Kelebihan Toyota Avanza yang Bikin Kamu Jatuh Cinta

Submitted bysalsa onWed, 01/13/2021 - 13:38

Penjualan Toyota Avanza selalu mendapatkan respons positif dari konsumen, bahkan sampai mendapatkan julukan mobil sejuta umat.

Kesuksesan tersebut tidak diraih dalam satu malam karena banyak kelebihan yang membuat Toyota Avanza begitu diminati konsumen.

Inilah rangkuman beberapa keunggulan Toyota Avanza sehingga dinobatkan sebagai MPV pilihan keluarga Indonesia.

1. Pilihan Model Lengkap

Saat ini ada sekitar 11 pilihan model Toyota Avanza, terdiri atas 7 pilihan model Toyota Avanza dan 4 pilihan model Toyota Avanza Veloz.

Masing-masing model terdiri atas pilihan mesin 1.300 cc dan 1.500 cc serta pilihan transmisi manual 5-speed dan otomatis 4-speed.

Alhasil kamu sebagai calon pemilik Toyota Avanza punya banyak opsi model yang bisa disesuaikan dengan budget dan kebutuhan keluarga.

2. Harga Kompetitif

Harga menjadi perhitungan utama pembeli mobil di Indonesia.

Apalagi banyak calon pembeli yang melakukan transaksi secara kredit yang harus berhati-hati dalam menghitung harga.

Saat ini model termurah Toyota Avanza di dealer resmi Auto2000 yakni model Avanza 1.3 E STD M/T dihargai Rp 200,200 juta.

Harga ini sangat pas untuk kalangan entry level atau perusahaan rental.

Di lain pihak, model termewah Avanza 1.5 Veloz A/T dihargai Rp 251,051 juta.

Sangat kompetitif mengingat ia merupakan model termewah Avanza dengan segudang fitur memikat.

3. Desain Luar Modern

Jelas langsung terlihat dari sektor eksterior bagian depan dengan aplikasi lampu LED baru yang menyipit, tegas, dan terdiri dari 2 lapis lampu layaknya MPV mewah Toyota Vellfire.

Termasuk juga aplikasi gril tebal berlabur krom yang memberi kesan mewah dan futuristik.

Yang tak kalah membuatnya tampil mempesona di jalan adalah sematan bumper depan dengan lubang udara besar berlekuk kokoh, tebal, dan tajam.

Selain membuatnya terlihat beda dan dominan di jalan, rupa baru Toyota Avanza dan Toyota Veloz mempertegas perbedaan desain dengan model pendahulunya.

Sentuhan di belakang terlihat pada desain baru lampu belakang dan aplikasi panel krom melintang di atas pelat nomor.

Toyota Avanza mengadopsi bahasa desain global khas Toyota yaitu Keen Look.

4. Kapasitas 7 Penumpang

Sudah menjadi patokan pembeli mobil di Indonesia bahwa daya angkut maksimal merupakan hal mutlak yang harus dipertimbangkan.

Apalagi menyangkut mobil keluarga seperti Toyota Avanza yang pasti dipakai untuk ritual mudik lebaran.

Tak heran bila desainer Toyota sejak awal sudah sangat memperhitungkan hal ini.

Hasilnya, Avanza punya daya angkut maksimal hingga 7 orang.

Meski muat banyak, urusan kenyamanan dan kelegaan kabin tetap dijaga sehingga penumpang dapat duduk tenang dan rileks, bahkan di bangku ketiga sekalipun.

Plus, fitur one touch tumble seat membuat proses melipat bangku tengah menjadi mudah dan praktis.

5. Fitur Lengkap

Side Impact Beam, rem ABS dan dual SRS airbags sudah menjadi fitur standar di Toyota Avanza.

Ini memastikan seluruh penumpang mendapatkan perlindungan keselamatan optimal untuk mengurangi potensi cidera fatal saat kecelakaan di jalan.

Teknologi Immobilazer memungkinkan kendaraan tidak akan menyala jika tidak menggunakan kunci asli.

Termasuk pemasangan child seat ISOFIX untuk kamu yang ingin membawa anak balita.

Untuk seluruh baris bangku sudah ada 3-points seat belt.

Selain itu, Toyota juga memasang fitur Pretensioner and Force Limiter pada seat belt yang akan menghindarkan Kamu dari cidera fatal saat terjadi benturan keras.

Fitur hiburan model termewah Toyota Avanza sudah hadir dengan layar sentuh besar.

Sistem hiburan pada Avanza ini dapat terkoneksi dengan DVD, CD, AM/FM, USB, AUX, Bluetood & Ipod ready.

6. Mesin Bertenaga dan Irit Bensin

Bukan perkara mudah menyatukan kebutuhan tenaga dan konsumsi bensin irit dalam satu paket mesin.

Namun faktanya, baik Toyota Avanza 1.3 dan 1.5 punya tenaga memadai dan tidak haus meminum bahan bakar.

Karena kedua mesin kompak 1.300 cc dan 1.500 cc itu telah mengadopsi teknologi katup variabel.

Hasilnya ia tetap bisa menjaga performa di level terbaik dan di saat yang bersamaan selalu efisien dalam mengolah bahan bakar.

Sebagai padanannya tersedia pilihan transmisi manual 5-speed yang cocok dipakai di wilayah yang minim macet serta pas dioperasikan sebagai armada fleet.

Sementara opsi transmisi otomatis 4-speed begitu menjanjikan dan membuat nyaman pengguna di kota besar seperti Jakarta.

Selain itu, Toyota Avanza masih mengaplikasikan sistem penggerak roda belakang.

Meski banyak merek lain yang beralih ke penggerak roda depan, ketangguhan dan daya tahan penggerak roda belakang di Avanza masih sangat layak dipakai.

Dan faktanya, sistem ini sangat pas untuk jalan di Indonesia yang multi kontur, mulai dari halus di daerah perkotaan hingga jalan tanah saat dibawa masuk ke pelosok wilayah.

7. Resale Value Bagus

Nilai jual kembali alias resale value menjadi salah satu syarat utama saat ingin membeli mobil baru.

Apalagi banyak di antara konsumen yang membeli secara kredit.

Mereka berharap, walau pasti turun, tapi harga jual bekasnya masih menguntungkan.

Terutama karena banyak di antaranya menggunakan dana hasil penjualan untuk kembali membeli mobil baru Toyota.

Sebagai gambaran, Toyota Avanza 1.3 G A/T tahun 2016 saat ini dihargai di kisaran Rp 160 jutaan.

Di tahun 2016, saat masih baru model ini dihargai sekitar Rp 209 jutaan.

Memang terungkap ada penurunan harga, tapi jika dikalkulasi hanya sekitar 20%.

Angka ini terbilang bagus lantaran umumnya depresiasi mobil bekas setelah 3 tahun berada di kisaran 40%.

Automotive

Alasan Toyota Avanza Tetap Memakai Penggerak Roda Belakang yang Tangguh dan Andal

Submitted bysalsa onWed, 01/13/2021 - 13:36

Sudah Toyota Avanza generasi pertama diluncurkan, mobil sejuta umat ini tetap setia dengan sistem gerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD).

Padahal, banyak rival sekelas menggunakan sistem gerak roda depan (FWD) yang diklaim lebih cocok untuk sebuah mobil perkotaan.

Namun faktanya, hingga kini Toyota Avanza masih merajai pasaran dengan menjadi pilihan pengguna di kota besar dan pelosok daerah.

Andal di Jalan Menanjak

Salah satu sebab RWD masih diandalkan lantaran pengemudi tidak akan mengalami gejala selip berlebih.

Terutama ketika melintas di jalan menanjak karena distribusi bobot pindah ke belakang dan di saat bersamaan ada tambahan suplai tenaga dari roda belakang.

Ini membuat mobil selalu mumpuni menyalurkan tenaga dan tidak pernah kehabisan napas.

Sistem penggerak roda belakang ini melanjutkan apa yang dimiliki oleh sang legenda Toyota Kijang yang telah hadir sejak akhir tahun 1970an.

Daya Angkut Besar

Sebagai MPV, Avanza harus siap menerima perlakuan konsumen yang sering menggunakan mobil dengan muatan berlebih, baik penumpang maupun barang.

Ini menjadi daya tarik Avanza, dari sisi pendapatan tenaga ketika jalan menanjak dan muatan full juga menjadi lebih besar ketimbang gerak roda depan.

Tangguh di Segala Medan Jalan

Toyota juga mengklaim sistem penggerak roda belakang lebih tangguh melahap berbagai kontur jalan di Indonesia.

Seperti diketahui, kualitas jalan di Indonesia masih belum merata, khususnya di daerah-daerah.

Berbagai jalan di daerah mempunyai kontur jalan menanjak serta berliku, pun jalan rusak di beberapa wilayah.

Dengan sistem penggerak roda belakang, gejala roda selip bisa diminimalisir, khususnya saat di tanjakan dan mobil sedang membawa banyak penumpang.

Daya Tahan Komponen Tinggi

Selain itu, sistem gerak roda belakang menjadikan Avanza unggul di sisi daya tahan komponen kaki-kaki maupun suspensi.

Dengan gerak roda belakang, perangkat kaki-kaki maupun suspensi memiliki usia pakai lebih lama karena beban mobil, baik daya maupun bobot, tidak tertumpu di depan.

Tentunya penggantian komponen juga menjadi lebih jarang sehingga konsumen tidak perlu sering mengganti suku cadang.

Hal ini sudah terbukti puluhan tahun, dan masyarakat pun sudah merasakannya.

Apalagi jika kamu sering melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota, mobil akan lebih terawat.

Belum lagi biaya perawatan Avanza sendiri begitu kompetitif.

Automotive

Fungsi, Bahan, Cara Kerja, dan Cara Merawat Kondensor AC

Submitted bysalsa onThu, 01/07/2021 - 14:14

Secara umum, fungsi AC membuat kabin mobil kamu menjadi lebih sejuk ketika cuaca di luar sedang panas.

AC merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen, salah satunya kondensor.

Apa Itu Kondensor AC?

Kondensor adalah sebuah alat dalam sistem AC mobil yang digunakan untuk mengondensasikan atau mengubah gas (freon) tekanan tinggi menjadi cairan.

Cairan ini kemudian akan dialirkan ke reciever dryer dan dilanjutkan ke expansion valve.

Cara Kerja Kondensor AC

Untuk cara kerjanya, gas (freon) bertekanan tinggi yang panas tadi akan masuk ke jalur-jalur kondensor yang berliku-liku dan bersirip.

Lalu untuk melepaskan panasnya, dibantu dengan kipas atau motor fan dan udara saat mobil sedang berjalan.

Untuk modelnya, kondensor terus berkembang seiring zaman.

Bahan Kondensor AC

Kondensor mobil lama masih menggunakan bahan tembaga dan modelnya pipa.

Seiring waktu, kondensor menjadi berbahan aluminium dan lubang jalurnya sedikit dan besar.

Bahkan mobil keluaran dari tahun 2000 ke atas sudah full aluminium dan jalur freonnya sangat kecil.

Usia Pakai Kondensor AC

Untuk usia pakai sebenarnya tergantung dari bahan dan merek mobilnya.

Untuk mobil tertentu bisa sampai tiga tahun, bahkan ada yang lebih cepat lagi usia pakainya.

Untuk merawat kondensor, bisa dilakukan sendiri dan ada saatnya harus dibawa ke bengkel.

Cara Rawat Kondensor AC

Kondensor harus rutin dibersihkan terutama saat mobil dicuci dan ada teknik semprotnya supaya siripnya tidak rusak.

Selain itu tetap dibersihkan ke bengkel setiap enam sampai 12 bulan.

Kalau dibersihkan sendiri, cukup disemprot dengan air bersih.

Sedangkan kalau di bengkel, dari luar disemprot dengan cairan khusus dan di dalamnya pakai flushing machine agar kerak dan kotorannya hilang.

Tips

Beda Rambu Lalu Lintas Warna Biru dan Hijau, Ternyata Ada Tujuannya

Submitted bysalsa onThu, 01/07/2021 - 14:11

Rambu di jalan tol memiliki latar warna biru atau hijau, dengan tulisan berwarna putih.

Meski memiliki latar warna yang berbeda, namun informasi yang ditampilkan sama-sama berupa daerah yang dituju.

Jika menampilkan informasi yang serupa, mengapa diberi latar warna yang berbeda?

Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas, warna latar pada setiap rambu tersebut memiliki makna berbeda.

Perbedaan warna dasar pada rambu-rambu penunjuk jalan bertujuan untuk menciptakan lalu lintas yang harmonis.

Rambu Warna Biru

Tertulis pada Pasal 17, rambu dengan warna dasar biru, garis tepi putih, lambang putih, lalu huruf, angka, termasuk kata-kata berwarna putih berarti rambu perintah.

Kemudian, pada Pasal 20, rambu berwarna biru dengan ciri serupa, juga difungsikan sebagai petunjuk batas wilayah, batas jalan tol, lokasi utilitas umum, rambu pengaturan lalu lintas, juga sebagai rambu petunjuk dengan kata-kata.

Misalnya, rambu dengan perintah “Bus dan Truk Gunakan Lajur Kiri” atau “Batas Kecepatan Maksimum 100 Km/jam Minimum 80 Km/jam”.

Saat menemui rambu perintah berwarna biru yang menunjukkan lokasi, maka kamu harus tetap berada lajur yang ditunjuk rambu.

Artinya, jangan keluar lajur untuk sampai di lokasi yang dituju.

Sebagai contoh, terdapat rambu jenis ini dengan tulisan ‘Cirebon’.

Artinya jalan yang kamu pilih akan langsung mengarah ke Cirebon, tidak ada opsi lainnya.

Rambu Warna Hijau

Kemudian pada Pasal 18, rambu dengan warna dasar hijau, garis tepi putih, lambang, serta huruf, dan angka putih, merupakan rambu petunjuk yang digunakan untuk memandu pengguna jalan saat melakukan perjalanan, juga sebagai petunjuk jurusan wilayah dan lokasi tertentu.

Rambu berwarna hijau biasanya ditemukan di jalan raya atau tol sebagai penunjuk lokasi dan biasanya dipasang sebelum kota atau daerah yang dituju.

Misalnya, Kertajati 500 m.

Tujuannya agar pengemudi masih bisa memilih, mau melintasi jalur tersebut atau tidak.

Rambu Warna Coklat

Selain biru dan hijau, ada juga rambu penunjuk jalan berwarna coklat.

Fungsi rambu yang satu ini serupa dengan hijau.

Bedanya, rambu ini memiliki arti sebagai lokasi atau sebuah tempat, sering juga merujuk pada tempat wisata.

Selain rambu petunjuk jalan dengan ketiga warna tersebut, ada juga rambu-rambu lain yang perlu dipahami dan juga tidak boleh dilanggar.

Seperti rambu dengan warna merah yang bermakna larangan, misal dilarang berhenti.

Kemudian rambu berwarna kuning yang memiliki makna peringatan, tujuannya agar pengguna jalan lebih waspada.

Tips

Aturan dan Cara Pasang Roof Rack dan Roof Box di Atap Mobil yang Aman

Submitted bysalsa onThu, 12/31/2020 - 18:17

Jika kabin dan bagasi sudah full, pilihan logis adalah menyimpan barang bawaan di atap mobil memanfaatkan roof rack dan roof box.

Roof rack adalah dek tambahan di atap mobil sebagai penyangga sehingga barang bawaan bisa diletakkan di atap.

Sementara roof box adalah kompartemen penyimpan tambahan yang diletakkan di atas roof rack sehingga barang bawaan kamu tidak menyita bagasi.

Penting untuk dipahami adalah tidak semua jenis mobil dikondisikan untuk bisa mengaplikasi kompartemen tambahan berupa roof rack atau roof box.

Pastikan Ada Roof Rail

Jenis mobil yang pas untuk menggunakan kompartemen tambahan di bagian atap adalah yang sudah dilengkapi dengan roof rail sebagai kelengkapan standar.

Roof rail merupakan dudukan berupa rel membujur tempat kamu memasang roof rack sehingga dapat meletakkan barang bawaan di atas.

Namun kalau mau aman, kamu wajib pasang roof box lantaran sudah terikat kuat ke roof rack sehingga mengurangi potensi bahaya seperti lepas saat kecepatan tinggi.

Bentuk roof box yang aerodinamis juga terlihat pantas secara estetika dan tidak menyulitkan saat mobil membelah angin.

Biasanya, jenis mobil yang paling umum dilengkapi fitur roof rail adalah SUV dan MPV seperti Toyota Rush dan Toyota Innova.

Cara Pilih Roof Rack

Meski banyak produk roof rack aftermarket yang ada di pasar, baiknya lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Faktor utama yang wajib didahulukan adalan keamanan dan keselamatan berkendara.

Pasalnya kamu harus mempertimbangkan kekuatan atap mobil dan aspek desain agar tetap fungsional tapi tidak sampai merusak dan mengganggu perjalanan.

Pertama faktor kenyamanan berkendara akan terganggu karena beban mobil yang lebih berat.

Lalu bila terlalu tinggi akan mengoreksi center of gravity sehingga mereduksi kestabilan mobil, terutama saat kecepatan tinggi atau di tikungan.

Paling aman tentunya kamu bisa pasang roof rack di mobil yang sudah menjadikan roof rail sebagai kelengkapan bawaan karena berarti pihak produsen sudah memperhitungkan aspek teknis.

Perhatikan Batasan Beban Maksimal

Meski demikian, ada batasan beban yang bisa dipikul oleh roof rail tersebut sehingga kamu juga tidak bisa memaksakan menaruh barang sebanyak mungkin di atap.

Untuk lebih jelas, kamu bisa diskusi dengan tenaga service advisor bengkel resmi Toyota mengenai roof rack dan roof box, terutama dari aspek teknis seperti titik tumpu atau beban bawaan maksimal.

Gunakan pula roof rack dan roof box dengan kualitas terbaik untuk mengurangi potensi masalah seperti copot di jalan sehingga menyebabkan kecelakaan.

Tips

Belajar Fungsi Roof Rail, Roof Rack, dan Roof Box Untuk Dipakai Liburan

Submitted bysalsa onWed, 12/30/2020 - 18:16

Karena kebutuhan membawa banyak barang, seperti saat libur akhir tahun, kamu butuh kabin mobil yang lapang.

Masalah timbul saat kamu bawa mobil kecil atau penumpang di mobil lumayan menyita ruang, padahal masih ada barang bawaan mesti dibawa.

Jika bagasi sudah full, pilihan logis adalah menyimpan barang bawaan di atap mobil memanfaatkan roof rack dan roof box.

Roof Rail, Roof Rack dan Roof Box

Roof rack adalah dek tambahan di atas atap mobil sebagai penyangga sehingga barang bawaan bisa diletakkan di atap.

Sementara roof box adalah kompartemen penyimpan tambahan yang diletakkan di atas roof rack sehingga barang bawaan kamu tidak menyita bagasi.

Penting untuk dipahami adalah tidak semua jenis mobil dikondisikan untuk bisa mengaplikasi kompartemen tambahan berupa roof rack atau roof box.

Jenis mobil yang ideal menggunakan kompartemen tambahan di bagian atap adalah yang sudah dilengkapi dengan roof rail sebagai kelengkapan standar.

Roof rail merupakan dudukan berupa rel membujur tempat kamu memasang roof rack sehingga dapat meletakkan barang bawaan di atas.

Namun kalau mau aman, kamu wajib pasang roof box lantaran sudah terikat kuat ke roof rack sehingga mengurangi potensi bahaya seperti lepas saat kecepatan tinggi.

Bentuk roof box yang aerodinamis juga terlihat pantas secara estetika dan tidak menyulitkan saat mobil membelah angin.

Biasanya, jenis mobil yang paling umum dilengkapi fitur roof rail adalah SUV dan MPV seperti Toyota Rush dan Toyota Innova.

Cara Pilih dan Pasang Roof Rack dan Roof Box

Meski banyak produk roof rack aftermarket yang ada di pasar, baiknya lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Faktor utama yang wajib didahulukan adalan keamanan dan keselamatan berkendara.

Pasalnya kamu harus mempertimbangkan kekuatan atap mobil dan aspek desain agar tetap fungsional tapi tidak sampai mengganggu perjalanan.

Pertama faktor kenyamanan berkendara akan terganggu karena beban mobil yang lebih berat.

Bila terlalu tinggi akan mengoreksi center of gravity sehingga mereduksi kestabilan mobil, terutama saat kecepatan tinggi atau di tikungan.

Paling aman tentunya kamu bisa pasang roof rack di mobil yang menjadikan roof rail sebagai kelengkapan bawaan karena berarti produsen sudah memperhitungkan aspek teknis.

Meski demikian, ada batasan beban yang bisa dipikul oleh roof rail.

Sehingga kamu juga tidak bisa memaksakan menaruh barang sebanyak mungkin di atap.

Untuk lebih jelas, kamu bisa diskusi dengan tenaga service advisor bengkel resmi Toyota, terutama dari aspek teknis seperti titik tumpu atau beban bawaan maksimal.

Gunakan pula roof rack dan roof box dengan kualitas terbaik untuk mengurangi potensi masalah seperti copot di jalan sehingga menyebabkan kecelakaan.

Travel

Tips Persiapan Mengemudi di Jalan Tol Saat Libur Nataru Supaya Aman dan Nyaman

Submitted bysalsa onSat, 12/26/2020 - 18:02

Jalan tol merupakan alternatif paling nyaman saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), terutama untuk kamu yang melinats di jalan tol Trans Jawa.

Tapi ada beberapa persiapan yang harus kamu lakukan mengingat risiko celaka di jalan tol terbilang tinggi jika kamu tidak hat-hati.

1. Perhatikan Fisik Pengemudi

Fisik pengemudi jadi hal pertama yang harus dipastikan lantaran mengemudi butuh konsentrasi tinggi.

Supaya tetap fokus dibutuhkan kebugaran selama perjalanan, terutama untuk pengemudi.

Tidak ada salahnya kamu lakukan senam ringan sebelum mengemudi, termasuk menyiapkan air mineral dan camilan ringan.

Selain untuk pemanasan dan peregangan otot, senam ringan membuat kewaspadaan meningkat.

2. Cek Kondisi Ban

Kedua yaitu cek kondisi ban karena kejadian pecah ban bisa menimbulkan korban jiwa.

Oleh karena itu, cek kondisi tekanan angin ban sebelum berangkat, termasuk ban serep yang sering terlupakan.

Tekanan angin ban harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan bisa kamu lihat di tire placard, di pilar pintu pengemudi.

3. Periksa Lampu Mobil

Ketiga, pastikan fitur-fitur lampu penerangan mobil berfungsi semua seperti lampu utama, lampu sein, dan lampu kabut.

Soalnya hanya dengan lampu, kamu bisa berkomunikasi dengan mobil-mobil lain di jalan tol dengan baik.

4. Pastikan Bahan Bakar Cukup

Kemudian, pastikan bahan bakar cukup, meski di beberapa ruas menyediakan sejumlah rest area, tidak ada salahnya untuk memastikan bahan bakar tidak kosong.

5. Simpan Nomor Telepon Darurat

Kelima, simpan nomor darurat maupun derek resmi yang tersedia pada ruas tol yang kamu lewati serta pantau info lalu lintas lewat radio maupun media sosial yang bisa diakses via ponsel.

Jangan paksakan cek ponsel selagi berkendara, kamu bisa minta tolong rekan di sebelah untuk melakukan bila penting.

6. Manfaatkan Peta Digital

Berikutnya, tentukan tujuan sebelum kamu masuk jalan tol agar tahu lokasi keluarnya lewat pintu mana.

Aplikasi peta di ponsel bisa kamu manfaatkan.

Soalnya sering terjadi, pengemudi tidak tersadar pintu keluar semestinya terlewati.

Risiko celaka bisa muncul saat kamu memaksakan diri untuk tetap keluar di pintu tersebut.

7. Jalankan Safety Driving

Ketujuh dan terpenting, selalu jalankan prinsip safety driving.

Jalan tol yang terdiri dari beberapa jalur dan lurus sering menggoda pengendara untuk memacu mobil lebih kencang.

Kalau memang memungkinkan, silakan saja kamu berkendara dengan kecepatan tinggi.

Tapi tetap waspada dan tidak melebihi batas kecepatan maksimal yang ditetapkan.

Jangan pula serobot sana sini dan tidak sabaran saat ingin melewati mobil lain yang jalannya lebih pelan, apalagi sampai turun ke bahu jalan.

Harap diingat, setiap kecelakaan fatal selalu berawal dari kesalahan kecil, seperti main ponsel, memaksakan mengemudi walau mengantuk, atau ceroboh saat berkendara.

Tips

Pengunjung Rest Area Dibatasi 50%, Begini Strategi Supaya Kamu Tidak Kehabisan Bensin di Jalan Tol

Submitted bysalsa onSat, 12/26/2020 - 18:00

Untuk mencegah kerumuman dan penerapan protokol kesehatan, Jasa Marga akan membatasi pergerakan masyarakat di rest area jalan tol.

Upaya tersebut dilakukan dengan membatasi kapasitas parkir yang dikurangi hingga 50 persen.

Pengelola jalan tol juga akan membatasi waktu singgah agar bisa bergantian.

Bagaimana cara menyiasatinya, terutama terkait bahan bakar mobil kamu?

Butuh Strategi Atur Perjalanan

Yang pertama dan utama adalah isi bensin full sebelum masuk tol.

Jangan lupa pula untuk mereset MID mobil Toyota kamu sebagai bagian dari strategi mereduksi ketergantungan pada rest area.

Persiapkan kebutuhan makanan dan minuman seoptimal mungkin, terutama buat kamu yang bawa anak kecil.

Termasuk pula urusan ke toilet bisa dilakukan sebelum masuk jalan tol.

Jangan agresif saat di jalan tol dan usahakan melaju dengan kecepatan konstan untuk menghemat konsumsi BBM, idealnya sekitar 80 km/jam.

Nah, berpatokan pada MID mobil, kamu bisa memperhitungkan seberapa jauh jarak tempuh sebelum akhirnya mesti kembali masuk ke dalam pom bensin.

Isi Bensin di Luar Jalan Tol

Buka peta digital, dan perhatikan exit tol sebelum kamu harus isi bensin lagi.

Cari apakah ada SPBU terdekat yang bisa disambangi.

Jika ada, kamu bisa menuju pom bensin tersebut untuk melakukan pengisian bahan bakar hingga penuh kembali.

Sempatkanlah pula untuk istirahat, ke toilet, dan makan serta minum.

Strategi ini paling aman diterapkan saat kamu melalui kota besar seperti Cirebon, Semarang, atau Solo karena pasti punya pom bensin yang memadai.

Sekaligus kalau waktu cukup santai, kamu bisa berburu kuliner di kota yang disinggahi.

Pengalaman mudik seperti ini dijamin akan mengesankan seluruh anggota keluarga.

Jika Terpaksa Berhenti

Tapi bagaimana bila si kecil rewel mau buang air kecil?

Tepikan mobil dan pastikan posisinya aman dengan memperhatikan garis marka jalan.

Pasang rambu-rambu darurat seperti segitiga pengaman di belakang mobil dan nyalakan lampu hazard.

Segera jalan begitu urusan kamu selesai.

Dan ingat, ini hanya untuk kebutuhan darurat serta dilarang istirahat di bahu jalan dengan alasan apapun.

Bila ternyata ada rest area tidak penuh dan bensin mobil kamu masih cukup, jangan ragu untuk segera melakukan isi ulang.

Tips

Hati-Hati Rem Blong, Begini Cara Merawat Rem Mobil Untuk Mencegah Vapor Lock

Submitted bysalsa onMon, 12/21/2020 - 11:34

Sebelumnya sudah dibahas mengenai vapor lock yang bisa mengakibatkan rem mobil gagal fungsi alias blong.

Kunci dari masalah ini adalah kamu harus menjaga kondisi minyak rem, selain tentunya menjaga kondisi komponen pengereman lainnya.

Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan sendiri untuk mencegahnya.

1. Cek Minyak Rem

Periksa level minyak rem di dalam tabung penyimpanan minimal sebulan sekali atau ketika mencuci mobil.

Tambah jika kurang dengan minyak rem yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Periksa sekitar tabung minyak rem akan potensi kebocoran, terutama sekitar sambungan selang.

Apalagi jika frekuensi isi ulang minyak rem cukup sering.

2. Kuras Minyak Rem

Formula kimia dalam minyak rem juga ada masa pakainya.

Kalau dipaksakan dipakai, bisa jadi kemampuannya dalam bekerja dan melepas panas jadi melemah.

Akibatnya, tekanannya hilang dan rem mobil blong.

Oleh sebab itu, sebaiknya minyak rem dikuras dan diganti seluruhnya setiap 40.000 km atau 3 tahun sekali untuk menjaga kualitas kandungan kimia yang ada di dalamnya.

3. Bersihkan Tabung Minyak Rem

Meski tutup tabung selalu ditutup rapat, tetap ada potensi uap air masuk dan membuat minyak rem ‘masuk angin’.

Kalau dibiarkan, masuk angin bisa membuat rem blong karena rem kehilangan tekanan.

Selain itu, di dasar tabung mungkin timbul endapan lumpur bahkan lumut kalau kamu benar-benar tidak peduli kondisinya.

Lakukan pembersihan tabung minyak rem bersamaan dengan pengurasan minyak rem.

Jangan lupa untuk membuang angin yang terperangkap di sistem rem saat proses pembersihan telah selesai.

Pastikan pula selang dan pipa minyak rem dicek ulang, termasuk klem sambungan.

Jangan lupa pula cek pipa, selang dan sambungan yang menempel di booster rem.

Ganti selang jika sudah getas dan ganti pipa bila ada risiko karat.

4. Cek Kampas Rem

Terlihat masih tebal, namun kalau sudah tidak layak, kampas rem akan kesulitan menggigit piringan cakram atau teromol.

Jangan tunda untuk mengganti kampas rem jika direkomedasikan untuk diganti.

Sekaligus, periksa kondisi piringan cakram atau teromol rem.

Karena sesuatu dan lain hal, bisa saja bagian ini rusak seperti permukaan cakram bergelombang sehingga rem mengalami malfungsi.

5. Periksa Piston pada Sistem Rem

Fungsi piston pada rem mobil adalah untuk menggerakkan kaliper penjepit kampas rem ke piringan rem.

Jika terjadi kemacetan pada piston, maka kaliper tidak dapat digerakkan.

Hal ini berbahaya karena rem dapat mengunci seketika.

Kemacetan pada piston dapat diakibatkan oleh karat sekitar piston rem atau kerusakan di bagian karet–karet piston.

6. Setel Ketinggian Rem Tangan

Rem tangan bisa berfungsi sebagai rem darurat ketika rem utama blong lantaran tidak mengandalkan sistem yang sama dengan rem mobil.

Masalahnya, posisi rem tangan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kemacetan di sistem rem mobil.

Pada umumnya, ketinggian rem tangan hanya diperbolehkan hingga 5 klik.

Semakin rendah posisinya, maka jarak kampas rem dengan piringan atau teromol rem menjadi terlalu dekat.

Ini dapat mengakibatkan kemacetan pada sistem rem mobil.

7. Servis Rem di Bengkel Resmi Toyota

Langkah paling mudah dan efektif untuk mencegah rem mobil blong adalah dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota karena teknisi akan mengecek kondisi sistem rem keseluruhan.

Jangan ragu untuk berdiskusi dengan service advisor yang bertugas kalau dirasa ada yang tidak beres dengan sistem pengereman mobil.

Tips

Vapor Lock, Kondisi yang Bisa Membuat Rem Mobil Kamu Blong

Submitted bysalsa onMon, 12/21/2020 - 11:33

Sistem pengereman merupakan salah satu komponen paling penting pada kendaraan bermotor.

Komponen ini perlu dijaga dan dirawat sebaik mungkin supaya bisa tetap bekerja secara maksimal.

Ini penting karena jangan sampai rem menjadi tidak berfungsi karena vapor lock.

Apa Itu Vapor Lock?

Vapor lock merupakan kondisi dimana suhu rem menjadi terlalu panas karena diinjak terlalu lama sehingga menyebabkan minyak rem menjadi mendidih.

Ketika minyak rem mendidih akan menghasilkan uap air yang bisa menyebabkan rem blong inilah yang disebut sebagai vapor lock.

Cara Cegah Vapor Lock

Untuk mencegahnya, kamu perlu melakukan penggantian minyak rem secara berkala di setiap 40.000 km atau 3 tahun sekali.

Setiap kelipatan 40.000 km, minyak rem wajib dicek dan diganti.

Jika tidak diganti, ada risiko muncul uap air atau udara di dalam sistem pengereman sehingga vapor lock menjadi lebih besar.

Jangan lupa juga untuk menghindari terjadinya vapor lock ketika melintasi jalanan menurun.

Disarankan untuk tidak hanya menginjak rem untuk menghentikan atau memperlambat laju mobil.

Kamu bisa menggunakan bantuan dari mesin atau engine brake supaya minyak rem tidak mendidih dan mengakibatkan vapor lock.

Karena jika sampai terjadi maka rem mobil kamu bisa gagal berfungsi alias blong.

Automotive
PrevNext

Back to top