4 Cara Mudah Cegah Karat Tumbuh Subur di Bodi Mobil

Submitted bysalsa onWed, 01/29/2020 - 10:37

Seperti telah aku katakan di konten sebelumnya, air hujan yang dibiarkan menempel di bodi mobil bisa menjadi sebab tumbuhnya karat.

Kalau sudah begini, tidak akan mudah untuk mengenyahkan karat dari bodi mobil kamu.

Padahal, karat itu ibarat kanker yang dapat menyebar dengan cepat tanpa kendali.

Walau begitu, risiko terdampak karat dapat direduksi dengan menerapkan pola perawatan berikut ini.

1. Cuci Mobil

Untuk yang tinggal di daerah perkotaan, mencuci mobil bukanlah perkara mudah, terutama karena kesibukan sehingga alpa dan malas melakukannya.

Kamu bisa menyiasatinya dengan menyambangi tempat cuci mobil.

Pastikan tukang cuci membersihkan seluruh area mobil dengan baik dan tak ada yang terlewatkan, terutama bagian kolong yang relatif rentan

Buat kamu yang senang mencuci sendiri, jangan asal menyiram dan mengeringkan.

Perhatikan lokasi mencuci, jangan di bawah terik matahari yang membuat air cepat menguap namun kotoran masih tertinggal.

Jangan pula di bawah pohon karena ada risiko terkena getah pohon atau kotoran binatang.

Gunakan pula alat yang sesuai, seperti kain lap kanebo untuk mengelap air dan  mengeringkan, serta kain mikrofiber di tahap finishing agar kering sempurna.

Jangan paksakan memakai air tanah yang kurang layak karena malah membuat usaha mencuci mobil jadi sia-sia.

Pastikan seluruh bagian mobil kering sempurna dan tidak ada yang terlewatkan.

Periksa celah-celah yang punya risiko jadi tempat menetapnya air, seperti di sela-sela pintu.

Sembari itu, lakukan inspeksi bodi mobil jika ada potensi karat yang ditandai dengan noktah berwarna merah di permukaan logam yang mengelupas saat dikerok.

Segera lakukan  tindakan awal dengan membawanya ke bengkel resmi Toyota.

2. Body Repair

Biasanya pemilik mobil suka malas memperbaiki kerusakan bodi mobil kalau cuma sedikit.

Alasanya supaya sekalian saja saat bekas luka sudah banyak, padahal meski sedikit, tapi merupakan pintu masuk terbentuknya karat.

Bagi kamu yang gemar mengoprek sendiri mobil, dapat menggunakan cairan cat portabel yang dikhususkan untuk menambal goresan kecil di bodi mobil.

3. Paint Protection

Sebenarnya lapisan cat di bodi mobil pasti memiliki lapisan pelindung di sisi paling luar lapisan.

Masalahnya, seiring waktu lapisan pelindung bakal terkikis dan memudar.

Belum lagi jika penggunanya tidak apik dalam merawat kendaraan.

Solusinya adalah dengan memberikan lapisan pelindung cat aftermarket alias paint protecion.

Ini bisa kamu dapatkan di salon mobil, namun sebelumnya lakukan pemolesan terlebih dulu untuk mengangkat kotoran yang hinggap.

4. Pasang Anti Karat

Pemberian lapisan anti karat biasa diterapkan di kolong mobil, seperti di bawah dek, kaki-kaki mobil, dan bagian dalam spatbor.

Memang, sebenarnya mobil baru sudah memakai lapisan ini, tapi seiring waktu dan beragamnya situasi dan kondisi pemakaian, lapisan tersebut bisa terkikis.

Supaya mobil terhindar dari karat, kamu bisa mendatangi bengkel resmi Toyota untuk melakukan prosedur deteksi dini dan pencegahan.

Untuk pemakai Toyota, bisa mendatangi bengkel resmi Toyota terdekat.

Tips

Waspada Air Hujan, Ini 5 Bagian Rawan Karat di Bodi Mobil

Submitted bysalsa onTue, 01/28/2020 - 10:36

Masuk musim hujan, kamu harus punya perhatian khusus pada karat di bodi mobil.

Kotor oleh debu diperburuk oleh guyuran hujan, bahkan hingga mobil kering sendiri tanpa dibersihkan lantaran kamu terlalu sibuk atau malas mencuci mobil.

Air Hujan Penyebab Karat

Kandungan mineral di air hujan terbilang tinggi, padahal punya sifat korosif dan perlahan mengikis lapisan cat.

Dan jangan lupa, hujan di daerah perkotaan yang polutif punya tingkat keasaman yang tinggi.

Saat bersinergi dengan udara lembab, potensi karat berkembang kian besar.

Karena malas atau belum ada waktu, bodi mobil yang basah akibat hujan tidak segera dikeringkan.

Padahal ini membuat tingkat kelembaban jadi tinggi.

Dan lingkungan seperti ini sangat disukai oleh karat.

Ada beberapa lokasi pada bagian mobil yang rawan terkena karat, bagian mana saja?

1. Ruang Mesin

Ruang mesin menjadi bagian dimana kotoran terjebak sehingga menumpuk.

Wajar bila ruang mesin menjadi salah satu tempat yang rawan akan timbulnya karat dalam jangka panjang.

Untuk mencegah karat yang berlebihan, kamu bisa melakukan pembersihkan rutin di salon mobil misalnya.

Minimal 3-4 bulan sekali sempatkan mobil untuk dirawat dengan melakukan pembersihan mendalam di ruang mesin.

2. Pintu Mobil

Pintu yang mudah terkena karat bukan bagian luar yang bisa dicuci seminggu sekali.

Melainkan engsel pintu yang umumnya mudah muncul karat bila tidak dibersihkan secara detail.

Rawannya karat pada daerah engsel pintu karena merupakan jalur air lewat sehingga sering dalam kondisi basah.

Ketika dalam kondisi basah tidak sering dikeringkan, maka bisa menumpuk bekas air atau jamur yang berakibat timbul karat.

3. Jalur Air

Berbicara tentang jalur air yang disinggung poin sebelumnya, ada beberapa titik pada bagian luar mobil yang rawan karat.

Setiap desainer merancang jalur air agar tidak menggenang, tetapi bila tidak sering dikeringkan berpotensi menimbulkan karat.

Terlebih saat musim hujan, cek secara rutin jalur air pada mobil Toyota apakah ada sisa air yang berpotensi timbul karat.

4. Atap Mobil

Saat musim hujan, atap menjadi bagian paling sering terkena air dan terkadang lupa dibersihkan.

Salah satu indikasi atap mobil kamu berpotensi timbul karat adalah adanya gelembung.

Bila ada gelembung meski kecil pada atap, maka kondisi ini tersebut sudah dipastikan ada karat.

Gelembung itu muncul karena proses karat sehingga mendorong permukaan atas cat.

Segera bawa ke bengkel perbaikan bodi untuk diperbaiki sebelum melebar ke permukaan lainnya.

5. Kolong Mobil

Bagian terakhir yang juga rawan muncul karat adalah kolong mobil yang sering terkena kotoran dari cipratan roda saat melintasi jalan basah.

Cara paling ampuh ialah rajin membersihkan bagian kolong dengan air bertekanan tinggi.

Tujuan dari menggunakan air bertekanan tinggi atau steam agar kotoran bisa rontok yang menempel di sekitar kolong mobil.

Kamu bisa memanfaatkan tempat cuci mobil yang menggunakan fasilitas hidrolik sehingga bisa lebih bersih.

Tips

Hati-hati Rem Blong, Ini Ciri-ciri Master Rem Mobil Rusak

Submitted bysalsa onWed, 01/22/2020 - 10:33

Dalam sistem pengereman kendaraan, master rem menjadi salah satu komponen yang sangat penting.

Untuk rem jenis teromol, fungsi master rem sebagai komponen pendorong brake shoe floating dengan cara hidrolis agar sanggup mengungkit brake shoe.

Sementara pada rem cakram, tugas master rem yaitu menekan supaya minyak rem dapat masuk ke dalam brake kaliper.

Pergerakan master rem karena adanya tekanan minyak rem yang bergerak secara hidrolis dari booster rem.

Cara Kerja Master Rem

Cara kerja master rem mobil yaitu ketika pedal rem ditekan, batang piston tersebut akan memberikan tekanan dari bagian pegas pembalik lalu piston bergerak ke depan.

Ketika piston cup ada di ujung torak, port menutup.

Sementara jika piston bergerak maju lebih jauh lagi, maka tekanan minyak rem dalam silinder pun semakin bertambah untuk memberikan tegangan di pegas outlet agar katup terbuka.

Sama dengan komponen lain, master rem bisa rusak sehingga mengganggu kinerja pengereman.

Kerusakan master rem dapat membuat sistem pengereman tidak bekerja optimal, bahkan tidak pakem dan sampai pada titik tertentu jadi berbahaya lantaran rem blong.

Ciri-ciri Master Rem Rusak

Nah, supaya tidak sampai celaka, inilah ciri master rem mobil kamu bermasalah.

- Minyak rem pada tabung penyimpanan di master rem atas menyusut, atau bahkan berkurang drastis

- Cobalah injak pedal rem dengan tekanan tetap. Bila perlahan dan pasti menurun, maka dipastikan ada masalah pada master rem

- Kamu harus menekan rem secara berulang-ulang baru merasakan ada tekanan pada pedal rem

- Jarak pengereman lebih jauh dari biasanya alias mobil mulai tidak pakem. Meski gejala ini mirip dengan kampas rem yang mulai habis

- Piston rem pada master rem belakang tidak langsung balik saat pedal rem dilepas dan membuat rem masih menekan teromol rem sehingga seperti tertahan laju ban belakang

- Asap knalpot berwarna putih lantaran karet kit master rem bocor dan minyak rem masuk ke dalam booster, lanjut ke intake manifold, dan ikut terbakar dalam mesin.

Jangan pernah anggap sepele jika salah satu gejala di atas terasa dan segera bawa mobil ke bengkel resmi Toyota untuk pemeriksaan lebih lanjut dan seksama.

Tips

Kenal Lebih Jauh Master Rem Mobil Kamu

Submitted bysalsa onWed, 01/22/2020 - 10:32

Master rem atau brake master cylinder merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pengereman mobil.

Fungsi utama master rem adalah memberikan tekanan hidraulis pada rem untuk mengurangi laju kendaraan.

Master rem ini berada di ruang mesin, tepatnya di dinding pemisah ruang mesin dengan kabin (firewall) pada sisi pengemudi.

Penempatan master rem selalu di sisi pengemudi karena ia mesti dekat dengan pedal rem.

Master rem ini menempel pada brake booster atau booster rem yang bertugas memperbesar energi injakan pedal rem oleh pengemudi.

Komponen Master Rem

Master rem memiliki reservoir berupa tabung tempat menampung dan menyimpan minyak rem (brake fluid), untuk nantinya disalurkan ke komponen rem lain saat diperlukan.

Tabung ini yang biasa kamu cek untuk memastikan volume minyak rem tidak berkurang.

Selain itu, di dalam master rem (brake master cylinder) juga terdapat piston yang berfungsi untuk meneruskan tekanan pedal rem.

Nah, di dalam master rem sendiri terdapat piston, per/pegas, dan seal.

Dari sini master rem bisa dibagi dua jenis, yaitu master rem silinder tunggal (1 piston) dan master rem silinder ganda (2 piston).

Cara Kerja Master Rem

Sistem ini bekerja menekan minyak rem, agar dapat mengalir melalui pipa-pipa rem menuju ke masing-masing silinder roda (wheel cylinder).

Saat piston pada silinder roda bergerak, maka akan memaksa kampas rem mencengkram kuat pada piringan cakram (disc brake) atau menekan teromol rem, sehingga memungkinkan mobil untuk mengurangi laju secara cepat.

Ukuran piston di dalam brake master cylinder dan wheel cylinder didesain dengan cermat, sehingga memungkinkan pengemudi cukup memberikan tekanan ringan pada pedal rem, namun mampu menciptakan tekanan luar biasa pada wheel cylinder dan kampas rem di masing-masing roda.

Ketika tekanan pedal rem dilepas, piston dalam master rem akan kembali ke posisi semula dan menimbulkan kondisi vakum di depan piston yang menyebabkan minyak rem tersedot kembali.

Gaya pengereman pada kampas rem hilang dan roda kembali dapat berputar.

Technology

Ini Pengganti Lampu Hazard yang Tidak Boleh Dinyalakan Saat Hujan

Submitted bysalsa onSat, 01/18/2020 - 09:05

Lampu hazard atau lampu darurat yang ditandai oleh lampu sein kiri dan kanan yang berkedip secara bersamaan khusus dipakai saat mobil berhenti karena kondisi darurat.

Hal ini diatur oleh UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 121 Ayat 1 yang menyatakan:

“Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di Jalan”.

Yang dimaksud dengan “isyarat lain” antara lain lampu darurat dan senter, dan di mobil kamu difasilitasi oleh lampu hazard atau lampu darurat.

Sementara yang dimaksud dengan “keadaan darurat” adalah kendaraan kamu dalam keadaan mogok, kecelakaan lalu lintas, dan mengganti ban.

Bukan hanya undang-undang, di buku manual kendaraan juga sudah tertulis bahwa penggunaan lampu hazard hanya saat mobil berhenti dan bermasalah.

Aturan di atas sengaja ditekankan karena masih banyak di antara pengguna mobil menyalakan lampu hazard saat berkendara di tengah hujan deras, terutama di jalan tol.

Cukup Lampu Kecil

Penggunaan lampu hazard yang salah kaprah dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas fatal seperti tabrakan beruntun.

Lantas, bagaimana sebaiknya penggunaan lampu mobil ketika hujan lebat turun?

Tidak perlu bingung karena semua sudah diatur oleh pabrikan mobil dengan memperhatikan situasi dan aturan lalu lintas.

Kamu cukup non-aktifkan lampu hazard dan nyalakan lampu senja atau lampu kecil, itu saja lebih dari cukup.

Cahaya lampu senja yang redup tidak menyilaukan pengguna jalan lain namun sudah bisa dilihat dengan jelas sebagai penanda posisi mobil kamu.

Karena lampu senja tidak berkedip, ia tidak mengganggu konsentrasi pengemudi mobil di belakang kamu.

Pun saat melakukan pengereman, lampu rem tetap dapat terlihat dengan baik dan tidak membingungkan.

Selain yang paling penting, kamu tetap bisa menggunakan lampu sein sebagaimana peruntukannya dan tidak membingungkan pengguna jalan yang lain.

Seperti saat pindah jalur atau belok sehingga terlihat jelas oleh pengguna jalan lain dan tidak membuat mereka bingung.

Lampu Utama atau Foglamp

Kalau lampu kecil dirasa kurang cukup untuk melihat jalan, kamu bisa mengaktifkan lampu utama mobil.

Bila dirasa belum cukup atau turun kabut, kamu bisa menyalakan lampu kabut atau foglamp yang sudah menjadi standar di hampir seluruh model mobil Toyota.

Lampu kabut memang dirancang untuk dapat menembus hujan lebat atau kabut tebal sehingga sudah lebih dari cukup.

Jangan lupa untuk menurunkan kecepatan kendaraan dan meningkatkan kewaspadaan.

Tips

Alasan Kamu Dilarang Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan

Submitted bysalsa onSat, 01/18/2020 - 09:04

Sebagian pengemudi mobil menyalakan lampu hazard atau lampu darurat ketika berkendara di tengah hujan deras.

Tujuannya untuk memberi tanda keberadaan mobilnya dan sebagai peringatan pada pengemudi lain.

Sebenarnya tidak sepenuhnya salah karena lampu hazard digunakan sebagai isyarat atau tanda darurat dan pemberitahuan pada pengguna jalan lainnya agar berhati-hati.

Masalahnya, apa yang dilakukan termasuk dalam kategori salah kaprah yang justru berbahaya dan akan mencelakai kamu dan pengguna jalan lain.

Mengapa bisa begitu? Ini penjelasannya.

1. Hanya Untuk Berhenti Darurat

Lampu hazard atau lampu darurat yang ditandai oleh lampu sein kiri dan kanan yang berkedip secara bersamaan khusus dipakai saat mobil berhenti karena kondisi darurat.

Hal ini diatur oleh UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 121 Ayat 1 yang menyatakan:

“Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di Jalan”.

Yang dimaksud dengan “isyarat lain” antara lain lampu darurat dan senter, dan di mobil kamu difasilitasi oleh lampu hazard atau lampu darurat.

Sementara yang dimaksud dengan “keadaan darurat” adalah kendaraan kamu dalam keadaan mogok, kecelakaan lalu lintas, dan mengganti ban.

Bukan hanya undang-undang, di buku manual kendaraan juga sudah tertulis bahwa penggunaan lampu hazard hanya saat mobil berhenti dan bermasalah.

2. Sinarnya Silau

Dalam kondisi normal tanpa perantara air hujan, lampu hazard terlihat biasa saja, namun ketika di hujan deras, kondisinya bisa berbalik 180 derajat.

Bias sinar yang dipantulkan oleh air hujan justru membuat pengguna jalan lain silau saat melihat lampu hazard yang berkedip, padahal daya pandang pengemudi juga kian terbatas.

Hal ini akan membuat pengguna jalan lain tidak pas memperhitungkan posisi mobil kamu dan salah melakukan antisipasi.

Seperti saat pengereman mendadak, lantaran konsentrasinya terganggu oleh kedipan lampu hazard.

3. Membuat Bingung

Penggunaan lampu hazard saat mobil jalan menihilkan fungsi lampu sein yang umum dipakai saat kamu pindah jalur atau berbelok.

Bisa saja kamu mematikan dulu lampu hazard dan lanjut menyalakan lampu sein, tapi itu pasti makan waktu dan membingungkan pengendara lain.

Atau karena saking konsentrasi dengan kondisi jalan atau malas, kamu alpa menyalakan lampu sein saat manuver.

Artinya kamu melakukan manuver di saat lampu hazard tetap menyala.

Kondisi ini bakal membingungkan pengguna jalan lain yang tidak tahu akan kemana mobil kamu bergerak.

Ini jelas sangat berbahaya di tengah kondisi lingkungan yang memang sudah kurang kondusif akibat jalan licin, hujan lebat, dan berkurangnya daya pandang.

Apalagi kalau jalan cukup padat dengan jarak antar mobil terbatas.

Kombinasi antara masalah di poin kedua dan ketiga akan menciptakan kecelakaan fatal seperti tabrakan beruntun hanya karena kamu menyalakan lampu hazard di saat yang tidak tepat.

Travel

6 Kesalahan yang Bikin Celaka Saat Mengemudi Mobil di Musim Hujan

Submitted bysalsa onThu, 01/16/2020 - 08:34

Musim hujan sudah tiba, harap berhati-hati ketika mengemudi di jalan.

Bisa begitu karena kondisi jalan dan jarak pandang ketika hujan berbeda dengan cuaca normal.

Oleh sebab itu, kamu tidak boleh melakukan kesalahan tidak penting saat berkendara di musim hujan.

Selain menyulitkan kamu di jalan, kesalahan tersebut malah bisa berujung celaka.

Apa saja kesalahan mendasar yang bisa bikin kamu celaka di musim hujan?

1. Tidak Mengecek Kondisi Mobil

Pertama, kamu tidak melakukan pengecekan pada komponen mobil seperti lampu dan wiper yang kerjanya sudah tak optimal.

Lampu yang tidak berfungsi dengan baik justru mengganggu pandangan sehingga kendaraan lain dan kondisi jalan tidak terlihat dengan baik.

Wiper pun tak kalah penting, begitu bermasalah seperti tidak bisa menyapu dengan baik, akan menyulitkan kamu di jalan.

2. Mengemudi Agresif

Berikutnya adalah kamu tidak bijaksana dalam memposisikan kecepatan mobil dalam kondisi hujan.

Pada saat kondisi basah ada potensi kemampuan pengereman berkurang, ditambah lagi daya cengkeram ban terhadap jalan juga tak optimal alias licin, dan selip bertambah.

So, kamu harus bisa lebih tenang saat menyetir, minimal mengurangi kecepatan sekitar 20% dari biasanya.

3. AC Tidak Dingin

Bisa saja kamu alpa tidak mengecek kondisi AC dan ternyata tidak dingin.

Embusan AC yang tidak dingin akan membuat kaca depan mobil berembun dan mengganggu visibilitas.

Jangan arahkan pula embusan pendingin udara atau AC ke kaca mobil.

Efek negatif yang bakal ditimbulkan adalah kaca mengembun dan menghalangi pandangan.

4. Tidak Hati-hati di Genangan Air

Tidak cermat ketika melibas genangan air bisa berujung masalah.

Ketika melihat ada genangan air, kamu tak tahu apakah ada lubang yang dalam atau tidak, pun ada potensi terjadi aquaplaning.

Jadi sebaiknya perlahan-lahan ketika melalui genangan air dan perhatikan baik-baik dengan mengamati mobil di depan.

5. Fokus Teralihkan

Karena ingin update IG Story di wilayah banjir, kamu malah tidak fokus pada kondisi jalan.

Alhasil, mobilpun mogok dan kamu repot karena harus memperbaiki kondisi mobil yang rusak.

6. Tidak Patuh Aturan Lalu Lintas

Ambil misal, kamu tidak patuh batas kecepatan maksimal di jalan tol.

Padahal di jalan kering sekalipun bisa berisiko celaka jika tidak patuh, apalagi saat hujan deras melanda.

Atau tidak peduli petunjuk polisi di kawasan terdampak banjir sehingga terjebak macet atau bahkan mogok di tengah-tengah banjir.

Tips

Cara Bikin Mobil Kamu Tidak Cepat Kotor dan Kusam di Musim Hujan

Submitted bysalsa onThu, 01/16/2020 - 08:33

Salah satu yang harus kamu perhatikan ketika masuk musim hujan adalah perawatan bodi kendaraan supaya tidak mudah kusam.

Air hujan mengandung banyak mineral yang dapat merusak permukaan cat mobil bila didiamkan terlalu lama.

Selain itu, dapat membuat permukaan mobil berkarat dan lebih cepat kotor hingga tampak kusam.

Untuk mencegahnya, berikut tips cara merawat bodi mobil saat musim hujan.

1. Segera Keringkan

Saat mobil kamu kehujanan, jangan membiarkan air hujan mengering dengan sendirinya.

Cepat cuci mobil dan hilangkan air hujan yang bisa merusak cat mobil.

Gunakan sabun pencuci mobil dan spons yang halus, bilaslah dengan air hingga bersih.

Pastikan seluruh bagian mobil kering sempurna, terutama di sela-sela seperti celah pintu, tutup tangki bensin, kaca dan area gril.

2. Periksa Ruang Mesin

Banyak orang setelah mobilnya kehujanan, hanya akan mengelap dan memeriksa bagian luar mobil saja.

Tapi, cobalah periksa bagian mesin mobil, karena air adalah benda cair yang akan sangat mudah masuk melalui celah sekecil apa pun.

Jadi, kamu harus memastikan bahwa air tidak masuk ke dalam mesin dan membuat mobil mogok saat akan dikendarai lagi.

Selain tentunya untuk menjaga kebersihan ruang mesin sehingga mudah dipantau bila ada masalah seperti kebocoran cairan.

3. Bersihkan Kolong Mobil

Segala jenis kotoran bisa menempel dengan mudah di kolong mobil yang bisa memicu karat bila dibiarkan.

Apalagi di kolong mobil banyak sekali celah yang bisa dimanfaatkan oleh kotoran untuk hinggap, seperti di kolong sepatbor atau di sasis.

Makanya, semprot dengan air tekanan bagian kolong saat mencuci mobil supaya kotoran luruh.

4. Gunakan Silicon Spray

Mobil memiliki bagian karet dan kaca dari beberapa sisinya.

Jika karet dan kaca ini sering kehujanan lalu kepanasan, maka bagian kaca dan karet itu akan mudah rusak.

Kalau sudah getas, air bisa masuk lewat celah yang diciptakan dan merusak panel mobil di dalamnya.

Oleh karena itu, sebaiknya secara berkala kamu menyemprotkan cairan silikon untuk membuat bagian kaca dan karet lebih awet dan lentur.

5. Tambahkan Karpet Mobil

Saat musim hujan tiba, penumpang yang masuk ke dalam mobil sangat rawan dengan alas kaki yang basah.

Alhasil akan membasahi lantai mobil dan akhirnya kotor lalu menjadi biang jamur di lantai mobil.

Jadi, sebaiknya tambahkan karpet untuk melapisi alas mobil.

Hal ini dilakukan untuk menghindari lantai yang cepat kotor saat musim hujan dan jamur yang mudah tumbuh.

Jangan lupa pula potensi karat bila dek mobil basah dan lembab.

6. Manfaatkan Salon Mobil

Sebenarnya kamu bisa melakukan sendiri upaya memelihara kebersihan mobil ala salon mobil.

Namun jika tidak sempat atau khawatir repot, bisa diserahkan pada salon mobil.

Saat dipoles, kotoran yang menempel di bodi mobil akan terangkat.

Salon mobil biasanya juga melapisi cat mobil dengan waxing untuk menjaganya dari serangan jamur atau korosi.

Lifestyle

Gejala Awal Transmisi Matik Rusak

Submitted bysalsa onWed, 01/15/2020 - 08:26

Mobil matik membuat kamu tidak perlu lagi menginjak pedal kopling sehingga meringankan beban saat berkendara.

Tapi, mobil transmisi matik punya potensi kerusakan jika tidak diwaspadai.

Kamu bisa merasakannya saat berkendara, seperti entakan tiba-tiba dan mesin kurang bertenaga.

Untuk lebih jelas, berikut adalah ciri gejala awal kerusakan mobil matik :

1. Suara Aneh Saat Pindah Tuas Transmisi

Suara seperti ini dapat terjadi ketika perpindahan transmisi dari N ke D, atau bisa juga dari P ke R.

Biasanya muncul suara “krek” atau “trek” atau suara aneh lain yang tidak biasanya terdengar.

Jika mobil kamu mengalami hal tersebut bisa jadi ada kerusakan pada sistem transmisi otomatis.

2. Tarikan Berat atau Tersendat

Biasanya mesin juga bergetar atau mengentak sedikit ketika pedal gas diinjak dan pedal rem dilepas sedikit demi sedikit.

Jika seperti itu, kemungkinan kerusakan ada 2, yang pertama pada transmisi matik berjenis elektrik kemungkinan kerusakan pada solenoid pressure atau TCM speed sensor.

Nah kalau yang kedua pada mobil matik dengan jenis transmisi otomatis konvensional pada umumnya penyebab bisa oli mesin yang bocor atau sudah lama tidak diganti dan kotor.

Sehingga tekanan tidak mampu mengangkat perpindahan gigi pada putaran mesin tertentu.

3. Bergetar Saat Jalan

Ketika kamu coba untuk berkendara terasa ada getaran yang tidak biasa dari mesin.

Kemungkinan besar kampas kopling sudah aus atau kemungkinan terburuk malah sudah gosong.

4. Perpindahan Transmisi Tersendat

Jika sudah mengalami hal seperti itu, kemungkinan gangguan pada mekanikal transmisi jika didiamkan bisa semakin parah dan gigi transmisi bisa terkunci.

Itu sangat berbahaya, umumnya terjadi pada mode transmisi mundur (R).

Coba cek pada kabel girboks apakah mengelupas atau tidak.

5. Entakan Saat Perpindahan Gigi

Pada mobil matik terbaru, umumnya perpindahan gigi terasa halus, walaupun terasa sedikit masih dapat dikategorikan normal.

Namun jika sudah terasa sekali entakannya seperti ada yang menabrak dari belakang kamu patut curiga.

Bisa jadi kerusakan awal pada sistem elektronik atau mekanis.

Seperti kebocoran pada selenoid pressure sehingga oli tidak dapat melumasi sempurna ketika gigi berpindah pada putaran mesin tertentu.

6. Konsumsi Bensin Boros

Ini karena torsi mesin mobil tidak dapat disalurkan secara maksimal ke roda sehingga perlu putaran mesin lebih sehingga konsumsi bensin menjadi boros.

Apakah mobil matik kamu mengalami gejala seperti diatas?

Jika iya segera bawa ke bengkel resmi Toyota agar dapat segera diatasi.

Jangan sampai kerusakan semakin parah, karena biaya perbaikan mobil transmisi otomatis (matik) terbilang mahal.

Tips

Alasan Posisi Tuas Transmisi Lebih Tepat di N Ketika Mobil Matik Berhenti di Lampu Merah

Submitted bysalsa onWed, 01/15/2020 - 08:25

Ramai di social media diskusi mengenai penggunaan transmisi matik tetap di D (Drive) meski berhenti di lampu merah.

Sementara sebagian orang tetap menganggap bahwa meletakkan tuas transmisi di N (Netral) adalah opsi paling tepat.

Sebelumnya kamu harus memahami prinsip kerja transmisi matik yang menggunakan Torque Converter.

Komponen ini merupakan penerus putaran mesin dengan memanfaatkan cairan seperti turbin air.

Suhu Oli Naik

Artinya, dalam kondisi idle pun, poros akan tetap berputar sehingga pengemudi perlu menginjak pedal rem agar mobil tidak bergerak ketika transmisi di posisi D.

Efeknya, poros turbin di Torque Converter yang menuju transmisi akan tertahan akibat pedal rem rem diinjak.

Peningkatan suhu oli tak terhindarkan sehingga berdampak pada lebih singkatnya usia pakai pelumas transmisi.

Seperti kamu tahu, salah satu sebab pelumas rusak adalah suhu yang tinggi.

Boros Bensin

Kerugian berikutnya adalah konsumsi BBM.

Meski dalam kondisi idle, engine load (beban mesin) akibat menahan mobil agar tidak melaju akan membuat semprotan bensin ke ruang bakar meningkat.

Alhasil, konsumsi BBM akan menjadi lebih boros.

Oli Mesin Cepat Kotor

Dampak kelajutannya, jumlah bahan bakar yang lebih banyak dalam kondisi putaran mesin rendah membuat ring piston tidak mampu mengembang sempurna.

Alhasil, oli mesin pun akan lebih mudah terkontaminasi oleh bahan bakar sehingga menjadi cepat menurun kualitasnya.

Jika tuas transmisi dipindah ke posisi N, otomatis putaran mesin ke transmisi akan terputus akibat kopling tidak dalam kondisi terhubung.

Namun ketika kamu kembali memindah tuas ke D, maka slip kopling tak terhindarkan.

Filter Oli Transmisi

Setiap transmisi matik memiliki filter untuk menyaring beragam kotoran, termasuk yang berasal dari slip kopling.

Oleh sebab itu, dalam kondisi berhenti dengan waktu lebih dari 10 detik, sebaiknya posisi tuas dipindahkan ke N.

Begitu pun saat memindahkan kembali ke posisi D, pastikan kamu tidak langsung menginjak pedal gas yang dapat menyebabkan slip kopling kian berat.

Berikan jeda waktu sekitar 1-2 detik sampai terhubung dengan baik, baru pedal gas diinjak.

Safety di Jalan

Yang tak kalah penting adalah terkait safety.

Bisa saja karena lelah atau terdistraksi oleh hal lain, kamu melepaskan injakan dari pedal rem saat berhenti di lampu merah.

Padahal, posisi tuas transmisi ada di D dan bisa membuat mobil berjalan ke depan.

Memang tidak akan melaju kencang selama tidak ada injakan pada pedal gas, tapi pasti akan merugikan ketika kamu menabrak mobil yang ada di depan atau pejalan kaki yang menyeberang bila posisi kamu paling depan.

Technology
PrevNext

Back to top