Spesifikasi Toyota GR010 HYBRID yang Meraih Rekor Kemenangan 100% di Balap Ketahanan Dunia 2021

Submitted bysalsa onWed, 08/25/2021 - 11:42

TOYOTA GAZOO Racing (TGR) memperpanjang rekor kemenangan 100% dengan GR010 HYBRID berkat kemenangan yang diraih dari 6 Hours of Monza sebagai putaran ketiga FIA World Endurance Championship (WEC) 2021.

Sebelumnya, TGR juga telah meraih poin penuh di ajang Spa-Francorchamps 6 Hours dan Portimao 8 Hours sehingga memperbesar keunggulannya di Kejuaraan Dunia Pabrikan menjadi 30 poin dari rival terdekatnya.

Memasuki musim keempat, juara dunia Mike Conway, Kamui Kobayashi dan José María López berbagi kemudi #7 GR010 HYBRID.

Sementara pemenang Le Mans tahun lalu Sébastien Buemi, Kazuki Nakajima dan Brendon Hartley berada di belakang kemudi #8 GR010 HYBRID.

Perebutan mahkota klasemen pembalap semakin ketat dengan kru #8 TGR sekarang memimpin hanya dengan selisih enam poin dari rekan setim #7, sang juara bertahan.

Spesifikasi Toyota GR010 HYBRID

Tahun 2021 merupakan era baru WEC dengan diperkenalkannya kelas Hypercar (Le Mans Hypercar/LMH) sebagai kasta tertinggi balap ketahanan dunia.

TGR yang telah tampil penuh dan menorehkan banyak prestasi sejak beraksi di tahun 2016 sudah menyiapkan petarung baru yang diberi nama Toyota GR010 HYBRID.

Sebagai bagian dari inisiatif pemotongan biaya kompetisi, GR010 HYBRID lebih berat 162 kg dan daya 32% lebih sedikit daripada pendahulunya TS050 HYBRID. 

Mobil balap ketahanan ini juga memiliki dimensi yang lebih besar, yakni lebih panjang 250 mm, lebih lebar 100 mm dan lebih tinggi 100 mm.

Untuk pertama kalinya sejak awal proyek WEC, TGR akan berpartisipasi tanpa generator listrik di belakang dan hanya satu generator yang diizinkan di as roda depan. 

Ini berarti motor starter harus dipasang pada GR010 HYBRID, sementara rem belakang hidrolis juga diaplikasikan.

GR010 HYBRID dilengkapi unit motor generator di depan yang menghasilkan daya hibrida 272 PS dan traksi penggerak empat roda dengan kecepatan lebih dari 120 km/jam. 

Dikombinasikan dengan mesin 3.500 cc V6, pengemudi memiliki tenaga total 680 PS tanpa batasan penggunaan bahan bakar. 

GR010 HYBRID memiliki fitur aerodinamika canggih yang dioptimalkan untuk efisiensi dan dikembangkan menggunakan perangkat lunak Computational Fluid Dynamics dan pengujian terowongan angin.

Automotive

Spesifikasi Teknis Toyota GR 86 yang Andalkan Sasis dan Mesin Anyar Untuk Performa Balap

Submitted bysalsa onTue, 08/24/2021 - 11:36

TOYOTA siap meluncurkan Toyota GR 86 terbaru di Jepang pada musim gugur 2021.

Mengikuti langkah GR Supra dan GR Yaris, GR 86 generasi kedua adalah model global ketiga dalam seri mobil sport GR yang diproduksi oleh TOYOTA GAZOO Racing (TGR).

Diciptakan sebagai sports car mesin depan dan penggerak roda belakang dengan handling intuitif dan responsif, 86 pertama diluncurkan pada tahun 2012. 

Sejak itu, 86 telah digunakan sebagai model dasar pengembangan di berbagai ajang balap, termasuk reli, one-make race, balapan di sirkuit, gymkhana, dan semi off-road. 

Total lebih dari 200.000 unit Toyota 86 telah terjual di seluruh dunia, memainkan peran sebagai mitra terpercaya bagi pemiliknya.

Dirancang Khusus untuk Performa Balap

Generasi kedua GR 86 dirancang khusus untuk performa balap dan memberikan performa berkendara tingkat tinggi yang mantap dan memuaskan di jalan raya.

Dimensi GR 86 baru hampir identik dengan model sebelumnya. 

Membatasi tinggi keseluruhan dan hip point kendaraan membantu menurunkan pusat gravitasi dan meningkatkan kinerja manuver sehingga memberikan kelincahan yang dibutuhkan dari sebuah GR 86.

Penggunaan aluminium untuk panel atap menghasilkan pusat gravitasi yang lebih rendah, sementara spatbor aluminium dan jok depan serta muffler yang diperbarui berkontribusi pada pengurangan bobot.

Kekakuan bodi telah ditingkatkan dengan tujuan menawarkan handling yang menyenangkan di semua rentang kecepatan, dari mengemudi di perkotaan hingga performa maksimal. 

Kekakuan torsi telah ditingkatkan sekitar 50% dibandingkan model sebelumnya untuk stabilitas kemudi yang lebih baik.

Dengan bagian atas spatbor yang memanjang secara horizontal ke bahu samping, GR 86 menawarkan penampilan yang khas dari sportscar mesin depan dan penggerak roda belakang. 

Bagian bawah bodinya yang horizontal dan bagian belakang kabin yang sempit berpadu untuk menciptakan tampilan pusat gravitasi rendah yang luas.

Bagian depan kendaraan dilengkapi dengan GR-specific Functional MATRIX Grille yang memadukan kinerja serta nuansa sporty dan agresif.

Fokus pada penghematan berat menjadikannya coupe empat penumpang paling ringan di kelasnya dimana berat kotornya sementara adalah 1.270 kg.

Detail yang diperoleh langsung dari aktivitas balap TGR mencakup suku cadang aerodinamika yang dirancang dengan tepat, seperti front air ducts dan rocker panels.

Suspensinya dilengkapi dengan MacPherson struts di depan dan double wishbones di belakang, mobil ini juga menggunakan velg 18 inci dilengkapi ban 215/40 R18.

Mesin Baru 2.400 cc Bertenaga 235 PS

Bermodalkan mesin yang ringan dan kompak dengan pusat gravitasi rendah sejalan dengan DNA-nya, GR 86 meningkatkan kapasitas mesin dari 2.000 cc menjadi 2.400 cc 4-silinder boxer berteknologi Direct fuel injection and port injection system (D-4S).

Tenaga yang dihasilkan mencapai 235 PS di 7.000 rpm dan torsi 250 Nm di 3.700 rpm, dimana tenaga dialirkan melalui opsi transmisi 6-speed manual atau 6-speed otomatis ke roda belakang. 

Hasilnya, mesin memberikan performa berkendara yang superior, dengan catatan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam waktu 6,3 detik atau lebih baik dari model sebelumnya yang hanya 7,4 detik. 

Daya tanggap mesin juga telah ditingkatkan sehingga memberikan sensasi mulus dan bebas stres dari rpm rendah hingga tinggi.

GR 86 menampilkan komponen aerodinamika yang terlihat pada 86 versi balap, termasuk air outlets, side sill spoilers, dan bagian lain yang meningkatkan respons dan stabilitas kemudi.

Versi AT dari GR 86 menggunakan fitur EyeSight Driver Assist Technology yang memberikan dukungan keselamatan berkendara sehari-hari, pre-collision safety technologies yang membantu menghindari atau mengurangi dampak tabrakan, dan emergency rescue support and secondary collision avoidance support jika terjadi kecelakaan.

Automotive

Teknik Memutar Setir yang Benar Supaya Sigap Mengendalikan Mobil Saat Ada Masalah

Submitted bysalsa onTue, 08/24/2021 - 11:25

Setelah memahami cara mengatur posisi mengemudi dan memegang setir yang benar, kini akan dibahas mengenai teknik memutar setir yang aman.

Bagaimana kamu bisa mengendalikan mobil dengan baik kalau secara teknis mengemudi kurang siap?

Tips ini terkait proses dan teknik olah kemudi yang benar di jalan.

Seperti telah disinggung sebelumnya, cara mengemudi yang baik harus mengetahui posisi tangan di lingkar kemudi. 

Sedikit mengulang, posisi tangan di arah jam 9 dan 3 serta jari jempol tidak ikut menggenggam setir.

Lanjut adalah cara memutar setir supaya kamu tidak mengemudi ala sopir angkot yang sering ugal-ugalan di jalan.

1. Pull and Push (Tarik dan Dorong)

Posisi tangan kamu memegang setir di arah jarum jam 3 dan jam 9 dan jempol tidak perlu mencengkeram lingkaran setir. 

Jempol kamu bisa cidera jika mengenai ruas-ruas setir yang di bagian tengah saat kecelakaan. 

Selain itu, kalau jempolnya di dalam seperti mencengkeram setir, bisa-bisa tangan kamu patah saat airbag meledak.

Saat ingin berbelok, letakkan tangan yang berada di arah belok pada posisi jam 12. 

Kalau mau belok kanan artinya tangan kanan yang ada di posisi tersebut.

Selanjutnya tangan tersebut digerakkan ke arah belok dengan gerakan seperti menarik. 

Sesuaikan sudut putar dan tenaga dengan arah berbelok mobil.

Sembari itu, tangan satunya lagi membantu dengan diletakkan di posisi jam 6 atau paling bawah dari lingkar kemudi.

Bantu mendorong ke arah belok dengan sudut putar dan tenaga mengikuti gerakan tangan satunya.

Itulah mengapa teknik memutar setir ini sering disebut sebagai tarik dan dorong. 

Umum dipakai saat manuver ringan seperti berbelok di perempatan jalan.

Pergerakan setir ringan seperti pindah lajur atau belok di jalan menikung, selama tidak butuh banyak putaran setir, tangan masih tetap di posisi jam 9 dan jam 3.

2. Hand Over Hand

Teknik hand over hand cocok untuk manuver yang butuh radius putar luas sekaligus seperti saat balik arah di U turn atau parkir seri.

Ambil contoh saat ingin berbalik arah, posisikan tangan kanan di arah jam 10 dan tangan kiri di arah jam 4 secara bersamaan.

Selanjutnya putar secara bersamaan kedua tangan ke arah belok mobil. 

Karena jangkauan tangan yang luas, kamu bisa memutar setir sekaligus untuk mendapatkan sudut belok yang besar.

Bahkan kadang kala cukup dengan sekali putar, mobil sudah mendapatkan sudut belok yang diinginkan. 

Kamu tinggal menahan setir agar tidak berbalik arah sebelum waktunya.

Kalaupun belum cukup, kamu bisa mengembalikan tangan ke arah awal. 

Namun jangan sekaligus karena harus ada tangan yang menahan setir.

Tetap ambil contoh saat balik arah ke kanan, pindahkan dulu tangan kiri kembali ke posisi jam 9 untuk menahan kemudi. 

Setelah itu, pindahkan tangan kanan ke posisi jam 10.

Sejenak tangan kanan sudah bisa menahan kemudi agar tetap berada di sudut yang diinginkan, segera pindahkan tangan kiri ke posisi jam 4.

Lakukan kembali gerakan memutar dari awal. 

Sesuaikan sudut putar kemudi dengan sudut belok yang kamu inginkan.

3. Jangan Seperti Sopir Angkot

Jangan pernah melakukan gerakan menyangkul, yakni posisi tangan di jam 12 namun dengan arah genggaman dibalik keluar ala sopir angkot.

Beberapa orang melakukan cara ini karena hanya perlu satu tangan untuk memutar setir. 

Masalahnya adalah, kamu tidak punya kendali sepenuhnya pada kemudi. 

Ketika misalnya kamu harus membalikkan kemudi ke arah berlawanan, tangan kamu tidak akan sigap dalam melakukannya.

Pun sulit buat kamu untuk mengukur sudut putaran kemudi apakah sesuai dengan sudut belok mobil. 

Plus, ada risiko cidera saat kemudi berputar sendiri ke arah berlawanan dengan cepat.

4. Jangan Hanya Menempelkan Telapak Tangan

Hindari pula menggerakkan setir seperti orang mencuci dengan hanya menempelkan telapak tangan ke setir. 

Ini juga banyak dilakukan oleh sopir angkot.

Posisi seperti ini tidak memberikan kamu akses yang optimal pada setir. 

Saat kondisi darurat, kamu akan kebingungan sendiri dan akan kehilangan kendali atas setir mobil.

Tips

Cara Mengatur Posisi Memegang Setir Mobil yang Benar Untuk Mencegah Kecelakaan Saat Berkendara

Submitted bysalsa onMon, 08/23/2021 - 11:14

Memegang setir dengan baik dan benar merupakan salah satu hal penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat berkendara.

Pelajaran mendasar ini banyak diabaikan lantaran beberapa pengemudi belajar menyetir secara otodidak tanpa bimbingan yang memadai.

Cara memegang setir yang tidak tepat bisa mengakibatkan kecelakaan sebab kemudi merupakan pengendali arah mobil. 

Kalau kamu sigap mengendalikan kemudi, maka risiko celaka juga berkurang.

Ketika di depan ada kecelakaan dan kamu harus melakukan manuver menghindar, atau tiba-tiba ada orang menyeberang jalan.

Jika cara memegang kemudi kamu tidak tepat, sulit untuk melakukannya dengan cepat. 

Bahkan di beberapa kasus malah bikin masalah baru dan membuat celaka.

Lantas, seperti apa cara memegang setir yang benar?

1. Atur Posisi Duduk Sopir

Cari posisi duduk yang paling nyaman namun tanpa mengurangi kesigapan kamu dalam mengolah kemudi. 

Cari semua setingan di kursi mulai dari headrest, kursi, kaca spion, serta menyesuaikan ketinggian dan maju-mundur setir jika ada.

Setelah nyaman, pastikan kamu bisa melihat spion samping dan tengah dengan arah pandangan ke belakang terluas untuk menghindari blind spot.

2. Pegang Setir Arah Jam 9 dan Jam 3

Masuk ke menu utama, teknik memegang setir yang benar disarankan adalah pada arah jam 9 dan jam 3. 

Posisi tangan kiri berada di arah jam 9 sementara tangan kanan di arah jam 3. 

Posisi tersebut dianggap yang paling fleksibel dibanding posisi arah jam 10 dan jam 2 yang lebih tinggi dan lebih mumpuni jika dibutuhkan kesigapan dalam bermanuver.

Posisi jam 10 dan jam 2 tak lagi disarankan karena bisa berbahaya bagi pengendara yang memiliki setir mobil berukuran kecil dilengkapi dengan airbags. 

Posisi jam 9 dan jam 3 menjaga tangan kamu agar tetap pada posisi yang benar dan mudah untuk mengendalikan setir serta mereduksi terkena airbag saat mengembang.

3. Tangan Membentuk Sudut 120 Derajat

Selain itu, tangan kamu juga harus punya keleluasaan bergerak. 

Parameternya adalah tangan ditekuk sekitar 120 derajat saat memegang setir dalam kondisi normal.

Metode lain untuk mengukur adalah dengan meletakkan tumit tangan di sisi paling atas batang kemudi.

Badan kamu harus tetap menempel pada sandaran bangku dan tidak bergerak maju. 

Kalau masih maju, artinya kamu harus lebih menegakkan sandaran atau memajukan kursi sopir.

4. Memegang Setir dengan Benar

Usahakan tidak memegang setir dengan posisi menggenggam atau seperti tangan mengepal. 

Buka jari jempol ke arah atas setir.

Selain membuat kamu merasa rileks, ini juga membuat kamu lebih mudah saat memutar setir dan mengurangi risiko cidera saat setir berputar sendiri.

5. Leluasa Melakukan Manuver pada Setir

Setelah itu, cobalah untuk memutar setir ke kanan dan ke kiri. 

Apakah kemudi dapat bergerak optimal tanpa membuat tangan kamu kesulitan?

Cobalah untuk mengoperasikan tuas transmisi dan tuas rem parkir. 

Adakah kesulitan seperti terlalu jauh saat digapai?

Jika ya, berarti kamu harus mengulang semua proses di atas sampai mendapatkan posisi memegang setir yang pas agar dapat mengendalikan mobil dengan sigap dan cekatan.

Selain tentunya mengurangi potensi kelelahan akibat posisi mengemudi yang tidak pas dan kurang ergonomis.

Tips

Alasan Kamu Dilarang Isi Bensin Pakai Jeriken Plastik

Submitted bysalsa onMon, 08/23/2021 - 11:04

Ada aturan yang melarang kamu membeli bahan bakar minyak (BBM) atau bensin menggunakan jeriken plastik biasa karena berpotensi menyebabkan masalah seperti kebakaran. 

Masih banyak pihak yang belum paham dan tidak percaya bahwa jeriken plastik dapat menyebabkan kebakaran. 

Sebagai bahan kimia, bahan bakar memiliki senyawa khusus yang dapat merusak wadah berbahan plastik. 

Kandungan polimer dari wadah plastik bisa rusak dan larut jika bertemu dengan bensin, lama-kelamaan menipis dan akhirnya bocor.

Selain itu, bahan jeriken yang terkikis dapat mengontaminasi bahan bakar dan merusak senyawa kimianya sehingga tidak layak dipakai.

Jeriken plastik juga tidak diijinkan sebab berkaitan dengan segitiga api, yaitu BBM, panas, dan udara bebas.

Bahan plastik jerikan biasa dianggap berbahaya karena tidak mampu mengantarkan listrik, tidak seperti bahan logam. 

Padahal, ketika nozel pertama kali mengisi volume berpotensi menimbulkan listrik statis ketika mengenai mulut jeriken. 

Jeriken Plastik yang Diijinkan

Jeriken yang diperbolehkan membawa BBM tidak bisa sembarangan, terutama untuk jeriken plastik.

Spesifikasinya sudah diatur dalam standar internasional dan harus memenuhi sertifikasi ANSI/ASTM F85208.

Bahannya harus memenuhi aspek material, internal hydrostatic pressure, ketahanan terhadap usia pemakaian yang berulang-ulang, anti karat, tahan panas, hingga dibedakan berdasarkan warna sesuai jenis BBM yang diisikan.

Biasanya pada bagian luar kemasan terdapat lambang segitiga terhubung dengan angka 2 di tengahnya yang berarti sesuai standard HDPE 2.

Meski begitu, ada pom bensin yang tetap melarang penggunaan jeriken plastik khusus tersebut saat pengisian bahan bakar.

Pihak SPBU biasanya memakai jeriken logam milik mereka yang sudah diisi secara terpisah sehingga mencegah risiko memicu kebakaran waktu pengisian bahan bakar.

Tips

Arti Bulatan Warna Kuning dan Merah pada Dinding Ban Mobil

Submitted bysalsa onSun, 08/22/2021 - 10:53

Sebagai satu-satu komponen penting pada mobil, ban memiliki banyak informasi yang dipasang di dindingnya.

Seperti catatan ukuran ban agar kamu paham saat ingin menggantinya dengan yang baru. 

Informasi lain yang terbilang unik adalah adanya bulatan berwarna kuning dan merah yang dilekatkan di dinding ban. 

Tanda ini terlihat jelas lantaran ban berwarna hitam dan tanda tersebut berwarna cerah.

Setiap pabrikan ban bisa saja warnanya berbeda, tapi umumnya dua warna tadi.

Lalu apa sebenarnya arti dari bulatan berwarna kuning dan merah ini?

Bulatan Berwarna Kuning

Bulatan berwarna kuning menandakan titik paling ringan yang ada di ban mobil kamu.

Pertama untuk bulatan kuning bertujuan ketika memasang pelek ke ban, titik paling ringan yang ada di ban disesuaikan dengan titik terberat yang ada di pelek. 

Biasanya titik terberat di pelek juga diberi tanda berupa dot atau bulatan berwarna. 

Atau disejajarkan dengan posisi pentil pada pelek jika posisi paling berat pada ban ada di pentil. 

Jika sudah sesuai, penyesuaian ini akan meminimalkan pemakaian timah balance saat roda di-balance.

Bulatan Berwarna Merah

Sedangkan bulatan berwarna merah menandakan nilai Radial Force Vibration (RFV) yang paling tinggi.

Posisi bulatan berwarna merah ini akan disesuaikan dengan run out dari pelek yang paling rendah ketika dipasang.

Run out adalah tingkat kebulatan benda yang bulat karena proses manufaktur tidak akan menghasilkan benda yang bulat sempurna.

Semakin kecil nilai run out, makin bulat sempurna kebulatan benda yang dimaksud dan berarti kian minim getarannya.

Pemasangan ini akan menghasilkan kebulatan ban yang optimum dan efek vibrasi bisa diminimalkan.

Automotive

Kuncinya Jangan Panik, Begini Cara Menghindari Pengereman Mendadak Saat Ban Mobil Pecah

Submitted bysalsa onMon, 08/02/2021 - 15:59

Banyak pengemudi mobil melakukan kesalahan mendasar yakni melakukan pengereman mendadak ketika pecah ban.

Padahal, menginjak pedal rem secara mendadak justru menimbulkan masalah baru yaitu mobil sulit dikendalikan yang bisa memicu kecelakaan.

Lantas, bagaimana cara menghadapi ban mobil yang pecah supaya tidak memicu kecelakaan?

1. Penting untuk Tidak Panik

Jangan panik karena kamu masih bisa mengendalikan laju mobil saat pecah ban.

Begitu panik, kamu akan mengambil tindakan yang salah dan mobil makin sulit dikendalikan.

2. Hindari Pengereman Mendadak

Secara refleks kamu pasti akan menginjak pedal rem saat ban mobil pecah.

Ketika rem diinjak, bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan menarik ke arah ban pecah.

Dalam situasi seperti ini, sulit bagi kamu untuk memprediksi arah gerak mobil.

Bahkan jika pengereman terlalu keras, mobil bisa terpelanting dan terbalik.

3. Pertahankan Arah Mobil Tetap Lurus

Meskipun panik, perhatikan ban mana yang pecah.

Jika ban depan, arah kemudi harus ditahan lurus lebih kuat karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah.

Ban belakang yang pecah relatif dapat dikendalikan karena kontrol tetap ada di ban depan.

Pertahankan arah kemudi lurus ke depan dan jangan melakukan manuver yang membuat mobil tidak bisa dikendalikan.

Jangan pernah membelokkan setir ke arah berlawanan yang akan membuat mobil terpelanting dan berpotensi terbalik.

4. Jauhkan Kaki Kiri dari Pedal Kopling

Untuk mobil transmisi manual, jauhkan kaki kiri dari pedal kopling.

Saat pedal kopling diinjak, mobil malah akan meluncur deras tidak terkendali karena tidak tertahan oleh beban putaran mesin.

5. Jangan Posisikan Gigi ke Netral

Efeknya sama dengan menginjak pedal kopling karena putaran ban tidak tertahan oleh putaran mesin.

Kamu bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi.

Jika sulit, cukup pertahankan arah kemudi supaya tetap lurus ke depan.

6. Lepaskan Kaki Kanan dari Pedal Gas

Lepaskan kaki kanan dari pedal gas dan biarkan kecepatan turun dengan sendirinya begitu terdeteksi ada ban mobil yang pecah.

Dengan begitu kamu bisa fokus pada upaya mengendalikan arah mobil.

7. Tepikan Mobil secara Perlahan

Kalau kecepatan sudah mulai berkurang dan terkendali, arahkan kendaraan ke kiri jalan secara perlahan dan jangan lupa aktifkan lampu sein ke kiri.

Terus pantau kondisi di belakang via kaca spion untuk memastikan tidak ada mobil lain yang melaju kencang.

Jika kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti lantaran kehabisan momentum.

Tips

Sebab Kamu Dilarang Melakukan Pengereman Mendadak Saat Ban Mobil Pecah

Submitted bysalsa onMon, 08/02/2021 - 15:57

Ban mobil yang pecah saat melaju di jalan masih umum terjadi.

Faktor utamanya karena kondisi ban yang sudah tidak layak pakai atau ban kurang tekanan udara.

Jika mengalami mobil pecah ban saat melaju, kunci utama sikap kamu adalah adalah tidak panik agar tetap aman.

Kamu wajib bertindak normal dan menurunkan laju kendaraan secara perlahan.

Jika ban mobil pecah dan kamu refleks menginjak pedal rem secara mendadak, akibatnya mobil mengalami perubahan arah yang drastis dan sulit dikendalikan.

Beban mobil akan pindah ke bagian depan secara tiba-tiba dimana keseimbangan mobil berubah drastis dan mobil bergerak liar.

Lepaskan Kaki dari Pedal Gas, Kopling, dan Rem

Kamu bisa mengandalkan engine brake saat mengalami pecah ban.

Segera angkat kaki dari pedal-pedal agar kondisi lebih terkendali.

Jangan menginjak pedal gas karena berakibat mobil bergerak liar dan sulit dikendalikan.

Pedal kopling juga tidak perlu diinjak lantaran mengakibatkan freewheel yang membuat ban melaju cepat tanpa ada tahanan dari putaran mesin.

Dan yang terpenting, jangan pernah menginjak pedal rem karena bisa berakibat rollover atau mobil terpelanting dan terbalik.

Hal yang harus kamu lakukan adalah menahan setir lurus ke depan dan sekadar mengoreksi jika lari ke kiri atau kanan agar gerakan mobil tidak liar.

Kecepatan mobil akan berkurang dengan sendirinya karena kehabisan momentum.

Tips

Fungsi dan Cara Mengatur Kaca Spion Mobil Untuk Membantu Mengemudi dan Mengurangi Blind Spot

Submitted bysalsa onFri, 04/23/2021 - 09:05

Kaca spion merupakan salah satu perangkat penting yang ada di mobil kamu.

Kaca spion memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kamu sebagai pengemudi.

1. Mengurangi Area Blind Spot

Manusia memiliki keterbatasan daya pandang, terutama untuk bagian belakang.

Kaca spion dibuat untuk memudahkan kamu melihat area belakang mobil yang tidak bisa dipantau.

Itupun dengan catatan, tetap tidak semua sudut di belakang mobil bisa dilihat via kaca spion.

2. Mencegah Terjadinya Tabrakan Saat Akan Pindah Jalur

Saat akan melakukan pindah jalur, maka kamu wajib melihat spion.

Dengan melihat spion, maka hal ini akan meminimalisir terjadinya tabrakan akibat berpindah jalur.

3. Membantu Manuver Parkir

Banyak kejadian pengemudi yang mengalami tabrakan atau senggolan ketika parkir karena tidak memanfaatkan spion.

Karena itu, kaca spion sangat penting fungsinya untuk manuver pada saat parkir kendaraan.

4. Melihat Kondisi Lalu Lintas di Belakang

Dengan melihat kondisi lalu lintas di belakang, kamu bisa tahu apakah posisi kendaraan yang kamu kemudikan menghalangi kendaraan lainnya.

Termasuk memantau pergerakan mobil di belakang, seperti saat mereka ingin menyalip.

5. Membantu Memundurkan Kendaraan

Jangan pernah memundurkan kendaraan tanpa menggunakan bantuan dari kaca spion.

Dengan adanya kaca spion, maka kamu dapat terbantu untuk melakukan manuver mundur, apalagi jika lokasinya sempit atau ramai.

6. Pedoman Posisi Kendaraan

Terkadang pada kendaraan roda 4, kamu sering sulit memastikan apakah kendaraan kita terlalu dekat benda atau kendaraan lain.

Agar bisa mengetahui apakah kendaraan kamu terlalu mepet atau tidak, maka kamu bisa melihat bagian sisi kendaraan dengan memanfaatkan kaca spion.

Cara Mengatur Posisi Kaca Spion

1. Lakukan saat mobil berhenti

2. Atur posisi duduk paling pas sesuai prinsip safety driving dan lakukan pengaturan kaca spion berdasarkan posisi duduk ini.

3. Arahkan spion kabin ke posisi paling tengah sehingga sudut pandang ke kiri dan kanan sama

4. Cobalah sapu pandangan dari depan ke spion tengah, perhatikan apakah sudutnya sudah pas dan nyaman di kepala karena menengok kaca spion bisa dilakukan puluhhan bahkan ratusan kali saat di jalan.

5. Untuk spion samping, arahkan keluar sampai persis di batas bodi mobil sehingga memperluas pandangan ke samping kendaraan

6. Tidak ada salahnya kamu turun dari mobil untuk memastikan posisi bodi mobil yang terlihat oleh kaca spion sehingga dapat lebih akurat dalam mengukur dimensi mobil dan jarak dengan kendaraan lain

7. Lakukan langkah no. 5 untuk spion samping

8. Saat mengemudi mobil yang belum pernah dipakai sebelumnya, jalan dulu perlahan untuk beradaptasi dengan kendaraan, termasuk dengan seting spion luar dan dalam

9. Jangan ragu untuk menepi bila dirasa pengaturan kaca spion belum optimal agar terhindar dari risiko celaka

10. Saat parkir mundur, arahkan spion kiri sedikit ke bawah, sehingga posisi ban terhadap trotoar atau pembatas terlihat.

Di beberapa merek, langkah ini otomatis dilakukan oleh mobil tersebut

11. Jangan memakai mode malam untuk siang hari pada spion tengah

12. Saat jalan, biasakan 10-15 detik sekali mengecek keadaan sekitar lewat spion sebagai langkah antisipasi pergerakan mobil lain dari belakang.

Tips

Tips Mengemudi Mobil Bongsor Untuk Pengemudi Wanita

Submitted bysalsa onTue, 04/20/2021 - 14:24

Mobil dengan dimensi bodi yang besar seperti Fortuner semakin diminati pengemudi wanita.

Selain menggunakan mobil jenis hatchback atau city car, banyak dari kaum hawa yang menyukai karakter mobil kokoh dan tangguh seperti SUV.   

Masalahnya, tidak jarang pengemudi wanita mengalami kesulitan mengendarai SUV lantaran ukurannya yang besar.

Padahal jika tidak hati-hati bisa mengurangi kenyamanan berkendara bahkan kecelakaan lalu lintas.

Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan wanita ketika mengendarai SUV.

Minimalkan Blind Spot

Dimensi mobil yang besar membuat titik butanya juga kian besar.

Jadi, pastikan kamu mendapatkan visibilitas yang baik untuk melihat ke arah jalan, baik itu bagian depan, samping, atau belakang.

Langkah pertama adalah kamu harus mengatur posisi duduk sebaik mungkin sehingga tidak kesulitan dalam mengawasi keadaan.

Atur pula fitur yang membantu pandangan ke sekitar mobil seperti spion.

Pelajari Dimensi Mobil

Mobil bongsor biasanya tinggi dan panjang sehingga kamu akan kesulitan menguasai dimensinya ketika mengemudi, terutama di area sempit seperti jalan kecil atau parkiran mal.

Oleh sebab itu, pelajari dimensi mobil menggunakan kaca spion sehingga kamu tahu seberapa panjang, lebar, dan tinggi mobil kamu.

Hal ini untuk memudahkan kamu untuk bermanuver, seperti ketika papasan dengan mobil lain di jalan kecil.

Perhatikan Jarak Pengereman

Kemudian jarak pengereman sebaiknya lebih awal dibandingkan mobil non SUV.

Hal ini karena jarak pengereman mobil SUV lebih panjang jika dibandingkan jenis kendaraan lebih kecil, termasuk lebih berat sehingga menambah sulit pengereman.

Apalagi rata-rata mobil bongsor memiliki performa mesin yang membuat kamu selalu ingin memacunya.

Meski sudah ada fitur seperti rem ABS, bukan berarti kamu bisa mengerem tanpa memperhatikan jarak aman.

Hati-Hati Ketika Manuver

Hindari pergerakan secara tiba-tiba terutama ketika berada di kecepatan tinggi.

Mobil jenis SUV cenderung lebih tinggi, sehingga kemungkinan kendaraan terbalik lebih besar karena pusat gravitasinya juga tinggi.

Selain tentunya terkait titik buta atau blind spot yang besar sehingga harus menjaga kewaspadaan.

Manfaatkan Fitur Kendaraan

Ada banyak fitur yang dapat membantu kamu ketika mengemudi di jalan, termasuk untuk mobil bongsor.

Seperti kamera mundur yang membantu memantau kondisi di belakang mobil saat parkir atau mundur.

Atau fitur Blind Spot Monitor pada Toyota Safety Sense yang membantu kamu memantau blind spot mobil dengan memberikan peringatan.

Fitur lain seperti Hill Start Assist membantu ketika harus start dari kondisi menanjak dan Vehicle Stability Control menjaga stabilitas mobil waktu manuver cepat.

Tingkatkan Skill Mengemudi

Pengemudi wanita sebaiknya sering berlatih dan menerapkan kemampuan hard skill dan soft skill-nya ketika mengemudi mobil.

Hard skill adalah ilmu bagaimana kamu mengenal, memahami, dan mengoperasikan kendaraan dengan benar.

Sementara soft skill adalah ilmu pengemudi dalam menerapkan perilaku, etika, dan kebiasaan yang aman di jalan raya.

Paling terpenting adalah membaca buku manual kendaraan agar pemahaman dan penguasaan pada mobil yang dikendarai akan lebih optimal.

Tips
PrevNext

Back to top