Alasan Ban Mobil Harus Diperiksa di Musim Hujan dan Cara Menjaganya Agar Tetap Optimal

Submitted byadminConnect onSun, 10/17/2021 - 12:37

Saat ini sudah mulai masuk musim hujan di mana kamu harus meningkatkan kewaspadaan pada beberapa aspek kendaraan.

Kamu harus melakukan pengecekan beberapa perangkat penting, mengingat saat hujan turun, situasi dan kondisi jalan berubah drastis.

Satu bagian mobil wajib diperhatikan adalah ban mobil. Mengapa?

Alasan Ban Mobil Harus Diperiksa

Bicara keselamatan berkendara, kamu wajib mengecek kondisi ban mobil yang sangat mirip dengan telapak kaki manusia.

Kewajiban ini terkait tugas ban yang sangat penting, yakni menopang berat mobil, melajukan dan menghentikan mobil, serta mengendalikan arah mobil di jalan.

Bahkan, ban juga berperan dalam meredam getaran yang diterima mobil sebelum akhirnya dibantu oleh sistem suspensi.

Padahal bidang kontak ban mobil dengan jalan sangat terbatas dan harus berputar setiap saat.

Sedikit saja ada masalah, seperti mobil mengalami aquaplaning sementara telapak ban aus, potensi kecelakaan mudah terjadi.

Oleh sebab itu, usahakan ban mobil kamu selalu dalam kondisi prima di musim hujan.

Cara Menjaga Kondisi Ban Mobil

Cara menjaganya adalah dengan melakukan pengecekan rutin dan mendalam minimal sebulan sekali.

1. Prioritaskan Tekanan Udara Ban

Tidak ada salahnya kamu menyimpan alat pengisi udara ban portabel kalau mau aman.

Atau minta tolong tukang tambal ban atau layanan pemeriksaan tekanan ban di pom bensin.

Tekanan angin ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan memastikan telapak ban mendapatkan grip yang optimal ke aspal jalan.

Grip yang pas membuat ban dapat menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk di jalan yang licin dan tergenang air.

2. Perhatikan Kondisi Telapak Ban

Telapak sepatu yang sudah mulai kurang ketebalannya akan membuat kamu mudah terpeleset saat berjalan di permukaan yang licin.

Oleh karenanya, periksa ketebalan telapak ban via Tread Wear Indicator (TWI) yang biasa terdapat di alur telapak ban.

Segera ganti ban saat permukaan telapak ban sudah sejajar dengan indikator TWI untuk memastikan mobil tidak mudah terpeleset di jalan licin.

3. Bersihkan Telapak Ban dari Kerikil

Apalagi kalau kerikil tersebut sampai menutup alur telapak ban yang punya kewajiban untuk membuang air yang tergenang saat dilintasi oleh ban.

Selain itu, kerikil yang dibiarkan menancap di telapak ban dapat merusaknya hingga berkarat dan bocor.

4. Periksa Dinding Ban Mobil

Karena sesuatu hal, dinding ban bisa rusak seperti benjol atau sobek.

Tidak ada toleransi, ban yang dindingnya rusak harus segera diganti baru.

Jangan lupa pula periksa kondisi ban serep yang kerap terlupakan karena di simpan di kolong mobil atau bagasi.

5. Inspeksi Detail Saat Servis Berkala

Karena kesibukan, bisa saja kamu melupakan pengecekan dan perawatan ban mobil.

Saat servis berkala, tugas monitoring kondisi ban bisa dibantu oleh teknisi bengkel resmi Toyota yang bertugas.

Tips

Sebab Karat Tumbuh Subur di Musim Hujan dan Area Bodi Mobil yang Wajib Dipantau

Submitted byadminConnect onSun, 10/17/2021 - 10:58

Masuk musim hujan, kamu harus punya perhatian khusus pada risiko tumbuhnya karat di bodi mobil.

Karat seringkali tidak terdeteksi dan baru menjadi masalah ketika sudah membesar dan menyebar.

Jika sampai ke taraf ini, metode perbaikan yang dilakukan cukup membuat repot dan mahal.

Sebelum terlanjur, berikut sebab karat bisa tumbuh subur dan bagian mana dari mobil yang wajib kamu pantau.

Air Hujan Penyebab Karat

Kandungan mineral di air hujan terbilang tinggi, padahal punya sifat korosif dan perlahan mengikis lapisan cat mobil.

Dan jangan lupa, hujan di daerah perkotaan yang polutif punya tingkat keasaman yang tinggi.

Saat bersinergi dengan udara lembab, potensi karat berkembang kian besar.

Karena malas atau belum ada waktu, bodi mobil yang basah akibat hujan tidak segera dikeringkan.

Padahal ini membuat tingkat kelembaban jadi tinggi dan lingkungan seperti ini sangat disukai oleh karat.

Makanya, sempatkanlah untuk selalu mencuci mobil di musim hujan, minimal seminggu sekali untuk merawat bodi mobil.

Sebab Lain Karat Tumbuh Subur

Selain air hujan, ada beberapa penyebab lain karat bisa datang dan merusak bodi mobil kamu.

1. Air Laut

Kandungan mineral berupa garam merupakan tools yang sangat ampuh dalam mempercepat proses tumbuhnya karat di bodi mobil.

Makanya, mobil yang beroperasi atau kamu yang tinggal dekat dengan laut punya risiko terkena karat lebih besar.

Belum lagi udara di sekitar pantai punya tingkat kelembaban tinggi yang mempermudah terpicunya karat.

2. Kotoran

Kotoran yang mengeras relatif sulit untuk dibersihkan.

Karena sudah jadi kerak, saat dibersihkan akan mengikis permukaan cat dan merupakan pintu masuk karat.

Dengan segala masalahnya, kolong mobil merupakan bagian yang paling rentan terhadap tumbuhnya karat.

3. Luka di Bodi Mobil

Kesannya sepele, tapi baret atau luka di bodi mobil bisa jadi pintu masuk tumbuhnya karat.

Biasanya baret di bodi mobil membuat lapisan pelindung di bodi mobil jadi menghilang.

Akibatnya, panel bodi tidak lagi terlindungi dari proses oksidasi lingkungan di sekitar mobil dan merupakan celah tumbuhnya karat..

4. Proses Mencuci Mobil

Niatnya membersihkan mobil, tapi proses mencuci mobil yang tidak tepat merupakan pintu masuk tumbuhnya karat.

Pertama terkait kualitas air tanah yang kamu pakai, jika kandungan mineralnya tinggi akan mempercepat proses timbulnya karat.

Kedua, alat mencuci seperti sikat kawat dan cairan pembersih yang terlalu abrasif juga memberi peluang pada karat untuk timbul karena mengikis lapisan pelindung cat dan anti karat.

5. Membawa Bahan Kimia Bersifat Korosif

Jika kamu menaruh bahan kimia yang bersifat korosif di dalam mobil, maka berpotensi besar memicu timbulnya karat pada komponen bagian dalam mobil seperti rangka jok, baut , mur dan komponen yang terbuat dari besi.

Termasuk kimia yang korosif dan mudah menguap di antaranya adalah ammonia, hydrogen chloride, nitrogen dioksida, sulfur dioxide dan lain lain.

Bahan kimia yang tumpah atau menguap karena tidak tertutup rapat akan bersirkulasi bersama udara AC. 

Karat dalam mobil biasanya sangat sulit untuk dideteksi karena hampir semua komponen tertutup.

Area Mobil yang Rawan Terkena Karat

Ada beberapa lokasi pada bagian mobil yang rawan terkena karat, bagian mana saja?

1. Ruang Mesin

Ruang mesin menjadi bagian dimana kotoran terjebak sehingga menumpuk.

Wajar bila ruang mesin menjadi salah satu tempat yang rawan akan timbulnya karat dalam jangka panjang.

2. Pintu Mobil

Pintu yang mudah terkena karat bukan bagian luar yang bisa dicuci seminggu sekali.

Melainkan engsel pintu yang umumnya mudah muncul karat bila tidak dibersihkan secara detail.

Daerah engsel pintu karena merupakan jalur air lewat sehingga sering dalam kondisi basah.

3. Jalur Air

Setiap produsen merancang jalur air agar tidak menggenang, tetapi bila tidak sering dikeringkan berpotensi menimbulkan karat.

Terlebih saat musim hujan, cek secara rutin jalur air pada mobil apakah ada sisa air yang berpotensi timbul karat.

4. Atap Mobil

Saat musim hujan, atap menjadi bagian paling sering terkena air dan terkadang lupa dibersihkan.

Salah satu indikasi atap mobil kamu berpotensi timbul karat adalah adanya gelembung.

Bila ada gelembung meski kecil pada atap, maka kondisi ini tersebut sudah dipastikan ada karat.

5. Kolong Mobil

Bagian terakhir yang juga rawan muncul karat adalah kolong mobil yang sering terkena kotoran dari cipratan roda saat melintasi jalan basah.

Bahkan di antara area lain, bagian kolong mobil merupakan salah satu yang paling mudah terkena karat.

Automotive

Cara Pilih Ban Mobil yang Sesuai Untuk Musim Hujan Guna Mencegah Kecelakaan

Submitted byadminConnect onSun, 10/17/2021 - 07:19

Ban merupakan satu-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung dengan jalan.

Begitu kehilangan kendali atas ban, seperti ketika menerjang genangan air sehingga menyebabkan aquaplaning, potensi kecelakaan sangat besar.

Mengingat sudah masuk musim hujan, berikut tips cara memilih ban mobil yang sesuai untuk musim hujan.

1. Cek Buku Manual Kendaraan

Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah mempelajari buku manual kendaraan.

Di dalamnya terdapat informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan mobil, termasuk ban.

Produsen mobil biasanya telah memperhitungkan segala sesuatunya dengan baik untuk keselamatan dan kenyamanan pengguna mobil.

2. Pelajari Ukuran Ban Standar

Profil lebih rendah dari standar bisa meningkatkan pengendalian, tapi mengurangi kenyamanan.

Profil lebih tinggi dari standar bisa saja meningkatkan kenyamanan, tapi membuat mobil jadi lebih tinggi dan berpotensi limbung.

Ban dengan lebar telapak lebih besar membuat grip ban lebih baik, tapi juga membuat tarikan lebih berat.

Namun, ban dengan lebar telapak lebih kecil dari standar akan membuat ban kehilangan grip dan sulit dikendalikan.

Paling aman adalah memilih ban dengan ukuran yang sama dengan standarnya.

3. Perhatikan Telapak Ban

Sebaiknya kamu tidak memilih profil telapak ban yang tidak lazim, seperti menggunakan ban kering atau ban racing dengan alur ban minim.

Hal tersebut malah membuat mobil tidak aman digunakan di jalan basah karena berkurangnya kemampuan membuang genangan air.

Pun motif ban basah kurang baik saat jalan kering karena relatif berisik dan kurang daya cengkeram.

Ban yang baik ialah yang memiliki motif bergaris dengan jarak optimal, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang.

Pola bergaris tersebut memiliki daya cengkeram pas yang berguna untuk memecah air saat melintasi genangan air di jalan.

4. Cek Alur Ban

Alur ban masih merupakan bagian dari telapak ban.

Ada dua jenis alur, yakni bidirectional dan unidirectional.

Ban bidirectional mempunyai pola simetris dan bisa digunakan untuk dua arah alias bolak-balik.

Sementara ban unidirectional hanya mempunyai satu arah saja, sehingga arah putaran ban saat dipasang tidak bisa dibalik.

Jika dipasang terbalik, kemampuannya membuang air langsung menurun drastis.

Ban yang cocok untuk digunakan pada saat musim hujan adalah ban jenis unidirectional karena lebih baik untuk memecah air.

5. Pastikan Kompon Ban

Kompon merupakan campuran material yang digunakan untuk membuat ban.

Ada beberapa pilihan kompon ban yang umum di pasaran, seperti soft compound, medium compound, hard compound.

Soft compound memiliki daya cengkeram yang lebih baik, tapi kekurangannya adalah telapak ban lebih cepat habis dibandingkan kompon lainnya.

Hard compound lebih awet dalam hal daya tahan namun biasanya kurang maksimal dalam urusan grip dan kurang nyaman karena relatif keras.

Sementara untuk dua musim, panas dan hujan seperti di Indonesia, ban yang paling sesuai adalah medium compound.

Tentunya dengan tetap melihat aspek lain seperti profil ban, alur, dan motif kembangannya.

6. Beli Ban Mobil di Bengkel Resmi Toyota

Langkah paling mudah dan efektif saat ingin mengganti ban mobil di musim hujan adalah dengan berkunjung ke bengkel resmi Toyota.

Pihak bengkel resmi akan merekomendasikan ban mobil terbaik yang sesuai spesifikasi dan kebutuhan mobil kamu.

Dijamin orisinal, pihak produsen ban juga memberikan garansi penggantian ban jika bermasalah di kemudian hari.

Tips

Lampu yang Harus Dinyalakan Saat Hujan Deras, Jangan Lampu Hazard!

Submitted byadminConnect onSat, 10/16/2021 - 13:55

Masih banyak orang menyalakan lampu hazard atau lampu darurat saat hujan datang.

Padahal, cara itu tidak tepat dan dapat memicu masalah dengan pengguna jalan lain.

Lampu hazard atau lampu darurat yang ditandai oleh lampu sein kiri dan kanan yang berkedip secara bersamaan khusus dipakai saat mobil berhenti karena kondisi darurat.

Hal ini diatur oleh UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 121 Ayat 1 yang menyatakan:

“Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di Jalan”.

Yang dimaksud dengan “isyarat lain” antara lain lampu darurat dan senter, dan di mobil kamu difasilitasi oleh lampu hazard atau lampu darurat.

Sementara yang dimaksud dengan “keadaan darurat” adalah kendaraan kamu dalam keadaan mogok, kecelakaan lalu lintas, dan mengganti ban.

Bukan hanya undang-undang, di buku manual kendaraan Toyota juga sudah tertulis bahwa penggunaan lampu hazard hanya saat mobil berhenti dan bermasalah.

Mengapa Hazard Dilarang Saat Hujan?

Aturan di atas sengaja ditekankan karena masih banyak pengguna mobil menyalakan lampu hazard saat berkendara di tengah hujan deras, terutama di jalan tol.

Penggunaan lampu hazard yang salah kaprah tersebut dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas fatal seperti tabrakan beruntun.

Hazard memang membantu orang lain melihat mobil kamu, namun juga membuat silau dan bias sinarnya mengganggu di tengah hujan deras.

Selain itu, kamu tidak bisa memberikan isyarat saat manuver pindah lajur sehingga dapat membuat bingung pengguna jalan lain.

Termasuk di persimpangan saat jalan lurus namun kamu memberi isyarat hazard, orang yang ada di samping mobil bakal menggangap kamu akan berbelok sehingga bikin bingung dan kagok.

Penggunaan Lampu Mobil Saat Hujan

Lantas, bagaimana sebaiknya penggunaan lampu mobil ketika hujan lebat turun?

Tidak perlu bingung karena semua sudah diatur oleh pabrikan mobil dengan memperhatikan situasi dan aturan lalu lintas.

Kamu cukup non-aktifkan lampu hazard dan nyalakan lampu senja atau lampu kecil, itu saja lebih dari cukup.

Cahaya lampu senja yang redup tidak menyilaukan pengguna jalan lain namun sudah bisa dilihat dengan jelas sebagai penanda posisi mobil kamu.

Karena lampu senja tidak berkedip, ia tidak mengganggu konsentrasi pengemudi mobil di belakang kamu.

Pun saat melakukan pengereman, lampu rem tetap dapat terlihat dengan baik dan tidak membingungkan.

Selain yang paling penting, kamu tetap bisa menggunakan lampu sein sebagaimana peruntukannya dan tidak membingungkan pengguna jalan yang lain.

Seperti saat pindah jalur atau belok sehingga terlihat jelas oleh pengguna jalan lain dan tidak membuat mereka bingung.

Kalau lampu kecil dirasa kurang cukup untuk melihat jalan, kamu bisa mengaktifkan lampu utama mobil.

Bila dirasa belum cukup atau turun kabut, kamu bisa menyalakan lampu kabut atau foglamp yang sudah menjadi standar di hampir seluruh model mobil Toyota.

Lampu kabut memang dirancang untuk dapat menembus hujan lebat atau kabut tebal sehingga sudah lebih dari cukup.

Jangan lupa untuk menurunkan kecepatan kendaraan dan meningkatkan kewaspadaan.

Tips

Jenis Keausan pada Ban Mobil dan Potensi Kerusakan yang Dialami

Submitted byadminConnect onSat, 10/16/2021 - 07:12

Telapak ban mobil pasti akan mengalami keausan sehingga akhirnya harus diganti baru.

Risikonya jika tidak diganti akan membuat mobil susah dikendalikan bahkan memicu kecelakaan.

Makanya, tingkat keausan merupakan salah satu faktor yang menentukan ban masih layak pakai atau tidak.

Termasuk, keausan telapak ban juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi masalah pada mobil.

Berikut daftar masalah yang bisa diketahui lewat keausan ban mobil.

1. Aus pada Tepi atau Tengah Telapak Ban

Jenis keausan pada bagian ini menandakan tekanan ban tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Bila pemakaian ban sering menggunakan tekanan rendah, bagian tepi (sisi luar telapak ban) akan aus lebih dulu.

Jika tekanan ban terlalu tinggi maka yang aus duluan ada pada bagian tengah telapak ban.

2. Aus Ban Sebelah Dalam atau Luar Saja

Penyebab keausan ini akibatkan kelurusan roda yang kurang sempurna.

Bisa dipengaruhi gaya berkendara, misalnya belok berlebihan.

Selain itu, deformasi atau kelonggaran berlebihan pada suspensi juga mengakibatkan keausan ban tidak normal.

Faktor lain yang menyebabkan sebelah ban lebih cepat aus ketimbang lainnya karena sudut camber.

Pada camber negatif, keausan ban sebelah dalam akan lebih cepat, begitu juga dengan sebaliknya.

3. Ban Aus Berbulu

Ban yang aus lantas “berbulu” pada bagian telapak ban disebabkan oleh kondisi toe in tidak tepat.

Toe in terlalu besar menyebabkan roda selip keluar dan menggesek bidang telapak bagian dalam ke permukaan jalan.

Keausan yang terjadi membentuk susunan seperti bulu.

Cara mengetahuinya ketika mengusap tangan pada telapak ban dari bagian dalam ke luar.  

4. Aus Toe dan Heel (Mofit Telapak Terangkat)

Biasanya keausan seperti ini terjadi pada ban yang bukan penggerak roda.

Keausan terjadi karena pengereman dilakukan berulang-ulang secara cepat pada jarak pendek, terutama pada permukaan jalan yang rusak.

Penyebab lainnya, bushing suspensi, ball joints, dan bearing roda tidak dalam kondisi prima.

5. Aus Spot (Lekukan)

Aus yang bentuknya seperti lekukan mangkok pada pinggir ban ini terjadi akibat pengereman mendadak atau panic brake pada kendaraan yang tidak ada fasilitas ABS atau sistem ABS sedang tidak normal.

Kondisi itu juga bisa terjadi jika bearing roda, ball joint, tie rod end, dan bagian lain-lain rusak, yang akhirnya membuat ban oleng pada titik tertentu

Automotive

Aturan dan Cara Pasang Lampu Kabut atau Foglamp Mobil Supaya Berfungsi Optimal

Submitted byadminConnect onFri, 10/15/2021 - 13:49

Lampu kabut punya tugas membantu pandangan pengemudi yang terbatas saat melalui jalan berkabut atau di tengah hujan deras dengan memberikan penerangan tambahan.

Alhasil, kamu tetap dapat menjaga visibilitas keluar dengan baik.

Meski begitu, belum semua mobil sudah dilengkapi dengan foglamp atau lampu kabut.

Untuk menunjang keamanan berkendara, tidak ada salahnya kamu memasang foglamp di mobil kesayangan.

Yang patut dicatat, ada aturan mengenai pemasangan foglamp dan cara memasangnya supaya dapat berfungsi dengan baik.

Aturan Pemasangan Foglamp

Aturan dan syarat pemasangan fog lamp atau lampu kabut tertuang dalam PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

Pada Pasal 34 ayat 1 berbunyi kendaraan bermotor dapat dilengkapi dengan lampu kabut yang berjumlah paling banyak 2 (dua) buah dipasang di bagian depan kendaraan.

Ayat 2 dipertegas dengan persyaratan pemasangan fog lamp, seperti lampu harus dengan cahaya warna putih atau kuning dan titik tertinggi permukaan penyinaran tidak melebihi titik tertinggi permukaan penyinaran dari lampu utama dekat.

Syarat lainnya adalah fog lamp dipasang pada ketinggian tidak lebih dari 800 milimeter, tepi terluar permukaan penyinaran fog lamp tidak melebihi 400 milimeter dari sisi terluar kendaraan, serta tidak menyilaukan pengguna jalan lainnya.

Pelanggaran terhadap aturan tersebut pun diatur dalam Pasal 279 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang dipasangi perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas, dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Cara Pasang Foglamp yang Benar

1. Kamu bisa beli foglamp yang lengkap dengan kabel set, saklar, dan relay.

Untuk tipenya, cari saja foglamp yang digunakan pada mobil yang sama di varian tertinggi karena biasanya lampu kabut telah menjadi fitur standar.

2. Parkirkan mobil di permukaan yang rata, jangan lupa untuk gunakan rem parkir.

3. Buka klip bumper yang bisa dijangkau dari sepatbor ban depan.

4. Kamu bisa mencari dudukan untuk foglamp yang akan dipasang.

Umumnya dudukan foglamp terletak di bumper, di bawah lampu utama.

Jika kesulitan menemukannya, kamu bisa baca buku manual mobil.

5. Beberapa mobil sudah menyediakan dudukan untuk pemasangan fog lamp pada bumper.

Kamu tinggal lepas klip penutup dudukan tersebut, pasang fog lamp dan kencangkan dengan baut.

6. Kalau fog lamp sudah terpasang, tutup kembali semuanya.

7. Langkah selanjutnya adalah pemasangan kabel.

Kabel dan soket lampu yang ada pada fog lamp dapat dijangkau dari bagian mesin.

8. Ada kabel yang harus disambung ke lampu senja, sehingga fog lamp hanya bisa menyala jika lampu senja menyala.

9. Lalu ada juga kabel saklar untuk menyala dan mematikan fog lamp.

10. Kamu harus mengurut kabel ini dari lampu hingga dasbor di bawah setir, tempat saklar dan sambungan kabel ke lampu senja berada, dengan rapi sehingga ruang mesin tidak berantakan.

11. Untuk listriknya sendiri, pada fog lamp ada juga soket yang dapat langsung disambung ke aki.

Mengingat cara memasangnya yang membutuhkan ketrampilan dan pengetahuan kelisitrikan yang memadai, kamu bisa memasang foglamp di bengkel resmi Toyota.

Dengan begitu, foglamp dapat terpasang dengan baik, berfungsi optimal, dan mengurangi risiko masalah seperti korsleting listrik.

Automotive

Dampak Buruk Memaksakan Mengemudi Mobil dengan Ban Kempis

Submitted byadminConnect onFri, 10/15/2021 - 07:05

Kamu pasti pernah mengalami ban mobil kempis atau tekanannya turun drastis ketika sedang melaju di jalan.

Dalam kondisi demikian, risiko masalah seperti kecelakaan dapat terpicu dengan mudah.

Kesulitan ini disebabkan beberapa fungsi ban seperti penopang bobot kendaraan, peredam guncangan, dan pengendalian tidak ada lagi.

Lalu bagaimana jika kamu tetap memaksakan untuk mengemudikan mobil dalam kondisi ban kempis?

1. Rawan Memicu Kecelakaan

Ban yang kempis berpotensi menyebabkan kecelakaan, terlebih saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi.

Kontur ban bisa berubah pada setiap putaran ban sehingga membuat mobil menjadi sulit dikendalikan.

Sedikit saja salah input, seperti membelokkan kemudi terlalu kasar atau mengerem terlalu dalam, akan membuat mobil tidak bisa dikendalikan bahkan terbalik.

2. Bikin Ban dan Pelek Mobil Rusak

Saat kempis, ban tidak sanggup menopang bobot kendaraan sehingga dapat mengubah bentuk ban.

Kondisi ini berpotensi merusak ban, seperti putusnya benang di dalam ban dan membuat permukaan ban pecah.

Begitu juga dengan pelek yang berpotensi rusak karena bersinggungan langsung dengan jalan.

Apalagi ketika kamu melewati jalan rusak, salah satu yang berpotensi rusak duluan adalah bibir pelek.

3. Boros Bensin

Tekanan ban yang berkurang juga berdampak pada kinerja mesin yang menjadi lebih berat untuk menggerakkan roda.

Mesin mobil lebih banyak membakar bensin untuk bisa berjalan dibandingkan dengan ban dalam kondisi normal.

4. Kenyamanan Mobil Berkurang

Ban kempis membuat daya redam ban menurun sehingga guncangan lebih terasa dan membuat tidak nyaman.

Saat manuver seperti belok, gerakan mobil juga terasa lebih liar sehingga mengurangi kenyamanan penumpang.

Apalagi kalau sampai bibir pelek menyentuh permukaan jalan, entakan yang dirasakan akan membuat kamu merasa ngilu.

5. Ban Mobil Meletus

Pada saat kamu memaksakan mobil tetap jalan ketika ban kempis, gaya gesek yang terjadi antara ban dan permukaan jalanan akan semakin besar.

Ban yang tadinya baik-baik saja akan sobek permukaan luarnya atau menerima panas terlalu tinggi sehingga berisiko meletus.

Kamu akan terlibat kecelakaan serius kalau sampai ban mobil meletus.

Tips

Tips Cara Membersihkan Mika Lampu Mobil Kusam Supaya Kembali Bening

Submitted byadminConnect onThu, 10/14/2021 - 13:34

Mika lampu mobil bisa berangsur-angsur kusam karena menguning dengan sendirinya dan sulit untuk dibersihkan.

Sebabnya bisa beragam, mulai dari cuaca, kotoran, air hujan, sampai kamu yang alpa menjaga kebersihannya.

Kondisi ini tentu membuat tampilan mobil jadi tidak sedap dipandang karena membuat tampangnya terlihat kusam dan jorok.

Selain itu yang tak kalah penting, mika lampu kusam juga menyebabkan pencahayaan utama mobil menjadi kurang maksimal.

Bila sudah demikian, visibilitas saat malam atau hujan bisa menurun dan faktor keselamatan jadi taruhan.

Namun bagi yang mengalami masalah ini tak perlu khawatir.

Mika lampu menguning, terutama pada bagian depan, memang umum terjadi karena faktor usia, tapi masih bisa diatasi.

Syaratnya, kondisi mika lampu itu masih bagus, artinya tidak rusak atau pecah, masih bisa dibersihkan.

Cara Membersihkan Mika Lampu Mobil

1. Perhatikan dimana letak mika lampu yang kotor, jika di dalam rumah lampu terbilang sulit karena wajib membuka rumah lampu.

Namun jika hanya di luar dan tidak parah, masih dapat kamu kerjakan sendiri.

2. Kamu bisa melepaskan dahulu mika lampu dari bodi mobil untuk menghindari air mengenai bagian dalam kelistrikan lampu.

Hati-hati saat mencabut soket lampu jangan sampai merusaknya.

3. Andai tidak mau repot, tidak perlu melepaskan rumah lampu, namun pastikan panel bodi di sekitar lampu dilindungi dengan selotip.

4. Gunakan pasta gigi, gosok perlahan area mika yang buram dengan pasta gigi, kemudian lap dengan kain lembut yang bersih.

Atau dapat pula menggunakan cairan khusus untuk membersihkan mika lampu untuk hasil maksimal dan lebih mudah dalam aplikasinya.

Ikuti petunjuk pemakaian dan ulangi sampai noda di mika lampu benar-benar hilang.

5. Setelah itu beri lapisan pelindung mika lampu di permukaannya untuk menghindari air menempel di permukaan mika lampu sehingga tidak cepat kusam.

6. Pasang kembali mika lampu dengan benar supaya tidak ada celah yang bisa membuat mika lampu berembun.

7. Nyalakan lampu mobil untuk memastikannya dapat berfungsi normal.

Bersihkan di Bengkel Resmi Toyota

Kalau kamu tidak mau repot, mika lampu mobil bisa dibersihkan di bengkel resmi Toyota.

Agar mendapat hasil maksimal, sebaiknya ditangani langsung oleh tenaga profesional di bengkel resmi Toyota.

Apalagi bila harus sampai melepas mika lampu karena bila proses pelepasan salah, malah bisa menyebabkan kerusakan.

Proses pengerjaannya tidak memakan waktu lama dan bisa dilakukan saat kunjungan ke bengkel untuk servis berkala.

Tips

Waspada Snow Blindness, Aturan Melarang Ganti Warna Lampu Belakang Karena Bikin Silau dan Bingung

Submitted byadminConnect onWed, 10/13/2021 - 13:30

Beberapa pengguna jalan mengubah lampu mobil dengan produk aftermarket dengan warna yang berbeda dari aslinya.

Seperti, mengganti lampu rem yang mestinya berwarna merah menjadi biru atau putih.

Masalahnya, penggantian warna lampu yang tidak sesuai ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain karena silau.

Sebelum memodifikasi lampu, seharusnya kamu mengerti bahwa warna lampu memiliki arti dan fungsinya masing-masing.

Memodifikasi lampu bisa mengacaukan maksud dan isyarat yang dikomunikasikan oleh lampu tersebut.

Sehingga, pengendara jadi mispersepsi atau salah paham dengan maksud dari penggunaan lampu mobil yang ada di depan tersebut.

Dampaknya, dapat mencelakai orang lain dan diri sendiri.

Misalnya, kamu yang ada di belakang kesilauan dan mengalami snow blindness sehingga tidak bisa melihat seberapa dekat jarak dengan mobil di depan.

Bila kamu telat mengerem, bisa menabrak mobil yang lampunya bikin silau itu.

Padahal lampu rem memiliki daya lampu paling kuat mengingat fungsinya sebagai isyarat mengurangi kecepatan.

Pengendara di belakang juga jadi bingung dengan warna lampu yang tidak standar.

Misal, karena lampu rem diganti warna kuning, orang mengira mobil kamu akan belok. Bahaya kan?

Selain tentunya orang yang berada di belakang mobil akan cepat lelah lantaran terganggu oleh sinar lampu yang terlalu terang.

Kondisi tersebut akan semakin berbahaya ketika mengemudi di malam hari atau hujan deras turun.

Aturan Warna Lampu Mobil

Penggunaan warna lampu mobil sudah diatur dan mengacu pada peraturan keselamatan berkendara di Indonesia dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 pasal 23.

Kamu tidak boleh mengganti lampu asli karena lampu standar bawaan pabrik sudah dirancang sesuai peraturan yang berlaku.

Dalam PP nomor 55 Tahun 2012 yang mengacu pada Undang-undang nomor 22 tahun 2009 pasal 48 ayat 3 tentang sistem lampu dan alat pemantul cahaya, disebutkan warna lampu yang diperbolehkan.

1. Lampu utama dekat berwarna putih atau kuning muda.

2. Lampu utama jauh berwarna putih atau kuning muda.

3. Lampu penunjuk arah berwarna kuning tua, dengan sinar kelap-kelip.

4. Lampu rem berwarna merah.

5. Lampu posisi depan berwarna putih atau kuning muda.

6. Lampu posisi belakang berwarna merah.

7. Lampu mundur dengan warna putih atau kuning muda, kecuali untuk sepeda motor.

8. Lampu penerangan tanda nomor kendaraan bermotor di bagian belakang berwarna putih.

9. Lampu isyarat peringatan bahaya berwarna kuning tua, dengan sinar kelap-kelip.

10. Lampu tanda batas dimensi kendaraan bermotor, berwarna putih atau kuning muda, untuk kendaraan bermotor yang lebarnya lebih dari 2.100 mm untuk bagian depan, dan berwarna merah untuk bagian belakang.

11. Alat pemantul cahaya berwarna merah, yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bagian belakang kendaraan Bermotor.

Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Warna Lampu Mobil

Dalam pasal 286, disebutkan setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan, yang tidak memenuhi persyaratan laik jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 3 juncto pasal 48 ayat 3, dipidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Selain itu, Pasal 58 menyatakan bahwa setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan dilarang memasang perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas.

Yang dimaksud dengan "perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas" adalah pemasangan peralatan, perlengkapan, atau benda lain pada kendaraan yang dapat membahayakan keselamatan lalu lintas, antara lain pemasangan bumper tanduk dan lampu menyilaukan (Penjelasan Pasal 58 UU LLAJ).

Tips

Waspadalah, Sekarang Belok Kiri di Persimpangan Jalan Tidak Boleh Langsung

Submitted byadminConnect onTue, 10/12/2021 - 16:45

Dulu, ada istilah bekibolang alias belok kiri boleh langsung.

Artinya, ketika berada di persimpangan jalan yang menggunakan lampu pengatur lalu lintas atau lampu merah, kamu yang mau belok kiri boleh langsung tanpa perlu mengikuti isyarat lampu merah.

Syaratnya, asal kamu berhati-hati dan memperhatikan lalu lintas dari arah lain, boleh langsung belok kiri.

Padahal, sudah ada perubahan aturan mengenai belok kiri langsung di persimpangan jalan.

Saat ini, mengikuti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, belok kiri di persimpangan jalan harus mengikuti lampu lalu lintas, kecuali ada perintah ‘Belok Kiri Langsung’.

Dulu di UU LLAJ Nomor 14 Tahun 1992 memang diperbolehkan pengemudi untuk langsung belok kiri di persimpangan. Namun sekarang kan sudah tidak berlaku, harus mengikuti UU No. 22 Tahun 2009.

Aturan Belok Kiri di Persimpangan Jalan

Aturan yang baru kini tertulis pada Pasal 112 ayat 3 UU Nomor 22 Tahun 2009 yang berisi:

Pada persimpangan Jalan yang dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Pengemudi Kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh Rambu Lalu Lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.

Kalau sekarang jadi terbalik, belok kiri harus ikuti lampu lalu lintas, kecuali ada perintah seperti belok kiri langsung.

Jadi kalau tidak ada rambu tambahan, kamu wajib berhenti walaupun di lajur kiri.

Masalahnya, saat ini pengguna jalan masih banyak yang tidak paham dan menganut aturan lama yang sudah tidak berlaku.

Misalnya ada mobil yang berhenti pada lajur kiri di persimpangan jalan namun tidak langsung belok kiri.

Pengemudi yang berhenti tadi malah dimarahi oleh pengemudi mobil di belakangnya karena berhenti dan mengikuti lampu lalu lintas.

Padahal sesuai aturan, kamu wajib berhenti ketika ingin belok kiri di persimpangan jalan kecuali ada rambu lalu lintas yang memerintahkan berbeda.

Tips
PrevNext

Back to top