaya selama di perjalanan.

Commentary driving bermanfaat karena rahang kamu bergerak naik turun.

Begitu rahang naik turun, otomatis darah dan oksigen terpompa ke otak sehingga kamu terjaga terus.

Selain itu, kegiatan ini juga membuat kamu terus tersadar karena melakukan gerakan fisik lain sambil mengemudi.

Termasuk mengingatkan diri akan bahaya yang timbul karena diucapkan selama melakukan commentary driving.

Selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan, terutama jika perjalanannya melalui lintasan yang monoton seperti di jalan tol.

Strategi yang biasa ditemui adalah mendengarkan musik atau membuka kaca jendela mobil.

Kamu boleh mendengarkan musik, tapi pastikan tidak sampai mengganggu keamanan berkendara.

Seperti volume lagu terlalu keras sehingga mengganggu pendengaran kamu ke lingkungan di luar mobil.

Namun jika rasa mengantuk sudah tidak dapat ditahan, segera berhenti di rest area dan tidur minimal 30 menit untuk mengembalikan kebugaran tubuh.

Tips

Teknik Mengemudi yang Membuat Mobil Tidak Rajin Mengisi Bensin

Submitted bysalsa onFri, 04/22/2022 - 11:05

Kenaikan harga bahan bakar membuat kamu harus memiliki strategi dalam usaha membuat mobil irit bensin.

Salah satunya dengan merawat kendaraan sehingga kondisinya, terutama mesin, terjaga optimal.

Langkah penting lain dalam mengurangi konsumsi bensin adalah terkait cara berkendara di jalan.

Berikut adalah prinsip mengemudi irit bensin atau eco driving yang bisa kamu lakukan.

1. Tidak Perlu Memanaskan Mesin

Setelah menyalakan mesin mobil di pagi hari, tidak perlu menunggu terlalu lama untuk berjalan.

Sebelum jalan segala keperluan sudah dipersiapkan, seperti kartu etoll, dompet, ponsel, dan playlist audio.

Membiarkan mobil idle dalam waktu lama jelas menghabiskan bensin sia-sia.

Kalaupun mau, cukup sekitar 15-30 detik untuk memastikan bahwa oli mesin sudah bersirkulasi dengan baik.

2. Matikan Mesin Saat Berhenti Lama

Matikan mesin saat berhenti lama, seperti di mini market atau rest area jalan tol.

Kamu bisa mencari tempat parkir yang teduh dan nyaman sehingga bisa mematikan mesin mobil.

Terlihat sepele, tapi kalau diakumulasi akan terasa selisih penggunaan bahan bakarnya.

3. Mengemudi dengan Halus dan Wajar

Berkendaralah dengan santai dan halus saat menginjak pedal gas dan biarkan mobil melaju dengan memanfaatkan momentum.

Semakin sering dan dalam kamu menginjak pedal gas, konsumsi BBM akan semakin boros.

Jaga pengereman mobil seoptimal mungkin untuk membuat kamu tidak perlu sering menekan pedal gas untuk menambah kecepatan kembali.

4. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan Lain

Atur jarak yang pas dengan mobil di depan sehingga kamu tidak perlu tergesa-gesa menginjak pedal gas atau pedal rem.

Kalau terlalu dekat, kamu akan melakukan pengereman keras untuk mengurangi kecepatan, alhasil butuh tenaga lebih besar lagi untuk melaju karena kecepatan mobil turun drastis.

Jarak yang terlalu jauh juga membuat kamu menekan pedal gas lebih dalam untuk menjaga posisi dengan mobil di depan.

5. Berkendara Halus Sejak Awal Perjalanan

Mobil masa kini memiliki sistem komputer yang sanggup mengenali gaya berkendara dan memberikan masukan pada mesin mobil untuk menghasilkan output tenaga sesuai keinginan sopir.

Makanya, kalau kamu agresif, mesin akan memberikan output tenaga sesuai gaya tersebut.

Sehingga boros BBM dan kamu keasyikan memacunya sehingga lupa mengirit konsumsi bensin.

Oleh sebab itu, berkendaralah secara halus di awal perjalanan supaya komputer memberikan feedback ke mesin agar lebih santai dalam menyalurkan tenaga.

Selanjutnya, mesin mobil tidak akan reaktif mengikuti kemauan kamu dan tidak rakus meminum bensin.

6. Pindah Gigi di RPM Rendah

Berkendaralah dengan halus agar gigi transmisi pindah di putaran mesin rendah, biasanya sekitar 2.000 rpm, bahkan bisa di bawah itu bila mesin mobil kamu besar.

Mobil dengan transmisi otomatis lebih mudah dalam hal penggantian gigi transmisi karena sudah diatur oleh komputer.

Namun, bila kamu lebih agresif dengan menekan pedal gas lebih dalam, gigi akan berpindah di putaran lebih tinggi untuk mengoptimalkan tenaga.

Sedikit banyak ini berkontribusi pada meningkatnya konsumsi bahan bakar.

7. Manfaatkan Mode Berkendara

Untuk mobil yang sudah ada fitur mode berkendara bisa memanfaatkannya dengan memilih opsi mode Eco.

Termasuk menempatkan tuas transmisi di posisi normal dan tidak di mode Manual atau Sport.

Pilihan ini sudah mengunci mobil kamu untuk tidak reaktif di jalan dan menghemat konsumsi BBM.

8. Gunakan Efek Engine Brake

Saat mengurangi laju mobil, jangan terlalu cepat menurunkan posisi gigi transmisi manual.

Biarkan sampai terasa nyaris habis tenaganya, baru oper ke gigi lebh rendah.

Kecuali di saat kamu membutuhkan momentum, seperti ketika mau menanjak atau menyalip, transmisi bisa dipindah lebih cepat.

9. Sabar di Tengah Kemacetan Jalan

Saat kondisi stop and go di kemacetan jalan, kamu wajib menjaga kesabaran.

Sering pindah lajur pasti memaksa diri untuk menekan pedal gas lebih dalam.

Termasuk tidak perlu terpancing untuk menekan pedal gas lebih dalam demi mempertahankan lajur dari kendaraan lain.

Cukup berkendara santai di lajur yang kamu pilih, termasuk saat berada di jalan tol.

10. Hindari Bumper to Bumper

Pola berkendara agresif seperti pindah lajur seenaknya atau melakukan aksi bumper to bumper dengan mobil di depan malah membuat konsumsi bensin semakin boros.

Berkendaralah sewajarnya sesuai kecepatan arus kendaraan saat itu.

11. Jangan Ada Distraksi

Dilarang mengalihkan perhatian dari mengemudi mobil seperti bermain ponsel yang tidak hanya berbahaya, tapi membuat keinginan untuk membuat mobil irit terabaikan.

Irama laju kendaraan tidak bisa dijaga karena perhatian kamu teralihkan, seperti tiba-tiba menambah kecepatan karena tertinggal jauh dari mobil di depan.

Selain membuat mobil irit bensin, kamu juga telah menerapkan prinsip safety driving demi keselamatan berkendara sesama pengguna jalan.

Tips

Cara Mudah Mengatur Barang Bawaan dan Penumpang Supaya Tidak Overload Saat Mudik Lebaran

Submitted bysalsa onThu, 04/21/2022 - 14:16

Kendaraan memiliki keterbatasan daya angkut sesuai peruntukannya sehingga tidak dapat dipaksakan memuat semua anggota keluarga dan barang bawaan saat mudik Lebaran.

Mobil yang mengalami overload menjadi sulit dikendalikan, seperti mudah limbung, tidak kuat menanjak, dan tidak mudah berhenti.

Jika dibiarkan akan memicu masalah besar seperti kecelakaan.

Supaya daya angkut mobil tetap maksimal dan kamu dapat mengemudi dengan aman dan nyaman, berikut langkah yang bisa kamu jalani.

1. Kalkulasi Daya Angkut Mobil

Daya angkut maksimal mobil bisa dilihat pada buku manual atau menghitung load index ban.

Pastikan jumlah penumpang tidak melebihi aturan.

Selanjutnya, perkirakan berat total penumpang yang akan ikut sehingga didapatkan berat total barang yang boleh dibawa. Meskipun hanya perkiraan, namun dapat membantu mencegah mobil kelebihan muatan.

2. Optimalkan Kapasitas Bagasi

Kamu dapat menaruh barang paling berat seperti kopor besar di bagian dalam sisi tengah bagasi, terutama untuk bagasi terpisah mobil sedan.

Barang yang lebih ringan ke sisi kiri kanannya dengan posisi saling mengunci agar tidak mudah bergerak.

Pakaian ganti untuk anak dapat dikemas dalam tas kecil untuk dibawa ke dalam kabin penumpang.

Dilarang menumpuk barang melebihi tinggi sandaran jok lantaran dapat mengganggu visibilitas pengemudi dan mencegah berhamburan pada saat darurat.

Untuk mobil jenis SUV dan MPV dapat menggunakan cargo net supaya barang tidak berantakan.

3. Membawa Barang ke Dalam Kabin Mobil

Jangan asal meletakkan barang bawaan di dalam kabin.

Begitu terjadi sesuatu, seperti mobil mengerem mendadak, ada risiko menciderai penumpang.

Selain itu, dapat mengganggu kenyamanan penumpang.

Simpan makanan dan minuman ringan serta mainan anak dalam wadah khusus.

Manfaatkan rongga penyimpanan di pintu, konsol tengah, dasbor, dan di balik sandaran bangku untuk menyimpan barang kecil.

Kolong bangku mobil juga dapat diselipkan barang bawaan kecil.

4. Perhitungkan Daya Angkut Penumpang

Supaya tetap nyaman sekaligus menambah daya angkut barang, mobil dengan 2 baris bangku cukup diisi oleh 4 orang dengan konfigurasi 2-2.

Sementara untuk 3 baris bangku cukup diisi oleh 6 orang dengan konfigurasi 2-2-2.

Jika ternyata penumpang penuh, kamu harus sanggup menumpuk barang secara efisien di bagasi dan memanfaatkan rongga penyimpanan kabin seoptimal mungkin.

5. Pakai Roof Box di Atap Mobil

Bukan sekadar meletakkan barang di atap dan mengikatnya ke bodi mobil.

Selain merusak bodi mobil, cara ini tidak sesuai standar keselamatan berkendara.

Gunakan roof box supaya daya angkut mobil meningkat dan membuat kabin menjadi lebih lega dan nyaman.

Hati-hati ketika melewati portal jalan atau gerbang tol otomatis karena dapat tersangkut.

6. Mengemudi Mobil dengan Hati-hati

Mobil dengan muatan penuh akan berubah titik keseimbangannya sehingga lebih sulit dikendalikan.

Manuver agresif seperti pindah lajur tiba-tiba dapat membuat mobil terguling.

Akselerasi mobil juga kian berat sehingga dibutuhkan kesabaran ketika menanjak atau menyalip kendaraan lain.

Beban pengereman pun semakin tinggi sehingga mobil lebih sulit dihentikan, terutama ketika pengereman mendadak.

7. Cek Kondisi Mobil

Ada beberapa komponen mobil yang akan bekerja keras ketika daya angkut mobil mencapai titik maksimal, yaitu mesin, kaki-kaki, dan rem mobil.

Sedikit saja ada masalah, akan membuat perjalanan menjadi tidak aman dan nyaman.

Kamu wajib memeriksa kondisi mobil sebelum mudik atau libur Lebaran dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota.

Tips
PrevNext

Back to top