Anti Getok Harga, Berikut Keuntungan Servis di Bengkel Resmi Toyota yang Memberikan Peace of Mind

Submitted byadminConnect onMon, 05/22/2023 - 09:59

Viral di social media, pengguna kendaraan bermotor merasa dirugikan oleh bengkel umum karena dikenai biaya perbaikan yang besar tanpa pemberitahuan. Yang awalnya hanya ingin ganti oli mesin, malah ditambah pekerjaan lain yang tidak dibutuhkan. Meskipun tidak semua bengkel umum seperti itu, kejadian ini jelas merugikan pelanggan.

Solusi menghindarinya adalah servis berkala dan perbaikan mobil di bengkel resmi Toyota. Memang jika hanya dilihat dalam bentuk rupiah, servis mobil di bengkel resmi terlihat mahal. Namun bila dihitung berdasarkan value pekerjaanya, kamu akan melihat servis berkala di bengkel resmi Toyota merupakan langkah yang tepat.

1. Estimasi Biaya Sebelum Perbaikan Mobil

Pihak bengkel resmi Toyota tidak akan melakukan tindakan apapun tanpa persetujuan pelanggan. Sebelum perbaikan, Service Advisor (SA) akan memberikan estimasi biaya perbaikan yang meliputi biaya parts dan jasa. Tidak perlu khawatir kena getok harga karena daftar biaya resmi terpampang jelas.

2. Jaringan Bengkel Resmi Toyota Luas

Jaringan bengkel resmi Toyota sangat luas dan tersebar hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Alhasil kamu tidak akan kesulitan mengakses fasilitas bengkel resmi Toyota dimanapun berada dan tidak khawatir jika mendapatkan masalah di jalan.

3. Teknisi Ahli dan Berpengalaman

Bengkel resmi Toyota memiliki teknisi dengan standar kompetensi tinggi untuk memastikan mobil kamu ditangani oleh orang yang dapat diandalkan. Sebelum dipercaya menangani mobil konsumen, teknisi harus menjalani proses rekrutmen dan pelatihan yang ketat. Kemahiran yang dimiliki juga spesifik dan sesuai standar Toyota global.

4. Fasilitas Bengkel Modern dan Canggih

Fasilitas yang digunakan oleh bengkel resmi Toyota selalu update dan sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh Toyota global. Sehingga proses perawatan dan perbaikan mobil dapat berlangsung dengan cepat, presisi, dan aman. Risiko salah diagnosa kerusakan dapat direduksi dan mobil kamu selalu dalam kondisi prima.

5. Jaminan Kualitas Spare Parts

Bengkel resmi Toyota tidak mengenai istilah onderdil ori atau KW karena semua spare parts dijamin orisinil dengan kualitas setara produk aslinya. Komponen mobil memiliki daya tahan tinggi untuk mencegah kerusakan kembali sehingga menghemat biaya dan waktu tidak terbuang percuma hanya untuk urusan perbaikan mobil.

6. Garansi Pengantian Spare Parts

Toyota memberikan garansi onderdil yang diganti untuk memberikan rasa tenang dan nyaman bagi pelanggan. Jangka waktunya adalah 1 tahun atau 20.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Kamu tidak dikenakan biaya apapun bila ternyata onderdil yang diganti tersebut mengalami kerusakan di masa garansi.

7. Layanan Toyota Home Service

Bengkel resmi Toyota menyediakan layanan servis berkala di rumah pelanggan di mana kamu bisa menentukan sendiri jadwalnya. Alhasil, kamu dapat mengatur waktu menjalankan servis berkala tanpa perlu repot datang ke bengkel resmi Toyota.

8. Emergency Roadside Assistance 24 Jam

Bengkel resmi Toyota bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memberikan layanan darurat yang bertugas 24 jam sehari, bahkan di hari libur sekalipun. Banyak kendala teknis bisa dibantu, mulai yang sepele seperti kehabisan bensin atau mogok, bahkan hingga derek gratis kalau kamu mengalami kecelakaan.

9. Program Servis Berkala Toyota

Salah satu benefit memiliki mobil baru Toyota adalah adanya layanan aftersales terbaru T-CARE yang semakin memberikan peace of mind kepada pelanggan. T-CARE merupakan program Gratis Biaya Servis (Biaya Jasa dan Suku Cadang) hingga servis berkala ke-7 (maksimal 3 tahun / 60.000 kilomerter, mana yang lebih dulu).

Selain itu, ada tambahan benefit berupa extended warranty 1 tahun / 20.000 km, jika kamu rutin melakukan servis berkala tepat waktu sesuai rekomendasi TAM. Benefit program ini dapat dinikmati di seluruh bengkel resmi Toyota di Indonesia. Syarat dan ketentuan berlaku, kamu bisa memanfaatkan program ini untuk menjaga kondisi mobil pascamudik Lebaran.

Automotive

Solusi Servis Mobil Pascamudik yang Mudah, Aman, dan Nyaman, Dijamin Anti Getok Harga

Submitted byadminConnect onMon, 05/22/2023 - 09:57

Viral di social media, pengguna kendaraan bermotor merasa dirugikan oleh bengkel umum karena dikenai biaya perbaikan yang besar tanpa pemberitahuan. Yang awalnya hanya ingin ganti oli mesin, malah ditambah pekerjaan lain yang tidak dibutuhkan. Meskipun tidak semua bengkel umum seperti itu, kejadian ini jelas merugikan pelanggan.

Solusinya adalah, lakukan perawatan dan perbaikan mobil di bengkel resmi Toyota. Kalau hanya dilihat dalam bentuk rupiah, servis mobil di bengkel resmi memang terlihat mahal. Namun bila dihitung berdasarkan value pekerjaanya, servis berkala di bengkel resmi Toyota merupakan langkah yang tepat.

Estimasi Biaya Perbaikan di Bengkel Resmi Toyota

Kamu bisa langsung datang atau booking terlebih dahulu untuk perawatan dan perbaikan mobil di bengkel resmi Toyota. Tidak perlu bingung harus datang ke bengkel resmi Toyota yang mana, karena semua fasilitas dan layanan sama serta sesuai standard Toyota global.

Sebelum urusan biaya perbaikan, kamu bisa diskusi dengan Service Advisor (SA) bengkel resmi Toyota terkait kebutuhan servis kendaraan. Berdasarkan informasi dari pelanggan, SA akan meminta teknisi untuk mengecek kerusakan mobil yang dikeluhkan oleh pelanggan.

Setelah ditemukan sumber masalah dan solusinya, SA akan kembali berdiskusi dengan pelanggan terkait langkah perbaikan yang direkomendasikan. Termasuk memberikan estimasi biaya perbaikan yang meliputi biaya parts dan jasa. Tidak perlu khawatir kena getok harga karena daftar biaya resmi terpampang jelas.

Sebagai konsumen, kamu berhak menolak jika dirasa biayanya tidak sesuai dengan budget. Atau ingin menunda perbaikan dan fokus pada servis berkala lebih dahulu. Pihak bengkel resmi Toyota tidak akan melakukan tindakan apapun tanpa persetujuan pelanggan.

Di lain pihak, SA akan memberitahukan risikonya jika parts yang rusak tersebut tidak segera diganti, seperti mobil dapat tiba-tiba mogok atau kerusakan merembet ke komponen lain. Namun kembali, pilihan ada di pihak konsumen.

Manfaatkan Program Servis Berkala Toyota

Salah satu benefit memiliki mobil baru Toyota adalah adanya layanan aftersales terbaru T-CARE yang semakin memberikan peace of mind kepada pelanggan. T-CARE merupakan program Gratis Biaya Servis (Biaya Jasa dan Suku Cadang) hingga servis berkala ke-7 (maksimal 3 tahun / 60.000 kilomerter, mana yang lebih dulu).

Selain itu, ada tambahan benefit berupa extended warranty 1 tahun / 20.000 km, jika kamu rutin melakukan servis berkala tepat waktu sesuai rekomendasi TAM. Benefit program ini dapat dinikmati di seluruh bengkel resmi Toyota di Indonesia. Syarat dan ketentuan berlaku, kamu bisa memanfaatkan program ini untuk menjaga kondisi mobil pascamudik Lebaran.

Automotive

Hindari Meninggalkan Anak Sendirian di Dalam Mobil, Bahaya Bisa Melepaskan Rem Parkir!

Submitted byadminConnect onWed, 05/10/2023 - 00:49

Ramai di social media, seorang anak yang sendirian di dalam mobil hingga akhirnya memicu masalah. Anak yang berada di dalam mobil tersebut melepaskan rem parkir sehingga mobilnya bergerak sendiri. Hal ini jelas sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

Dengan alasan praktis dan tidak lama, sejumlah orang tua meninggalkan anaknya seorang diri di dalam mobil. Meskipun hanya ditinggal dalam waktu sebentar, namun jangan sampai meninggalkan buah hati tanpa pengawasan orang dewasa. Dikutip dari Kompas.com, berikut sebabnya:

1. Anak Kena Dehidrasi dan Kesulitan Bernapas

Biasanya anak akan ditinggalkan di dalam mobil dengan kaca tertutup dan pintu terkunci sehingga tidak ada orang luar yang masuk. Kondisi ini sangat berbahaya jika cuaca di luar sedang panas, karena anak akan kepanasan dan memicu dehidrasi. Belum lagi si kecil berada di ruang tertutup yang bisa mengalami kesulitan bernapas.

2. Keracunan Gas Buang Mobil

Meskipun orang tua menyalakan pendingin ruang atau AC agar kabin mobil tetap sejuk, cara ini juga dapat menimbulkan masalah besar. Anak kamu bisa keracunan gas buang kendaraan Karbon Monoksida (CO) yang tidak terlihat oleh mata dan tidak meninggalkan bau.

Sejumlah gejala keracunan gas yang dapat timbul mulai dari badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, hingga seperti berhalusinasi. Walaupun berlangsung dalam waktu singkat, korban bisa saja mengalami pingsan dan bahkan dapat berakibat fatal kalau tidak segera ditolong.

3. Bermain Berbagai Fitur di Dalam Mobil

Sebagai contoh, anak kamu bermain dengan power window karena timbul rasa penasaran. Atau yang lebih berbahaya berusaha memindahkan tuas transmisi dan menginjak pedal gas saat mesin mobil menyala. Begitu mereka melepas rem parkir, mobil akan bergerak tidak terkendali. Tentu hal ini sangat berbahaya dan berisiko menimbulkan kecelakaan.

4. Hati-hati Tindak Kejahatan

Ada potensi orang lain berusaha mengambil barang berharga di dalam mobil, bahkan mobil itu sendiri yang akan dicuri bersama buah hati kamu. Maka dari itu, hindari meninggalkan si kecil di dalam mobil sendirian. Niat hanya ingin praktis dan tidak repot, namun justru menimbulkan masalah baru yang berisiko fatal.

Lifestyle

Kaca Mobil Pecah Akibat Dilempar Batu di Jalan Tol, Langkah Ini Membantu Untuk Menghindarinya

Submitted byadminConnect onWed, 05/10/2023 - 00:46

Pelemparan batu ke mobil yang ada di jalan tol kembali terjadi di Jalan Tol Sawangan-Antasari, Depok, Jawa Barat. Dilansir dari Kompas.com, aksi pelemparan batu dilakukan oleh dua anak kecil. Hal tersebut diketahui dari hasil rekaman CCTV yang terpasang di Jalan Tol.

Pengemudi mobil harus tahu pentingnya menjaga kewaspadaan ketika menyetir, apalagi tempat yang terkenal rawan aksi lempar batu. Kejadian seperti ini sangat berbahaya karena pelaku tidak memikirkan dampaknya terhadap korban. Sehingga kamu harus meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.

Sebaiknya ketika mengemudi mobil, kamu harus konsentrasi penuh dan melihat jauh ke arah depan. Hindari distraksi seperti bermain ponsel yang dapat mengurangi fokus berkendara. Dengan begitu, kamu akan waspada atas apapun yang ada di depan mobil meskipun masih jauh dan dapat mengambil langkah antisipasi.

Wapaun tidak mudah karena banyak jembatan di atas jalan tol, tingkatkan kewaspadaan saat melewati jembatan di mana sering terjadi aksi pelemparan batu. Kemudian, jika di jembatan terlihat ada yang janggal, misalnya ada sekumpulan orang, reduksi kecepatan mobil dengan mengurangi injakan pada pedal gas.

Kalau orang-orang tersebut melakukan gerakan mencurigakan, segera persiapkan langkah antisipasi. Seperti pindah lajur dengan tetap memerhatikan kondisi lalu lintas terlebih dahulu. Kalau aman, kamu bisa menghindari lajur tersebut. Jika, tidak bisa, tingkatkan kewaspadaan supaya dapat melewati jembatan dengan aman.

Biasanya butuh waktu bagi pelaku untuk bergerak dan mulai melempar batu. Kalau masih sempat, kamu bisa menghindar ketika mereka mulai melakukann aksinya. Namun tetap, waspada kondisi jalan dan pastikan tidak ada kendaraan lain dari belakang. Atau, ambil lajur paling kiri sehingga dapat menghindar ke arah bahu jalan yang relatif aman.

Korban Pelemparan Batu

Bagaimana kalau kamu menjadi korban pelemparan batu? Jangan panik dan kendalikan mobil dengan tenang. Jangan berhenti dekat lokasi kejadian karena bisa jadi itu merupakan trik untuk membuat mobil kamu berhenti dan mereka dapat leluasa melakukan tindak kejahatan.

Perhatikan lokasi kejadian dengan berpatokan pada km jalan yang biasanya ada di median jalan atau ciri-ciri khas wilayah tersebut dan laporkan kepada pihak yang berwenang. Kalau kerusakan parah sehingga mengganggu pandangan ke depan, segera berhenti di lokasi yang aman dan hubungi pengelola jalan tol atau polisi untuk bantuan lebih jauh.

Automotive

Fungsi, Etika dan Aturan Membunyikan Klakson Mobil di Jalan, Bukan Untuk Meluapkan Emosi

Submitted byadminConnect onTue, 05/09/2023 - 05:54

Klakson merupakan perangkat yang sering digunakan oleh pengguna jalan di Indonesia, khususnya ketika jalan macet. Tidak jarang klakson digunakan oleh pengemudi untuk menyampaikan rasa kesalnya kepada pengguna jalan lain yang tidak taat aturan lalu lintas.

Dikutip dari Detik.com, klakson juga sering dipakai sebagai isyarat meminta pengguna jalan lain supaya bergerak lebih cepat, seperti ketika lampu hijau baru menyala. Perlu diketahui bahwa fungsi klakson bukan untuk melampiaskan emosi atau isyarat-isyarat negatif lainnya.

Fungsi utama klakson adalah untuk berkomunikasi antar sesama pengguna jalan. Seperti memberitahu pengemudi lain atas adanya bahaya di jalan atau mengisyaratkan adanya perubahan aktivitas berkendara yang akan dilakukan. Sehingga fungsi klakson hanya untuk meminimalisir risiko berkendara.

Terdapat etika ketika membunyikan klakson di jalan. Etika yang perlu kamu perhatikan adalah berkaitan dengan lokasi dan juga intensitas suara yang dihasilkan. Misalnya, harus memperhatikan lokasi, seperti kalau di depan sekolah, rumah sakit, atau rumah ibadah, sebaiknya tidak memakai klakson. Kemudian suaranya juga harus yang pelan dan singkat.

Bunyikan klakson hanya sekali dan bila pengendara lain yang diperingatkan belum juga sadar, klakson boleh dibunyikan dua kali. Tetapi jangan dibunyikan terus menerus dan bunyi klakson tidak boleh diubah-ubah. Biarkan suara klakson sesuai standar bawaan pabrik karena sudah diatur tingkat kekerasan suaranya demi kenyamanan bersama.

Aturan Penggunaan Klakson di Indonesia

Dalam laman resmi Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) diatur bahwa agar tidak menimbulkan polusi suara dan diterima dengan bagus oleh indera pendengar, kekuatan bunyi klason hanya berada pada kisaran paling rendah 83 desibel dan paling tinggi 118 desibel.

Aturan tersebut tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 69. Sementara itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993, tepatnya pada Bagian Kelima pasal 71, ada beberapa hal yang boleh dan dilarang terkait fitur isyarat bunyi.

1. Isyarat peringatan dengan bunyi yang berupa klakson dapat digunakan apabila:

  1. Diperlukan untuk keselamatan lalu lintas;
  2. Melewati kendaraan bermotor lainnya.

2. Isyarat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilarang digunakan oleh pengemudi:

  1. Pada tempat-tempat tertentu yang dinyatakan dengan rambu-rambu.
  2. Apabila isyarat bunyi tersebut mengeluarkan suara yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor.

Khusus untuk poin pada ayat dua bagian (b), suara klakson yang tidak sesuai ketentuan, akan mendapatkan sanksi tegas.

Ini sesuai dalam undang-undang nomor 22 tahun 2009 pasal 285 ayat satu, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, salah satunya klakson, akan dipidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda Rp 250.000.

Lifestyle

Tips dan Etika Menggunakan Lampu Dim atau Lampu Jauh Mobil, Pastikan Tidak Ganggu Pengguna Jalan Lainnya

Submitted byadminConnect onTue, 05/09/2023 - 05:52

Selain klakson, ada lagi fitur berkendara yang wajib dipakai sesuai etika di jalan. Adalah high beam atau lampu jauh (dim) atau kerap disebut lampu tembak, merupakan alat bantu pandangan pengemudi di malam hari. Meskipun demikian, alat ini tidak boleh digunakan sesuka hati.

Diberitakan oleh Kompas.com, lampu tembak sebaiknya hanya dinyalakan di jalan sepi yang minim penerangan. Dengan catatan, harus dimatikan bila ada kendaraan lain datang dari arah berlawanan supaya tidak membuat silau pandangan pengguna jalan lainnya yang dapat memicu kecelakaan.

Tidak banyak yang paham etika yang benar dalam menggunakan lampu jauh atau lampu dim. Sehingga membuat pengguna jalan lainnya merasa terganggu dan berpotensi memicu pertengkaran lantaran tersulut emosi.

Menyalakan lampu dim bisa dimanfaatkan saat kamu ingin melihat petunjuk jalan atau memastikan kondisi jalan di depan di malam hari. Lampu jauh juga dipakai sebagai alat komunikasi dengan kendaraan lain yang posisinya jauh di depan. Bisa juga ketika hendak melewati tikungan, sebagai informasi kendaraan dari lawan arah ada mobil yang hendak melintas.

Selain itu, sebaiknya tidak menyalakan lampu dim saat akan menyalip. Untuk menarik perhatian kendaraan di depan ketika hendak menyalip, kamu dapat menggunakan lampu sein. Namun, bila kendaraan di depan tidak sadar akan disalip atau manuvernya membahayakan, kamu bisa memberikan isyarat lewat lampu dim.

Sesuai aturan, lampu dekat hanya digunakan pada jalan-jalan yang mempunyai penerangan cukup atau lalu lintasnya ramai. Sementara lampu jauh digunakan pada jalan-jalan yang sepi dan minim penerangan untuk membantu pengemudi menjangkau obyek atau rintangan di depan.

Polisi melarang lampu jauh digunakan di jalan-jalan yang padat lalu lintasnya atau jika ada pengendara lain dari arah yang berlawanan. Sebab, sinar terang pada lampu jauh dapat menyebabkan pengendara di depan terganggu penglihatannya (silau).

Pada orang yang mengalami gangguan mata astigmatisme (silinder), silau yang dirasa akan lebih intens. Orang dengan mata silinder akan terganggu pandangannya jika berhadapan dengan cahaya terang. Bahkan pada kasus tertentu, orang bermata silinder akan tertutup seluruh pandangannya sehingga pandangan menjadi gelap total.

Sebaiknya ketika ada kendaraan lain yang datang dari depan, segera matikan lampu jauh sebelum kendaraan tersebut mendekat. Begitupun ketika kamu mengikuti kendaraan lain di depan, jangan pernah mengaktifkan lampu jauh. Kalau sudah tidak ada kendaraan lain, bisa kembali dinyalakan sesuai kebutuhan di jalan.

Fitur Automatic High Beam pada Mobil Toyota

Memanfaatkan teknologi canggih Toyota Safety Sense (TSS), beberapa model baru Toyota seperti All New Kijang Innova Zenix telah menggunakan fitur keamanan aktif Automatic High Beam (AHB). Aplikasi AHB akan mendeteksi apakah ada mobil di depan atau dari arah berlawanan ketika berjalan di malam hari yang gelap.

Begitu dirasa aman, mobil akan menyalakan lampu jauh atau high beam untuk meningkatkan jarak dan daya pandang pengemudi dan mengembalikan ke lampu utama ketika terdeteksi ada kendaraan di depan, baik berlawanan maupun searah. Fitur ini membuat pengemudi tetap waspada dan lebih cepat mendeteksi adanya halangan yang membahayakan.

Tips

Tips Cegah Risiko Bahaya Akibat Duduk Terlalu Lama di Dalam Mobil, Posisi Duduk Pegang Peran Penting

Submitted byadminConnect onTue, 05/09/2023 - 05:49

Salah satu kendala dalam mengemudi mobil adalah nyeri pinggang. Lantas, bagaimana cara mencegah nyeri pinggang dan gangguan lainnya saat harus duduk lama di dalam kendaraan? Dilansir dari Hellosehat.com, duduk terlalu lama di dalam kendaraan bisa menyebabkan nyeri pinggang bagian bawah alias lower back pain.

Lower back pain ditandai dengan munculnya rasa sakit dan nyeri pada area punggung bawah, tepatnya di atas bokong. Sakit pinggang bawah seperti ini umumnya bersifat kambuhan. Meskipun kamu telah menjaga pola hidup sehat, masalah ini bisa muncul akibat kebiasaan duduk yang salah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Mie University Faculty of Medicine (2006) dari Jepang, menunjukkan kaitan antara nyeri pinggang bawah dengan kebiasaan mengemudi kendaraan. Kedua hal tersebut diduga berhubungan karena menyetir mengharuskan kamu untuk duduk dalam waktu yang lama.

Duduk terlalu lama ketika berkendara, menimbulkan tekanan berlebihan pada otot dan tulang di sekitar pinggang belakang bawah. Pengemudi atau penumpang dalam perjalanan jarak jauh juga cenderung tidak aktif bergerak sehingga otot tubuh menjadi tegang.

Risiko Terkena Deep Vein Thrombosis

Tidak hanya nyeri punggung, duduk terlalu lama saat berkendara juga bisa menyebabkan trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT). Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), risiko gangguan pembekuan darah ini meningkat pada orang-orang yang melakukan perjalanan lebih dari empat jam.

DVT umumnya memengaruhi pembuluh vena pada betis. Jika tidak dicairkan dengan obat pengencer darah, gumpalan bisa pecah dan terbawa ke paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan emboli paru (penyumbatan paru) dan mungkin berakibat fatal. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegahnya.

1. Posisi Duduk yang Benar

Jaga postur tubuh yang benar ketika melakukan perjalanan jauh. Hindari postur tubuh membungkuk karena akan menyebabkan nyeri pinggang muncul kembali. Saat duduk, pastikan pinggul dan lutut kamu membentuk sudut yang benar. Perhatikan juga apakah telapak kaki menempel pada lantai.

Selain itu, jangan duduk dengan menyilangkan kaki atau bersila di atas kursi. Gunakan sandaran tangan atau arm rest untuk menyangga tangan supaya tidak mudah lelah dan menopang posisi duduk supaya tetap tegak. Jika perlu, pakai sandaran kaki atau foot rest agar kaki tidak menggantung.

2. Gunakan Lumbar Roll

Kamu bisa menggunakan bantalan khusus yang disebut lumbar roll. Bantal ini membantu mencegah nyeri pinggang saat duduk lama di kendaraan. Pasang lumbar roll di sekitar lekukan punggung, tepatnya pada bagian atas bokong. Saat ingin berdiri, jangan dorong tubuh ke depan. Luruskan terlebih dahulu kaki dan angkatlah tubuh ke atas secara perlahan.

3. Gerakkan Tubuh Supaya Selalu Aktif

Cara selanjutnya untuk mencegah nyeri pinggang saat duduk lama di dalam mobil yakni dengan mengurangi tekanan dan kekakuan pada otot. Luangkan sedikit waktu untuk bergerak. Beristirahatlah setiap 2–3 jam untuk menghilangkan kantuk. Keluarlah sejenak dari mobil dan lakukan peregangan ringan.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Selain mencegah dehidrasi, air juga mengandung mineral yang dibutuhkan sel-sel tubuh agar bisa bekerja dengan normal. Jika kebutuhan air tidak tercukupi, tubuh akan memunculkan sinyal. Salah satu sinyal adalah kekejangan pada otot yang bisa memunculkan nyeri pinggang bawah.

Jadi, penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup. Kamu juga dapat minum jus atau makan buah yang kaya kandungan air sebagai bekal perjalanan sehingga badan tetap segar dan tidak mudah lelah.

Tips

Mobil Kesulitan Berjalan Setelah Berhenti di Jalan Menanjak, Pahami Sebab dan Solusinya

Submitted byadminConnect onTue, 05/09/2023 - 05:46

Jalan menanjak dapat menyulitkan pengemudi mobil, terutama untuk pemula. Apalagi ketika kamu menghadapi situasi stop and go ketika menanjak. Lantas, bagaimana cara mengatasinya supaya tidak menimbulkan masalah seperti mobil bergerak turun tidak terkendali?

Dikutip dari Kompas.com, beberapa kendaraan yang berhenti di tengah tanjakan umumnya sulit untuk menanjak lagi. Beban penumpang dan barang-barang di dalam mobil menyebabkan awalan menanjak menjadi berat. Kalau sudah berhenti di tanjakan, butuh momentum untuk bisa menanjak kembali.

Ketika berhenti di jalan menanjak, mobil penggerak roda depan (FWD) dan belakang (RWD) tidak ada bedanya, di mana keduanya membutuhkan tenaga yang memadai untuk menaklukkan tanjakan. Masalah lainnya adalah terkait skill pengemudi, baik jam terbang mengemudi dan ketenangan dalam mengambil keputusan secara sigap.

Masalahnya, situasi jalan macet di tanjakan membuat banyak pengemudi panik dan kesulitan menguasai kendaraan. Pengemudi yang panik akan kesulitan menerapkan keahlian berkendaranya. Misalnya berhenti di tengah tanjakan, jika tenang, tidak akan sulit dalam menguasai pedal gas, rem, dan kopling. Tapi bila panik, semua menjadi sulit.

Kesulitan menanjak juga bisa terjadi karena kondisi mobil kurang prima. Tenaga mobil yang kurang di tanjakan bisa disebabkan kendala pada mesin atau transmisi. Banyak kasus mobil yang tidak kuat menanjak karena kamu tidak menjalankan perawatan mobil dengan baik. Oleh sebab itu, jangan lupa servis berkala di bengkel resmi Toyota.

Gunakan Fitur Hill Start Assist

Salah satu fitur canggih yang sudah banyak diaplikasikan pada mobil Toyota adalah Hill Start Assist (HSA). Sudah digunakan oleh All New Agya dan model Toyota lainnya, fitur HSA memiliki kegunaan untuk menahan mobil agar tidak bergerak mundur ketika start atau mulai bergerak di jalan menanjak.

Fitur ini menahan mobil supaya tidak bergerak turun ketika kamu melepaskan rem tangan atau pedal rem untuk memulai menginjak pedal gas. Waktu beberapa detik yang tersedia cukup untuk memberikan kamu kesempatan memindahkan kaki ke pedal gas dan mulai berakselerasi dengan aman yang juga menjaga ban agar tidak mudah selip.

Automotive

Tips Cegah Serangan Jantung Saat Mengemudi Mobil, Pastikan Cukup Istirahat dan Jaga Kondisi Mobil

Submitted byadminConnect onFri, 05/05/2023 - 17:03

Serangan jantung dapat terjadi kapan saja, termasuk saat mengemudi mobil. Diberitakan oleh Gatra.com, serangan jantung sewaktu mengemudi jelas sangat berbahaya, bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan jika berkendara dalam kecepatan tinggi.

Pengemudi yang terkena serangan jantung dapat kehilangan kendali atas mobil dan menabrak apa saja yang ada di depannya, termasuk risiko kehilangan nyawa akibat serangan jantung. Ada beberapa tips ringan untuk mencegah risiko terkena serangan jantung saat mengemudi mobil di jalan.

1. Istirahat untuk Menjaga Stamina Tubuh

Mengemudi mobil merupakan kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran karena harus fokus kepada banyak hal. Kamu harus beristirahat yang cukup minimal 6 jam di malam hari sebelum mengemudi esok harinya. Bagi yang mengemudi dalam jangka waktu lama, pastikan selalu istirahat setiap 2 jam sekali untuk mengembalikan stamina tubuh.

2. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Atur pola makan yang sehat dan kaya gizi guna menjaga kondisi tubuh di tengah aktivitas yang tinggi. Hindari minuman mengandung soda atau kafein saat ingin mengemudi atau ketika beristirahat di sela mengemudi karena dapat memacu kerja jantung. Perbanyak minum air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan memperlancar peredaran darah.

3. Menjaga Emosi Saat Mengemudi Mobil

Akibat tidak dapat mengontrol emosi, tanpa sadar kamu akan berlaku agresif. Semakin agresif saat mengemudi, maka akan semakin tinggi adrenalin dan tanpa sadar akan semakin cepat irama jantung bekerja sebelum akhirnya timbul serangan jantung.

Selalu berusaha setenang mungkin saat berkendara dan jangan mudah terpancing emosi ketika menemukan hal yang membuat kesal di jalan. Tidak hanya serangan jantung, kegagalan mengendalikan emosi juga dapat memicu tindak kekerasan dan kecelakaan di jalan.

4. Jaga Kondisi Mobil

Kondisi tidak terduga seperti mobil mogok atau AC mati, dapat memancing emosi yang pada akhirnya berpotensi memicu masalah pada jantung. Makanya, mobil harus selalu dalam kondisi prima dengan melaksanakan servis berkala di bengkel resmi Toyota.

5. Periksa Kesehatan ke Dokter

Buat kamu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, dianjurkan untuk mengurangi kegiatan di balik kemudi. Namun jika ingin tetap mengemudi, lakukan kontrol ke dokter secara rutin untuk memeriksa kesehatan. Sekaligus, minum obat rutin untuk mencegah menurunnya kondisi tubuh akibat kelelahan atau emosi di jalan.

Automotive

Tips Mengemudi Aman dan Nyaman Untuk Lansia, Pahami Keterbatasan Fisik dan Kondisi Tubuh

Submitted byadminConnect onFri, 05/05/2023 - 17:00

Ketika seseorang sudah semakin tua, kemampuan tubuh turut berkurang. Kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti mengemudi ikut terdampak. Padahal, ada beberapa lanjut usia (lansia) yang masih aktif berkendara sendiri. Dikutip dari Hellosehat.com, bagaimana panduan aman mengemudi mobil untuk lansia?

Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, golongan lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Pada usia tersebut, banyak kekhawatiran muncul saat ingin melakukan aktivitas tertentu, salah satunya adalah mengemudi mobil.

Perlu diingat bahwa ketika memasuki usia lanjut, kemampuan tubuh dalam bereaksi tentu sudah tidak sebaik seperti saat muda. Kemampuan ini mencakup kecepatan tubuh dalam menerima informasi visual untuk menghasilkan reaksi motorik.

Contohnya adalah kurang sigap menginjak rem atau membelokkan setir saat ada kondisi darurat di depan mobil. Kemampuan penglihatan yang melemah turut memperburuk sehingga membuat lansia memiliki risiko kecelakaan lebih besar. Berikut beberapa tips aman dan nyaman mengemudi mobil bagi para lansia.

1. Jaga Tubuh Selalu Aktif

Mengemudi membutuhkan tingkat ketahanan tubuh yang baik. Pasalnya, kamu akan duduk selama beberapa jam sambil tetap memiliki pandangan stabil ke arah depan. Kamu juga akan melakukan banyak gerakan, seperti melihat ke panel instrumen, kiri-kanan mobil, atau belakang sesuai kebutuhan.

Cobalah untuk rutin melakukan aktivitas fisik dengan menjaga tubuh terus bergerak sebagai panduannya. Kamu bisa mencoba untuk berjalan kaki rutin setiap pagi atau melakukan latihan peregangan dan latihan kekuatan ringan. Ketika beristirahat, lakukan latihan peregangan untuk lansia yang sederhana agar otot-otot tubuh tidak kaku.

2. Cek Kesehatan Secara Berkala

Jika lansia mengalami gangguan pendengaran, hal ini membahayakan seperti saat ada suara kendaraan lain yang mendekat. Masalah penglihatan juga akan mengganggu saat memperhatikan jalan. Buatlah jadwal bertemu dengan dokter secara berkala untuk memeriksa kesehatan.

Periksalah mata secara rutin dan pastikan lensa kacamata tepat agar bisa membuat melihat lebih jelas. Bagi yang memiliki kondisi tertentu seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, konsultasikan ke dokter untuk menjaga kondisi tubuh. Beberapa jenis obat juga bisa mempengaruhi tubuh seperti mengantuk sehingga wajib dibicarakan dengan dokter.

3. Jangan Main Ponsel

Baik lansia atau anak muda, distraksi seperti berkutat dengan ponsel memberikan risiko yang berbahaya saat mengemudi. Hindari membuka ponsel walaupun ada panggilan atau pesan masuk. Jika membutuhkan fasilitas penunjuk jalan seperti GPS, persiapkan dari sebelum berangkat demi keamanan di jalan.

4. Pilih Waktu Mengemudi Mobil

Saat hujan turun, jalanan akan menjadi lebih licin. Urungkan niat dan tunggu hingga hujan berhenti kalau tidak yakin. Selain itu, ada baiknya tidak menyetir saat matahari sedang terik-teriknya karena dapat menyilaukan pandangan atau hindari jalan yang rawan macet. Hindari pula mengemudikan mobil di malam hari karena pandangan terbatas.

5. Ketahui Keterbatasan Fisik

Sadari kekuatan fisik sudah tidak sebaik dahulu, di mana beberapa gerakan seperti memegang setir terlalu lama bisa membuat tangan merasa tidak nyaman. Pilih juga mobil yang cocok, dengan pintu lebih rendah, tempat duduk tidak terlalu tinggi, panel instrumen mudah dioperasikan, serta dimensinya tidak terlalu besar untuk memudahkan manuver.

6. Pahami Tanda Harus Mulai Berhenti Mengemudi

Faktor utama dalam keamanan mengemudi adalah kemampuan kamu saat melakukannya. Jika masih bisa menyetir dengan jarak yang cukup jauh tanpa mengalami masalah, kegiatan ini tetap aman. Namun, berhati-hatilah dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Respons terlambat pada situasi darurat.
  • Hilangnya kepercayaan diri saat mengemudi.
  • Kesulitan menjaga kendaraan agar tetap berjalan lurus.
  • Berpindah kecepatan dengan drastis, dari rendah ke tinggi atau sebaliknya.
  • Mudah terdistraksi.
  • Beberapa kali menabrak benda sekitar.

Jika mulai mengalaminya, lebih baik serahkan aktivitas mengemudi kepada orang-orang terdekat demi keselamatan semua pengguna jalan.

Tips
PrevNext

Back to top